III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei-Juli 2014. Pemeliharaan ayam pedaging bertempat di Laboratorium UIN Agriculture Research and Development Station (UARDS) Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,untuk pemeriksaan organoleptik (uji hedonik dan uji rating) dagingdilakukan di Laboratorium TeknologiProduksiTernak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau dan analisis kimia dilakukan dilaboratorium Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 1.2. Bahan dan Alat 1.2.1. Anak Ayam Pedaging Ternak yang digunakan yaitu ayam pedaging umur 7 haristraincobb CP 707 produksi PT. Charoen Pokphand Jaya Farmsebanyak 100 ekor tanpa pembeda jenis kelamin (unsexing). 1.2.2. TepungKemangi (Ocimum basilicum Linn.) Kemangi yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari pasar-pasar tradisional sekitar Pekanbaru dan Kampar. Kemudian diproses melalui tahapan penjemuran, penggilingan dan pengayakan.diberikan dalam bentuk tepung dan di campurkan ke dalam ransum komersial agar mudah dalam pemberian pada ayam pedaging. 12
1.2.3. Ransum Ransum komersial yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe Vivo 311 untuk pakan ayam umur 1-21 hari dan Vivo 512 untuk pakan ayam umur 21-35 hari dari PT. Charoen Pokphand Indonesia. Formulasi ransum penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.Kandungan nutrisi ransum penelitian dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.1. FormulasiRansum Penelitian Perlakuan Ransum yang T0 T1 T2 Digunakan % T3 Vivo 311 100 100 100 100 Vivo 512 100 100 100 100 Tepung Kemangi 0 3 6 9 Jumlah 100 103 106 109 Keterangan : Dokumentasi penelitian Tabel 3.2. KandunganNutrisi Ransum Penelitian Kandungan Nutrisi Vivo 311 Vivo 512 ME (Kkal/kg) 2 2781,5 2910,5 PK (%) 1 21,5 23,5 18,5 20,5 LK (%) 1 5,0 5,0 SK (%) 1 5,0 5,0 Ca (%) 1 0,9 0,9 P (%) 1 0,6 0,6 Abu (%) 1 7,0 7,0 Keterangan : 1 PT. Charoen Pokphand Indonesia (2013), 2 Analisis ME Laboratorium Nutrisi Non Ruminansia Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang (2014) 1.2.4. Kandang dan Peralatan Ayam dipelihara dalam petak kandang dengan masing-masing kandang berukuran 180 cm x 100cm dengan tinggi 60 cm sebanyak 20 petak plus 1 petak tambahan untuk karantina, dengan masing-masing petak berisi 3 ekor DOC dan setiap petak kandang dilengkapi dengan satu tempat ransum, tempat air minum 13
dan satu buah lampu. Kandang tersebut diletakkan dalam kandang utama dengan model kandang litter. Peralatan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Peralatan yang digunakan dalam prosedur pemeliharaan ialah ember, gayung, lampu, kabel, gunting, pisau, tirai, kertas, pulpen dan timbangan. 2. Alat yang digunakan dalam pengujian organoleptik adalahtimbangan, nampan, plastik, pisau, alat tulis, label dan kertas form uji. 3. Alat yang digunakan untuk pengujian sifat kimia ialah : a. Kadar protein: blender, kertas saring, labu Kjeldahl,batu didih, selenium, H 2 SO 4, aquades, larutan destilat, Erlenmeyer, larutan penampung (asam borat, brom kresol hijau dan metil merah), NKH(IO 3 ) 2, alat tulis dan label. b. Kadar lemak :blender, kertas saring, soxhlet, pelarut petroleum eter, oven, timbangan,alat tulis dan label. c. Kadar air : cawan porselin, oven, desikator, timbangan, blender,alat tulis dan label. 1.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan untuk analisis sifat kimia daging ayam pedaging dan analisis sifat organoleptik daging ayam pedaging 4 perlakuan dengan 80 panelis sebagai ulangan. Pengambilan sampel pengujian organoleptik di lakukan dengan mengambil 1 sampel dari tiap perlakuan, tiap 1 perlakuan mewakili data tiap ulangan penambahan tepung kemangi pada pengujian kimia. Adapun level perlakuan sebagai berikut: 14
T1 T2 T3 T4 :Pakan komersial tipe Vivo 311 dan Vivo 512 (kontrol) :T 1 + 3% tepung kemangi :T 1 + 6% tepung kemangi :T 1 + 9% tepung kemangi 1.4. Prosedur Penelitian 1.4.1. Persiapan Kandang Persiapan kandang penelitian dilakukan dua minggu sebelum pelaksanaan penelitian, setiap petak kandang terlebih dahulu dibersihkan dengan cara disapu, disikat dan dicuci dengan air bersih, kemudian disterilisasi menggunakan desinfektan (Rodalon)dengan cara disemprotkan agar kandang terbebas dari kuman dan bakteri. Setelah kering, pengapuran dilakukan secara merata pada dinding dan lantai.tempat makan dan air minum disiapkan dan dibersihkan sebelum digunakan.kandang diberi sekam kayu sebagai alas. Selama umur satu minggu, koran ditambahkan diatas sekam. Setiap kandang terdapat satu tempat pakan, satu tempat minum dan satu buah lampu 75 watt yang dipasang pada tengah-tengah setiap petak kandang.sekeliling kandang ditutup penuh dengan tirai plastik sebagai pelindung udara dingin sampai ayam berumur satu minggu. 1.4.2. Pembuatan Tepung Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) Pembuatan tepung kemangi (Ocimum basilicum Linn.) dilakukan dengan menjemur kemangi di bawah sinar matahari. Prosedur pembuatan tepung daun kemangi dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini. 15
