MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014.

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium. Research and Development Station (UARDS) Universitas Islam Negeri Sultan

I. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratarium UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE di kandang Penelitian Ternak Unggas, UIN Agriculture Research and

MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini bertempat di Laboratorium UIN Agriculture

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

I. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2015 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September sampai bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 minggu dimulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

MATERI DAN METODE. Sumber : Label Pakan BR-611 PT. Charoen Pokphand Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

MATERI DAN METODE. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Kandang Penelitian Laboratorium UIN. Agriculture Recearch Development Station (UARDS)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi Ternak Percobaan. Kandang dan Perlengkapan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

MATERI DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai pengaruh frekuensi dan periode pemberian pakan

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014. Pemeliharaan ayam pedaging bertempat di Laboratorium UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,untuk pemeriksaan organoleptik (uji hedonik dan uji rating) dagingdilakukan di Laboratorium TeknologiProduksiTernak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan analisis kimia dilakukan dilaboratorium Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 1.2. Bahan dan Alat 1.2.1. Anak Ayam Pedaging Ternak yang digunakan yaitu ayam pedaging umur 7 haristraincobb CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Jaya Farmsebanyak 100 ekor tanpa pembeda jenis kelamin (unsexing). 1.2.2. TepungKemangi (Ocimum basilicum Linn.) Kemangi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pasar-pasar tradisional sekitar Pekanbaru dan Kampar. Kemudian diproses melalui tahapan penjemuran, penggilingan dan pengayakan.diberikan dalam bentuk tepung dan di campurkan ke dalam ransum komersial agar mudah dalam pemberian pada ayam pedaging. 12

1.2.3. Ransum Ransum komersial yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe Vivo 311 untuk pakan ayam umur 1-21 hari dan Vivo 512 untuk pakan ayam umur 21-35 hari dari PT. Charoen Pokphand Indonesia. Formulasi ransum penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.Kandungan nutrisi ransum penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.1. FormulasiRansum Penelitian Perlakuan Ransum yang T0 T1 T2 Digunakan % T3 Vivo 311 100 100 100 100 Vivo 512 100 100 100 100 Tepung Kemangi 0 3 6 9 Jumlah 100 103 106 109 Keterangan : Dokumentasi penelitian Tabel 3.2. KandunganNutrisi Ransum Penelitian Kandungan Nutrisi Vivo 311 Vivo 512 ME (Kkal/kg) 2 2781,5 2910,5 PK (%) 1 21,5 23,5 18,5 20,5 LK (%) 1 5,0 5,0 SK (%) 1 5,0 5,0 Ca (%) 1 0,9 0,9 P (%) 1 0,6 0,6 Abu (%) 1 7,0 7,0 Keterangan : 1 PT. Charoen Pokphand Indonesia (2013), 2 Analisis ME Laboratorium Nutrisi Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang (2014) 1.2.4. Kandang dan Peralatan Ayam dipelihara dalam petak kandang dengan masing-masing kandang berukuran 180 cm x 100cm dengan tinggi 60 cm sebanyak 20 petak plus 1 petak tambahan untuk karantina, dengan masing-masing petak berisi 3 ekor DOC dan setiap petak kandang dilengkapi dengan satu tempat ransum, tempat air minum 13

