BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhan-kebutuhan

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS MITRA HARMONI SEMARANG. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Mitra Harmoni Semarang

BAB III GAMBARAN UMUM DI BMT NU SEJAHTERA. Mangkang Kota Semarang merupakan hasil pemikiran kalangan nahdliyin

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS MITRA HARMONI SEMARANG. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya BPRS Mitra Harmoni Semarang

BAB III GAMBARAN UMUM INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya BPR Syariah Bangun Drajat Warga. SAW, dimana Baitulmal didirikan oleh Rasulullah sebagai lembaga

BAB IV DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB V PENGAWASAN KEGIATAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH 1

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya PT. BPRS Artha Amanah Ummat

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (PT.

BAB IV ANALISIS WADI< AH MUD{A>RABAH TERHADAP BONUS HAJI GRATIS PADA PT. ANUGERAH NUR NABAWI JOMBANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2016, No e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa K

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB II GAMBARAN UMUM BANK MEGA SYARI AH. Perjalanan PT Bank Mega Syariah diawali dari sebuah bank umum

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

PELAKSANAAN AKAD TABUNGAN HAJI PADA BANK RIAU KEPRI SYARI AH CABANG PEKANBARU. Diajukan Oleh : DEKKY ADITYA K. PUTRA

BAB III GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA MAS ABADI PATI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Yaitu

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN. 2.1 Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat Ungaran

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

BAB IV. IMPLEMENTASI AKAD IJĀRAH DALAM BNI ib PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB III HASIL PENELITIAN. yang peduli terhadap perkembangan ekonomi umat. BMT PAM merupakan

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

BAB II GAMBARAN UMUM BPRS ARTHA AMANAH UMMAT UNGARAN SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya BPRS Artha Amanah Ummat

BAB II STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH. Wattamwil yaitu simpanan (funding) dan pembiayaan (financing).

BAB IV. oleh Baitul mal wat Tamwil kepada para anggota, yang bertujuan agar anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BAB II GAMBARAN TENTANG KONDISI BPRS PNM BINAMA SEMARANG. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS PNM Binama Semarang 12

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

- 1 - BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 3 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB III STRATEGI PEMASARAN UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH ANGGOTA SIMPANAN DI KSPPS BMT EL AMANAH KENDAL

BAB II GAMBARAN UMUM PT. BANK MEGA SYARIAH CABANG SEMARANG. Jakarta. Pada tahun 2001, Para Group sekarang berganti nama menjadi CT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BAB III GAMBARAN UMUM KJKS CEMERLANG. Kendal yang produktif. Produktifitas ini bisa dilihat dari keberadaan

BAB III PENERAPAN METODE CAMEL PADA PT. BPR SYARIAH LANTABUR TEBUIRENG JOMBANG. A. PT. BPR Syariah Lantabur Tebuireng Jombang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 6 /PBI/2011 TENTANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Bank Perkreditan Rakyat didirikan berdasarkan pada pandangan bahwa

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

BAB II PROFIL BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang sudah diatur dalam Undang-undang Perbankan. Namun pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan

BAB I. Pendahuluan. 10 Tahun 1998 tentang perbankan syariah yang telah memberikan andil besar dalam

PENERAPAN WAKALAH DALAM PEMBIAYAAN MURABAHAH DITINJAU DARI KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH. Oleh : Rega Felix, S.H.

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BAB I. KETENTUAN UMUM

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

ISTILAH-ISTILAH DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PERBANKAN SYARI AH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Berkah Dana Fadhlillah

BAB II. Gambaran Umum Bank Syariah Mega Indonesia. Perjalanan PT Bank Syariah Mega Indonesia diawali dari sebuah bank

REGULASI ENTITAS SYARIAH

BAB III BMT MASLAHAH DAN PELAKSANAAN PEMBIAYAAN QARD{UL H{ASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /POJK.03/2016 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN BAGI PIHAK UTAMA LEMBAGA JASA KEUANGAN

BAB IV ANALISIS BISNIS BIRO PERJALANAN HAJI DAN UMROH PT ARMINAREKA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN NO:83/DSN-MUI/VI/2012

