BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Sebagai tinjauan pustaka berikut beberapa contoh penelitian yang sudah dilakukann oleh para penelti yang dapat digunakan sebagai acuan dan pengetahuan. Penelitian dengan judul Perancangan sistem informasi perekrutan karyawan di PT.Surya Timur Anugerah Raya bertujuan untuk membantu manager melakukan penghematan waktu dan biaya dalam proses pemilihan calon karyawan, sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam pemlihan karyawan. Adapun beberapa parameter yang digunakan adalah usia, pendidkan, tinggi badan, berat badan, pengalaman linier dan lain sebagainya. Dalam pembangunan sistem informasi ini penulis menggunakan bahasa pemrograman visual basic 2010. Dengan adanya sistem ini asesor menjadi terbantu dalam proses perekrutan karyawan dan sistem informasi perekrutan ini dilengkapi dengan aplikasi untuk menjalankannya sehingga menghemat waktu dan biaya dalam proses perekrutan karyawan (Wijaya, 2015). Penelitian dengan judul Sistem pendukung keputusan penerimaan karyawan baru pada PT.Polplas Indah Sejahtera menggunakan metode AHP. Tujuan penelitian ini untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan yanag dapat digunakan di PT.Poliplas Indah Sejahtera dengan metode Analitical Hierarchy Process. Hasil dari penelitian ini bahwa sistem pendukung keputusan (SPK) penerimaan karyawan baru pada PT. Poliplas Indah Sejahtera dengan menggunakan AHP dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan secara cepat dan akurat oleh manajemen perusahaan dalam proses penerimaan karyawan baru (K, 2015). Penelitian dengan judul Sistem pendukung keputusan penerimaan pegawai baru pada PT.Abadi Express (TIKI) yogyakarta menggunakan metode WP. Dalam penelitian ini menggunakan 8 kriteria untuk seleksi. Dalam 1
2 penelitian ini memperoleh hasil bahwa program ini dapat digunakan untuk mengolah data pelamar di TIKI untuk menjadi suatu alternatif keputusan dimana. dapat membantu pihak HRD dalam mengambil keputusan untuk menentukan pegawai baru yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (Kusrini & Setyowulan, 2012). Penelitian dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode Fuzzy MADM). Tahap-tahapan untuk pengelolaan dengan metode fuzzy MADM adalah (1) menentukan bobot untuk setiap kriteria, (2) proses penilaian untuk setiap proses penilaian untuk setiap pelamar dengan menggunakan nilai derajat kecocokan sebagai faktor penilaiannya, (3) perhitungan agregasi menggunakan metode mean, (4) perhitungan nilai total integral yang digunakan proses perhitungan. Sistem pendukung keputusan penerimaan pegawai ini membuktikan bahwa sistem berhasil diimplementasikan dan telah dibuktikan pada saat tahap pengujian penelitian (Ramadhani & Astuti, 2014). Penelitian dengan judul Sistem Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Menggunakan Metode Weighted Product (WP). Tujuan penelitian ini untuk membuat sebuah sistem pendukung keputusan untuk seleksi penerimaan mahasiswa baru di Univerisitas Nusantara PGRI Kediri. Penelitian ini menggunakan 7 kriteria untuk proses penerimaannya. Hasil seleksi perhitungan menggunakan metode weighted product sehingga jumlah nilai yang diperoleh dan rangking masing-masing calon mahasiswa secara urut dimulai dari peringkat teratas atau nilai tertinggi (Niswatin, 2016). 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Definisi Rekruitmen Rekruitmen sebagai suatu proses pengumpulan calon pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana pegawai untuk menduduki suatu jabatan tertentu dalam fungsi pekerjaan (employee funscion). Rekruitmen adalah proses mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah orang, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan sebagai calon tenaga kerja dengan karakteristik tertentu seperti yang telah ditetapkan dalam perencanaan SDM (Yullyanti, 2009).