dan satu buah lampu. Kandang tersebut diletakkan dalam kandang utama dengan model kandang litter. Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Peralatan yang digunakan dalam prosedur pemeliharaan ialah ember, gayung, lampu, kabel, gunting, pisau, tirai, kertas, pulpen dan timbangan. 2. Alat yang digunakan dalam pengujian organoleptik adalahtimbangan, nampan, plastik, pisau, alat tulis, label dan kertas form uji. 3. Alat yang digunakan untuk pengujian sifat kimia ialah : a. Kadar protein: blender, kertas saring, labu Kjeldahl,batu didih, selenium, H 2 SO 4, aquades, larutan destilat, Erlenmeyer, larutan penampung (asam borat, brom kresol hijau dan metil merah), NKH(IO 3 ) 2, alat tulis dan label. b. Kadar lemak :blender, kertas saring, soxhlet, pelarut petroleum eter, oven, timbangan,alat tulis dan label. c. Kadar air : cawan porselin, oven, desikator, timbangan, blender,alat tulis dan label. 1.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan untuk analisis sifat kimia daging ayam pedaging dan analisis sifat organoleptik daging ayam pedaging 4 perlakuan dengan 80 panelis sebagai ulangan. Pengambilan sampel pengujian organoleptik di lakukan dengan mengambil 1 sampel dari tiap perlakuan, tiap 1 perlakuan mewakili data tiap ulangan penambahan tepung kemangi pada pengujian kimia. Adapun level perlakuan sebagai berikut: 14

T1 T2 T3 T4 :Pakan komersial tipe Vivo 311 dan Vivo 512 (kontrol) :T 1 + 3% tepung kemangi :T 1 + 6% tepung kemangi :T 1 + 9% tepung kemangi 1.4. Prosedur Penelitian 1.4.1. Persiapan Kandang Persiapan kandang penelitian dilakukan dua minggu sebelum pelaksanaan penelitian, setiap petak kandang terlebih dahulu dibersihkan dengan cara disapu, disikat dan dicuci dengan air bersih, kemudian disterilisasi menggunakan desinfektan (Rodalon)dengan cara disemprotkan agar kandang terbebas dari kuman dan bakteri. Setelah kering, pengapuran dilakukan secara merata pada dinding dan lantai.tempat makan dan air minum disiapkan dan dibersihkan sebelum digunakan.kandang diberi sekam kayu sebagai alas. Selama umur satu minggu, koran ditambahkan diatas sekam. Setiap kandang terdapat satu tempat pakan, satu tempat minum dan satu buah lampu 75 watt yang dipasang pada tengah-tengah setiap petak kandang.sekeliling kandang ditutup penuh dengan tirai plastik sebagai pelindung udara dingin sampai ayam berumur satu minggu. 1.4.2. Pembuatan Tepung Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) Pembuatan tepung kemangi (Ocimum basilicum Linn.) dilakukan dengan menjemur kemangi di bawah sinar matahari. Prosedur pembuatan tepung daun kemangi dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. 15

Kemangi Segar Penjemuran Kemangi Pengayakan Kemangi Penggilingan Kemangi Tepung Kemangi Gambar 3.1Prosedur Pembuatan Tepung Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) 16

1.4.3. Pengacakan Perlakuan Penempatan perlakuanayam pedaging yang berumur 7 hari pada unit kandang penelitian dilakukan secara acak.lay Out penempatan ayam pedaging yang berumur 7 hari tersebut disajikan pada Gambar 3.2 di bawah ini. 1 T1.1 2 T2.1 3 T0.3 4 T2.5 5 T3.1 6 T0.5 7 T0.4 8 T3.2 9 T0.2 10 T2.3 11 T1.5 12 T2.4 13 T1.2 14 T3.5 15 T1.4 16 T3.4 17 T3.3 18 T2.2 19 T0.1 20 T1.3 Keterangan: Gambar 3.2.Lay OutPenempatan Ayam Pedaging 1, 2, 3, 4,..., 20 : Nomor unit kandang T0, T1, T2, T3 : Perlakuan 1, 2, 3, 4, 5 : Ulangan 1.4.4. Penempatan Perlakuan pada Penelitian Metode penempatan ayam pedaging pada unit kandang penelitian dilakukan dengan cara randomisasi, karena ayam pedaging yang digunakan bobot badannya seragam. 1.4.5. Pemberian Ransum Ransum diberikanberdasarkan standar yang dipakai olehpt. Charoen Pokphand Indonesia.Jika ransum habis maka dilakukan penambahan, namun ransum yang ditambahkan ditimbang dan dicatat. 1.4.6. Pemberian Air Minum Pemberian air minum pada penelitian ini akandilakukan secara ad-libitum. 17