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PEMBAHASAN. pemilik dana itu telah memutuskan untuk menyerahkan sebagian dananya untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV. A. Persamaan dan Perbedaan Aplikasi Produk Talangan Haji di PT Tabung Haji Umrah Hanan NUsantara Surabaya dan BMT Sidogiri Sepanjang Sidoarjo

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA PADA PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3 /POJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pelaksanaan atau pengoperasiannya bisa disebut tidak berbeda dengan Bank-bank

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga tersebut merupakan bagian dari keseluruhan sistem sosial. Sebagai upaya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dan bank muamalat merupakan bank pertama yang ada di indonesia.

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Pengertian, Dasar Hukum, Rukun Dan Syarat Murabahah. satunya adalah akad murabahah. Akad Murabahah sama dengan bentuk

PT. : : : ABSTRAK

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS SISTEM MARKETING TERHADAP PENINGKATAN JUMLAH CALON ANGGOTA DI BMT UGT SIDOGIRI CABANG LARANGAN SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB IV DESKRIPSI DATA. A. Gambaran Umum BMT Amanah Ummah

Transkripsi:

49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang a. Latar Belakang 1) Sejarah Mitra Harmoni Malang adalah sebuah Lembaga Kuangan Syariah yang didirikan berdasarkan regulasi Bank Indonesia, dengan UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Regulasi kemudahan yang diberikan

50 Bank Indonesia tentang pendirian Perbankan Syariah. Pengawasan langsung dilakukan untuk saat ini diserah terimakan dari bank Indonesia ke otoritas jasa keuangan (OJK). PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Mitra Harmoni Kota Malang, Berkedudukan di Jl Ahmad Yani No. 20 G Kota Malang. Didirikan sesuai Anggaran Dasar Perseroan No 56 tahun 2009, yang dibuat di Notaris Arswendy Kamuli, SH Notaris di Jakarta, dan telah di sahkan oleh Depatemen Hukum dan Hak Azasi Manusia No. AHU.45630.AH.01.01 tahun 2009 dan perubahan anggaran dasar No. 49 tanggal 23 Juli 2010 oleh Notaris Arswendy Kamuli,SH dan telah di sahkan oleh Depatemen Hukum dan Hak Azasi Manusia No. AHU.AH.01.10.21731, tanggal 23 Agustus 2010. 40 2) Visi Menjadi perusahaan jasa keuangan perbankan syariah Sehat, Kuat, Besar dan Amanah sesuai dengan prinsip syariah, memberikan fungsi intermediasi berupa menyalurkan dana ke masyarakat dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 41 3) Misi Memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai wujud partisipasi dalam membangun kesejahteraan ekonomi umat dengan 40 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014. 41 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

51 berpegang pada prinsip kejujuran, keadilan, keterbukaan dan universal, memberikan jasa perbankan dengan sepenuh hati, meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi dan kreativitas yang berkelanjutan, mengembangkan sumber daya insani yang berakhlak dan professional. 42 4) Strategi Operasi Menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan lagi ke masyarakat. Dari masyarakat ke pasar tradisional sudah harus mengenal dan menabung disebuah lembaga keuangan syariah. 43 5) Motto Melalui motto pilihan tepat, amanah dan menguntungkan sesuai dengan prinsip syariah, maka perlu adanya Visi dan Misi guna mewujudkan tujuan perusahaan. 44 6) Perijinan PT. BPR Syariah Mitra Harmoni Malang dalam operasionalnya sesuai dengan perijinan yang dikelurkan oleh Pemerintah dan Gubernur Bank Indonesia yakni : a) Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia a) Anggaran Dasar Perusahaan No. 56 tahun 2009 yang dibuat oleh Notaris Arswendi Kamuli,SH Notaris di Jakarta, yang telah 42 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014. 43 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014. 44 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

