PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 5 LANTAI DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Naskah Publikasi

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH 4 LANTAI ( 1 BASEMENT ) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SUKOHARJO

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI & 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 4

Ma ruf Hadi Sutanto NIM : D NIRM :

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh: AGUNG PRABOWO NIM : D

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG PASAR TIGA LANTAI DENGAN SATU BASEMENT DI WILAYAH BOYOLALI (DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL)

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN RUSUNAWA EMPAT LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN METODE LOAD RESISTANCE AND FACTOR DESIGN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN EMPAT LANTAI SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

Tugas Akhir. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S 1 Teknik Sipil. Diajukan oleh :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+ BASEMENT) DI WILAYAH SURAKARTA DENGAN DAKTAIL PARSIAL (R=6,4) (dengan mutu f c=25 MPa;f y=350 MPa)

PERENCANAAN GEDUNG RAWAT INAP RUMAH SAKIT KANKER EMPAT LANTAI (+ 1 BASEMENT) DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERENCANAAN GEDUNG SMA EMPAT LANTAI DENGAN SISTEM PERENCANAAN DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL 5 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN STRUKTUR BAJA DENGAN BALOK KOMPOSIT PADA GEDUNG PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL LARAS ASRI SALATIGA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh :

PERENCANAAN GEDUNG PERKULIAHAN PLANOLOGI UMS LIMA LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS PARSIAL

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 6 LANTAI (+1 BASEMENT) DI SUKOHARJO DENGAN SISITEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK)

PERENCANAAN GEDUNG PERHOTELAN EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI PACITAN DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG HOTEL NAWASAKA SURABAYA DENGAN SISTEM GANDA

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERHOTELAN 4 LANTAI SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM) DI WILAYAH SURAKARTA

PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG UNTUK PERKANTORAN 8 LANTAI (+2 BASEMENT) DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH UMUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DENGAN STRUKTUR ATAP SPACE FRAME

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR BAJA KOMPOSIT PADA GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA. Oleh : SUPARYOTO SINAGA NPM.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SWALAYAN RAMAI SEMARANG ( Structure Design of RAMAI Supermarket, Semarang )

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL GEDUNG BETON BERTULANG DI WILAYAH GEMPA 1 DENGAN SISTEM ELASTIK DAN DAKTAIL PENUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERENCANAAN GEDUNG RESEARCH CENTER-ITS SURABAYA DENGAN METODE PRACETAK

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RS. GRHA KEDOYA, JAKARTA BARAT. Oleh : MARTINUS SATRIYO HADIWIBOWO NPM. :

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN KOTA 4 LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI SURAKARTA (+BASEMENT 1 LANTAI)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh : DEDE FAJAR NADI CANDRA NPM :

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERKULIAHAN 4 LANTAI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH SUKOHARJO

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH BERSAMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG WISMA SEHATI MANOKWARI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA

TUGAS BESAR STRUKTUR BAJA (S-1)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG G UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

PERANCANGAN STRUKTUR APARTEMEN MEGA BEKASI TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : ARIEF BUDIANTO No. Mahasiswa : / TSS NPM :

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN STRUKTUR KANTOR INDOSAT SEMARANG. Oleh : LIDIA CORRY RUMAPEA NPM. :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG HOTEL BAHTERA SURABAYA JAWA TIMUR. Laporan Tugas Akhir

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SAHID JAKARTA. Oleh : PRIA ROSE ADI NPM. :

Semarang, Nopember Penyusun

Modifikasi Struktur Gedung Graha Pena Extension di Wilayah Gempa Tinggi Menggunakan Sistem Ganda

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG GRAHA AMERTA RSU Dr. SOETOMO SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA BETON

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PENUH DI WILAYAH GEMPA TIGA. Naskah Publikasi

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK ABSTRAK

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KAMPUS 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT DENGAN METODE DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3. Tugas Akhir

PERENCANAAN GEDUNG PERKANTORAN 4 LANTAI (+1 BASEMENT) DENGAN PRINSIP DAKTAIL PENUH DI SURAKARTA

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG WISMA ATLIT BONTANG KALIMANTAN TIMUR. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : LUSIA NILA KUSUMAWATI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN 4 LANTAI DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN BIASA (SRPMB) DI WILAYAH WONOGIRI

PERENCANAAN APARTEMEN 7 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SPRMM) DI WILAYAH SURAKARTA

PERANCANGAN GEDUNG HOTEL 4 LANTAI DI DAERAH SOLO BARU, SUKOHARJO DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH

Gedung yang dibangun dengan sistem rangka pemikul momen (SRPM) dengan balok masih mempunyai kekurangan bila ditinjau dari segi tinggi gedung dan

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

BAB V PENUTUP. Pada tabel tersebut dengan nilai N = 27,9 maka jenis tanah termasuk tanah sedang.

KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I

PERENCANAAN GEDUNG PERPUSTAKAAN 5 ( LIMA ) LANTAI DENGAN PRINSIP DAKTILITAS TINGKAT DUA

APLIKASI KOMPUTER DALAM KONSTRUKSI

Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Tower C Apartemen Aspen Admiralty Jakarta Selatan Dengan Menggunakan Baja Beton Komposit

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB III METODOLOGI. LAPORAN TUGAS AKHIR III 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN GEDUNG IKIP PGRI SEMARANG JAWA TENGAH ( Planning Building Structure IKIP PGRI, Semarang Central Java )

KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL BETON BERTULANG DENGAN SISTEM DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 2. Naskah Publikasi

PERENCANAAN GEDUNG DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG. (Structure Design of DKK Semarang Building)

EFISIENSI KEBUTUHAN MATERIAL PADA PERENCANAAN PORTAL TAHAN GEMPA WILAYAH 4 DENGAN EFISIENSI BALOK

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

Transkripsi:

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3 Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : DEDE AGI KUSUMA NIM : D 100 100 008 kepada : PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

PERENCANAAN GEDUNG HOTEL 5 LANTAI + 1 BASEMENT DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL DI WILAYAH GEMPA 3 Dede Agi Kusuma Jurusan Teknik Sipil FT Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Surakarta e-mail : dedekusumo@gmail.com ABSTRAKSI Perencanaan struktur gedung hotel ini direncanakan dengan daktilitas tingkat dua atau daktail parsial, tata cara perencanaan sesuai dengan standar pedoman perencanaan gedung yang telah ditetapkan agar didapat hasil gedung yang kuat, efisien dan tahan terhadap gempa. Perencanaan gedung hotel 5 lantai + 1 basement di daerah Surakarta ini mengacu pada Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002). Gedung ini direncanakan dibangun di Surakarta (wilayah gempa 3) yang terdiri dari tanah keras dengan sistem daktail parsial dengan nilai faktor daktilitas (μ) = 3 dan faktor reduksi gempa (R) = 4,8. Dalam menganalisis struktur gedung digunakan program excel dan SAP 2000 v.14 agar dapat mempermudah dan mempercepat dalam perhitungan. Sedangkan penggambaran menggunakan program AutoCAD v.2007. Mutu beton dan mutu baja untuk beton bertulang adalah f c = 25 MPa, Tulangan utama f y = 300 MPa dan tulangan geser f y = 240 MPa. Sedangkan untuk kuda-kuda baja digunakan mutu baja Bj 37 dangan tegangan leleh = 240 MPa dan tegangan dasar 160 MPa. Setelah dilakukan perencanaan dan analisis diperoleh hasil sebagai berikut, Gording menggunakan profil baja canal C 100.50.20.4,5 dimensi rangka baja profil siku ( 2L.70.70.7 untuk batang atas dan bawah, dan 2L.50.50.5 untuk batang diagonal dan vertical ), alat sambung menggunakan las. Ketebalan plat atap 100mm dan untk plat lantai 120mm, menggunakan tulangan pokok dp 10 dan tulangan bagi dp 8. Dimensi balok yang dipakai 300/600 mm, dengan tulangan pokok D19 dan tulangan geser 2dp8. Dimensi kolom yang dipakai 700/700, dengan tulangan pokok D19 dan tulangan geser 2dp10. Pondasi struktur utama menggunakan pondasi tiang pancang dengan dimensi 400 x 400 mm, panjang 16m, jumlah tiang 6 dengan tulangan pokok D22 dan tulangan geser 2dp6. Poer menggunakan ukuran 3 x 3 m, dengan tulangan diameter D25. Kata kunci : Daktail parsial, perencanaan, SAP 2000, struktur gedung,

