BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm Mustaqim, Psikologi Penddikan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia sekolah dasar merupakan masa akhir kanak-kanak yang. berkisar antara enam tahun sampai dua belas tahun, dimana anak mulai

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

PROFIL PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

BAB I PENDAHULUAN. cenderung bereaksi dan bertindak dibawah reaksi yang berbeda-beda, dan tindakantindakan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Pada umumnya kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi. Melalui interaksi ini manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: Sinar Baru Al-Gasindo, 1995), hlm Nana Sujana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

PENGARUH KECERDASAN EMOSI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SD SE-GUGUS PUREN SLEMAN ARTIKEL JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

PENGARUH ANTARA DIMENSI-DIMENSI EMOTIONAL INTELLIGENCE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbicara tentang siswa sangat menarik karena siswa berada dalam kategori

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pada meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-temannya. Jalinan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data. angket kecerdasan emosional, kecerdasan intelegensi, dan motivasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai penjuru dunia. Oleh karena itu bahasa asing selain bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan produktivitas siswa dan memperoleh prestasi yang lebih baik bila

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pendidikan berperan untuk meningkatkan kualitas

GAMBARAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA AKSELERASI DI SD KRISTEN 10 PENABUR DAN SD AL-AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA KELAS 4 DAN KELAS 6

BAB I Pendahuluan. Manusia sebagai mahluk sosial memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sendirinya. Mereka membutuhkan orang tua dan lingkungan yang kondusif

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

Henni Anggraini Universitas Kanjuruhan Malang

DESKRIPSI PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang primer dan fundamental. Pengertian keluarga disini berarti nuclear family

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. terapan maupun aspek penalarannya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya IPTEK di era modern ini memberikan kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. dan negara. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. yang disetujui bagi berbagai usia di sepanjang rentang kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. kemudikan oleh orangtua. Kartini Kartono menyebutkan bahwa keluarga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terutama karena berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari melalui sekolah, baik dalam lingkungan, di rumah maupun

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. hlm Tim Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pola Pembelajaran di Pesantren,

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan Kecerdasan..., Leila, Fakultas Psikologi 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

DIPLOMA PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan bertanggung jawab, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pada Undang-

BAB I PENDAHULUAN. karena di lembaga inilah setiap anggota masyarakat dapat mengikuti proses

BAB I PENDAHULUAN. Berikut tabel nilai ulangan terakhir siswa dengan KKM = 80. Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa Kelas X Sos 1

ARIS RAHMAD F

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum, dana, sarana, prasarana, dan siswa sendiri. diketahui sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap prestasi belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Untuk mencetak manusia yang berpribadi kuat, cerdas dan mandiri,

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI. Oleh: HENNI MANIK NIM:ERA1D009123

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan masa yang banyak mengalami perubahan dalam status emosinya,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERAN MINAT DALAM BIDANG KERJA SOCIAL SERVICE

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari tingkat dasar, menengah dan tinggi. Pendidikan tinggi sebagai

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

3/22/2012. Definisi Intelek : Kekuatan mental manusia dalam berpikir Kecakapan (terutama kecakapan berpikir) Pikiran dan intelegensi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Bimo Walgito. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar Edisi Ke Dua). Yogyakarta, 1999, Andi Offset hlm.57

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor penting yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan belajar. Hasil-hasil penelitian psikologi kontemporer menunjukkan bahwa disamping adanya faktor yang berasal dari IQ, ternyata belajar dan prestasi sangat ditentukan oleh Emotional Intellegence atau kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional juga sangat menentukan potensi kita untuk mempelajari ketrampilan-ketrampilan praktis yang didasarkan pada lima unsur kecerdasan emosional yang terdiri dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. 1 Setiap individu tidak mudah dalam memperoleh kecerdasan emosional, karena kecerdasan emosional tidak hadir dan dimiliki seseorang secara tiba-tiba. Sehingga kecerdasan emosional harus dipelajari serta dilatih sejak dini, dan kemampuan mempelajari kecerdasan emosional perlu ditumbuh kembangkan atau diasah keberadaannya secara kontinuitas. Kecerdasan emosional juga dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam menjalani kehidupan masa kini hingga 2001), hlm. 152 1 Mustaqim, Psikologi Penddikan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 1

