BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan: 1) Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri; 2) Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar; 3) Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
4) Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan dan kesastraan di sekolah. 5) Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia; 6) Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondii dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. Berdasarkan temuan Depdiknas(2007) dari hasil penelitian menunjukan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran bahasa Indonesia (Standar Isi BSNP,2006:24) Guru dalam menerapkan pembelajaran lebih menekankan pada metode yang mengaktifkan guru bukan siswanya yang aktif, dalam pembelajaran ini guru kurang kreatif dan banyak menggunakan metode ceramah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran, sehingga siswa merasa bosan dan kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Ini menyebabkan hasil belajar atau prestasi siswa tidak sesuai KKM yang diharapkan. Kenyataan dilapangan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia tersebut di atas merupakan gambaran yang terjadi di SD Negeri 03 Gumawang Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang. Berdasarkan refleksi awal dan observasi peneliti dengan teman sejawat yang dilakukan pada 12 Desember 2011, bahwa pembelajaran bahasa Indonesia menulis puisi masih belum optimal, karena peneliti kurang menerapkan model pembelajaran menulis yang bervariasi, sehingga siswa kurang aktif, cepat merasa bosan dan media pembelajaran yang masih kurang. Hal ini didukung data hasil observasi dan evaluasi menulis puisi pada siswa kelas v Semester I tahun pelajaran 2011/2012 masih di bawah KKM yang ditetapkan yaitu 65. Data hasil belajar siswa ditunjukkan dengan nilai terendah 40 dan tertinggi 80 dengan rata-rata 63,50, melihat data tersebut masih perlu sekali pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia terutama menulis puisi untuk terus ditingkatkan kualitasnya agar siswa sekolah tersebut lebih terampil menulis puisi, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia.
Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat guru kelas V, peneliti menetapkan suatu tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat mendorong keterlibatan dan meningkatkan kreativitas guru. Maka peneliti perlu menggunakan salah satu model pembelajaran inovatif yaitu penggunaan karyawisata dengan bantuan lembar kerja, melalui metode tersebut menekankan siswa lebih aktif melalui pemanfaatan lingkungan sekitar yang nyata. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia, dimana siswa lebih aktif, kreatif, dan terampil dalam menulis puisi. Dari latar belakang di atas, maka peneliti mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Penggunaan Metode Karyawisata Dengan Bantuan Lembar Kerja Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SD Negeri 03 Gumawang Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. 1.2. Permasalahan Penelitian Hasil belajar menulis puisi bahasa Indonesia Prasiklus siswa kelas V SD Negeri 03 Gumawang, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang semester I tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1.1 Data Awal Hasil Belajar Menulis Puisi Prasiklus Di SD Negeri 03 Gumawang Kecamatan Pecalungan NO KETUNTASAN NILAI FREKUENSI PERSENTASE 1. Tuntas 65 8 40 2. Tidak tuntas 64 12 60
Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah 63,50 80 40 Dengan melihat tabel di atas ketuntasan belajar puisi baru mencapai 40 % atau 8 siswa dari 20 siswa yang ada. Dari 20 siswa yang belum berhasil mencapai KKM bahasa Indonesia adalah 12 siswa atau 60 %, berarti ketuntasan belajar belum tercapai. Nilai tertinggi bahasa Indonesia yang dicapai siswa baru mencapai 80 hal ini terbukti hanya beberapa siswa yang mendapat nilai di atas KKM yang ditetapkan yaitu 65. Sejumlah 20 siswa 12 diantaranya dalam puisi nilainya masih di bawah KKM. 1.3. Cara Pemecahan Masalah 1.3.1. Masalah yang harus dipecahkan: Sebagian besar siswa kelas V SD Negeri 03 Gumawang Kecamatan Pecalungan Kabupaten Batang mengalami kesulitan dalam menulis puisi yaitu 60 % dari 20 siswa tidak tuntas mencapai KKM yang ditentukan yaitu 65. 1.3.2. Alasan: 1) Materi menulis puisi dianggap sulit. 2) Kurangnya pengalaman atau tidak terbiasa menulis puisi. 3) Tidak menariknya metode yang dipergunakan oleh peneliti. 4) Peneliti kurang memanfaatkan media yang ada sehingga membosankan siswa dalam proses pembelajaran menulis puisi. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia?
1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian adalah: Penelitian ini bertujuan untuk peningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia khususnya menulis puisi pada siswa kelas V SD Negeri 03 Gumawang Kecamatan Pecalungan, Batang Tahun Pelajaran 2011/2012 melalui penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja. 1.5.2. Manfaat Penelitian Setiap kegiatan penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, sekolah dan masyarakat pada umumnya. Dalam penelitian ini manfaat penelitian digolongkan menjada dua yaitu: 1) Manfaat Teoreitis: a. Penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar menulis puisi. b. Penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja lebih cocok untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia. c. Sebagai bahan kajian bagi penelitian selanjutnya. 2) Manfaat Praktis: a. Penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja meningkatkan hasil belajar siswa. b. Penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja dapat meningkatkan kualifikasi peneliti pada kemampuan menulis puisi. c. Penggunaan metode karyawisata dengan bantuan lembar kerja dapat menambah dokumen tentang metodelogi pembelajaran.