BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menuntut para manajemen perusahaan agar dapat mengelola perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. sumber informasi secara relevan, tepat, akurat dan lengkap telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. membuat persaingan dunia bisnis semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan berdasarkan laporan-laporan perusahaan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. publik di segala bidang atau pun mampu melaksanakan kebijakan tersebut secara

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB I PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Laporan keuangan dapat dijadikan tolak ukur bagi pengguna

BAB I PENDAHULUAN. akan sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan apabila informasi. atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu.

BAB I PENDAHULUAN. terutama pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan. Sehingga apabila terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak terjadinya krisis moneter kegiatan usaha perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ghia Giovani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan

BAB I PENDAHULUAN. taraf hidup masyarakat, hal ini seiring dengan tujuan pembangunan yang tertuang

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi suatu kegiatan yang dilakukan dalam perusahaan tersebut. Internal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public yang terdaftar di pasar modal untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Coso dalam Hartadi (1999: 92) pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN. keuangan harus menyajikan informasi yang berintegritas tinggi (PSAK no. 1,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan Menurut Mangkunegara (2000: 67) adalah hasil kerja

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan bertujuan untuk mengkomunikasikan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Standar akuntansi pemerintahan merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dibawah pemerintahan disebut dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan

BAB 1 PENDAHULUAN. menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik di pusat

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. industri menengah maupun industri besar. Dalam perkembangannya saat ini nampak jelas

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Sehingga laporan keuangan harus memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan tersebut (Sembiring, 2010). Laporan keuangan memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu periode. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) No.1

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif ditambah dengan adanya ekonomi ASEAN. Ekonomi ASEAN tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perekonomian yang begitu pesatnya antara lain ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia perbankan memiliki peranan penting dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus berkompetisi. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, dan seiring

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah yang merupakan hak, wewenang dan kewajiban daerah

BAB I PENDAHULUAN. usaha dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas pengelolaannya. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih meningkatkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melihat kinerja suatu perusahaan, para stakeholder akan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. memberi sumbangan bagi perkembangan ekonomi/pendapatan negara, perintis

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan secara periodik (Mardiasmo, 2002). penyelenggaraan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memulai usahanya. Salah satunya perusahaan yang. bergerak di bidang manufaktur yang kian semakin pesat dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Globalisasi pasar keuangan yang terjadi saat ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang sehat. perusahaan yang dimana aktivitas manajemen sangat berperan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut dengan Good Governance. Pemerintahan yang baik merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang digunakan oleh manajemen untuk mengambil sebuah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup berarti, hal ini dapat di lihat dari semakin berkembangnya dunia

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil, ataupun bersifat profit motif maupun non-profit motif akan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi di Indonesia memiliki pengaruh yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan sasaran utama bagi seorang auditor

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dana pensiun dapat dilihat dari tingkat pencapaian tujuan nya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan, laporan keuangan adalah suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. (relevance) dan dapat diandalkan (Reliable). Kedua karakteristik tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah baik pihak internal dan eksternal yang informasi tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. Ditengah persaingan usaha maupun bisnis yang semakin ketat dan global

BAB 1 PENDAHULUAN. pihak (Halim, 2001). Banyak pihak seperti manajemen, pemegang saham,

BAB I PENDAHULUAN. yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

Standar Audit SA 330. Respons Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan audit laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. internal (Belkaoi, 2006 dalam Prastiti, 2013). 1, informasi laba merupakan sasaran utama dalam menilai kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik manajer, karyawan maupun akuntan. Ketepatan dan keefesienan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Nilai bisnis mungkin dapat dimaksimalkan melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi yang jelas tentang aktivitas suatu entitas ekonomi dalam

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan perusahaan melalui laporan keuangan. Di Indonesia, laporan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tentang aktivitas perusahaan selama periode waktu tertentu. Pemakai internal

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan-perusahaan lainnya yang datang dari dalam negeri maupun

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan di dalam dunia perekonomian pada masa ini membuat persaingan dunia bisnis semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut para manajemen perusahaan agar dapat mengelola perusahaannya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Disamping persaingan yang semakin ketat, masalah yang mungkin dihadapi oleh perusahaan tidak hanya berasal dari faktor eksternal, namun tidak sedikit masalahmasalah yang justru timbul disebabkan oleh faktor internal perusahaan. Perekonomian Indonesia pada saat ini sudah lebih maju dibandingkan pada saat terjadinya krisis ekonomi, dilihat dengan banyaknya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Kemajuan dan penurunan perusahaan tersebut dapat dilihat dari laporan keuangan, yang pada dasarnya menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Berbagai informasi dan kondisi keuangan perusahaan disajikan dalam laporan keuangan. Informasi yang bermanfaat bagi para pemakai adalah informasi yang mempunyai nilai. Informasi akan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat dipahami oleh para pemakai. Dengan adanya laporan keuangan akan membantu para investor agar tidak salah dalam mengambil keputusan untuk menginvestasikan dananya pada suatu perusahaan. Laporan keuangan sebagai dasar untuk memahami posisi keuangan 1

