SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

keluarga yang lain. Terutama dengan orang tua.. Karena orang tua menyediakan fasilitas belajar siswa,

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah adalah hasil belajar matematika. Pada umumnya, hasil belajar matematika

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB I PENDAHULUAN. tidak pernah dikenalkan pada aturan maka akan berperilaku tidak disiplin

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia. Hal ini akan terus berubah seiring dengan perubahan yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, serta orang tua. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006: 7),

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam menumbuhkan motivasi, minat, dan disiplin siswa dalam

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

keberhasilan belajar yang semakin tinggi dan tanggung jawab terhadap perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah tidak akan lepas

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

PENINGKATAN KEDISIPLINAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEKNIK PERJANJIAN DAN PENGUATAN DIRI SISWA KELAS V SDN 1 TAWANG HARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Sudarwan Danim, Pengantar Kependidikan Landasan, Teori, dan 234 Metafora

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin mengedepankan pendidikan sebagai salah satu tolak ukur dan

BAB I PENDAHULUAN. yang Maha Esa, mempunyai akhlak mulia, cerdas, sehat, berkemauan,

BAB I PENDAHULUAN. depan, seperti pendidikan formal di universitas mahasiswa diharapkan aktif, kunci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam aspek kehidupan

PENGARUH PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN DI SMK MUHAMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 TERAS, BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. berkompeten. Pengelolaan sumber daya manusia tidak lepas dari faktor

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KEDISIPLINAN GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Oleh : LESTARI HIDAYAH A

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK TEMAN SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

WAHYU INDRIANI PUTRI A.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan yang menata bagaimana cara berhubungan antara. mengabdi kepada Allah. Dengan mengamalkan ajaran agama, itu

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan kerja sama antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dalam

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

Oleh : Dwi Wahyuni K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya masyarakat menilai mutu pendidikan dari hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi merupakan sesuatu yang didambakan oleh semua orang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dewasa ini sangat dominan, di negara-negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Global artinya seluas dunia (world wide), sedangkan prosesnya disebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Kedisiplinan sangat penting diterapkan dalam lembaga pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung pada dekade saat ini yang ditandai dengan ledakan besar ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

USAHA PENINGKATAN KESIAPAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK (PTK

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR. SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Pkn SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hendak dilakukan pihak lain. Ini dimulai ketika anak masuk kelompok

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dipersiapkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sasaran yang sangat penting untuk. mencapai pembangunan nasional. Untuk mencapai tujuan pembangunan

Transkripsi:

PENGARUH ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Tahun Ajaran 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : RESTU NOVA RIANA A 210 060 179 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat memberikan perubahan dan kemajuan dalam berbagai kehidupan. Pada bidang teknik ditemukannya sarana telekomunikasi dan informasi membawa dampak yang positif sekaligus negatif pada kehidupan sosial masyarakat. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi memang tidak terelakkan lagi dan tanpa disadari menjadikan manusia mengalami pergeseran sikap, nilai, budaya dan perilaku. Penerimaan masyarakat terhadap teknologi komunikasi dan informasi seperti televisi, koran, VCD, majalah, internet, dan sebagainya selain dapat dinikmati sebagai media informasi, tetapi juga membawa masuk informasiinformasi lain yang dapat menggoyahkan kekuatan norma yang selama ini dipegang teguh oleh masyarakat. Di sisi lain perubahan sosial membawa perkembangan masyarakat, dengan keterbukaan masuknya budaya barat ke Indonesia memberikan pengaruh yang besar bagi masyarakat khususnya remaja yang ada di perkotaan. Contohnya pergaulan bebas dan cara berpakaian remaja sering meniru budaya barat. Remaja yang berada masa peralihan antara masa anak-anak dan dewasa penuh dengan berbagai gejolak. Dari dalam diri mereka timbul rasa ingin tahu tentang hal-hal baru yang belum mereka dapat, termasuk di

dalamnya pengalaman berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengubah kehidupannya kelak. Karena kebanyakan usia mereka masih berstatus pelajar sekolah menengah atas atau berusia antara 16 sampai 19 tahun, maka rasa keingintahuan remaja kadang-kadang kurang disertai berbagai pertimbangan rasional dan pengetahuan yang cukup akan berakibat lanjut fatal dari suatu perbuatan. Yang paling menonjol dalam pergaulan remaja saat ini, yang mereka kebanyakan masih berstatus sebagai pelajar adalah dengan membentuk kelompok-kelompok kecil dalam pergaulan mereka. Atau lebih sering disebut dengan kelompok sebaya atau peer group. Dalam usia ini, remaja sedang dalam masa transisi yang sedang dalam proses mencari jati dirinya sendiri. Anak-anak seperti ini merasa ingin diakui atau ingin menunjukkan siapa dirinya sendiri kepada orang lain. Mereka ingin terlihat lebih baik dari teman-temannya, atau ingin terlihat lebih menonjol. Kelompok-kelompok ini biasanya terbentuk karena persamaan tujuan, dan pemikiran antara anggota-anggotanya dan sebagian besar terbentuk di lingkungan sekolah. Kelompok-kelompok seperti ini mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam perkembangan remaja/ anak tersebut, baik perkembangan fisik maupun batin. Peer group dapat memberikan pengaruh yang baik pada para anggotanya, seperti dapat memberikan dorongan untuk berbuat lebih baik, untuk berprestasi lebih baik dan sebagainya. Kelompok juga dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap anggotanya, misalnya ; karena