52 disahkan oleh Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia No.AHU.-45630.AH.01.01 Tahun 2009. b) Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 49 Tanggal 23 Juli 2010 oleh Notaris Arswendi Kamuli,SH Notaris di Jakarta yang telah di sahkan oleh Departemen Hukum dan Azasi Manusia No. AHU.AH.01.10.21731 tanggal 23 Agustus 2010. 45 b) Bank Indonesia (1) Izin Prinsip No. 11/606/DPbS Tanggal 14 Mei 2009 Ijin prinsip itu diawali dengan visibility seatady, dan fit on properties dari dua dewan direksi yang dinyatakan lulus dari bank Indonesia, setelah itu dilakukan sebuah perjanjian. (2) Izin Operasional sesuai Keputusan Gubernur Bank Indonesia N0. 12/66/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 6 Oktober 2001 Operasional oleh bank Indonesia untuk melakukan operasional sesuaai dengan undang-undang perbankan yang fungsinya untuk intermediasi ke masyarakat. Mitra Hormoni Malang didirikan pada bulan November awal. Cabang MHM ada dikota Malang, Bandung, Semarang, dan Jogjakarta. Itu berdiri satu grup dengan BPRS Nusamba grup mulai Mataram, Jawa dan Bali. 46 45 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014. 46 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

53 c) Perijinan Pemerintah Daerah (1) SIUP/HO. 530.008/1938/35.73.407/2009, tanggal 25 Agustus 2009. (2) TANDA DAFTAR PERUSAHAAN No. 130816501435 Tanggal 16 Oktober 2009. (3) NOMOR POKOK WAJIB PAJAK NO. 21.129.929.2.651.000. 7) Kepemilikan / Pemegang Saham 47 a) PT. Sentra Modal Harmoni 99,75 % b) Ir. Teguh Panatojudo Slamet 0,25 % b. Produk-produk Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang 1) Produk Tabungan a) Tabungan ib Harmoni Tabungan dengan prinsip wadi ah yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan setiap waktu. b) Tabungan ib Dinar Tabungan rencana dana Haji dan Umrah dengan prinsip mudharabah yang bertujuan dalam merencanakan ibadah Haji dan Umrah. 47 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

54 c) Tabungan ib Qurban Tabungan dengan prinsip mudharabah guna pembelian hewan Qurban, penarikannya hanya dapat dilakukan saat menjelang pembelian hewan Qurban. Manfaat a) Tabungan tidak dikenakan biaya administrasi bulanan. b) Dapat dijadikan agunan pembiayaan. c) Dengan prinsip wadi ah mendapat bonus yang menarik sesuai perkembangan bank. d) Dengan prinsip mudharabah mendapatkan bagi hasil yang kompetitif. e) Memudahkan niat untuk ibadah Haji, Umrah dan Qurban secara terencana. Fasilitas a) Setoran dan penarikan dapat dilakukan setiap saat selama jam kerja dan setoran. b) Setoran dapat dilakukan dengan sistem jemput bola. 48 2. Produk Pembiayaan 1) Pembiayaan ib Harum 2) Pembiayaan Multijasa 48 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

55 Persyaratan: a) Fotocopy KTP pemohon (suami istri), 2 lembar. b) Fotocopy KK dan Surat Nikah, 2 lembar. c) Fotocopy jaminan. d) BPKB dan STNK atau Sertifikat dan SPPT Pajak terbaru, 2 lembar. e) Slip gaji terakhir bagi karyawan. 49 3) Deposito a) Deposito ib Harmoni Syariah Komposisi Bagi Hasil a) Jangka waktu 1 bulan, mitra dan bank 37 : 63. b) Jangka waktu 3 bulan, mitra dan bank 42 : 58. c) Jangka waktu 6 bulan, mitra dan bank 47 : 53. d) Jangka waktu 12 bulan, mitra dan bank 50 : 50. Manfaat a) Memperoleh bagi hasil yang sangat menarik dan kompetitif setiap bulan dan dapat dijadikan agunan pembiayaan. Fasilitas a) Jangka waktu pilihan 1, 3, 6 dan 12 bulan. b) Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over). c) Mendapat fasilitas asuransi jiwa (nominal deposito minimal Rp. 7.500.000. 49 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

56 d) Dana aman sesuai Penjaminan Pemerintah (LPS). 50 4. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas a. Struktur Organisasi 51 Tabel 2 : Struktur Organisasi DEWAN DIREKSI 1 JUANDA DIREKTUR UTAMA 2 H. DWI PUTRA DIREKTUR WIJAYATNO DEWAN KOMISARIS 1 SUPRIYANTO,SE KOMISARIS UTAMA 2 AGUSALIM,SE KOMISARIS DEWAN PENGAWAS SYARIAH 1 KH AHMAD DZULHILMI DEWAN PENGAWAS 2 DR. H. SYUHADAK,MA DEWAN PENGAWAS 50 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014. 51 http://bprsmh-malang.co.id/, diakses tanggal 14 Maret 2014.

