PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT RESMI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DI KELAS V

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PUISI BERANTAI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI ANAK MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN METODE SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK WORD SQUARE DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN METODE DIKSUSI DI KELAS III SD

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI KELAS V SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEAM QUIZ PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI KELAS IV

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

Oleh : Vira Ismis Kairat

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPA MODEL KOOPERATIF TEKNIK PICTURE AND PICTURE DISEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE LATIHAN (DRILL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS III C

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS II SD NEGERI TEBING TINGGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PERMAINAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE EKSPOSITORI DI SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK COURSE REVIEW HORAY DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

KORELASI ANTARA PENGUASAAN KOSAKATA AKTIF-PRODUKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS ARTIKEL PENELITIAN

Keyword: think talk write, event picturer as visual media, poetry-writing skill

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK DI SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DAN MEMBACA PUISI SISWA KELAS V SD

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI MENGGUNAKAN METODE PEMODELAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING

TITIK ARIYANI HALIMAH A

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Email: emha.rohani@gmail.com Abstract This research aimed to improve students' writing skill of narrative approach to contextual teaching and learning approach of media drawing. The method used is descriptive method with class action research form. This study was conducted during IV cycle with each cycle one time meeting. The results of the study design of the learning (RPP) of the cycle I is 2.83, the second cycle is 2.9, the third cycle is 3.08, and the IV cycle is 3.93. The results of research from the implementation of learning from the cycle I is 2.51, the second cycle is 3.35, the third cycle is 3.52, and the IV cycle is 3.71. The result of research writing narrative essay from cycle I that is 13,57, cycle II that is 14,04, cycle III that is 14,96, and cycle IV that is 15. So applying of contextual teaching and learning approach assisted by picture media can improve narration writing skill students. Keywords: CTL Approach, Media Drawing, Writing Narrative Writing Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina, dan dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus-menerus, dan berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin dapat berkembang baik. Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan satu diantara sarana untuk mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah. Maka dari itu, melalui proses pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan siswa mempunyai kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Dalam pembelajaran atau proses belajar-mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, guru memegang tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pembelajaran di sekolah. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam berbagai pembelajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Hal tersebut tidak menjadi pengecualian bagi guru bahasa Indonesia karena tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang mempunyai peran yang penting dalam dunia pendidikan. Pada hakikatnya bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi, dengan bahasa manusia dapat menyampaikan pesan, pikiran, perasaan, dan pengalamannya kepada orang lain. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu: menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, baik itu di sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menengah atas pada dasarnya mempunyai maksud dan tujuan yang sama yaitu mengembangkan keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut. Pada setiap keterampilan berbahasa mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara satu dengan yang lain. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya melalui suatu hubungan yang

berurutan dan teratur, mula-mula dengan belajar menyimak atau mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara biasanya dipelajari sebelum memasuki bangku sekolah, sedangkan membaca dan menulis dipelajari setelah memasuki bangku sekolah. Berbicara pembelajaran bahasa Indonesia tidak akan lepas dari kegiatan menulis. Menurut Dalman (2015:5), Menulis adalah kegiatan merangkai huruf menjadi kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain dapat memahaminya. Menulis merupakan satu diantara kemampuan yang perlu dimiliki dan dikuasai oleh siswa sekolah dasar. Kemampuan menulis di sekolah dasar sangat penting karena merupakan penanaman dasar menulis ke jenjang yang lebih tinggi. Berbeda dengan kemampuan yang lain, kemampuan berbahasa khususnya kemampuan menulis sudah menuntut siswa untuk membangun pemahaman tentang tata cara menulis. Artinya, siswa sekolah dasar sudah dituntut mampu menggunakan ejaan, kosakata, dan mampu membuat kalimat dan menghubung-hubungkan kalimat dalam satu paragraf sesuai dengan tingkat kemampuan siswa Sekolah Dasar. Meski demikian, selama ini pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah cenderung konvensional, bersifat hafalan serta tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Berdasarkan diskusi dengan wali kelas III A Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota pada tanggal 12 November 2016, yaitu ibu Dwi Cahyani diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa kelas III A sudah bisa menulis. Dari 28 orang siswa hanya 14% atau sekitar 4 orang siswa yang masih kurang dalam menulis. Tetapi, untuk menulis karangan, mereka belum bisa tapi ada sebagian yang sudah bisa mengarang. Hal ini disebabkan karena guru belum pernah menyuruh siswa menulis karangan dan mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi menulis seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan kosakata. Kejadian ini akan berdampak pada hasil belajar siswa. Terutama hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia sudah memenuhi KKM. Namun, ada sebagian yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yakni 70. Oleh karena itu, upaya yang ingin dilakukan dalam mengatasi kesulitan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia adalah dengan menerapkan berbantuan media gambar. Menurut Fahrul Razi (2011:150), Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam contextual teaching and learning, yaitu (1) konstruktivisme, (2), inquiry (3) questioning, (4) learning community, (5) modelling, (6) refleksi, dan (7) authentic assessment. Alasan dipilihnya pendekatan contextual teaching and learning ini adalah dengan : (1) situasi pembelajaran lebih kondusif, karena siswa dilibatkan secara penuh dalam pembelajaran dan posisi guru lebih berpindah-pindah (depan, tengah, dan belakang), (2) guru tidak lagi menggunakan metode konvensional, sehingga pembelajaran lebih berpusat pada siswa, kemudian siswa menjadi aktif, dan (3) guru akan termotivasi untuk mencari media pembelajaran baru (modelling) dari berbagai sumber, karena mengarahkan guru untuk menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi guna membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran. Selain itu, dengan menerapkan ketujuh komponen tersebut siswa diajak untuk terlibat langsung mulai dari pemahaman materi, diskusi, pembentukan kelompok belajar, sampai kegiatan refleksi.

Pada saat menerapkan pendekatan contextual teaching and learning dalam menulis karangan, peneliti tidak hanya menggunakan pendekatan contextual teaching and learning tetapi didukung dengan media gambar. Menurut Sudarto (dalam Husna Asmara, 2014:109), Media gambar adalah alat atau perantara yang berupa gambar digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran untuk membantu siswa lebih memahami materi yang disampaikan. Maka dapat dikaitkan hubungan antara pendekatan contextual teaching and learning dengan media gambar dalam menulis karangan yaitu saling melengkapi satu sama lain. Keduanya saling mendukung dan tidak menutup kemungkinan berpotensi untuk meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia terutama dalam menulis karangan narasi siswa. Menurut Kosasih (2002:33), Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Selanjutnya Menurut Kosasih (2002:34) penyusunan karangan sebaiknya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) menentukan topik, tema, dan tujuan karangan, (2) merumuskan judul karangan (3) menyusun kerangka karangan, (4) mengumpulkan bahan atau data, (5) mengembangkan kerangka karangan, (6) pengakhiran dan penyimpulan, (7) penyempurnaan karangan. Pendekatan contextual teaching and learning dapat dijadikan alternatif pembelajaran untuk meningkatkan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan pendekatan contextual teaching and learning berbantuan media gambar untuk meningkatkan kelas III A Sekolah Dasar Negeri 12 Pontianak Kota. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan penerapan pendekatan contextual teaching and learning berbantuan media gambar dapat meningkatkan. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif. Menurut Hadari Nawawi (2015:67), Metode deskriptif merupakan prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan suatu subjek atau penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Alasan memilih metode deskriptif dalam penelitian ini karena metode deskriptif paling tepat digunakan untuk melihat keterampilan menulis karangan narasi siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah (a) guru, yaitu peneliti diamati oleh guru kelas III A, (b) siswa kelas III A SD Negeri 12 Pontianak Kota yang berjumlah 28 orang siswa. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suyanto (dalam Mahmud, 2011:199), Penelitian Tindakan Kelas atau (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Menurut Suharsimi Arikunto (2012:16), terdapat empat tahapantahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap perencanaan ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu: (a) melakukan pertemuan dengan guru kolaborator dan observer, pada: Pertemuan bersama guru kolaborator ini dilakukan untuk menganalisis kurikulum agar mengetahui kompetensi dasar selanjutnya yang akan disampaikan kepada siswa saat pembelajaran. (b) memilih materi pelajaran, membuat silabus serta menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada tindakan yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas pada kegiatan pelaksanaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disesuaikan dengan kompetensi dasar yang telah peneliti dan