teman-temannya merokok dan tidak ingin dikatakan cemen atau sebagainya, anak yang sebelumnya tidak merokok berubah menjadi seorang perokok. Di sisi lain peer group mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan diri remaja yang dapat berfungsi sebagai persiapan bagi kehidupannya di masa yang akan datang, dan dapat berpengaruh terhadap pola perilaku dan pandangannya. Di dalam peer group remaja dituntut untuk belajar sosial, bergaul, memberi dan menerima pergaulan dengan sesama temannya. Syamsu Yusuf LN (2004: 60) menyebutkan bahwa : Peranan kelompok teman sebaya bagi remaja adalah memberikan kesempatan untuk belajar tentang : (1) Bagaimana berinteraksi dengan orang lain. (2) Mengontrol tingkah laku sosial. (3) Mengembangkan keterampilan dan minat yang relevan dengan usianya. (4) Saling bertukar perasaan dan masalah. Alangkah baiknya bila peer group yang ada di sekolah merupakan kelompok yang dapat memberikan pengaruh yang positif bagi anggotanya yaitu para siswa- siswi dari sekolah tersebut. Semua pihak termasuk orang tua dan guru pasti berharap dengan adanya kelompok-kelompok tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, meski kelompok tersebut merupakan kelompok yang ilegal atau terbentuk tidak secara resmi. Kelompok teman sebaya atau peer group yang baik adalah dimana anggota-anggotanya mendapatkan pengaruh yang positif dari teman-temannya dalam kelompok tersebut. Pengaruh tersebut dapat berupa semangat yang lebih besar dan lebih baik untuk dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Biasanya dalam kelompok seperti ini anak-anak merasa tidak canggung atau malu untuk bertanya kepada temannya dari pada bertanya kepada guru.

Pengaruh dalam kelompok akan dapat mengetahui dan memahami pelajaran yang diajarkan guru serta dapat memacu dan memotivasi untuk lebih baik dalam mengejar prestasi belajarnya. Selain dengan adanya peer gpoup tersebut, prestasi belajar yang maksimal hanya bisa diraih dengan kedisiplinan belajar yang baik. Dengan kedisiplinan belajar, siswa dapat mencapai prestasi seperti yang diinginkan. Karena remaja akan mempunyai suatu perasaan taat dan patuh. Rasa disiplin pertama kali timbul oleh karena pendidikan orang tua. Dalam proses mendidik kedisiplinan anak, orang tua akan tidak mudah untuk menanamkan rasa disiplin itu pada diri anak. Menanamkan disiplin pada anak harus dimulai sejak dini, karena dengan dimulai dari kecil diharapkan anak menjadi terbiasa dan rasa disiplin tersebut berkembang terus menerus sampai anak menjadi dewasa. Menurut Soegeng Prijodarminto (1992 : 23) Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kesenian, keteraturan, atau ketertiban. Nilai-nilai dalam disiplin tersebut sangat menunjang dan penting dalam menjalani suatu kehidupan bermasyarakat yang terdiri dari berbagai kegiatan. Dengan menerapkan nilai-nilai tersebut dalam setiap kegiatan ataupun perilaku, maka kita akan memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan yang kita inginkan. Tanpa adanya sikap disiplin dalam berperilaku, maka hidup yang kita jalani akan berjalan dengan tidak teratur dan akhirnya kita tidak akan memperoleh hasil yang kita harapkan.

Kediplinan belajar merupakan suatu tata tertib yang tercipta dan terbentuk sebagai pola tingkah laku belajar yang diatur sedemikian rupa, menurut ketentuan-ketentuan yang harus ditaati dan dipatuhi oleh semua pihak. Dengan kedisiplinan dapat tercipta ketertiban dan keteraturan serta dapat menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukan siswa. Seorang siswa yang mempunyai kedisiplinan belajar yang tinggi akan mengikuti dan mentaati peraturan sekolah secara baik, dengan kesadaran diri untuk melaksanakan peraturan tersebut, dan anak melaksanakan hukuman apabila melakukan kesalahan. Kedisiplinan belajar tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan adanya bantuan dari pendidikan, baik dari orang tua, guru maupun masyarakat. Orang tua sangat berperan penting dalam pembinaan kedisiplinan belajar anak di rumah yaitu dengan memberikan teladan yang baik bagi anak dan bertanggung jawab mencukupi kebutuhan anak. Apabila dari kecil anak sudah diajarkan untuk berlaku disiplin dalam segala hal, semakin lama anak akan dapat memahami dan menjiwai arti disiplin tersebut. Penanaman kedisiplinan secara dini kepada anak adalah sangat baik, karena anak tersebut semakin besar semakin kuat rasa kedisiplinannya, dan khususnya rasa disiplin dalam hal belajar di sekolah maupun di rumah. Disiplin yang dimaksud tidak hanya dalam pengertian taat dengan waktu belajar yang sudah ditentukan, tetapi juga termasuk dengan pemanfaatan waktu luang yang ada untuk belajar. Secara otomatis, semakin