57 B. Pembahasan 1. Analisis Praktik Pelaksanaan Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Umrah antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Dengan Tour dan Travel Asbihu Malang. Praktik pelaksanaan kerjasama pembiayaan multijasa dana umrah yang dilakukan antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Dengan Tour dan Travel Asbihu Malang dilakukan dalam rangka penyaluran pembiayaan dana umrah kepada calon jamaah Asbihu. Pembiayaan dana umrah ini bertujuan untuk membantu dan meringankan biaya bagi calon jamaah yang tidak mempunyai cukup uang untuk membayar dengan cash. Kerjasama antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Dengan Tour dan Travel Asbihu Malang dilatarbelakangi oleh berbagai hal, yaitu: a. Bagi Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang, Tour dan Travel Asbihu merupakan sebuah model pembinaan jamaah haji berbasis faham Ahlussunah Wal Jamaah, dan keuanganya 80% dikelola oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) yang berbasis nahdliyin, serta merupakan wadah berhimpun dan berkumpulnya para pimpinan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Travel Haji dan Umrah, dan para pembimbing ibadah Haji yang berbasis NU. b. Bagi Tour dan Travel Asbihu, Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang dipilih karena lembaga ini juga merupakan sebuah lembaga berbasis Nahdlatul Ulama (NU) dan juga sebuah lembaga yang

58 memberdayakan usaha mikro, kecil dan menengah sebagai wujud partisipasi dalam membangun kesejahteraan ekonomi umat dengan berpegang pada prinsip kejujuran, keadilan, keterbukaan dan universal. Asbihu NU merupakan sebuah lembaga Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang mempunyai kepanjangan Asosiasi Bina Haji dan Umrah Nahdlatul Ulama. Lembaga ini juga mempunyai biro perjalanan umrah yang bernama Tour dan Travel Asbihu. Pimpinan dan pengelola Asbihu adalah para Ulama, Kyai, Ustadz, dan Ustadzah yang memiliki basis pembinaan di Pondok Pesantren, Majelis Ta lim dan Pimpinan Lembaga Pendidikan Islam. Secara kuantitatif jumlah ada ± 2000 KBIH. Dan 80%nya dikelola oleh keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) dan berbasis Nahdliyin. Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang terkait kerjasamanya dengan Tour dan Travel Asbihu memiliki beberapa kewajiban dan hak masing-masing. Peneliti akan memaparkan sesuai dengan hasil wawancara dengan pihak Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang yaitu sebagai berikut: Ya ngasih peluang ke asbihu, memfasilitasi apa yang diinginkan para nasabah yang diwakilkan oleh asbihu, membantu para nasabah yang kepengen pergi umrah yang didampingi oleh asbihu, ngasih jaminan kesehatan jasmani dan rohani serta keselamatan yang diwakilkan oleh asbihu, menjaga kepercayaan yang udah disepakati bersama 52 52 Dwi, wawancara (Malang, 11 Maret 2014).

