BAB II LANDASAN TEORI. yang dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. laporan, pemikiran, sanggahan dan sebagainya. dan menyampaikan informasi kepada pembaca surat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. beberapa ahli, definisi sistem adalah sebagai berikut.

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. ditulis dan diterjemahkan oleh language software (bahasa Pemrograman) untuk

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. dan belanja daerah atau perolehan lainnya yang sah antara lain:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Timur (2012), metode

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB III LANDASAN TEORI. bab ini akan membahas landasan teori yang meliputi hal-hal terkait dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2008:202), penjualan merupakan aktivitas yang

BAB III LANDASAN TEORI. ini memiliki pijakan pustaka yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB II LANDASAN TEORI. yang dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENDAHULUAN. Penialaian dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah Assessment yang

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JASA KARGO. Budi Maryanto

BAB II LANDASAN TEORI. komputer, instruksi (instruction) atau pernyataan (statement) yang disusun

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. barang dari supplier. Pembelian adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. kompensasi, penyatuan, perawatan/pemeliharaan, sumber daya manusia kepada

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. aplikasi sesuai dengan tujuan penelitian yang diharapkan. Aplikasi Penilaian Kinerja Karyawan ini antara lain sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Bab ini akan membahas teori yang meliputi hal-hal terkait dengan permasalahan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUKUM PENGANGKUTAN LAUT DI INDONESIA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PENELITIAN

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA STMIK PRINGSEWU LAMPUNG

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dan memperlancar perdagangan dalam maupun luar negeri karena adanya

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelelangan Ikan Berbasis Web Pada Tempat Pelelangan Ikan Kabupaten Situbondo Jawa Timur

BAB II LANDASAN TEORI. harapan akan memperoleh laba dari adanya transaksi-transaksi tersebut dan. atas barang atau jasa dari pihak penjual ke pembeli.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rekayasa Sistem Web. Teguh Wahyono. Fakultas Teknologi Informasi Semester Antara Tahun 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. sehingga komputer dapat memproses input menjadi output.

BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB II PENGANGKUTAN BARANG DAN BONGKAR MUAT BARANG MELALUI LAUT. A. Pengangkutan dan Pihak-Pihak yang Terkait dalam Pengangkutan

BAB II LANDASAN TEORI. mengetahui terlebih dahulu dasar-dasar teori yang digunakan. Dasar-dasar teori

BAB II LANDASAN TEORI. untuk mencapai tujuan (McLeod, 2010). Sistem juga dapat didefinisikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.4 Latar Belakang. Dalam kondisi administrasi Dinas Komunikasi dan Informatika sekarang sangat

BAB III LANDASAN TEORI. adalah mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III CARA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi sesama manusia dapat disebabkan oleh adanya perbedaan tingkat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Pada tahap ini berisi pengertian dan penjelasan teori-teori yang digunakan penulis untuk pembangunan sistem.

APLIKASI PEMESANAN TIKET BUS DENGAN FITUR PENGECEKAN KETERSEDIAAN KURSI (STUDI KASUS: PT PAHALA KENCANA)

BAB II LANDASAN TEORI. asing yang ditujukan kepada mereka yang bukan native speaker (Rudman 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut (Jogiyanto 2005) terdapat dua kelompok pendekatan di

BAB II LANDASAN TEORI. Perangkat lunak atau Software adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini begitu pesat sehingga

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berkaca dari pesatnya laju perkembangan teknologi. modern, sistem penjadwalan guru di sebuah sekolah akan lebih

BAB III LANDASAN TEORI

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang serupa menggunakan sistem pelayanan bisinis secara online.

SISTEM INFORMASI JOBSHEET PADA PT. JASCO LOGISTICS SEMARANG

1 BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut HTML (HyperText Markup Langauge). Pada perkembangan berikutnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadikan aplikasi ini lebih baik dibandingkan bukunya.

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini menggunakan landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dipergunakan untuk menyelesaikan masalah. Pembahasan pada bagian ini dimulai dari landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan kemudian dilanjutkan dengan uraian teoriteori yang dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan. 2.1 Angkut Menurut Ridwan (2001), kata angkut berarti mengangkat dan membawa, memuat atau mengirimkan. Pengangkutan dapat diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Dalam hal ini terkait unsurunsur pengangkutan sebagai berikut: 1) Ada sesuatu yang diangkut. 2) Ada tempat yang dapat dilalui alat angkutan. 3) Tersedianya kendaraan sebagai alat angkutan. 2.2 Pengangkutan Menurut Abdulkadir (2013), Pengangkutan merupakan rangkaian kegiatan pemindahan penumpang atau barang dari satu tempat pemuatan (embarkasi) ke tempat tujuan (debarkasi) sebagai tempat penurunan pemumpang atau pembongkaran barang muatan. 7