Kemangi Segar Penjemuran Kemangi Pengayakan Kemangi Penggilingan Kemangi Tepung Kemangi Gambar 3.1Prosedur Pembuatan Tepung Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) 16
1.4.3. Pengacakan Perlakuan Penempatan perlakuanayam pedaging yang berumur 7 hari pada unit kandang penelitian dilakukan secara acak.lay Out penempatan ayam pedaging yang berumur 7 hari tersebut disajikan pada Gambar 3.2 di bawah ini. 1 T1.1 2 T2.1 3 T0.3 4 T2.5 5 T3.1 6 T0.5 7 T0.4 8 T3.2 9 T0.2 10 T2.3 11 T1.5 12 T2.4 13 T1.2 14 T3.5 15 T1.4 16 T3.4 17 T3.3 18 T2.2 19 T0.1 20 T1.3 Keterangan: Gambar 3.2.Lay OutPenempatan Ayam Pedaging 1, 2, 3, 4,..., 20 : Nomor unit kandang T0, T1, T2, T3 : Perlakuan 1, 2, 3, 4, 5 : Ulangan 1.4.4. Penempatan Perlakuan pada Penelitian Metode penempatan ayam pedaging pada unit kandang penelitian dilakukan dengan cara randomisasi, karena ayam pedaging yang digunakan bobot badannya seragam. 1.4.5. Pemberian Ransum Ransum diberikanberdasarkan standar yang dipakai olehpt. Charoen Pokphand Indonesia.Jika ransum habis maka dilakukan penambahan, namun ransum yang ditambahkan ditimbang dan dicatat. 1.4.6. Pemberian Air Minum Pemberian air minum pada penelitian ini akandilakukan secara ad-libitum. 17
1.4.7. Pemberian Vaksin Pencegahan penyakit dilakukan dengan pemberian vaksinasinewcastle disease(nd) melalui tetes mata saat ayam berumur 4 hari. Vaksinasi kedua diberikan pada hari ke 21 dengan melakukanaplikasi melalui injeksi intramuskuler (IM). 1.4.8. Prosedur Pengambilan Sampel Pengambilan sampel ayam pedaging dilakukan setelah pemeliharaan selama 35 hari, ayam pedaging dipotong (penyembelihan) dan di bersihkan dari bulu serta pengeluaran isi perut ( organ pencernaan). Ayam pedaging diambil secara acak pada 20 petak kandang masing-masing 1 ekor ayam dari perwakilan petak kandang. 1. Sampel yang digunakan untuk uji organoleptik diambil dari bagian dada. 2. Sampel yang digunakan untuk analisa sifat kimia diambil dari dagingbagian dada dengan cara pengirisan, dipotong dadu dan dilumatkan. 1.4.9. Parameter yang diamati Parameteryang diamati dan diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Uji organoleptik terhadap warna, tekstur dan aroma Penilaian dengan indera atau yang biasa disebut dengan penilaian organoleptik atau penilaian sensorik.penilaian mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi diperlukan panel yang bertindak sebagai instrumen atau alat.alat ini terdiri dari orang atau kelompok yang disebut panel yang bertugas menilai sifat atau mutu produk berdasarkan mutu produk berdasarkan kesan 18
subjektif.pengukuran ini menggantungkan pada kesan atau reaksi kejiwaan (psikis) manusia dengan jujur, spontan dan murni tanpa dipengaruhi oleh faktorfaktor dari luar atau kecenderungan (bias), (Soekarto, 1985). Pengujian organoleptik dilakukan dengan menggunakan uji hedonik dan uji rating, dengan jumlah panelis sebanyak 80 orang, dengan cara sebagai berikut: 1. Sampel daging dada dipotong sama rata dengan ukuran 3 x 3 cmdan dimasukkan kedalam plastik serta diberi label. 2. Setiap meja uji diletakkan jenis sampel dan form. penilaian akan warna, tekstur serta aroma daging. 3. Form uji hedonik. penilaian terdiri atas sangat suka (4), suka (3), kurang suka (2) dan tidak suka (1). 4. Form uji rating terdiri dari : - Penilaian warna daging terdiri dari merah kekuningan, menarik dancemerlang (8), merah kekuningan, menarik (7), merah kekuningan, agak menarik (6), kekuningan, tidak menarik (5), merah kecoklatan, tidak menarik (4), agak kecoklatan, tidak menarik (3), coklat, tidak menarik (2), coklat kehitam-hitaman, tidak menarik (1). - Penilaian tekstur daging terdiri dari pola serat sejajar, amat sangat halus dan menarik (8), pola serat sejajar, sangat halus dan menarik (7), pola serat sejajar, halus dan menarik (6), pola serat sejajar, agak halus dan agak menarik (5), pola serat beranyam, agak kasar, tidak menarik (4), pola serat beranyam, kasar, tidak menarik (3), pola serat beranyam, sangat kasar, tidak menarik (2), pola serat beranyam, amat sangat kasar, tidak menarik (1). 19
