1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan dari waktu ke waktu, dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan semakin bertumbuhnya ekonomi akan mengakibatkan terjadinya perubahan nilai kehidupan masyarakat, pola pikir, pola hidup, dan tingkah laku. Masyarakat masa kini memiliki keinginan yang semakin meningkat untuk menginvestasikan dananya, baik dalam bentuk saham, deposito, atau dalam bentuk investasi lainnya. Menurut Tandelilin, 2010:2 (dalam Clarensia et al, 2011:73) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa datang. Dimana transaksi untuk melakukan investasi terjadi di pasar modal. Pasar modal adalah pertemuan antara banyak pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual beli sekuritas disebut dengan bursa efek (Tandelilin, 2001). Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian (Sunariyah, 2004:8). Dengan semakin berkembangnya pasar modal membuat para investor ingin menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang menurutnya akan menguntungkan bagi para investor di masa yang akan datang. Tetapi sebelum para investor memutuskan untuk menginvestasikan dananya di pasar modal para investor akan membutuhkan informasi yang benar. Dimana 1
2 sistem perdagangan di bursa dapat dipercaya serta tidak ada pihak lain yang memanipulasi informasi dalam perdagangan tersebut. Tanpa keyakinan tersebut, investor tentunya tidak akan bersedia membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan. Para calon investor pasti akan membutuhkan informasi terkait dengan laporan keuangan perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut investor dapat mengetahui apakah perusahaan dapat mendayagunakan aktivitas usahanya secara efisien dan efektif. Laporan keuangan merupakan ukuran dari reaksi investor dalam memberikan respon positif atau negatif dari hasil informasi laporan keuangan. Hal tersebut sesuai dengan Signalling theory yakni bahwa informasi yang dilaporkan oleh suatu perusahaan dalam bentuk laporan keuangan akan memberikan sinyal kepada para investor. Djazuli (2006:51) menyatakan bahwa tinggi rendahnya nilai saham tercermin pada kinerja perusahaan yang tercermin pada kinerja keuangan suatu perusahaan. Menurut Arifin, 2001:116-125 (dalam Susanto, 2011) adapun faktor yang mempengaruhi harga saham yaitu: (1) faktor non keuangan yaitu misalnya berupa pergerakan harga tren saham, yang biasanya digunakan oleh investor untuk pengambilan keputusan membeli ataupun menjual saham. (2) faktor keuangan berupa informasi informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, misalnya profitabilitas. Faktor keuangan disini termasuk rasio rasio yang merupakan ukuran terhadap kinerja perusahaan. (3) faktor eksternal yaitu merupakan hal hal yang terjadi di luar perusahaan seperti kenaikan tingkat suku bunga yang mengakibatkan ketidakpastian pasar, terjadinya inflasi dan deflasi yang
3 mengakibatkan ketidakpastian daya beli masyarakat, kebijakan pemerintah dan kondisi sosial politik. Secara umum kinerja keuangan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, yang dari laporan keuangan tersebut dapat dilakukan berdasarkan analisis rasio rasio keuangan Resmi (2002:280). Ukuran kinerja keuangan dapat dilihat dari rasio rasio keuangan yang berbasis pada laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan. Rasio rasio tersebut dirancang untuk membantu para investor dalam mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangannya. Harjito dan Martono (2013:51) menyatakan bahwa analisis rasio keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Bagi para investor analisis rasio ini dijadikan sebagai bahan perhitungan, apakah akan menguntungkan jika akan membeli saham dari suatu perusahaan tersebut. Salah satu rasio yang dilihat oleh para investor adalah rasio profitabilitas. Dimana rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh Return On Invesment (ROI) dan Return On Equity (ROE). ROI merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan jumlah aktivanya. Rasio ini diyakini oleh para manajer bahwa ROI merupakan rasio yang memperhatikan baik baik investasi maupun kegiatan yang menghasilkan laba. Dimana kemampuan manajer dalam mengelola total aktiva perusahaan secara optimal menunjukkan kinerja perusahaan yang baik untuk meningkatkan nilai perusahaan dan juga dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Sehingga para investor melihat tingkat ROI untuk mengetahui kinerja
4 perusahaan. ROE merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan dalam menilai saham perusahaan, ROE juga bisa memberikan gambaran 3 (tiga) hal pokok, yaitu: (1) kemampuan perusahaan menghasilkan laba; (2) efisiensi perusahaan dalam mengelola aset; dan (3) hutang usaha yang dipakai perusahaan dalam melakukan usaha. Dengan menganalisa ROE investor tidak hanya dapat menentukan besarnya penghasilan yang didapat dari investasi modal yang dilakukan, tetapi juga dapat mengetahui lebih lanjut kualitas penghasilan yang didapat dari perusahaan. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan setiap lembar saham dalam menghasilkan laba dalam satu periode laporan keuangan. EPS dikatakan sebagai komponen utama karena dividen yang dibayarkan dari earning dan juga karena adanya hubungan positif antara perubahan earning dengan harga saham, artinya apabila nilai EPS suatu perusahaan meningkat maka harga saham perusahaan tersebut akan meningkat pula. Dalam menentukan saham yang akan dibeli atau dijual, investor akan mempertimbangkan informasi yang tersedia. Informasi tersebut berguna dalam menentukan tingkat keuntungan beserta risiko saham yang akan dijual atau dibeli. Salah satu informasi yang dapat diperoleh seorang investor adalah pengumuman pembayaran dividen. Dividen Payout Ratio (DPR) merupakan keputusan mengenai kebijakan dividen, apakah laba dibagikan dalam bentuk dividen atau sebagian diinvestasikan kembali. DPR menunjukkan besarnya laba yang akan dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Alasan DPR dijadikan variabel dalam penelitian ini dikarenakan DPR dianggap memiliki pengaruh
