BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG BENTUK DAN ISI FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 26 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN NPWP : OBJEK PAJAK LUAS (m²) KELAS NJOP PER m² (Rp) TOTAL NJOP (Rp)

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 32 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI B PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 19 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG KLASIFIKASI NILAI JUAL OBJEK PAJAK BUPATI MALANG,

BUPATI NUNUKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG,

BUPATI INDRAGIRI HULU

WALIKOTA BANJARMASIN PERATURAN WALIKOTA BANJARMASIN NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

- 3 - Pasal I. Pasal 1

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 57

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN LINPERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB P2) KABUPATEN BANYUWANGI.

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR : 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2015

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR: 30 TAHUN TENTANG TATA CARA PENDATAAN OBJEK PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2011 NOMOR 1

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 34 TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PARIAMAN,

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURANWALIKOTASURAKARTA TENTANG PENGELOLAANADMINISTRASIPAJAKBUMI DAN BANGUNAN PERDESAANDANPERKOTAAN WALIKOTASURAKARTA,

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKULU TENGAH,

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PENERBITAN SURAT KETERANGAN NILAI JUAL OBJEK PAJAK

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 35 TAHUN TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM,

BUPATI BANDUNG BARAT

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 41 TAHUN 2015 TENTANG

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENELITIAN DAN PEMERIKSAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 46 TAHUN 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 27 TAHUN 2013

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERKOTAAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 10 Tahun 2006 Lampiran : 1 (satu) berkas TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENERBITAN

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2013 NOMOR : 42 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENAGIHAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

WALIKOTA BAUBAU PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : 7 TAHUN 2013 TENTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG BENTUK DAN ISI FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. BUPATI TAPIN, bahwa dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Tapin, perlu diatur Bentuk dan Isi Formulir Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan Surat Setoran Pajak Daerah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Tapin; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah, perlu menetapkan Bentuk dan Isi Formulir Surat Pemberitahuan Pajak Terutang dan Surat Setoran Pajak Daerah Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan di Kabupaten Tapin; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Tanah Laut, Daerah Tingkat II Tapin dan Daerah Tingkat II Tabalong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2756); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang

Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4953); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 2

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah yang dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau Dibayar Sendiri Oleh Wajib Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5179); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapin; 13. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 01 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Tapin; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 14 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah; 3

16. Peraturan Bupati Tapin Nomor 05 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan/Perdesaan (PBBP2) dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kabupaten Tapin; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TAPIN TENTANG BENTUK DAN ISI FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG DAN SURAT SETORAN PAJAK DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN TAPIN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tapin. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Tapin. 3. Bupati adalah Bupati Tapin. 4. Dinas adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapin. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapin. 6. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, yang selanjutnya disingkat PBBP2 adalah pajak atas bumi dan/atau bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. 7. Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah kabupaten/kota. 8. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan pedalaman dan/atau laut. 9. Objek PBBP2, yang selanjutnya disebut Objek Pajak adalah Bumi dan/atau Bangunan yang dimiliki, dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan. 4

10. Subjek PBBP2, yang selanjutnya disebut Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas Bangunan. 11. Wajib PBBP2, yang selanjuntya disebut Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas Bumi dan/atau memperoleh manfaat atas Bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas Bangunan. 12. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak, atau dalam Bagian Tahun Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. 13. Surat Pemberitahuan Pajak Terutang yang selanjutnya disingkat SPPT adalah surat yang digunakan untuk memberitahukan besarnya PBBP2 yang terutang kepada Wajib Pajak. 14. Surat Setoran Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SSPD adalah surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan pembayaran atau bukti penyetoran/pembayaran pajak yang terutang ke kas umum daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Bupati dan sekaligus surat yang digunakan oleh wajib pajak untuk melaporkan data perolehan hak atas Tanah dan/atau Bangunan. 15. Nilai Jual Objek Pajak, yang selanjutnya disingkat NJOP adalah harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara wajar, dan bilamana tidak terdapat transaksi jual beli, NJOP ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, atau nilai perolehan baru, atau NJOP pengganti. 16. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun kalender. 17. Kas Umum Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran daerah. BAB II SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG Pasal 2 (1) SPPT PBBP2 digunakan oleh Dinas untuk memberitahukan besarnya PBBP2 yang terutang kepada Wajib Pajak. (2) SPPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir kertas. 5