3 2.2.2 Logika Fuzzy Logika fuzzy adalah kerangka matematis yang digunakan untuk mempresentasikan ketidakpastian, ketidakjelasan, ketidaktepatan, kekurangan informasi dan kebenaran parsial (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006). Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logka fuzzy (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006): Konsep logika fuzzy mudah dimengerti, konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti. a. Logika fuzzy sangat fleksibel. b. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat. c. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks. d. Logika fuzzy dapat membangun dan mengaplikasikan pengalamanpengalaman para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan. e. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. f. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaanya menunjukan bahwa suatu item dalam semesta pembicaraan tidak hanya pada 0 atau 1, namun juga nilai yang terletak diantaranya. Dengan kata lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya benar atau salah. Nilai 0 menunjuukan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak anatara benar dan salah (Kusumadewi & Purnomo, 2010). 2.2.3 Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support Systems (DSS) harus diarahkan untuk mendukung manajemen pada masalah-masalah yang semi-
4 structures (semiterstruktur), yaitu masalah yang memiliki informasi kurang lengkap sehingga para manager ragu dalam mengambil keputusan. DSS akan memberi dukungan atau alternatif penyelesaian sehingga para manajer dapat menguji alternatif ini untuk memiliih mana yang terbaik (Akid, 2009). DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalm situasi yang semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007). Konsep DSS merupakan sebuah sistem interaktif berbasis komputer yang membantu pembuat keputusan. Memnafaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat tidak terstuktur dan semi terstruktur. DSS dirancang untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan keputusan, yang dimulai dari tahap mengidentifikasikan masalah, memilih data relevan, menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pembuatan keputusan sampai pada kegiatan mengevaluasi pemilihan altenatif. 2.2.4 Fuzzy MADM (Multi Atribute Desicion Making) Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Inti dari FMADM adalah menentukan bobot untuk setiap atribut, kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif yang sudah diberikan. Pada dasamya, ada 3 pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subyektif, pendekatan obyektif, dan pendekatan integrasi antara subyektif dan obyektif. Masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan. Pada pendekatan subyektif, nilai bobot ditentukan berdasarkan subyektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan obyektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006).
5 Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah FMADM antara lain, (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006): a. Simple Additive Weighting (SAW) b. Weighted Product (WP) c. ELECTRE d. Tecniques for Order Preference by Similary to Ideal Solution (TOPSIS) e. Analitic Hierarchy Process (AHP) 2.2.5 Weighted Product (WP) Metode Weighted Product (WP) merupakan metode pengambilan keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot atribut yang bersangkutan. Metode WP merupakan salah satu metode penyelesaian yang ditawarkan untuk menyelesaikan masalah Multi Atrribute Decision Making (MADM). Metode WP mirip dengan metode Weighted Sum (WS), hanya saja metode WP terdapat perkalian dalam perhitungan matematikanya. Metode WP juga disebut analisis berdimensi karena struktur matematikanya menghilangkan satuan ukuran. Metode WP adalah himpunan berhingga dari alternatif keputusan yang dijelaskan dalam beberapa hal kriteria keputusan. Jadi metode ini tidak perlu dinormalisasikan. (Kusumadewi, Hartati, Harjoko, & Wardoyo, 2006).: Preferensi relatife dari setiap alternatif, diberikan pada Persamaan 2.1 :...Persamaan 2.1,dengan Dimana adalah pangkat bernilai positif untuk atribut keuntungan, dan bernilai negatif uuntuk atribut biaya. Preferensi relatife dari setiap alternatif, diberikan pada Persamaan 2.2 :
6...Persamaan 2.2 dengan 2.2.6 Proses Pengambilan Keputusan Proses pengambilan keputusan pada penelitian iini menggunakan model Simon yang mempunyai 4 tahap antara lain: (1) tahap intelegensi, (2) tahap desain, (3) tahap pemilihan dan (4) tahap implementasi (Kusrini, 2007), seperti pada Gambar 2.1. Gambar 2. 1 Proses Pengambilan Keputusan (Kusrini, 2007) 1. Tahap Intelegensi Intelegensi mencakup berbagai identifikasi situasi atau peluang-peluang masalah, karena pada tahap ini masalah yang ada akan diidentifikasi. Dalam pengambilan keptusan penilaian ini yang termasuk dalam tahap
7 intelegensi adalah bagaimana proses pengambilan keputusan yang digunakan dan apa saja yang dibutuhhkan. 2. Tahap Desain Tahap desain ini meliputi penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi yang layak. Sebuah model masalah pengambilan keputusan dikontruksi, diuji dan divalidasi. Dari masalah yang diuraikan dalam tahap intelegensi, maka dibutuhkan sebuah sistem yang dapat membantu secara cepat, tepat dengan pertimbangan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, maka diusulkan untuk pengimplementasian sebuah prototype sistem dengan dukungan kecerdasan bukan fuzzy, khususnya fuzzy multiple atribute decision making dengan weighted product. 3. Tahap Pemilihan Pilihan merupakan tindakan pengambil keputusan yang kritis. Tahap pilhan adalah tahap dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. 4. Tahap Implementasi Pada tahap implementasi, analisa yang sudah dibuat akan diimplementasikan ke sebuah prototype sistem.