SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2006 T E N T A N G PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERTAMBANGAN RAKYAT BAHAN GALIAN EMAS (GOLONGAN B) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a. bahwa air sungai dalam Kabupaten Batang Hari merupakan sumber kehidupan dan mempunyai fungsi ekonomis bagi masyarakat luas maka perlu dijaga kebersihannya dari pencemaran ; b. bahwa untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya air dari pencemaran zat kimia atau bentuk lainnya, maka perlu mencabut Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pertambangan Rakyat Bahan Galian Emas (Golongan B) ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka dipandang perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pencabutan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pertambangan Rakyat Bahan Galian Emas (Golongan B). Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50) ; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2831); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209 ) ;.4. Undang-undang...
- 2-4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419) ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) ; 6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048) ; 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3699); 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 9. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377) ; 10. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 11. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) ; 12. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548) ;.13. Undang Undang...
- 3-13. Undang - Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438 ) ; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2914) ; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980 tentang Penggolongan Bahan Galian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1980 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3124) ; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258) ; 17. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3838); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952) ; 19. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4139) ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BATANG HARI dan BUPATI BATANG HARI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERTAMBANGAN RAKYAT BAHAN GALIAN EMAS (GOLONGAN B) Pasal 1...
- 4 - Pasal 1 Mencabut dan menyatakan tidak berlaku lagi Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pertambangan Rakyat Bahan Galian Emas (Golongan B) (Lembaran Daerah Kabupaten Batang Hari Tahun 2002 Nomor 12). Pasal 2 Bagi pengusaha pertambangan rakyat bahan galian emas (golongan B) yang masih memiliki Izin Pertambangan yang masih berlaku, diberikan batas waktu paling lambat 5 (lima) bulan untuk menutup usahanya terhitung sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini. Pasal 3 Apabila masih terdapat kegiatan penambangan emas (golongan B) di sungai-sungai dalam Kabupaten Batang Hari setelah 5 (lima) bulan terhitung sejak diundangkannya Peraturan Daerah ini sebagaimana dimaksud pada Pasal 2, diambil tindakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 4 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batang Hari. Ditetapkan di Muara Bulian pada tanggal 20 Juni 2006 BUPATI BATANG HARI, Dto. SYAHIRSAH. SY Diundangkan di Muara Bulian pada tanggal 20 Juni 2006 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BATANG HARI, Dto. SALIM JUFRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2006 NOMOR 1 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM ttd JULIANDO NAINGGOLAN, SH. NIP. 19750709 200012 1 002
- 5 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PERTAMBANGAN RAKYAT BAHAN GALIAN EMAS (GOLONGAN B) I. PENJELASAN UMUM Bahwa air sungai dalam Kabupaten Batang Hari merupakan sumber kehidupan dan mempunyai fungsi ekonomis bagi masyarakat luas maka perlu dijaga kebersihannya dari pencemaran. Bahwa untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam dari pencemaran merkuri dan zat kimia lainnya yang diakibatkan oleh pengoperasian pertambangan emas di Daerah Aliran Sungai (DAS) dalam Kabupaten Batang Hari, maka perlu mencabut Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 12 Tahun 2002 tentang Pertambangan Rakyat Bahan Galian Emas (Golongan B) ; II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup Jelas. Pasal 2 Cukup Jelas. Pasal 3 Cukup Jelas Pasal 4 Cukup Jelas