Rangkaian peristiwa pemindahan itu meliputi kegiatan: 1) Memuat penumpang atau barang ke dalam alat pengangkut. 2) Membawa penumpang atau barang ke tempat tujuan. 2.3 Angkutan Muatan Laut Menurut Hamdani (2003), yang dimaksud angkutan muatan laut adalah suatu usaha pelayaran yang bergerak dalam bidang jasa angkutan muatan laut dan karenanya merupakan bidang usaha yang luas bidang kegiatanya dan memegang peranan penting dalam usaha memajukan perdagangan dalam dan luar negeri. Alat dan sarana angkutan melalui laut yaitu: a. Barang muatan adalah barang yang sah dan dilindungi undang-undang, dimuat dalam alat pengangkut, yang sesuai dengan atau tidak dilarang undang-undang, serta tidak bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan. b. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. c. Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/ atau perairan dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/ atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan 8

dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. d. Terminal adalah fasilitas pelabuhan yang terdiri atas kolam sandar dan tempat kapal bersandar atau tambat, tempat penumpukan, tempat menunggu dan naik turun penumpang, dan/ atau tempat bongkar muat barang. 2.4 Pihak-pihak dalam pengangkutan barang melalui laut Abdulkadir (2013), menjelaskan bahwa pihak-pihak dalam pengangkutan barang melalui laut adalah: a. Pihak pengangkut yang berkewajiban utama menyelenggarakan pengangkutan dan berhak atas biaya pengangkutan. b. Pihak pengirim yang berkewajiban utama membayar biaya pengangkutan dan berhak atas pelayanan pengangkutan barangnya. Selain pihak-pihak tersebut, dalam suatu pengangkutan barang melalui laut terdapat suatu perjanjian pengangkutan. Menurut Pasal 1313 KUHP, perjanjian adalah suatu kegiatan dimana mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Pihak-pihak yang terkait di dalam perjanjian pengangkutan laut adalah pihak pengirim barang dan pengangkut yang dilakukan dengan cara antara lain: a. Penawaran dari pihak pengangkut Cara terjadinya perjanjian pengangkutan dapat secara langsung antara pihak-pihak, atau secara tidak langsung dengan menggunakan jasa perantara (ekspeditur). Apabila perjanjian pengangkutan dilakukan secara 9

langsung, maka pihak pengangkut langsung menghubungi pengirim, dimana pengangkut juga mengumumkan/mengiklankan kedatangan dan keberangkatan kapalnya, sehingga pengirim barang menyerahkan barangnya kepada pengangkut untuk diangkut. b. Penawaran dari pihak pengirim Apabila penawaran dilakukan oleh ekspeditur, maka ekspeditur menghubungi pengangkut atas nama pengirim barang. Kemudian pengirim barang menyerahkan barang pada ekspeditur untuk diangkut. Setelah terjadinya kesepakatan antara kedua belah pihak mengenai segala kondisi, maka pengangkutan dimulai dengan diawali membuat perjanjian pengangkutan itu sendiri. 2.5 Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pengangkutan barang melalui laut Menurut Hasim (2011), dokumen angkutan laut merupakan surat-surat yang diperlakukan sebagai prasyarat untuk menjamin kelancaran dan keamanan pengangkutan barang dan atau penumpang dilaut. Dokumen-dokumen tersebut sangat penting dan tidak lepas dari pengangkutan barang melalui laut, yakni antara lain: 1. Shipping Instruction (SI) Menurut Amir (2000), SHIPPING INSTRUCTION (SI) merupakan dokumen perintah kerja kepada pihak pengangkutan untuk mengangkutan barang ekspor milik eksportir. Didalam SI ini wajib disebutkan hal-hal sebagai berikut: a. Tanggal dan nomer SI 10