PENDAHULUAN Surakarta merupakan salah satu kota yang mengalami sebuah fenomena dimana mulai melakukan pembenahan infrastruktur secara keseluruhan untuk menyongsong tuntutan pembangunan yang ada di Indonesia untuk menyambut adanya ekonomi global yang sudah mulai diterapkan beberapa tahun kedepan. Kota Surakarta disebut juga kota Solo merupakan salah satu kota yang memiliki sebuah pariwisata yang berkaitan dengan budaya dan juga kesenian yang harus dilestarikan, Selain itu kota Solo sendiri menjadi salah satu tempat perputaran uang dimana sebagian besar warganya adalah pelaku usaha bisnis, sehingga hal ini menjadikan sebuah tantangan untuk membuat sebuah infrastruktur penunjang yang dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah maupun para wisatawan serta para investor yang menanamkan sahamnya di kota Solo. Pembangunan hotel adalah salah satu investasi yang sangat menjanjikan sehingga diharapkan dapat memberikan pemasukan kas pemerintah daerah sekaligus menarik minat investor untuk menanamkan sahamnya di kota Surakarta. Gedung hotel ini direncanakan 5 Lantai dan 1 basement dengan menggunakan sistem daktail parsial di wilayah gempa 3 (SNI 1726-2002), sedangkan dalam perhitungan struktur menggunakan software SAP 2000. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan pada bagian latar belakang diatas, maka disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merencanakan sebuah gedung hotel 5 lantai dan 1 basement dengan sistem daktail parsial? 2. Bagaimana merencanakan dan menganalisis gedung di wilayah gempa 3? Tujuan Perencanaan Tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan adalah : Merencanakan portal 5 lantai dan 1 basement dengan sistem daktail parsial di wilayah gempa 3 sesuai dengan standar perencanaan gedung bertingkat yang berlaku di Indonesia. Manfaat Perencanaan Perencanaan diharapkan memiliki manfaat : 1. Memperdalam pengetahuan mengenai perencanaan dan desain gedung bertingkat. 2. Menambah wawasan mengenai perencanaan gedung bertingkat dengan sistem daktail parsial. Lingkup Perencanaan Batasan yang lingkup perencanaan portal 5 lantai dan 1 basement adalah sebagai berikut : 1. Gedung yang dianalisis adalah gedung hotel dengan sistem daktail parsial di wilayah gempa 3. 2. Perhitungan struktur meliputi perhitungan atap (kuda kuda) dan struktur beton bertulang (plat lantai, plat tangga, perhitungan kolom, balok, dan pondasi). 3. Tebal plat atap 100 mm, plat lantai 120 mm 4. Bangunan berada pada wilayah gempa 3 5. Digunakan fondasi tiang pancang, data tanah terlampir. 6. Mutu beton f c = 25 MPa, baja tulangan f y = 300 MPa dan baja tulangan fy (geser) = 240 MPa. Metode Penelitian Data-data yang tercantum sebagai materi penelitian ini yaitu : 1). Gedung hotel dengan denah dan bentuk portal tergambar pada Gambar I.1 dan Gambar I.2, di wilayah gempa 3 dengan sistem daktail parsial. 2). Digunakan fondasi tiang pancang, berat tanah di atas fondasi t = 17,3 kn/m 3, daya dukung tanah pada kedalaman yang disyaratkan. 3). Mutu beton f c = 25 MPa, baja tulangan f y = 300 MPa dan baja tulangan fy (geser) = 240 MPa. Alat Bantu Penelitian 1. Program SAP 2000 V. 14