1.4.7. Pemberian Vaksin Pencegahan penyakit dilakukan dengan pemberian vaksinasinewcastle disease(nd) melalui tetes mata saat ayam berumur 4 hari. Vaksinasi kedua diberikan pada hari ke 21 dengan melakukanaplikasi melalui injeksi intramuskuler (IM). 1.4.8. Prosedur Pengambilan Sampel Pengambilan sampel ayam pedaging dilakukan setelah pemeliharaan selama 35 hari, ayam pedaging dipotong (penyembelihan) dan di bersihkan dari bulu serta pengeluaran isi perut ( organ pencernaan). Ayam pedaging diambil secara acak pada 20 petak kandang masing-masing 1 ekor ayam dari perwakilan petak kandang. 1. Sampel yang digunakan untuk uji organoleptik diambil dari bagian dada. 2. Sampel yang digunakan untuk analisa sifat kimia diambil dari dagingbagian dada dengan cara pengirisan, dipotong dadu dan dilumatkan. 1.4.9. Parameter yang diamati Parameteryang diamati dan diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Uji organoleptik terhadap warna, tekstur dan aroma Penilaian dengan indera atau yang biasa disebut dengan penilaian organoleptik atau penilaian sensorik.penilaian mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi diperlukan panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat.alat ini terdiri dari orang atau kelompok yang disebut panel yang bertugas menilai sifat atau mutu produk berdasarkan mutu produk berdasarkan kesan 18

subjektif.pengukuran ini menggantungkan pada kesan atau reaksi kejiwaan (psikis) manusia dengan jujur, spontan dan murni tanpa dipengaruhi oleh faktorfaktor dari luar atau kecenderungan (bias), (Soekarto, 1985). Pengujian organoleptik dilakukan dengan menggunakan uji hedonik dan uji rating, dengan jumlah panelis sebanyak 80 orang, dengan cara sebagai berikut: 1. Sampel daging dada dipotong sama rata dengan ukuran 3 x 3 cmdan dimasukkan kedalam plastik serta diberi label. 2. Setiap meja uji diletakkan jenis sampel dan form. penilaian akan warna, tekstur serta aroma daging. 3. Form uji hedonik. penilaian terdiri atas sangat suka (4), suka (3), kurang suka (2) dan tidak suka (1). 4. Form uji rating terdiri dari : - Penilaian warna daging terdiri dari merah kekuningan, menarik dancemerlang (8), merah kekuningan, menarik (7), merah kekuningan, agak menarik (6), kekuningan, tidak menarik (5), merah kecoklatan, tidak menarik (4), agak kecoklatan, tidak menarik (3), coklat, tidak menarik (2), coklat kehitam-hitaman, tidak menarik (1). - Penilaian tekstur daging terdiri dari pola serat sejajar, amat sangat halus dan menarik (8), pola serat sejajar, sangat halus dan menarik (7), pola serat sejajar, halus dan menarik (6), pola serat sejajar, agak halus dan agak menarik (5), pola serat beranyam, agak kasar, tidak menarik (4), pola serat beranyam, kasar, tidak menarik (3), pola serat beranyam, sangat kasar, tidak menarik (2), pola serat beranyam, amat sangat kasar, tidak menarik (1). 19