59 Memberikan peluang untuk asbihu, memfasilitasi keinginan para nasabah yang diwakilkan oleh asbihu, membantu para nasabah yang hendak ingin pergi umrah dengan didampingi oleh asbihu, memberikan jaminan kesehatan jasmani dan rohani serta keselamatan yang diwakilkan oleh asbihu, menjaga kepercayaan yang telah disepakati bersama. Sama halnya yang dikatakan Ketua Tour dan Travel Asbihu Bapak Abdul Adzim terkait kerjasamanya dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang kewajiban dan hak masing-masing adalah sebagai berikut: Melindungi dan memberi keamanan kepada para jamaah umrah yang udah di amanahkan oleh MHM seperti memanjakan jamaah, ngasih fasilitas yang nomer wahid, ngasih jamuan yang nomer wahid juga, njaga kesehatan para jamaah, berangkat 50 pulang juga kudu 50, jangan sampek ada jamaah yang ketinggalan, kemudian njaga kerjasama yang baik dengan MHM kayak jujur, kepercayaan, saling terbuka biar nanti nggak terjadi kesalah pahaman, ngasih obat ke jamaah kalau ada jamaah yang sakit, hal ini nih yang paling diinginkan oleh MHM, bertanggung jawab penuh atas apa yang udah di minta oleh MHM 53 Melindungi dan memberi keamanan kepada para jamaah umrah yang telah di amanahkan oleh BPRS Mitra Harmoni seperti memanjakan jamaah, memberikan fasilitas yang berkualitas, memberi sambutan yang berkualitas, menjaga kesehatan para jamaah, berangkat 50 pulang juga harus 50, jangan sampai ada jamaah yang tertinggal, kemudian menjaga kerjasama yang baik dengan BPRS Mitra Harmoni seperti jujur, saling percaya, saling terbuka agar tidak terjadi kesalah pahaman, memberi pengobatan ke jamaah apabila ada jamaah yang sakit, hal ini yang 53 Abdul Adzim, Wawancara (Malang, 23 Maret 2014).

60 sangat diinginkan oleh BPRS Mitra Harmoni, bertanggung jawab penuh atas yang sudah di minta BPRS Mitra Harmoni. Kerjasama pembiayaan multijasa dana umrah ini bila dilihat dari kewajiban dan hak dari masing-masing pihak telah memenuhi apa yang sudah disepakati masing-masing, dan jika ada kesalah pahaman akan diselesaikan secara kekeluargaan, yang mana dari MHM dan Asbihu telah bersepakat untuk memenuhi hak dan kewajiban masing-masing yang sudah disepakati bersama. Prosedur dan ketentuan pembiayaan multijasa antara BPRS Mitra Harmoni dengan Travel Asbihu yaitu: Pihak kami tugasnya membantu ngurusin biaya pendaftaran umrah yang harus dibayar kepada Asbihu, kemudian biaya tersebut langsung ditransfer ke rekening Asbihu dengan ketentuan pihak kami membeli fasilitas umrah kepada asbihu yang sudah disediakan oleh Asbihu dan harus membayar dengan ketentuan yang udah ditentukan oleh asbihu. Kalau prosedur nasabah ke pihak kami, ya syaratnya harus mengajukan permohonan pembiayaan multijasa dengan mengisi formulir permohonan, setelah itu memilih pembiayaan untuk umrah. Semua informasi yang diberikan selanjutnya deverifikasi kebenarannya dan dianalisis kelayakannya. Bagi nasabah yang dianggap layak, selanjutnya diberikan perikatan dalam bentuk penandatanganan kontrak kemudian kami proses. Pembiayaan maksimal Rp 25 juta, jangka waktu pembiayaan maksimal 2 tahun dan minimal uang muka nasabah 20% dari biaya umrah. 54 BPRS Mitra Harmoni mempunyai tugas membantu mengurus biaya pendaftaran umrah yang harus dibayar kepada Asbihu, kemudian biaya tersebut langsung ditransfer ke rekening Asbihu dengan ketentuan BPRS Mitra Harmoni membeli fasilitas umrah kepada asbihu yang sudah disediakan oleh asbihu, dan harus 54 Dwi, wawancara (Malang, 2 Mei 2014).