2 suatu perusahaan dan menilai kinerja yang telah lampau dan prospek kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang. Kredibilitas dari sebuah laporan keuangan sangatlah penting karena berperan dalam pengambilan keputusan oleh investor dan para stakeholder yang lain dimana dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan dan tindak lanjut rencana bisnis yang telah disusun oleh manajemen. Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas serta menjadi salah satu media komunikasi keuangan antara manajemen perusahaan dan stakeholder. Karena laporan keuangan digunakan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan, maka laporan keuangan itu harus memiliki karakteristik kualitatif yang dapat mendukung tingkat kualitas nilai informasi yang dituangkan didalamnya. Sehingga pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan secara efektif. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari berbagai pertimbangan. Hal ini dilakukan agar laporan keuangan yang disajikan dapat terlihat lebih baik dan berkualitas. Setiap perusahaan tentu berlomba-lomba untuk menyajikan laporan keuangan yang menunjukan kemajuan setiap periodenya. Berbagai cara dilakukan termasuk dengan memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini tentunya akan mengakibatkan laporan keuangan menjadi tidak berkualitas karena informasi yang disajikan tidak akurat. Pelaporan keuangan harus memberikan informasi yang bermanfaat untuk investor, kreditur dan pemakai lainnya. Oleh karena itu, informasi yang diberikan manajemen harus bersifat informatif dan terbuka atas semua informasi yang

3 dituangkan dalam sebuah laporan keuangan (Hanafi, 2009:30). Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan (SAK, 2009). Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum laporan keuangan menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan. Dalam mempertanggungjawabkan wewenang yang dilimpahkan kepadanya, pihak manajemen harus menyusun laporan keuangan yang berguna dalam pengambilan keputusan bagi manjemen sendiri (intern), dan bagi pihakpihak yang berkepentingan di luar perusahaan (ekstern). Sehubungan dengan itu informasi atau laporan keuangan harus disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum dan diterapkan secara konsisten. Baik buruknya kualitas perusahaan dapat dilihat dari sehat atau tidak sehatnya perusahaan tersebut. Perusahaan yang sehat akan memiliki laporan keuangan yang berkualitas baik tanpa adanya penyimpangan. Kualitas laporan keuangan adalah sejauh mana laporan keuangan yang disajikan menunjukan informasi yang benar dan jujur. Kualitas laporan keuangan berguna sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi bagi pihak yang berkepentingan. Kualitas laporan keuangan sebuah perusahaan tergantung dari seberapa besar informasi yang disajikan perusahaan bisa berguna bagi pengguna dan bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangan yang ada berdasarkan

4 kerangka konseptual dan prinsip-prinsip dasar dan tujuan akuntansi. Kualitas laporan keuangan dengan berbagai pengukurannya, umumnya digunakan dalam keputusan investasi, perjanjian kompensasi dan persyaratan hutang. Keputusan kontrak yang berdasar kualitas laporan keuangan yang rendah akan mempengaruhi transfer kesejahteraan yang tidak diinginkan. Dari perspektif investasi kualitas laporan keuangan yang rendah akan menyebabkan tidak efektifnya alokasi sumber daya. Kualitas laporan keuangan yang rendah menyebabkan ineffisiensi karena mengurangi pertumbuhan ekonomi yang disebabkan alokasi modal yang tidak tepat. Kualitas laporan keuangan dapat dikatakan baik adalah apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, dan memenuhi kebutuhan pemakainya dalam pengambilan keputusan, bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material serta dapat diandalkan, sehingga laporan keuangan tersebut dapat dibandingkan dengan periode-periode sebelumnya (Emilda, 2014). Salah satu fenomena yang berkaitan dengan laporan keuangan terjadi pada PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Dikutip dari market.bisnis.com, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) belum juga menyampaikan laporan keuangannya. Di luar kebiasaan, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk belum juga merilis laporan keuangan auditan per 31 Desember 2012 yang seharusnya telah disampaikan paling telat 1 April 2013.Bursa efek Indonesia (BEI) telah menjatuhkan peringatan tertulis I kepada 52 emitmen yang terlambat menyampaikan laporan keuangan auditan yang berakhir 31 Desember 2012.Jumlah potensi kerugian negara dan kekurangan penerimaan di BUMN itu mencapai Rp 2,60 triliun. Badan