masa yang akan datang. Kecerdasan intelektual akan dapat bekerja secara efektif jika didukung dalam memfungsikan kecerdasan emosional. Jika kecerdasan emosional tidak difungsikan dengan baik, maka kecerdasaan emosional tersebut akan menjadi emosiemosi yang secara perlahan tidak terkendali, sehingga akan menimbulkan dampak yang negative dari emosi-emosi tersebut. Seperti, perkelahian antar teman sejawat, dan lain-lain. Schneider, mendefinisikan penyesuaian sosial adalah kemampuan untuk bereaksi secara efektif dan sehat terhadap situasi, realitas, dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Berdasarkan pendapat Schneiders, maka penyesuaian sosial berarti tingkah laku yang mendorong individu untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan kelompok sesuai dengan kesadaran dari dalam diri dan tuntutan lingkungan. Penyesuaian sosial individu terdiri atas penyesuaian sosial dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. 2 Penyesuaian sosial merupakan kemampuan untuk bereaksi secara efektif dan sehat terhadap situasi, realitas, dan relasi sosial sehingga tuntutan hidup bermasyarakat dipenuhi dengan cara yang dapat diterima dan memuaskan. Berdasarkan pendapat Schneiders, maka penyesuaian sosial berarti tingkah laku yang mendorong individu untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan kelompok sesuai dengan kesadaran dari dalam diri dan tuntutan lingkungan. Penyesuaian sosial pada masa kanak-kanak akhir ditekankan pada penyesuaian sosial di sekolah, karena berdasarkan karakteristiknya 2 Schneiders, Alexander A. Personal Adjustment and Mental Health. (New York: Holt, Reinhart dan Winstons. 1964) 2

dimana anak pada masa ini melakukan sebagian besar waktunya untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar, khususnya lingkungan sekolah. Penyesuaian sosial di sekolah diartikan sebagai kemampuan dalam menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan guru, mata pelajaran, teman sebaya, dan warga sekolah lainnya serta situasisituasi tertentu yang ada di sekitar lingkungan sekolah secara efektif dan sehat sehingga siswa memperoleh kepuasan dalam upaya memenuhi kebutuhannya yang dapat dirasakan dan berdampak pada dirinya dan orang lain serta lingkungannya. Perkembangan kehidupan sosial pada masa usia sekolah dasar dipengaruhi oleh salah satu aspek penting yaitu penyesuaian sosial. Hal ini didasari karena masa usia sekolah dasar adalah pondasi awal terbentuknya sikap dan perilaku pada masa selanjutnya. Siswa yang mampu melakukan penyesuaian sosial di masa usia sekolah dasar, kemungkinan dapat melakukan penyesuaian sosial dengan baik pada masa selanjutnya, dibandingkan dengan siswa yang tidak berhasil melakukan penyesuaian sosial dengan baik. Jenis penyesuaian sosial yang dilakukan pada masa ini akan meninggalkan ciri pada konsep diri mereka yang akan meningkatkan ketetapan pola penyesuaian social yang dilakukan kelak. Begitu pentingnya penyesuaian sosial dalam kehidupan sehari-hari, tak terkecuali dalam dunia pendidikan, maka amatlah penting penyesuaian sosial untuk dikaji dan diperhatikan. 3

Berdasarkan pemaparan tersebut, terdapat garis besar bahwa, kecerdasan emosi amatlah penting bagi kehidupan siswa dalam rangka meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik, yaitu dapat membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sosialnya, terutama membantu siswa dalam proses penyesuaian sosial. Berbagai persoalan yang muncul memberikan gambaran bagi peneliti untuk melakukan observasi terkait kecerdasan emosi dan penyesuaian sosial. Berangkat dari permasalahn di atas, Maka peneliti mengangkat judul Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Penyesuaian Sosial Siswa Kelas V Mi Islamiyah Podorejo Semarang Tahun Ajaran 2016/2017. B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan positif antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial siswa kelas V MI Islamiyah Podorejo Semarang Tahun Ajaran 2016/2017? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan penyesuaian sosial siswa kelas V di MI Islamiyah Podorejo Semarang tahun ajaran 2016/2017. 4

D. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian yang diharapkan adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran berupa masukan bagi praktisi pendidikan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti lain yang berkaitan dengan data. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat Bagi Guru Sebagai bahan acuan bagi guru untuk dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam melakukan penyesuaian sosial berdasarkan aspek-aspek kecerdasan emosi yang mempengaruhinya. Guru diharapkan dapat membimbing dan memotivasi siswa untuk mengembangkan aspek-aspek kecerdasan emosi dan penyesuaian sosial. b. Manfaat Bagi Madrasah Penelitian ini dapat memberikan informasi bahwa betapa pentingnya penyesuaian sosial dalam proses pembelajaran dan berinteraksi dengan warga sekolah, sehingga sekolah diharapkan dapat memberikan dukungan yang positif dengan memberikan sarana dan prasarana yang dapat merangsang terciptanya penyesuaian social siswa yang baik. 5