61 membayar dengan ketentuan yang sudah ditentukan oleh asbihu. Jika prosedur nasabah ke BPRS Mitra Harmoni, syaratnya harus mengajukan permohonan pembiayaan multijasa dengan mengisi formulir permohonan, setelah itu memilih pembiayaan untuk umrah. Berbagai informasi yang diberikan selanjutnya deverifikasi kebenarannya dan dianalisis kelayakannya. Bagi nasabah yang dianggap layak, selanjutnya diberikan perikatan dalam bentuk penandatanganan kontrak kemudian kami proses. Pembiayaan maksimal sebesar Rp 25 juta, jangka waktu pembiayaan maksimal 2 tahun dan minimal uang muka nasabah 20% dari biaya umrah. Sama halnya yang dikatakan Ketua Tour dan Travel Asbihu Bapak Abdul Adzim terkait kerjasamanya dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Malang Prosedur dan ketentuan pembiayaan multijasa adalah sebagai berikut: MHM nanti membantu ngurusin biaya pendaftaran umrah yang harus dibayar kepada Asbihu. Misalnya ya, besarnya itu katakanlah Rp.20 juta, nah biaya tersebut langsung ditransfer oleh MHM ke rekening Asbihu, dengan syarat ketentuan MHM membeli fasilitas umrah kepada asbihu yang sudah disediakan oleh asbihu, dengan harga seumpamanya Rp. 15 juta, dan MHM harus membayar dengan ketentuan yang udah ditentukan oleh Asbihu. Kemudian asbihu harus menyediakan fasilitas kepada MHM yang udah ditetapkan diawal 55 BPRS Mitra Harmoni akan membantu mengurus biaya pendaftaran umrah yang harus dibayar kepada Asbihu, besarnya misalnya Rp.20 juta, biaya tersebut langsung ditransfer oleh BPRS Mitra Harmoni ke rekening Asbihu, dengan syarat 55 Abdul Adzim, wawancara (Malang, 2 Mei 2014).

62 dan ketentuan BPRS Mitra Harmoni membeli fasilitas umrah kepada Asbihu, dengan harga misalnya Rp. 15 juta, dan BPRS Mitra Harmoni harus membayar dengan ketentuan yang sudah ditentukan oleh Asbihu. Kemudian Asbihu harus menyediakan fasilitas kepada BPRS Mitra Harmoni yang sudah ditentukan diawal. Kerjasama pembiayaan multijasa dana umrah ini bila dilihat dari prosedur dan ketentuan pembiayaan multijasa dari masing-masing pihak telah memenuhi apa yang sudah disepakati masing-masing, agar kerjasama mereka dapat berjalan dengan baik dan lancar. 2. Analisis Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) Terhadap Praktik Pelaksanaan Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Umrah Antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Dengan Tour dan Travel Asbihu Malang. Dari hasil wawancara dari narasumber, peneliti mencoba teliti dan amati mengenai praktik pelaksanaan kerjasama pembiayaan multijasa antara BPRS Mitra Harmoni dengan Tour dan Travel Asbihu Malang tentang pembiayaan multijasa dana umrah. Dalam hukum kontrak syariah, perbuatan sebelum terjadi kerjasama adalah tahap ijab dan kabul. Jika kita melihat kerjasama antara BPRS Mitra Harmoni dengan Tour dan Travel Asbihu Malang, maka kita dapat mengetahui

63 bahwa kerjasama tersebut bila ditinjau dari Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) sudah memenuhi rukun dan syarat suatu akad. Rukun dan syarat yang telah dipenuhi adalah: a. Pihak-pihak yang berakad Pihak-pihak yang berakad adalah orang, persekutuan, atau badan usaha yang memiliki kecakapan dalam melakukan perbuatan hukum. Dalam hal ini, pihak-pihak yang berakad adalah pihak BPRS Mitra Harmoni dengan Tour dan Travel Asbihu Malang, yang berarti kedua belah pihak telah melakukan ijab dan qabul. Dengan adanya pihak-pihak yang berakad ini, kedua belah pihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing untuk dijalankan. Dalam kerjasama ini yang menjadi para pihak pertama adalah BPRS Mitra Harmoni Malang yang diwakilkan oleh Dwi Putra selaku Direktur dari BPRS Mitra Harmoni Malang dan pihak kedua dari Tour dan Travel Asbihu yang diwakilkan oleh Abdul Adzhim selaku ketua dari Tour dan Travel Asbihu Malang. b. Objek Akad Objek akad adalah amwal atau jasa yang dihalalkan yang dibutuhkan oleh masing-masing pihak. Objek dari kerjasama ini adalah manfaat atas layanan umrah. Dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) objek akad dapat berupa jasa, benda, manfaat benda atau pekerjaan yang halal atau yang tidak bertentangan dengan syariah.

64 Dalam kerjasama pembiayaan ini, BPRS Mitra Harmoni mendapatkan keuntungan dari nasabah, dan bagi Tour dan Travel Asbihu memperoleh keuntungan dari BPRS Mitra Harmoni. c. Tujuan Pokok Akad Akad bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan pengembangan usaha masing-masing pihak yang mengadakan akad. Kerjasama ini bertujuan untuk menjalin koordinasi dan mempererat sillaturahim antara BPRS Mitra Harmoni dengan Tour dan Travel Asbihu. Tujuan akad ini sah dan telah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1) Tujuan akad ini tidak bertentangan dengan syara. 2) Tujuan akad akan tetap berlangsung selama ada salah satu pihak yang memutuskan atau mengakhiri kerjasama ini. d. Kesepakatan Kesepakatan adalah suatu pernyataan pengikatan diri yang dilakukan. Kesepakatan termasuk rukun akad yang paling penting. Dalam hal ini masingmasing pihak melakukan kesepakatan yang sebelumnya telah memenuhi persyaratan, yaitu masing-masing pihak telah mempunyai kecakapan dalam melakukan tindakan hukum tanpa ada paksaan dari pihak manapun, serta kesepakatan tersebut dilandasi oleh saling percaya antara masing-masing pihak. Dalam hal ini yang melakukan kesepakatan kerjasama yaitu BPRS Mitra Harmoni dan Tour dan Travel Asbihu.

65 Dalam hukum kontrak syariah terdapat asas-asas perjanjian yang melandasi penegakan dan pelaksanaannya. Asas-asas perjanjian tersebut diklasifikasikan menjadi asas-asas perjanjian yang tidak berakibat hukum dan sifatnya umum dan asas-asas perjanjian yang berakibat hukum dan sifatnya khusus. Adapun asas-asas perjanjian yang tidak berakibat hukum dan sifatnya umum adalah: a. Asas Ilahiah atau Asas Tauhid Setiap tingkah laku dan perbuatan manusia tidak akan luput dari ketentuan Allah SWT. Seperti yang disebutkan dalam QS.al-Hadid (57): 4 Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan. 56 Kegiatan mu amalah termasuk perbuatan perjanjian, tidak pernah akan lepas dari nilai-nilai ketauhidan. Dengan demikian manusia memiliki tanggung jawab akan hal itu. Tanggung jawab kepada masyarakat, tanggung jawab kepada pihak kedua,tanggung jawab kepada diri sendiri, dan tanggung jawab kepada Allah SWT. Dari penerapan asas ini, manusia 56 Departemen Agama Republik Indonesia, h. 430.

66 tidak akan berbuat sekehendak hatinya karena segala perbuatannya akan mendapat balasan dari Allah SWT. b. Asas Kebolehan (Mabda al-ibahah) Kebolehan ini dibatasi sampai ada dasar hukum yang melarangnya. Hal ini berarti bahwa Islam memberi kesempatan luas kepada yang berkepentingan untuk mengembangkan bentuk dan macam transaksi baru sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. c. Asas Keadilan (Al Adalah) Dalam QS. Al-Hadid (57): 25 Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka al-kitab dan Neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. 57 57 Departemen Agama Republik Indonesia, h. 432.

67 Tuhanku menyuruh supaya berlaku adil. Dalam asas ini para pihak yang melakukan kontrak dituntut untuk berlaku benar dalam mengungkapkan kehendak dan keadaan, memenuhi perjanjian yang telah mereka buat, dan memenuhi semua kewajibannya. d. Asas Persamaan Atau Kesetaraan Hubungan mu amalah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Seringkali terjadi bahwa seseorang memiliki kelebihan dari yang lainnya. Oleh karena itu sesama manusia masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam hukum islam telah menetapkan beberapa asas akad yang berpengaruh kepada pelaksanaan akad yang dilakukan oleh pihak-phak yang berkepentinagan adalah sebagai berikut: 1) Asas kebebasan berkontrak 2) Asas perjanjian itu mengikat 3) Asas konsensualisme 4) Asas ibadah 5) Asas keadilan 6) Asas kejujuran (amanah) Didalam fiqh muamalah untuk terbentuknya akad yang sah dan mengikat harus dipenuhi rukun-rukun akad dan syarat-syarat akad, dalam KHES Pasal 22, rukun dan syarat akad yaitu: a. Rukun-rukun akad