5 terhadap harga saham. Studi analisis pengaruh dividen dan leverage terhadap harga saham yang dilakukan oleh Muslikh, 2001 (dalam Wanto, 2014) menemukan bahwa hasil yang dicapai dalam studi menunjukkan bahwa F rasio lebih besar dari Ftabel, hal ini berarti kebijakan dividen dan leverage secara bersama sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia, sedangkan uji t menunjukkan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, tetapi laverage tidak berpengaruh signifikan. Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham yaitu adalah ukuran perusahaan. Ukuran perusahaan dapat dilihat dari Total Assets perusahaan (Sutrisno, 2001:256). Menurut Edward et al, 2002:25-237 (dalam Sofilda dan Subaedi, 2006), faktor faktor yang mempengaruhi harga saham adalah ukuran perusahaan dan karakteristik kepemilikan. Besar kecilnya suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga saham sebuah perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan yang dapat dilihat dari total aktiva maka harga saham perusahaan akan semakin tinggi, sedangkan jika ukuran perusahaan semakin kecil maka harga saham perusahaan akan semakin rendah. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Perdana et al (2013) dimana dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa variabel EPS berpengaruh positif dan signifikan, variabel DER berpengaruh positif dan tidak signifikan, sedangkan variabel ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Penelitian lain dilakukan oleh Sulistyowati (2012) dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun parsial variabel independen
6 berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Dan EPS merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham. Perusahaan yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah indeks LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2015. Alasan dipilihnya perusahaan tersebut untuk dijadikan sebagai populasi yaitu karena saham pada perusahaan yang masuk dalam daftar indeks LQ45 merupakan 45 saham yang aktif dalam perdagangan. Selain itu, perusahaan perusahaan tersebut merupakan perusahaan paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar sehingga perusahaan perusahaan tersebut memiliki kontribusi yang besar terhadap total nilai kapitalisasi BEI. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dianalisis, yaitu: 1. Apakah Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan LQ45? 2. Apakah Return On Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan LQ45? 3. Apakah Earning Per Share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan LQ45? 4. Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap harga saham perusahaan LQ45? 5. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan LQ45?
7 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45. 2. Untuk menguji pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45. 3. Untuk menguji pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45. 4. Untuk menguji pengaruh Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45. 5. Untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan (Total Assets) terhadap harga saham pada perusahaan LQ45. 1.4 Manfaat Penelitian a) Manfaat Teoretis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai kinerja keuangan dengan cara menganalisis rasio kinerja keuangan, kebijakan dividen, dan ukuran perusahaan terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya maupun perbandingan dalam mengkaji masalah yang sama sehingga kekurangan yang ada dalam penelitian ini dapat diperbaiki. b) Manfaat Praktis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi investor jangka panjang, sebelum melakukan keputusan investasi sehingga dapat memberikan tingkat pengembalian yang optimal.
8 Dan memberikan informasi bagi perusahaan bahwa dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dapat meningkatkan harga saham. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memfokuskan permasalahan, maka ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada kajian dan pembahasan mengenai ketepatan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan financial dan menetapkan kebijakan strategis di masa yang akan datang, dan ketepatan investor dalam menginvestasikan modalnya pada perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian yang optimal. Yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari pihak lain berupa laporan publikasi. Data sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan LQ45 yang secara rutin mempublikasikan laporan keuangan tahunan pada periode 2013-2015.