guru kolaborator sepakati dan pembelajaran menggunakan pendekataan contextual teaching and learning berbantuan media gambar. (c) menyiapkan materi yang akan digunakan pada saat pelaksanaan pendekataan contextual teaching and learning berbantuan media gambar. (d) menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. (e) menyiapkan alat pengumpul data berupa lembar observasi guru yang terdiri dari lembar observasi kemampuan guru merencanakan pembelajaran (IPKG 1) dan lembar observasi kemampuan guru melaksanakan pembelajaran (IPKG 2) dengan menggunakan pendekataan contextual teaching and learning berbantuan media gambar serta lembar observasi siswa. Tahap pelaksanaan, tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang sesuai dengan RPP. Peneliti dan guru kolaborator melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan. Tahap pengamatan, tahap ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan meggunakan lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran. Selain itu, peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekataan contextual teaching and learning berbantuan media gambar dan kemampuan siswa melakukan pendekatan tersebut. Apabila ditahap awal keberhasilan tidak sesuai maka akan dilakukan tindakan berikutnya yaitu siklus II. Tahap refleksi, adapun refleksi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu mengkaji kelebihan dan kekurangan dan hasil yang didapat dari observasi. Kekurangan yang muncul pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II. Peneliti berkolaborasi dengan guru untuk memperoleh kesepakatan menggunakan pendekataan contextual teaching and learning berbantuan media gambar secara maksimal. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dan teknik studi dekumenter. Teknik observasi langsung digunakan untuk mengumpulkan data berupa kemampuan guru dalam merancang pembelajaran, data kemampuan guru melaksanakan pembelajaran, dan keterampilan menulis karangan narasi siswa. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan dua cara yaitu: (1) untuk sub masalah 1 dan 2 yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dianalisis dengan rumus rata-rata sebagai berikut. X = X N.(1) Keterangan : X = rata-rata (mean) X = jumlah seluruh skor N = banyak subjek (Nana Sudjana, 2016:109) (2) untuk sub masalah 3 yang berhubungan dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa digunakan rumus rata-rata sebagai berikut. P = f x 100%. (2) N Keterangan : P = Angka persentase N = jumlah frekuensi atau banyaknya individu seluruh skor(number of case) f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya (Anas Sudijono, 2008:43) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil data penelitian yang dipaparkan berdasarkan pada siklus-siklus tindakan pembelajaran yang didapat melalui penilaian dan pengamatan. Hasil data tersebut disesuaikan dengan rumusan masalah penelitian yang mencakup data perancangan, data pelaksanaan, dan data keterampilan menulis karangan narasi siswa. Perancangan penelitian biasanya berupa persiapan tertulis seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan media yang digunakan, adapun pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan observasi langsung, sedangkan keterampilan

menulis karangan narasi siswa identik dengan karya siswa yang didapat selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil data penelitian ini, disajikan dalam bentuk deskripsi berdasarkan siklus I, II, III dan siklus IV. Tabel 1 Rekapitulasi Kemampuan Guru Merancang Pembelajaran No. Indikator Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV 1. Perumusan Tujuan Pembelajaran 3 3 3,25 4 2. Pemilihan dan Pengorganisasian 2,67 3 3,67 4 Materi Ajar 3. Pemilihan Sumber Belajar atau 2,67 2,67 3 4 Media Pembelajaran 4. Metode Pembelajaran 2,5 2,5 2,5 4 5. Penilaian Hasil Belajar 3,33 3,33 3 3,67 Skor Total 14,17 14,5 15,42 19,67 Skor Rata-rata 2,83 2,9 3,08 3,93 Tabel 1 menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam merancang pembelajaran meningkat dari skor rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 2,83, siklus II sebesar 2,9 meningkat 0,07 dari siklus I, siklus III sebesar 3,08 meningkat 0,18 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 3,93 meningkat 0,85 dari siklus III. Tabel 2 Rekapitulasi Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran No. Aspek yang dinalai Siklus Siklus Siklus Siklus I II III IV 1. Pra Pembelajaran 2 4 4 4 2. Kegiatan Pendahuluan 2,67 3,33 3,5 3,67 3. Kegiatan inti Pembelajaran 2,68 2,75 3,25 3,18 4. Penutup 2,67 3,33 3,33 4 Skor Total 10,02 13,41 14,08 14,85 Skor Rata-rata 2,51 3,35 3,52 3,71 Tabel 2 menunjukkan bahwa kemampuan guru melaksanakan pembelajaran meningkat dari skor rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 2,51, siklus II sebesar 3,35 meningkat 0,84 dari siklus I, siklus III sebesar 3,52 meningkat 0,17 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 3,71 meningkat 0,19 dari siklus III.