(3) Formulir SPPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi informasi sebagai berikut: a. Halaman Depan : 1. Nama Kantor PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ; 2. Nomor Seri Formulir; 3. Informasi Berupa Tulisan "SPPT PBB BUKAN MERUPAKAN BUKTI KEPEMILIKAN HAK"; 4. Judul SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TAHUN..; 5. Kode Akun; 6. Tahun Pajak dan Jenis Sektor PBB; 7. Nomor Objek Pajak (NOP); 8. Letak Objek Pajak; 9. Nama dan Alamat Wajib Pajak; 10. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); 11. Objek Pajak; 12. Luas Bumi dan/atau Bangunan; 13. Kelas Bumi dan/atau Bangunan; 14. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) per m² Bumi dan/atau Bangunan; 15. Total NJOP Bumi dan/atau Bangunan; 16. NJOP sebagai Dasar Pengenaan PBB; 17. Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP); 18. NJOP untuk penghitungan PBB; 19. PBB yang Terutang; 20. Denda/Bunga; 21. PBB yang Harus Dibayar; 22. Tanggal Jatuh Tempo; 23. Tempat Pembayaran; 24. Tanggal Penyerahan SPPT; 25. Tanda Tangan Petugas Penyampai SPPT; 26. Nama Petugas Penyampai SPPT; 27. Tanggal Cetak SPPT; 28. Tanda Tangan Pejabat Yang Mengesahkan SPPT; 29. Judul PAJAK BUMI DAN BANGUNAN TERUTANG ; 30. Tahun PBB Terutang; 6

31. Pokok PBB Terutang; 32. Denda PBB Terutang; (Denda 2% perbulan atas pokok terutang) 33. Jumlah PBB Terutang; 34. Keterangan; 35. Informasi Berupa Tulisan Terima Kasih atas Pembayaran PBB P2 Anda, untuk Informasi PBB Terutang Silahkan Menghubungi Dinas ; 36. Nama Wajib Pajak; 37. Letak Objek Pajak; 38. Nomor Objek Pajak (NOP); 39. SSPT Tahun/Rp ; 40. Tanggal Diterima oleh Wajib Pajak; 41. Tanda Tangan Wajib Pajak; 42. Nama Terang Wajib Pajak. b. Halaman Belakang : 1. Penjelasan SPPT; 2. Informasi Lainnya; (4) Formulir SPPT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III SURAT SETORAN PAJAK DAERAH Pasal 3 (1) SSPD digunakan oleh Dinas sebagai bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang telah dibayar oleh Wajib Pajak. (2) SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir kertas. (3) Formulir SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi informasi sebagai berikut: a. Lembar 1, Halaman Depan (untuk Wajib Pajak) : 1. Nama Kantor PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ; 2. Nomor Seri Formulir; 3. Judul SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD) 7

PBB P2 ; 4. Tempat Pembayaran : (Nama Kantor Dinas Pendapatan Daerah); 5. Keterangan UPTD Kecamatan; 6. Telah Menerima Pembayaran PBB Tahun.. dari ; 7. Nama Wajib Pajak; 8. Letak Objek pajak; 9. Nomor SPPT (NOP); 10. Sejumlah : Rp... yang Dibayar oleh Wajib Pajak; 11. Tanggal Jatuh Tempo; 12. Jumlah yang Harus Dibayar (Termasuk Denda); 13. Tanggal Pembayaran; 14. Jumlah yang Dibayar; 15. Tanda Terima dan Cap; b. Lembar 1, Halaman Belakang (untuk Wajib Pajak) : 1. Penjelasan SSPD; 2. Informasi Lainnya. c. Lembar 2, untuk Bendahara Penerima/Bank Penerima : 1. Nama Kantor PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ; 2. Judul SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD) PBB P2 ; 3. Tempat Pembayaran : (Nama Kantor Dinas Pendapatan Daerah); 4. Telah Menerima Pembayaran PBB Tahun.. dari ; 5 Nama Wajib Pajak; 6 Letak Objek pajak; 7 Nomor SPPT (NOP); 8 Sejumlah : Rp...; 9 Tanggal Pembayaran; 10 Jumlah yang Harus Dibayar : Rp. ; 11 Tanda Terima dan Cap; d. Lembar 3, untuk Bidang PBB dan BPHTB : 1. Tanggal Pembayaran; 2. Jumlah yang dibayar; 3. Telah Menerima Pembayaran PBB Tahun.. dari ; 4. Nomor SPPT (NOP); 8

5. Tanda Terima dan Cap; e. Lembar 4, untuk Kecamatan : 1. Nama Kantor PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH ; 2. Judul SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD) PBB P2 ; 3. Tempat Pembayaran : (Nama Kantor Dinas Pendapatan Daerah); 4. Telah Menerima Pembayaran PBB Tahun.. dari ; 5 Nama Wajib Pajak; 6 Letak Objek pajak; 7 Nomor SPPT (NOP); 8 Sejumlah : Rp...; 9 Tanggal Pembayaran; 10 Jumlah yang Harus Dibayar : Rp. ; 11 Tanda Terima dan Cap; (4) Formulir SSPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 4 (1) SSPD digunakan oleh Bank Kalsel dan/atau Bank/tempat lain yang ditunjuk sebagai bukti atau slip pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang telah dibayar oleh Wajib Pajak dan diakui sebagai alat bukti pembayaran yang sah. (2) SSPD yang digunakan Bank Kalsel dan/atau Bank/tempat lain yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan formulir kertas. (3) Formulir SSPD yang digunakan Bank Kalsel sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi informasi sebagai berikut : a. Lembar 1, Halaman Depan (untuk Wajib Pajak) : 1. Judul SURAT SETORAN PAJAK DAERAH (SSPD) PAJAK BUMI DAN BANGUNAN ; 2. Tempat Pembayaran; 3 Pembayaran PBB Tahun; 4 Nomor Objek Pajak; 5 Nama Wajib Pajak; 9