sering anak belajar maka pelajaran yang telah diajarkan akan semakin dimengerti oleh anak tersebut. Perilaku disiplin belajar tersebut tidak hanya berlaku dalam lingkungan sekolah namun juga berlaku dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Guru berperan dalam menanamkan kedisiplinan belajar di sekolah yaitu dengan menerapkan berbagai peraturan dalam hal belajar di sekolah seperti masuk sekolah sebelum bel berbunyi, mendengarkan materi pelajaran yang disampaikan guru dengan baik, mengerjakan tugas tepat waktu, dan mengerjakan pekerjaan rumah. Kedisiplinan belajar dapat tumbuh juga dengan bantuan masyarakat, apabila kondisi masyarakat sekitar mempunyai tingkat kedisiplinan belajar yang tinggi, maka dengan sendirinya akan berpengaruh pada anak tersebut, demikian pula sebaliknya. Dengan disiplin belajar yang tinggi, diharapkan meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang baik dan maksimal tidak dapat diperoleh dengan cara yang instan, tetapi harus dengan usaha yang keras dan tidak kenal lelah. Dengan prestasi yang tinggi, maka dia akan dipandang lebih tinggi daripada siswa yang lainnya. Dengan prestasi yang tinggi pula, siswa dapat memperoleh kesempatan yang lebih besar untuk dapat mencapai keinginannya dan masa depan yang lebih cerah. Seperti halnya mendapat kesempatan yang lebih besar untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi dan lebih baik kualitasnya. Karena dalam masa-masa sekarang, prestasi belajar dan tingkat sekolah yang lebih baik dapat menunjang masa depan yang lebih baik.

Selain itu, dalam masyarakat kita saat ini prestasi masih dipandang sebagai hal atau tujuan yang dapat mengangkat citra seseorang menjadi lebih baik, serta dapat mengangkat derajat dan martabat seseorang dalam masyarakat. Seperti diungkapkan oleh Zainal Arifin (1990: 3) bahwa : Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah umat manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masingmasing, perenial mempunyai arti dapat hidup beberapa tahun terus menerus. Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar merupakan masalah yang sudah ada sejak dahulu dan merupakan hal yang wajar untuk dikejar dan ingin dicapai oleh setiap orang terutama bagi mereka yang masih duduk di bangku sekolah. Berdasarkan beberapa pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui dan meneliti lebih lanjut tentang hubungan antara kedisiplinan belajar, dan pergaulan teman sebaya siswa terhadap prestasi belajar ekonomi dan dengan judul PENGARUH ANTARA KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan yang muncul dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Keberhasilan pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan anak. 2. Faktor penentu keberhasilan pendidikan adalah faktor intern dan faktor ekstern. 3. Lingkungan pergaulan tidak selalu positif, maka anak perlu diberikan pendidikan untuk bergaul agar anak bermental spiritual untuk mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk. 4. Guru sebagai salah satu unsur pendidikan tidak selalu ditentukan oleh kualitas intelektualnya, tetapi juga ditentukan cara guru menumbuhkan kedisiplinan pada anak. 5. Sikap dan perilaku siswa sangat penting terhadap keberhasilan pendidikan, yaitu sikap positif berdisiplin dalam menghadapi proses pembelajaran. C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini berjalan terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, maka masalah dibatasi pada : 1. Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah kedisiplinan siswa dalam menggunakan waktu belajar sehari-hari untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

2. Pergaulan teman sebaya yang dimaksud adalah pergaulan antara siswa dengan siswa yang meliputi suasana keakraban, saling pengertian, saling menghargai dan menghormati, dan rasa toleransi dan solidaritas. 3. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil belajar mata pelajaran ekonomi yang dicapai siswa yang dinyatakan dalam nilai raport. D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Adakah pengaruh antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 2. Adakah pengaruh antara pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? 3. Adakah pengaruh secara bersama-sama antara kedisiplinan belajar dan pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta? E. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh antara pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara kedisiplinan belajar dan pergaulan teman sebaya terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif bagi pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan proses belajar khususnya bidang ilmu ekonomi. 2. Manfaat Praktis a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pendidik untuk memberikan pengertian tentang pentingnya kedisiplinan belajar dan pergaulan teman sebaya. b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada siswa akan pentingnya kedisiplinan belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

G. Sistematika Laporan yaitu : Secara garis besar penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, Bab I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika laporan. Bab II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tinjauan tentang prstasi belajar, tinjauan tentang kedisiplinan belajar, tinjauan tentang pergaulan teman sebaya, kerangka pemikiran dan hipotesis. Bab III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel, sampling, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrumen, teknik analisis data. Bab IV ANALISIS DATA Bab ini berisi gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN