NAMA : ANASTASYA SEMBIRING NIM : KLS: SK2A

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Nama : Ridho Ilham Renaldo NIM : Kelas : SK 2 A Jurusan : Sistem Komputer

PERAN IOT DALAM KEMAJUAN TEKNOLOGI

DIAGRAM SITASI PAPER KEAMANAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL: SERANGAN DAN SOLUSINYA

A Survey of Image Security in Wireless Sensor Networks

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan fungsi peralatan nirkabel terus mengalami peningkatan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jaringan komputer yang terdiri dari beberapa intercommunicating

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. frekuensi transmisi radio. RFID menggunakan frekuensi radio untuk membaca

Studi Working Party. a. Deteksi pesan AIS dari satelit b. Penyiaran informasi keamanan dan keselamatan dari dan ke kapal dan pelabuhan

TUGAS SISTEM MANUFAKTUR LEAN SUPPLY CHAIN & VALUE STREAM MAPPING (VSM)

TUGAS KAPITA SELEKTA MOSDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Dalam penelitiannya (Nugroho, 2014) yaitu sistem absensi berbasis

1. BAB I PENDAHULUAN

KAPITA SELEKTA. SensorBus: Middleware for Internet of Things OLEH : EKA FASILAH PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

::

Pelacakan Posisi Tag RFID Menggunakan Algoritma Genetika

Pada bar code seperti di Gambar 1 kita melihat dua macam kode, yaitu kode berbentuk batang yang merupakan bar code atau kode yang bisa dibaca oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertukaran data antara sebuah Reader dengan suatu electronic tag yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum). Untuk mengetahui volume air

C. Doukas meneliti tentang cara mengelola sensor data yang dapat dipakai melalui komputasi cloud seperti kaus kaki yang di dalamnya terdapat sensor.

Identifikasi Menggunakan RFID

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI KEANGGOTAAN KONSUMEN BERBASIS RFID UNTUK PENGUMPULAN POIN PADA PROSES TRANSAKSI RETAIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan

Pencatat Digital Keluar Masuknya Beras dalam Gudang Berbasis RFID (Radio Frequency Identification) dengan Menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7.

KAPITA SELEKTA. Middleware : SensorWare for Internet of Things. Oleh : Chusniah ( ) JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi nirkabel (wireless) adalah transfer informasi jarak jauh tanpa

Referensi :IrisNet: An InternetScale Architecture tyfor Multimedia Sensors

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tujuan

BAB I. PENDAHULUAN. Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan

OPTIMASI PARAMETER PARAMETER LAPISAN FISIK UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkan dan memamerkan untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan hiburan

INTERNET OF THINGS (IOT)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. beras rata-rata per kapita per minggu di Indonesia adalah sebesar kg [2].

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

TCP dan Pengalamatan IP

Dosen Pengampu : Dr. Deris Stiawan, S.Kom., M.T

BAB II WIRELESS PERSONAL AREA NETWORK (WPAN)

Perencanaan Dan Pembuatan Aplikasi Absensi Dosen Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) (Studi Kasus Politeknik Negeri Tanah Laut)

APLIKASI RFID SEBAGAI PENGAMAN PINTU MASUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mobile-Bisnis dalam E-Bisnis

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Penghubung LAN, Jaringan Backbone dan Virtual LAN

PERBAIKAN SISTEM PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN RFID DAN DATABASE

Saintek, Vol 5, No 1 SISTEM IDENTIFIKASI MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Mukhlisulfatih Latief

IEEE n. Mariza Azhar, Gotama Edo Priambodo, Jurusan Teknik Elektro FT UGM, Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sesuai amanat Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1988

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Materi 3 Piranti Masukan

WIRELESS SECURITY. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

SISTEM ALARM TERPUSAT MEMANFAATKAN JARINGAN SENSOR NIRKABEL. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi identifikasi otomatis kian memegang peranan penting pada

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih

Miyarso Dwi Ajie Otomasi Perpustakaan Pertemuan #7

Komunikasi dan Jaringan

BAB I PENDAHULUAN. meminimalisasi permasalahan dalam teknologi dan sistem informasi. Segala

Virtual Private Network

Seminar Nasional IENACO ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Menggunakan Multi Sensor berbasis M2M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi tingkat tinggi yang mengacu pada standar IEEE yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia hiburan yang semakin meningkat seiring dengan

Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Nama : Ridho Ilham Renaldo NIM : Kelas : SK 2 A Jurusan : Sistem Komputer

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom Flexi

BAB I PENDAHULUAN. Kebakaran hutan menjadi masalah serius yang dihadapi dewasa ini (Yanuar H,

KAPITA SELEKTA. IoT Middleware SINA (Sensor Information Architecture and Application)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CARA MEMBUAT JARINGAN WIFI DI LAPTOP

Laporan. pencarian pensitasi dari satu paper ke paper yang lain

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit

7.1 Karakterisasi Trafik IP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia IT dan telekomunikasi termasuk salah satu bisnis yang masih sangat cerah di masa mendatang.

DIAGRAM SITASI PAPER NAMA : DINAR AGUSTINA NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Absensi Kehadiran Perkuliahan dengan Menggunakan Radio Frequency Identification (RFId)

DITUNJUKKAN SEBAGAI UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH. Disusun Oleh : Nama : Dwi Sinta Nim :

DIAGRAM SITASI PAPER NAMA : DINAR AGUSTINA NIM :

DAFTAR ISI Ika Zulhidayati, 2013

Sistem Absensi Kepegawaian Menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) dengan Multi Reader. Yeni Agustina

Pada gambar 2.1, terdapat Customer Premises Equipment (CPE) adalah peralatan telepon atau penyedia layanan lain yang terletak di sisi user.

Pendekatan Algoritma Greedy dalam Efisiensi Penggunaan Teknologi RFID untuk Mengatasi Emisi Gas Kendaraan di Kota Jambi

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

OPTIMASI DETEKSI RADIO FREQUENCY IDENTIFICASION (RFID) MENGGUNAKAN METODE COMPLEX VALUED NAURAL NETWORK (CVNN)

Komunikasi dan Jaringan

STRUKTUR DATA SISTEM PARKIR OTOMATIS BERBASIS TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID)

Transkripsi:

SITASI PAPER NAMA : ANASTASYA SEMBIRING NIM : 0901118157 KLS: SK2A UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS ILMU KOMPUTER SISTEM KOMPUTER 2015/2016

THE INTERNET OF THINGS LUIGI ATZORI,2010 IF.AKYILDIZ KATAYOUNSUHRABI KEMAL AKKAY 2003 SEAPATIN.M DEBORA ESTRIN DAZHI CHEN JEHAN WICKRAMASURIA MICHAEL HARVILLE QIAN ALEX ZHAO 1998 POUL DOURISH 1992 MARK.R. STEVENS 2002 MICHAEL BOYLE 2000 HARI BALAKRISHRUAN DIMITRI KRIOUKUV MATTHEW CEASAR DAN WENDELAND XIAWEI YANG TEMU KOPENEN JONG WOO SUNG RUI PENG KARL ABERER MARK WEILER 1993 SANJAY SARMAN 2003 PETER HARROP GREGOR BROIL 2009 DEREK REILY 2005 ROBERT HARDY 2008 ROY WANT ENRICO RUKZIO ROY WANT

THE INTERNET OF THINGS Dunia komputasi mulai tersebar di mana-mana, pada zaman sekarang ini pemikiran manusia mulai menuju ke hal-hal yang praktis dan mudah untuk dijangkau oleh semua orang. Untuk mencapai semua keinginan konsumen yang semakin meningkat maka banyak dilakukan penelitian yang bersangkutan dengan hal tersebut. Banyak penelitian yang telah dilakukan, di antara penelitian yang telah dilakuakn, teknologi yang paling penting adalah Wireless Sensor Networks (WSN) dan RFID (Radio Frequency Identification). Menurut Jongwoo Sung, teknologi Wireless Sensor Networks (WSN) dan RFID (Radio Frequency Identification) sama-sama penting namun mereka berdua. Aplikasi WSN telah dirancang dan direalisasikan untuk menyediakan pemantauan lingkungan fisik, sementara aplikasi RFID telah diterapkan secara historis untuk identifikasi aset dalam rantai pasokan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Jongwoo Sung, ia mengusulkan EPC Sensor Network sebagai pengganti teknologi Wireless Sensor Networks (WSN) dan RFID (Radio Frequency Identification). Tujuan EPC Sensor Jaringan adalah untuk membangun infrastruktur jaringan global yang memungkinkan berbagai data sensor layanan berorientasi menggunakan kedua RFID dan WSN. 1. RFID RFID atau Radio Frequency Identification, adalah sebuah sistem identifikasi melalui frekuensi radio dengan melibatkan perangkat keras yang dikenal sebagai interogator atau pembaca dan tag, juga dikenal sebagai label, serta perangkat lunak atau RFID middleware RFID. Sebagai metode pengidentifikasian obyek maka RFID dapat digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti bernama RFID tag atau transponderteknologi RFID dibuat utuk mengidentifikasi aset dan menyediakan sarana untuk menghubungkan pengguna dengan informasi lebih lanjut yang terletak di Internet tentang aset tersebut secara aktual. Beberapa aplikasi RFID memerlukan fitur tambahan selain dari identifikasi aset. Ada 3 tipe tag RFID, aktif, semi-pasif dan pasif. RFID tag dapat berupa pasif, aktif atau pasif dibantu baterai. RFID pasif tidak menggunakan baterai, sedangkan yang aktif memiliki baterai on-board yang selalu memancar atau menjadi suar sinyal. Sebuah baterai pasif dibantu (BAP) memiliki baterai kecil di papan yang diaktifkan ketika di hadapan sebuah pembaca RFID. 2. WSN Wireless Sensor Network atau disingkat dengan WSN adalah suatu peralatan system embedded yang didalamnya terdapat satu atau lebih sensor dan dilengkapi dengan peralatan system komunikasi. Sensor disini digunakan untuk menangkap informasi sesuai dengan karakteristik informasi yang diinginkan. sekarang WSN digunakan dalam banyak aplikasi industri dan komersial lainnya untuk memantau kondisi lingkungan, aplikasi kesehatan dan kontrol lalu lintas. Pada saat ini ada berbagai jenis jaringan sensor nirkabel, dan semua jenis WSN saat ini dilengkapi dengan transceiver

radio atau perangkat komunikasi nirkabel dan sumber energy (biasanya baterai). 3. EPC Sensor Jaringan aplikasi EPC The (Electronic Product Code) adalah dasar untuk identifikasi RFID di EPC Jaringan. Keuntungan terbesar dari EPC sensor Jaringan berasal dari yang menyediakan infrastruktur untuk menghubungkan sistem RFID yang berbeda dan jaringan sensor bersama-sama sehingga pengguna tidak dikonsolidasi dapat mengadopsi data fisik dari sumber yang heterogen sesuai dengan kebutuhan aplikasi mereka. Dengan cara ini, informasi yang berguna dapat diambil dengan mencampur atau mengadopsi data mentah yang dinyatakan dengan cara yang standar. Misalnya, jaringan sensor nirkabel dan RFID dapat digunakan untuk membangun sistem manajemen properti budaya. Jaringan ini mungkin memiliki sejumlah besar node dengan berbagai sensor, memungkinkan pemantauan tepat aset properti. Pada saat yang sama, RFID dapat digunakan untuk melacak gerakan wisatawan dan mencegah mereka dari memasuki daerah terlarang. Jaringan EPC global dirancang untuk mengidentifikasi aset apapun dalam rantai pasokan global, fokus awal adalah sistem identifikasi yang unik dan arsitektur jaringan berbasis Internet untuk mendukungnya. Sebaliknya, WSN beroperasi menggunakan algoritma yang lebih rumit untuk agregasi data dan pengolahan dalam jaringan penjaluran lokal. EPC Sensor Jaringan mengasumsikan setiap RFID tag dan node jaringan sensor untuk membawa EPC global yang unik sehingga data dapat diabstraksikan dan disajikan dalam pasangan data sensor dan kode identifikasi. Skema presentasi data harus mendukung unik berbagai jenis data sensor dari sumber data yang berbeda. Semakin besar bit yang dimiliki oleh EPC maka semakin besar pula kombinasi yang dapat dihasilkan, EPC-96 bit adalah standar yang paling banyak digunakkan. Sebagai gambarannya EPC 96 bit dapat mengakomodasi 268 juta perusahaan, dalam setiap perusahaan bisa mengakomodasi 16 juta jenis/kelas barang, dan setiap jenis/kelas barang bisa terdiri dari 68 miliar kode unik. Sistem identifikasi yang unik dan arsitektur jaringan yang dimiliki oleh EPC (Electronic Product Code) berbasis Internet untuk mendukungnya. Sebaliknya, WSN beroperasi menggunakan algoritma yang lebih rumit untuk agregasi data dan pengolahan dalam jaringan penjaluran lokal. Perbedaan menjadi jelas ketika kita membandingkan jaringan sensor nirkabel dengan RFID pasif yang khas. Dalam kasus RFID, pengkontrolan terbatas yang dilkukan oleh RFID untuk membaca dan menulis dan beberapa opsi keamanan, tetapi jaringan sensor umumnya dikenakan suatu manajemen jaringan tambahan dan sensor pengolahan data sendiri. Secara internal Format sensor data dan EPC kode diterapkan ke node sensor. Pembaca menghubungkan data sensor ke sistem back end yang menuju ke atas. ALE disetel untuk memberikan laporan data sensor disaring untuk EPCIS tersebut. Informasi dari sensor dan logika layanan disimpan sebagai data master dan mereka terkait dengan data sensor untuk melayani dan mengakses aplikasi client.

Selain dari teknologi RFID, WSN, EPC, seorang ilmuan bernama Dazhi Chen, juga telah mengembang kan teknologi yang disebutnya QOS (Quality of Services) yang didukung dalam jaringan WSN. QoS umumnya mengacu pada kualitas seperti yang dirasakan oleh aplikasi sementara dalam komunitas jaringan, QoS diterima sebagai ukuran kualitas layanan yang jaringannya menawarkan untuk mengakses aplikasi. Dalam model ini, aplikasi tidak peduli dengan bagaimana jaringan mengelola sumber daya untuk memberikan dukungan QoS. Mereka hanya peduli dengan layanan yang menyediakan jaringan yang berdampak langsung terhadap kualitas aplikasi. Dari perspektif jaringan, tujuan jaringan adalah untuk menyediakan layanan QoS sambil memaksimalkan pemanfaatan sumber daya jaringan. Untuk mencapai tujuan ini, jaringan diperlukan untuk menganalisis kebutuhan aplikasi dan menyebarkan berbagai QoS mekanisme jaringan. QoS merupakan aplikasi yang berasal dari aplikasi multimedia yang mempunyai bandwidth. Model penelitian, seperti Interserv, Diffserv atau model campuran, tidak mengalami banyak perubahan. Namun, teknik-teknik khusus untuk mewujudkan dukungan QoS yang beragam karena sifat unik dari jaringan yang mendasarinya. Umumnya, dukungan QoS menjadi lebih dan lebih menantang karena meningkatnya keinginan kami untuk konektivitas untuk bertukar informasi dengan kualitas terbaik setiap saat, di setiap lokasi, dan dengan cara apapun. QoS telah didefinisikan sebagai jumlah optimum dari sensor yang harus mengirimkan informasi pada waktu tertentu. Mereka memanfaatkan base station untuk mengkomunikasikan informasi QoS untuk masing-masing sensor menggunakan saluran siaran dan mengeksploitasi paradigma matematika dari permainan Gur untuk secara dinamis menyesuaikan dengan jumlah optimal sensor. Pada tahun 2003 Sanjay Sarma dan David Broke dari MIT menerbitkan white paper yang merupakan impian untuk membangun Auto-ID Center MIT dimana semua benda baik benda fisik maupun elektronik di beri label informasi tentang benda tersebut. Dengan label tersebut, kita dapat mengetahui keberadaannya dan mengetahui isinya tanpa kontak dengan pegawai. Mereka mengatakan Internet of Things memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan mungkin lebih baik. Mendefinisakan Internet of Things, sebagai sebuah infrastruktur jaringan global, yang menghubungkan benda-benda fisik dan virtual melalui eksploitasi data capture dan kemampuan komunikasi. Infrastruktur terdiri dari jaringan yang telah ada dan internet berikut pengembangan jaringannya. Semua ini akan menawarkan identifikasi obyek, sensor dan kemampuan koneksi sebagai dasar untuk pengembangan layanan dan aplikasi ko-operatif yang independen. Ia juga ditandai dengan tingkat otonom data capture yang tinggi, event transfer, konektivitas jaringan dan interoperabilitas. Banyak manfaat yang dapat tercapai bila kita menggunakan barangyang langsung tersambung dariinternet. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode kita tak perlu susah susah menghitung produk secara manual.