68 Dalam melaksanakan suatu perikatan islam harus memenuhi rukun dan syarat yang sesuai dengan hukum islam, rukun adalah suatu unsur yang merupakan bagian yang terpisahkan dari suatu perbuatan atau suatu lembaga yang menentukan sah atau tidaknya perbuatan tersebut dan ada atau tidaknya sesuatu itu. Sedangkan syarat adalah sesuatu yang tergantung padanya keberadaan hukum syar i dan ia berada diluar hukum itu sendiri yang ketiadaannya menyebabkan hukum apapun tidak ada. Unsur-unsur akad sama maksudnya dengan rukun-rukun akad. Rukun dimaksudkan unsur-unsur yang yang membentuk sesuatu, sehingga sesuatu itu terwujud karena adanya unsur-unsur tersebut yang menjadi bagian-bagian yang membentuknya. Terbentunya akad karena adanya unsur-unsur atau rukun-rukun yang membentuknya. Menurut KHES Pasal 22, rukun yang membentuk akad ada empat yaitu pihakpihak yang berakad, objek akad, tujuan pokok akad dan kesepakatan. b. Syarat-syarat akad Syarat-syarat akad yakni : 1) Syarat terbentuk akad Tiap-tiap rukun pembentukan akad tersebut di atas diperlakukan syarat-syarat agar data membentuk akad. Dalam arti tanpa adanya syarat-syarat akad maka rukun-rukun akad tidak dapat membentuk

69 akad. Yaitu para yang membentuk akad harus memenuhi dua syarat yaitu kecakapan dan berbilang pihak. Rukun yang kedua yakni, pernyataan kehendak, harus mmenuhi dua syarat ialah adanya persesuaian ijab dan Kabul dalam arti tercapainya kata sepakat dan kesatuan majelis akad. Rukun ketiga yakni obyek akad, harus memenuhi tiga syarat yakni: a) Obyek itu dapat diserahkan. b) Tertentu atau dapat ditentukan. c) Obyek itu dapat ditransaksikan (bernilai dan memiliki). d) Rukun keempat yakni tujuan akad, syaratnya tujuan akad itu harus sesuai dengan dengan syari ah atau tidak bertentangan dengan syari ah. Rukun-rukun dan syarat-syarat yang terbentuk di atas dinamakan pokok. Apabila pokok ini tidak terpenuhi, maka tidak terjadi akad atau disebut akad batil. 2) Syarat-syarat keabsahan akad Untuk sahnya suatu akad maka rukun dan syarat tersebut masih memerlukan sifat-sifat tambahan sebagai unsur penyempurnaan. Pada rukun pertama mengenai cakap dan adanya dua belah pihak tidak memerlukan sifat penyempurnaan. Rukun kedua, yakni pernyataan kehendak dengan dua syarat yaitu syarat kesatuan majelis

70 akad tidak memerlukan unsur penyempurnaan, sedangkan syarat kesesuain ijab dan kabul, memerlukan syarat penyempurnaan, yakni bahwa kesesuaian ijab dan kabul itu dicapai secara bebas tanpa paksaan. Rukun ketiga, yakni obyek, memerlukan unsur penyempurnaan syarat dapat diserahkan hal ini memrlukan sifat yakni bahwa penyerahan itu tidak menimbulkan kerugian (dharar). Dan syarat obyek harus dapat ditransaksikan memerlukan unsur penyempurnaan dengan sifat tambahan, yaitu bebas dari riba. Jadi akad yang telah memenuhi rukun-rukunnya, syarat-syarat tebentunya dan syarat-syarat keabsahannya dinyatakan sebagai akad yang sah.