- Penilaian aroma daging terdiri dari amat sangat segar, harum khas daging ayam (8), s angat segar, harum khas daging ayam (7), s egar, harum khas daging ayam (6), a gak segar, harum khas daging ayam (5), agak amis, tidak harum (4), amis, tidak harum (3), sangat amis, tidak harum (2), amat sangat amis, tidak harum (1). Pengujian dilakukan di Laboratorium TeknologiProduksi TernakFakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pengamatan dilakukan pukul 09:00 WIB sampai selesai dengan cara panelis masuk melakukan pengujian secara bergantian setelah sebelumnya diberi pengarahan terlebih dahulu. Dengan pengarahan panelis untuk melakukan penilaian secara visual (inspeksi), perabaan (palpasi) dan mengisi form uji. 2. Kadar protein (Association of Official Analytical Chemists, 1995) Kadar protein ditentukan dengan metode Kjeldahl. Sebanyak 0.2 gram daging ayam yang telah dilumatkan dengan blender, dibungkus dalam kertas saring yang telah diketahui beratnya, kemudian dimasukkan dalam labu kjedahl 150 ml,batu didih, selenium, serta 10 ml H SO pekat dimasukkan dalam labu dan 2 4 didestruksi sampai filtrat jernih, umumnya selama 30 menit. Setelah itu labu didiamkan sampai dingin dan ke dalam labu ditambahkan 110-120 ml aquades, sebanyak 5 ml larutan destilat ditampung dalam erlenmeyer yang berisi 10 ml larutan penampung. Larutan penampung terbuat dari 20 ml asam borat, 10 ml brom kresol hijau (0,1%) dan 3 ml metil merah (0,1%) dalam 1 liter aquades. Selanjutnya dititrasi dengan 0.01 N KH(IO ).Kadar protein dihitung dengan 3 2 rumus : 20

Persentase Kadar Protein = ml titran x ml blanko x 14 x a x b berat contoh x 100 Keterangan : A :Faktor pengenceran B : Faktor konversi protein untuk produk daging = 6,25 3. Kadar lemak (Association of Official Analytical Chemists, 1995) Sebanyak 5 gram daging ayam ditimbang dan dilumatkan kemudian dibungkus dengan kertas saring. Selanjutnya daging ayam dalam kertas saring diletakkan dalam alat ekstraksi Soxhlet. Kemudian daging diekstraksi dengan pelarut petroleum eter selama 4 jam. Minyak yang tertampung di dalam soxhlet dikeringkan di dalam oven 100 0 C sampai bobot konstan dan ditimbang. Kadar Lemak = x 100 4. Kadar air (Association of Official Analytical Chemists,1995) Cawan porselin dikeringkan dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Daging ayam ditimbang sebanyak 5 gram, lalu dimasukan dalam cawan dan ditimbang. cawan berisi sampel dikeringkan dalam oven dengan suhu 100-102 C selama 16-18 jam sampai diperoleh bobot yang tetap. Cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang. Kadar air dihitung menggunakan rumus: Kadar Air (% BB) = x 100 Keterangan : W1 : Kehilangan bobot 21

W2 : Bobot sampel 1.5. Analisis Data Data hasil penelitian organoleptik dan kimia daging ayam pedaging dianalisis dengan menggunakan sidik ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Model matematika dari rancangan percobaan mengikuti model matematika Steel dan Torrie (1993), terdiri dari 4 perlakuan dengan 80 panelis sebagai ulangan untuk pengujian organoleptik dan 4 perlakuan dengan 5 ulangan untuk pengujian kimia daging ayam pedaging, sebagai berikut: Yij = μ + σ+ εij Keterangan: Yij : Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j μ σ εij : Nilai tengah umum : Pengaruh perlakuan taraf pemberian tepung kemangi : Pengaruh acak pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j Tabel 3.3. Analisis Sidik Ragam Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F hitung Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) JKG KTG Total tr-1 F tabel 5% 1% Keterangan: t : Perlakuan r : Ulangan JKP : JKG : JKT : Jumlah Kuadrat Perlakuan Jumlah Kuadrat Galat Jumlah Kuadrat Tengah 22

KTP : KTG : Kuadrat Tengah Perlakuan Kuadrat Tengah Galat. Pengolahan data Faktor koreksi (Fk) =. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 Fk Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT - JKP Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) = JKP DBP Kuadrat Tengah Galat (KTG) = JKG - DBG 23