Program ini digunakan untuk perhitungan analisis struktur suatu gedung beton bertulang. 2. Program AutoCad Program ini digunakan dalam penggambaran detail-detail struktur seperti gambar penampang balok, kolom dan plat, maupun penggambaran denah portal. 3. Program Microsoft Office word Program ini adalah program komputer yang digunakan untuk membuat laporan, bagan alir, analisa data, dan juga untuk membuat tabel. 4. Program Microsoft Office excel Program ini adalah program komputer yang digunakan untuk membuat tabel, dan sebagai alat bantu perhitungan tulangan pada struktur. Tahap Perencanaan 1. Tahap I : Pengumpulan data Pengumpulan data berupa data-data dari soal Tugas Akhir dan peraturan SNI. 2. Tahap II : Desain gambar rencana Meliputi desain gambar denah bangunan, tampak dan site plant. 3. Tahap III : Perencanaan stuktur atap Perhitungan untuk struktur atap dan gambar struktur atap. 4. Tahap IV : Perencanaan plat lantai dan tangga Perhitungan untuk plat lantai dan tangga beton. 5. Tahap V : Perencanaan kolom dan balok Meliputi asumsi dimensi awal kolom dan balok, analisis beban yang terjadi pada kolom dan balok, analisis mekanika pada beban yang terjadi, dan menghitung beban kombinasi. 6. Tahap VI : Menentukan kecukupan dimensi kolom dan balok Analisa yang menentukan apakah dimensi kolom dan balok sudah cukup atau tidak. Bila tidak cukup, maka dimensi harus direncanakan kembali. dan bila dimensi sudah cukup, maka dilanjutkan pada perhitungan penulangan kolom dan balok. 7. Tahap VII : Perencanaan pondasi Analisa mengenai daya dukung pondasi terhadap beban struktur diatasnya. 8. Tahap VIII : Perencanaan basement Perhitungan terhadap dinding penahan tanah dan plat lantai basement. 9. Tahap IX : Gambar detail Mencakup keseluruhan gambar hasil perhitungan. HASIL PERENCANAAN 1. Perencanaan Atap Tabel 1.1 Hasil perhitungan dimensi kudakuda baja No. Batang Profil 1. Atas (a1 sampai a 8) 2L.70.70.7 2. Bawah (b1 sampai b8) 2L.70.70.7 3. Diagonal (d1 sampai d6) 2L.50.50.5 4. Vertikal (v1 sampai v7) 2L.50.50.5 Tabel 1.2 Hasil perhitungan sambungan las No. Batang L1 L2 (mm) (mm) 1. Atas (a1 sampai a 8) 73 36 2. Bawah (b1 sampai b8) 33 25 3. Diagonal (d1 sampai d6) 18 16 4. Vertikal (v1 sampai v7) 12 12 2. Perencanaan Plat Atap & Plat Lantai Tabel 2. Hasil perhitungan penulangan plat atap dan plat lantai Plat Atap Plat Lantai Perencanaan Tul. Pokok Tul. Bagi Perencanaan Tul. Pokok Tul. Bagi T. Lapangan dp 10-200 dp 8-250 T. Lapangan dp 10-95 dp 8-130 T. Tumpuan dp 10-200 dp 8-250 T. Tumpuan dp 10-100 dp 8-130 3. Perencanaan Lantai & Dinding Basement Tabel 3. Hasil perhitungan penulangan lantai & dinding basement Dinding Basement Lantai Basement No. Tul. Pokok Tul. Bagi Tul. Pokok Tul. Bagi Segmen 1 D 16-120 dp 8-130 dp 10-95 dp 8-130 Segmen 2 D 16-240 dp 8-130 4. Perencanaan Balok Tabel 4. Hasil perhitungan tulangan pada balok Tul. Tumpuan Tul. Lapangan Tul. Geser Perencana an Tekan Tarik Tekan Tarik Tul. Tump Tul. Lap Balok 300/600 8 D19 4 D19 4 D19 4 D19 dp 8-110 dp 8-220

5. Perencanaan Kolom Tabel 5. Hasil perhitungan tulangan pada kolom Perencana an Arah X Arah Y Tul. Geser Kolom 700/700 18 D19 18 D19 dp 10-200 6. Perencanaan Sloof Tabel 6. Hasil perhitungan tulangan pada sloof Sloof 400/600 Posisi Atas Penulangan Bawah Kiri 4 D22 4 D22 Lapangan 4 D22 4 D22 Kanan 4 D22 4 D22 7. Perencanaan Pondasi Tabel 7. Hasil perhitungan tulangan pada pondasi poer 3000/3000 Tiang Pancang 400/400 Tul. Pokok Tul. Bagi Tul. Pokok Tul. Bagi D 25-130 D 25-270 4 D22 2dp6-170 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perencanaan gedung hotel 5 lantai + 1 basement dengan prinsip daktail parsial di Surakarta yang telah diselesaikan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1) Rangka atap (kuda-kuda) digunakan profil : No. Batang Profil 1. Atas (a1 sampai a 8) 2L.70.70.7 2. Bawah (b1 sampai b8) 2L.70.70.7 3. Diagonal (d1 sampai d6) 2L.50.50.5 4. Vertikal (v1 sampai v7) 2L.50.50.5 Gording menggunakan profil canal C 100 x 50 x 20 x 4,5. Sambungan menggunakan sambungan las dengan panjang L1 dan L2 sebagai berikut : No. Batang L1 (mm) L2 (mm) Atas (a1 1. 73 36 sampai a 8) Bawah (b1 2. 33 25 sampai b8) Diagonal (d1 3. 18 16 sampai d6) Vertikal (v1 4. 12 12 sampai v7) Tebal plat kopel untuk batang atas (a1 sampai a 8) adalah 5 mm. Plat kopel menggunakan sambungan las dengan panjang 100 mm, lebar 45 mm dan tebal las 3 mm. Sedangkan untuk batang vertikal (v1 sampai v7) tebalnya 4 mm, menggunakan sambungan las dengan panjang 50 mm, lebar 21 mm dan tebal las 3 mm. 2) Perencanaan plat lantai menggunakan plat dengan tebal 120 mm, dengan tulangan pokok dp10-150 dan tulangan bagi dp8-200. 3) Perencanaan plat atap menggunakan plat dengan tebal 100 mm, dengan tulangan pokok dp10-200 dan tulangan bagi dp8-250. 4) Perencanaan plat dinding basement menggunakan plat dengan tebal 200 mm, dengan tulangan pokok dp16-120 dan tulangan bagi dp8-130. 5) Perencanaan plat lantai basement menggunakan plat dengan tebal 200 mm, dengan tulangan pokok dp10-95 dan tulangan bagi dp8-130. 6) Perencanaan tangga dan bordes diperoleh dimensi tangga yang digunakan dengan tebal plat tangga adalah 120 mm dengan optrade (tinggi bidang tanjakan) T = 18 cm, antrade (lebar bidang injakan) I = 26 cm. Penulangan tangga dan bordes digunakan tulangan pokok dp10-170 mm dan tulangan bagi dp8-200 mm. 7) Perencanaan balok dengan prinsip daktail parsial dengan dimensi 300/600 mm. Tulangan yang digunakan untuk tulangan pokok menggunakan D19 mm dan untuk tulangan geser menggunakan tulangan 2dp8. 8) Perencanaan untuk kolom induk menggunakan daktail parsial dengan dimensi kolom 700/700 mm. Tulangan pokok D19 mm dan untuk tulangan geser menggunakan tulangan 2dp10. 9) Perencanaan pondasi menggunakan pondasi tiang pancang dan dipancang