b. Nama perusahaan pengangkut yang ditunjuk (pelayaran, penerbangan) c. Nama eksportir (pengirim barangg) d. Nama importir (penerima barang) di luar negeri e. Nama komiditas yang diekspor f. Jumlah dan jenis pengemas (jika menggunakan kontainer, maka sebutkan jumlah kontainer dan ukuran yang diminta) g. Berat bersih dan berat kotor + kubikasi h. Pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar i. Rencana tanggal ekspor j. Tanggal suffing (muat barang) dan lokasinya k. Metode pembayaran ongkos pengangkutan (dimuka atau di kemudian setelah barang sampai) l. Catatan lain yang dipandang perlu disertakan 2. Manifest Kapal Menurut Hasim (2011), Manifest adalah suatu dokumen kapal yang menerangkan seluruh jumlah dan jenis barang-barang yang diangkut dalam kapal tersebut. Demikian pula dengan kapal pengangkut penumpang, dokumen manifest memuat daftar nama-nama dan jenis kelamin dari seluruh penumpang yang diangkut dalam kapal tersebut. 3. Bill of Lading (konosemen) Menurut Amir (2000), Bill of lading adalah tanda terima barang yang telah dimuat di dalam kapal laut, yang juga merupakan documents of title yang berarti sebagai bukti atas pemilikan barang, dan disamping itu merupakan bukti dari adanya perjanjian pengangkutan barang-barang melaui laut. 11

Menurut Suyono (2003), Pengertian dari Bill of Lading (B/L) atau disebut juga dengan Konosemen adalah dokumen pengangkutan barang yang didalamnya memuat informasi lengkap mengenai nama pengirim, nama kapal, data muatan, pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, rincian freight, dan cara pembayarannya, nama consignee (penerima) atau pemesan, jumlah B/L yang harus ditandatangani, dan tanggal penandatanganan. Sebagaimana dirumuskan pada Pasal 506 KUHD maupun konvensikonvensi internasional, konosemen sebagai perjanjian pengangkutan (condition of carriage) menyangkut tiga pihak, yaitu: a) Pengangkut (carrier) b) Pengirim (shipper) c) Penerima (consignee) Bill of Lading atau konosemen, biasanya dikeluarkan dalam set lengkap yang lazimnya terdiri dari rangkap tiga (full set B/L) yang penggunaannya adalah satu lembar untuk shipper/pengirim dan dua lembar untuk consignee/penerima barang. 2.6 Basis Data Simarmata & Paryudi (2006), basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data. Informasi adalah sesuatu yang kita gunakan sehari-hari untuk berbagi. Dengan basis data, pengguna dapat meyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. 12

Kriteria dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam basis data menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Datapun harus mudah ditambahkan ke dalam basis data, dimodifikasi, dan dihapus. 2.7 Hypertext Prepocessor (PHP) Menurut Afriyudi (2008), PHP adalah singkatan dari hypertext prepocessor. Merupakan script untuk pemrograman berbasis web server-side. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan script PHP. Sintaks PHP mirip dengan bahasa C, Perl, Pascal dan basic. PHP dapat dikembangkan sebagai web spesifik yang menyediakan fungsi-fungsi khusus yang membuat pengembangan suatu web dapat dilakukan dengan mudah. PHP juga menyediakan koneksi database, protokol dan modul fungsi lainnya. 2.8 Aplikasi Web Simarmata (2010), Aplikasi Web adalah sebuah sistem informasi yang mendukung interaksi pengguna melalui antarmuka berbasis web. Fitur-fitur aplikasi web biasanya berupa data persistence, mendukung transaksi dan komposisi halaman web dinamis yang dapat dipertimbangkan sebagai hibridisasi antara hipermedia dan sistem informasi. Aplikasi web adalah bagian dari client-side yang dapat dijalankan oleh browser web. Client-side mempunyai tanggung jawab untuk pengeksekusian 13

proses bisnis. Sedangkan menurut teknologinya, web dibagi menjadi dua yaitu web statis dan web dinamis. Web statis adalah website dimana informasi yang terkandung di dalamnya tidak bisa diperbarui melalui aplikasi website tersebut melainkan harus merubah script yang ada di dalamnya. Sedangkan Web Dinamis adalah website dimana informasi yang terkandung di dalamnya dapat diperbarui melalui aplikasi website tersebut. Interaksi Web dibagi ke dalam tiga langkah yaitu: 1. Permintaan Pengguna mengirimkan permintaan ke server web, via halaman web yang ditampilkan pada browser web. 2. Pemrosesan Server web menerima permintaan yang dikirimkan oleh pengguna kemudian memproses permintaan tersebut. 3. Jawaban Browser menampilkan hasil dari permintaan pada jendela browser. Halaman web bisa terdiri dari beberapa jenis informasi grafis (tekstual dan multimedia). Kebanyakan komponen grafis dihasilkan dengan tool khusus, menggunakan manipulasi langsung dan editor WYSIWYG. 2.9 Highcharts Highcharts (Hank, 2013) adalah library grafik yang ditulis dalam bahasa JavaScript murni. Highcharts menawarkan cara mudah untuk menambahkan grafik yang interaktif ke dalam situs web atau aplikasi web. Highchart mendukung banyak format grafik atau tipe grafik diantaranya line, spline, area, 14