- Penilaian aroma daging terdiri dari amat sangat segar, harum khas daging ayam (8), s angat segar, harum khas daging ayam (7), s egar, harum khas daging ayam (6), a gak segar, harum khas daging ayam (5), agak amis, tidak harum (4), amis, tidak harum (3), sangat amis, tidak harum (2), amat sangat amis, tidak harum (1). Pengujian dilakukan di Laboratorium TeknologiProduksi TernakFakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pengamatan dilakukan pukul 09:00 WIB sampai selesai dengan cara panelis masuk melakukan pengujian secara bergantian setelah sebelumnya diberi pengarahan terlebih dahulu. Dengan pengarahan panelis untuk melakukan penilaian secara visual (inspeksi), perabaan (palpasi) dan mengisi form uji. 2. Kadar protein (Association of Official Analytical Chemists, 1995) Kadar protein ditentukan dengan metode Kjeldahl. Sebanyak 0.2 gram daging ayam yang telah dilumatkan dengan blender, dibungkus dalam kertas saring yang telah diketahui beratnya, kemudian dimasukkan dalam labu kjedahl 150 ml,batu didih, selenium, serta 10 ml H SO pekat dimasukkan dalam labu dan 2 4 didestruksi sampai filtrat jernih, umumnya selama 30 menit. Setelah itu labu didiamkan sampai dingin dan ke dalam labu ditambahkan 110-120 ml aquades, sebanyak 5 ml larutan destilat ditampung dalam erlenmeyer yang berisi 10 ml larutan penampung. Larutan penampung terbuat dari 20 ml asam borat, 10 ml brom kresol hijau (0,1%) dan 3 ml metil merah (0,1%) dalam 1 liter aquades. Selanjutnya dititrasi dengan 0.01 N KH(IO ).Kadar protein dihitung dengan 3 2 rumus : 20
Persentase Kadar Protein = ml titran x ml blanko x 14 x a x b berat contoh x 100 Keterangan : A :Faktor pengenceran B : Faktor konversi protein untuk produk daging = 6,25 3. Kadar lemak (Association of Official Analytical Chemists, 1995) Sebanyak 5 gram daging ayam ditimbang dan dilumatkan kemudian dibungkus dengan kertas saring. Selanjutnya daging ayam dalam kertas saring diletakkan dalam alat ekstraksi Soxhlet. Kemudian daging diekstraksi dengan pelarut petroleum eter selama 4 jam. Minyak yang tertampung di dalam soxhlet dikeringkan di dalam oven 100 0 C sampai bobot konstan dan ditimbang. Kadar Lemak = x 100 4. Kadar air (Association of Official Analytical Chemists,1995) Cawan porselin dikeringkan dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Daging ayam ditimbang sebanyak 5 gram, lalu dimasukan dalam cawan dan ditimbang. cawan berisi sampel dikeringkan dalam oven dengan suhu 100-102 C selama 16-18 jam sampai diperoleh bobot yang tetap. Cawan berisi sampel didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang. Kadar air dihitung menggunakan rumus: Kadar Air (% BB) = x 100 Keterangan : W1 : Kehilangan bobot 21
W2 : Bobot sampel 1.5. Analisis Data Data hasil penelitian organoleptik dan kimia daging ayam pedaging dianalisis dengan menggunakan sidik ragam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Model matematika dari rancangan percobaan mengikuti model matematika Steel dan Torrie (1993), terdiri dari 4 perlakuan dengan 80 panelis sebagai ulangan untuk pengujian organoleptik dan 4 perlakuan dengan 5 ulangan untuk pengujian kimia daging ayam pedaging, sebagai berikut: Yij = μ + σ+ εij Keterangan: Yij : Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j μ σ εij : Nilai tengah umum : Pengaruh perlakuan taraf pemberian tepung kemangi : Pengaruh acak pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j Tabel 3.3. Analisis Sidik Ragam Sumber Derajat Jumlah Kuadrat Keragaman Bebas Kuadrat Tengah F hitung Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG Galat t(r-1) JKG KTG Total tr-1 F tabel 5% 1% Keterangan: t : Perlakuan r : Ulangan JKP : JKG : JKT : Jumlah Kuadrat Perlakuan Jumlah Kuadrat Galat Jumlah Kuadrat Tengah 22
KTP : KTG : Kuadrat Tengah Perlakuan Kuadrat Tengah Galat. Pengolahan data Faktor koreksi (Fk) =. Jumlah Kuadrat Total (JKT) = Y ij 2 Fk Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =. Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT - JKP Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP) = JKP DBP Kuadrat Tengah Galat (KTG) = JKG - DBG 23