6 Letak Objek Pajak; 7 Kelurahan/Desa; 8 Kecamatan; 9 Kabupaten/Kota; 10 Provinsi; 11 Jumlah Pokok Penetapan; 12 Kode KP PBB 13 Kode Pengesahan dari Dinas; 14 Referensi Bank; 15. Tanggal Pembayaran; 16. Jam Pembayaran; 17. Informasi Berupa : DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN TAPIN MENGAKUI RESI INI SEBAGAI ALAT BUKTI PEMBAYARAN YANG SAH b. Lembar 1, Halaman Belakang (untuk Wajib Pajak) : 1. Nama BANK. 2. Informasi lainnya. c. Lembar 2, untuk Bank : Copy dari lembar 1 untuk halaman depan BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 5 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Bupati ini sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati dan/atau Kepala Dinas. Pasal 6 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2014. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tapin. 10

Ditetapkan di Rantau pada tanggal 07 Oktober 2013 BUPATI TAPIN, ttd Diundangkan di Rantau pada tanggal 07 Oktober 2013 M. ARIFIN ARPAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TAPIN, ttd RAHMADI BERITA DAERAH KABUPATEN TAPIN TAHUN 2013 NOMOR 27 11

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR : 27 TAHUN 2013 TANGGAL : 07 OKTOBER 2013 BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SPPT BAGIAN DEPAN 12

SPPT BAGIAN BELAKANG PERHATIAN 1. Apabila dalam SPPT terdapat hal-hal yang meragukan (coretan, tipex dan lain-lain), wajib pajak dapat menghubungi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Tapin. 2. Pajak yang terutang harus dibayar selambat-lambatnya 6 (enam bulan) sejak tanggal diterimanya Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) ini. 3. Pajak yang terhutang hanya dapat dibayar pada Kas Umum Daerah atau tempat pembayaran yang ditentukan pada SPPT ini 4. Bukti pelunasan pembayaran PBB yang sah adalah Surat Setoran Pajak Daerah (SPPD) PBB untuk pembayaran secara langsung atau melalui petugas pemungut. 5. Apabila pembayaran pajak dilaksanakan dengan transfer/pemindahbukuan/pengiriman uang melalui Bank/Kantor Pos, agar mencantumkan nama Wajib Pajak, Nomor Objek Pajak, NPWP dan Kode Akun 6. Pajak yang terhutang yang tidak dibayar pada tanggal jatuh tempo, dikenakan sanksi sebagai berikut : a. Denda Administrasi 2% sebulan dari jumlah pajak yang terhutang yang tidak dibayar;dan b. Ditagih dengan STPD, dan dalam hal STPD tidak dilunasi, dilanjutkan dengan surat paksa yang diikuti dengan penyitaan dan pelelangan atas kekayaan Wajib Pajak. 7. Keberatan atas jumlah pajak yang terhutang pada SPPT ini dapat diajukan ke DPPKAD Kab. Tapin dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT ini. 8. Permohonan Pengurangan pajak yang disebabkan karena kondisi tertentu Objek Pajak yang ada hubungannya dengan Wajib Pajak dan atau karena sebab-sebab tertentu lainnya, harus diajukan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak : a. Diterimanya SPPT ini b. Terjadinya bencana alam atau sebab-sebab lain yang luar biasa 9. Batas waktu tersebut pada butir 7 dan 8 dapat diperpanjang, jika Wajib Pajak dapat membuktikan bahwa hal tersebut diluar kekuasaannya. 10. Pengajuan keberatan, banding, dan pengurangan tidak menunda kewajiban membayar pajak. 11. Apabila Objek Pajak dipindahtangankan kepada pihak lain, baik seluruh atau sebagian, Wajib Pajak harus melaporkan ke DPPKAD MINTA DAN SIMPANLAH SSPD-PBB ATAU BUKTI PEMBAYARAN LAINNYA SEBAGAI BUKTI PELUNASAN PBB BUPATI TAPIN, ttd M. ARIFIN ARPAN 13

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR : 27 TAHUN 2013 TANGGAL : 07 OKTOBER 2013 BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DAERAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN SSPD BAGIAN DEPAN 14

SSPD BAGIAN BELAKANG PERHATIAN PERHATIAN 1. STTS merupakan bukti pembayaran PBB yang sah. Untuk kepentingan wajib pajak sendiri, SIMPANLAH STTS DENGAN BAIK 2. Atas Pembayaran Pajak Terhutang PBB, tidak dikenakan Bea Materai sesuai pasa 4.e UU Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai. PENJELASAN 1. Apabila tanggal jatuh tempo tanggal 31 Oktober, maka yang dimaksud dengan bulan ke-i adalah tanggal 1 Nopember s/d tanggal 30 Nopember, bulan Ke-II adalah tanggal 1 Desember s/d 31 Desember, dst. 2. L.T. adalah Luas Tanah dalam m 2 L.B. adalah Luas Bangunan dalam m 2 BUPATI TAPIN, ttd M. ARIFIN ARPAN 15