areaspline, column, bar, pie, scatter, angular gauges, arearange, areasplinerange, columnrange, bubble, box plot, error bars, funnel, waterfall dan polar. Fitur-fitur Highcharts: Gratis Bersifat open source dan bebas digunakan untuk tujuan nonkomersial. Ringan- Highcharts.js memiliki ukuran hampir 35KB sehingga sangat ringan. Konfigurasi sederhana- Menggunakan json untuk menentukan bebagai konfigurasi grafik dan sangat mudah untuk dipelajari dan digunakan. Dinamis - Memungkinkan untuk memodifikasi grafik bahkan setelah generasi grafik. Beberapa sumbu - Tidak terbatas pada x, y. Mendukung beberapa sumbu pada grafik. Dukungan DateTime - Menangani tanggal waktu khusus. Memberikan banyak kontrol inbuilt lebih kategori bijaksana date. Ekspor - ekspor grafik format PDF / PNG / JPG / SVG dengan mengaktifkan fitur ekspor. Cetak - cetak grafik menggunakan halaman web. Zoomablity - Mendukung zoom grafik untuk melihat data yang lebih tepat. 2.10 System Development Life Cycle System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu pendekatan yang memiliki tahap atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu 15

rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap kegiatan pengguna (Kendall & Kendall, 2003). Tahap-tahap System Development Life Cycle (SDLC): Gambar 2. 1 Diagram Model Waterfall SDLC (Kendall & Kendall, 2003) 1. Analisis Sistem Fase analisis adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai penggunaan sistem, cara kerja sistem, dan waktu penggunaan sistem. 2. Desain Sistem Fase desain sistem merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal desain arsitektur, desain antarmuka, database dan spesifikasi file, dan desain program. 3. Implementasi Sistem Fase implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem. 16

4. Uji Coba Sistem Fase uji coba desain sistem adalah tahapan dimana developer harus menguji kelayakan aplikasi apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. 5. Evaluasi Sistem Fase evaluasi sistem merupakan tahapan yang digunakan untuk melihat apakah hasil rancangan dengan proses uji coba sistem yang telah dibuat sesuai dengan permintaan pengguna (user). 2.11 Testing Software Menurut Romeo (2003), pengujian perangkat lunak adalah proses mengoperasikan perangkat lunak dalam suatu kondisi yang dikendalikan, untuk verifikasi apakah telah berlaku sebagaimana telah ditetapkan (menurut spesifikasi), mendeteksi error, dan validasi apakah spesifikasi yang telah ditetapkan sudah memenuhi keinginan atau kebutuhan dari pengguna yang sebenarnya. Verifikasi adalah adalah pengecekan atau pengetesan entitas-entitas, termasuk perangkat lunak, untuk pemenuhan dan konsistensi dengan melakukan evaluasi hasil terhadap kebutuhan yang telah ditetapkan. Validasi adalah melihat kebenaran sistem, apakah proses yang telah dilakukan adalah apa yang sebenarnya diinginkan atau dibutuhkan oleh user. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengujian merupakan tiap-tiap aktifitas pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melakukan evaluasi atau mengukur suatu atribut dari perangkat lunak. 17

Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan informasi reliable terhadap perangkat lunak dengan cara termudah dan paling efektif, antara lain: a. Apakah perangkat lunak telah siap digunakan? b. Apa saja resikonya? c. Apa saja kemampuannya? d. Apa saja keterbatasannya? e. Apa saja masalahnya? f. Apakah telah berlaku seperti yang diharapkan? F.11.1. Black Box Testing Black box testing, dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang diuji, juga disebut sebagai behavioral testing, specification-based testing, input / output testing atau functional testing. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada perangkat lunak, berdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari perangkat lunak. Kategori error yang akan diketahui melalui black box testing adalah sebagai berikut: a. Fungsi yang hilang atau tidak benar. b. Error dari antar muka. c. Error dari struktur data atau akses eksternal database. d. Error dari kinerja atau tingkah laku. e. Error dari inisialisasi dan terminasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan sebagai berikut: a. Bagaimana validasi fungsi yang akan diuji? b. Bagaimana tingkah laku kinerja dari sistem yang akan diuji? 18

c. Kategori masukan apa saja yang bagus digunakan untuk test case? d. Apakah sebagian sistem sensitif terhadap suatu nilai masukan tertentu? e. Bagaimana batasan suatu kategori masukan ditetapkan? f. Sistem mempunyai toleransi jenjang dan volume data apa saja? g. Apa saja akibat dari kombinasi data tertentu yang akan terjadi pada operasi dari sistem? 19