Tabel 3 Rekapitulasi Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Siklus I Siklus II Siklus III Siklus IV X F X.F F X.F F X.F X F.X 61,11 3 183,33 4 244,44 - - - 66,67 3 200,01 1 66,67 - - - 72,22 5 361,1 5 361,1 4 288,88 - - 77,78 12 933,36 8 622,24 11 855,58 12 933,36 83,33 2 166,66 4 333,32 1 83,33 8 666,64 88,89 3 266,67 2 177,78 6 533,34 4 355,56 94,44 - - 4 377,76 6 566,64 4 377,76 Jumlah 28 2111,13 28 2183,31 28 2327,77 28 2333,32 Rata-rata 75,40 77,98 83,13 83,33 Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning berbantuan media gambar diperoleh rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 75,40, siklus II sebesar 77,89 meningkat 2,49 dari siklus I, siklus III sebesar 83,13 meningkat 5,24 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 83,33 meningkat 0,20 dari siklus III. Pembahasan Penelitian Penelitian empat siklus, dalam satu siklus melaksanakan satu kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 23 Februari 2017 sampai tanggal 9 Maret 2017 pada kelas III A SD Negeri 12 Pontianak Kota. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 23 Februari 2017, siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 2 Maret 2017, siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 8 Maret 2017, dan siklus IV dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Maret 2017. Alokasi waktu yang digunakan 2 x 35 menit setiap pertemuan. Penerapan pendekatan contextual teaching and learning yaitu: (1) siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai menulis karangan untuk menggali pengetahuan awal tentang materi yang akan dipelajari. (2) guru menyajikan materi mengenai pengertian karangan, jenis-jenis karangan, pengertian karangan narasi dan langkah-langkah menulis karangan narasi. (3) siswa diperlihatkan contoh karangan narasi yang dilengkapi dengan gambar. (4) siswa diberikan kesempatan bertanya untuk menggali rasa ingin tahunya. (5) siswa dibentuk dalam beberapa kelompok secara heterogen yang terdiri dari 4 siswa. (6) tiap kelompok akan mendapat lembar kerja yang berisikan petunjuk kerja untuk menulis karangan narasi.(7) guru menyiapkan beberapa gambar dan membagikannya pada setiap kelompok. (8) tiap kelompok menggunakan gambar untuk menuangkan gagasannya mengenai menulis karangan narasi. (9) siswa secara berkelompok membuat kalimat dari gambar yang kemudian akan menjadi beberapa paragraf dan sebuah karangan narasi utuh. (10) perwakilan kelompok mengemukakan hasil karangan narasi didepan kelas. (11) siswa dibimbing guru membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Penelitian yang dilaksanakan sebanyak 4 siklus ini, terlihat adanya peningkatan dari kemampuan guru merancang pembelajaran bahasa Indonesia khusus menulis karangan narasi dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning berbantuan media gambar kelas III A SD Negeri 12 Pontianak Kota mengalami peningkatan dari siklus I, II, III dan IV. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) data dari hasil kemampuan guru dalam merancang pembelajaran meningkat dari skor rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 2,83, siklus II sebesar 2,9 meningkat 0,07 dari siklus I, siklus III sebesar 3,08 meningkat 0,18 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 3,93