sampai tanah keras, dengan 6 buah tiang pancang. Tulangan tiang pancang menggunakan diameter D22 mm dan tulangan geser 2dp6. Poer menggunakan ukuran 3 x 3 m 2, dengan tulangan diameter D25 mm. 10) Dimensi sloof 400/600 dengan diameter tulangan pokok D25 mm dan tulangan geser 2dp12. B. Saran Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan struktur bertingkat: 1). Faktor keselamatan dan ekonomis dalam perencanaan gedung merupakan hal yang sangat perlu dipertimbangkan, sehingga perencanaan harus disesuaikan dengan kondisi daerah dari segi pengaruh beban gempa yang mungkin terjadi, karena gedung sangat berpengaruh terhadap beban gempa dan berakibat pada perencanaan gedung dari sisi kekuatan dan kebutuhan materialnya. 2). Penggunaan bahan non-struktur seperti dinding dan bahan lainnya diusahakan jangan terlau berat sehingga akan menambah beban gempa semakin besar. 3). Perencanaan yang menggunakan program bantu komputer untuk perhitungan struktur seperti SAP 2000 atau program bantu yang lainnya hendaknya diperhatikan ketelitian dalam meng-input data karena akan berpengaruh terhadap output atau hasil analisis nya. 4). Setiap gedung mempunyai permasalahan yang berbeda-beda sehingga diharapkan bagi perencana agar dapat memahami prinsip - prinsip dasar dari perhitungan konstruksi, analisis struktur dan pondasi. 5). Dalam merencanakan struktur gedung, dimensi harus sesuai dengan sistem perencanaan agar tidak boros. DAFTAR PUSTAKA Admin. Beban Gempa dan Pengaruhnya Terhadap Struktur Bangunan. www.tekniksipil.org/rekayasa-gempa/beban-gempa-dan-pengaruhnya-terhadapstruktur-bangunan/. diambil pada 10 September 2014. Asroni, A. 2009. Struktur Beton Lanjut. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. Asroni, A. 2010. Balok dan Pelat Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta. Asroni, A. 2010. Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta. Forum Solo Hijau. Solo Eco Cultural City, Mimpi Belaka atau Sebuah Potensi. forumsolohijau.blogspot.com/2013/03/solo-eco-cultural-city-mimpibelaka.html?m=1. diambil pada 10 September 2014. Hardiyatmo, H. C. 2002. Teknik Fondasi 2. Beta Offset. Yogyakarta. Rochman, A. 2012. Pedoman Penyusunan Tugas Perancangan Atap. Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. SNI 03-1726. 2002. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. SNI 03-1729. 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002. Dinas Pekerjaan Umum. SNI 03-2847. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-2002. Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan. Bandung. SNI 1726. 2002. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung SNI-1726-2002. Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. Bandung. Wikipedia Indonesia. Kota Surakarta. id.m.wikipedia.org/wiki/kota_surakarta. diambil pada 10 September 2014.