meningkat 0,85 dari siklus III. Data hasil dari kemampuan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan IPKG I yang terdiri dari 5 aspek yaitu perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan dan pengorganisasian materi ajar, pemilihan sumber belajar atau media pembelajaran, metode pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. (2) data hasil dari kemampuan guru melaksanakan pembelajaran meningkat dari skor rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 2,51, siklus II sebesar 3,35 meningkat 0,84 dari siklus I, siklus III sebesar 3,52 meningkat 0,17 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 3,71 meningkat 0,19 dari siklus III. Data hasil dari kemampuan guru melaksanaan pembelajaran dengan menggunakan IPKG II yang terdiri dari 4 aspek yaitu pra pembelajaran, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti pembelajaran, dan penutup. (3) data hasil dari peningkatan dalam bentuk evaluasi berupa soal essay diperoleh rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 13,57, siklus II sebesar 14,04 meningkat 0,47 dari siklus I, siklus III sebesar 14,96 meningkat 0,92 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 15 meningkat 0,04 dari siklus III. Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah 70. Data persentase ketuntasan kelas juga mengalami peningkatan. Pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 22 orang atau sekitar 78,57%, pada siklus II sebanyak 23 orang atau sekitar 82, 14 meningkat 4,57 dari siklus I, siklus III dan IV sebanyak 28 orang atau 100% meningkat 17,42% dari siklus II. Persentase ketuntasan meningkat 17,86% menjadi 100% siswa yang tuntas. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi siswa setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada kemampuan guru merancang pembelajaran dengan menggunakan pendekatan contextual teaching and learning berbantuan media gambar diperoleh skor rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 2,83, siklus II sebesar 2,9 meningkat 0,07 dari siklus I, siklus III sebesar 3,08 meningkat 0,18 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 3,93 meningkat 0,85 dari siklus III. Rata-rata peningkatan kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbantuan media gambar diperoleh skor rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 2,51, siklus II sebesar 3,35 meningkat 0,84 dari siklus I, siklus III sebesar 3,52 meningkat 0,17 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 3,71 meningkat 0,19 dari siklus III. Peningkatan dalam bentuk evaluasi pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi dengan menggunakan berbantuan media gambar diperoleh rata-rata yaitu pada siklus I sebesar 13,57, siklus II sebesar 14,04 meningkat 0,47 dari siklus I, siklus III sebesar 14,96 meningkat 0,92 dari siklus II, dan siklus IV sebesar 15 meningkat 0,04 dari siklus III. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat beberapa saran yang dapat dikemukankan dalam penelitian ini sebagai berikut. (1) dalam proses pembelajaran, guru dapat lebih berperan aktif dalam membimbing siswa dan memberikan penjelasan yang konkret berdasarkan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa lebih memahami dan mudah untuk mengaplikasikan dalam kehidupannya. (2) penerapan pendekatan contextual teaching and learning dapat meningkatkan karena pendekatan contextual teaching and learning dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan narasi. Tidak hanya itu, bisa juga digunakan untuk mata pelajaran lain. (3) pendekatan contextual teaching and learning dalam pembelajaran menulis karangan narasi memberikan dampak positif

pada keterampilan menulis karangan narasi siswa. Hal ini dikarenakan ketujuh komponen dalam contextual teaching and learning dapat dijadikan panduan dalam pembelajaran. (4) dalam menulis karangan, dapat melibatkan siswa lebih aktif, antusias, dan lebih efektif. DAFTAR RUJUKAN Anas Sudijono. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rasa Grafindo Persada. Dalman. (2015). Keterampilan Menulis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Fahrul Razi. (2011). Strategi Pembelajaran. Pontianak: Stain Pontianak Pers. Hadari Nawawi. (2015). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University. Husna Asmara. (2014). Profesi Kependidikan. Bandung:Alfabeta. Kosasih E. (2002). Kompetensi Ketatabahasaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya. Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Nana Sudjana. (2016). Penilaian Hasil Proses Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.