5 Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan sering menemukan kecurangan yang dilakukan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam hal perhitungan akuntansi. Perusahaan milik pemerintah diduga membuat laporan seolah-olah laba yang diterima lebih besar dari laba yang sebenarnya. Menurut Wakil Ketua BPK Hasan Basri, mereka masih banyak menemukan BUMN melakukan rekayasa akuntansi, agar labanya terlihat lebih besar sehingga mendapatkan reward atau bonus. Soal mereka bayar pajaknya akan lebih besar itu tidak masalah. Fenomena lain yang berkaitan dengan laporan keuangan yaitu Kementerian Negara (Kemeneng) BUMN akan meminta penjelasan dari PT Perusahaan Listrik negara (Persero) sehubungan belum masuknya laporan keuangan perseroan pada semester I/ 2010.Deputi Menteri BUMN Bidang Pertambangan, Industri, Strategis, Energi dan Telekomunikasi (PISET) Sahala Lumban Gaol menuturkan hingga saat ini pihaknya juga belum mengetahui detail mengenai terlambatnya laporan keuangan PLN. Mereka [jajaran manajemen PLN] mengatakan tidak ada masalah,tetapi kami ingin mengetahui secara detail mengenai keterlambatan itu, ujarnya hari ini. Sementara itu, Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu mengungkapkan PLN kemungkinan besar akan kehilangan pendapatan sebesar Rp2 triliun, akibat kenaikan tarif listrik yang hanya di level 7%, dari perkiraan semula sebesar 18%. Hal ini tentu saja akan mengurangi pendapatan PLN sebesar Rp2 triliun sepanjang tahun ini. Selain itu, kinerja PLN tertekan karena konsumsi BBM yang cukup besar selama semester I tahun ini, ujarnya. Said juga mengatakan belum mengetahui secara detail terkait dengan belum terbitnya laporan keuangan PLN.

6 Dia meminta agar manajemen BUMN kelistrikan itu segera menyerahkan laporan keuangan semester I/2010. Bapepam mengumumkan akan menjatuhkan denda kepada PLN karena belum menyerahkan laporan keuangannya 6 bulan pertama tahun ini. Perusahaan ini wajib menyetorkan laporan keuangan karena menerbitkan obligasi.(bisnis Indonesia/JIBI/Bambang P. Jatmiko & Gita Arwana Cakti) Pada dasarnya dalam penyusunan laporan keuangan dapat dipengaruhi oleh banyak indikator penting. Hal tersebut memiliki peranan masing-masing yang saling berkaitan untuk mencapai kualitas laporan keuangan yang reliable. Beberapa indikator yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan diantaranya, pemanfaatan teknologi informasi, kapasitas sumber daya manusia, pengendalian internal serta komitmen organisasi (Mailani, 2013). Akan tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya meneliti pada Penerapan Pengendalian Internal dan Kompetensi Staf Akuntansi. Pengendalian intern merupakan seperangkat dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan, menjamin terjadinya informasi akuntansi perusahaan yang akurat. Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan berikut: keandalan pelaporan keuangan, menjaga kekayaan dan catatan organisasi kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, efektivitas dan efisiensi operasi (Siti dan Ely, 2010:312).

7 Pengendalian internal meliputi organisasi yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen, sehingga dengan diterapkannya pengendalian internal, manajemen akan menekankan pentingnya pengendalian dan mengambil langkah penting untuk mengendalikannya. Laporan keuangan yang memiliki kualitas nilai informasi yang baik, tidak terlepas dari penerapan pengendalian internal yang baik. Penerapan sistem pengendalian internal dapat mencegah adanya suatu kegiatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga dapat memperoleh efisisensi, efektifitas (Udiyanti, Anantawikrama, dan Darmawan, 2014). Untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan proses dan tahap-tahap yang harus dilalui yang diatur dalam sebuah sistem akuntansi. Sistem akuntansi didalamnya mengatur tentang sistem pengendalian internal, kualitas laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh bagus tidaknya sistem pengendalian intern yang dimiliki perusahaan (Mahmudi,2007). Pengendalian intern yang digunakan dalam sebuah entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut, tujuan yang ingin dicapai dari pengendalian intern adalah keandalan informasi keuangan, dimana pengendalian intern ditujukan untuk memberikan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan harus disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dan peningkatan kegiatan operasi secar efektif dan efisien.

8 Ada dua konsep utama yang melandasi penyusunan dan implementasi pengendalian internal, yaitu kepastian yang layak dan keterbatasan bawaan (inheren). Manajemen harus mengembangkan pengendalian internal yang akan memberikan kepastian yang layak, tetapi bukan absolut, bahwa laporan keuangan telah disajikan secara wajar. Pengembangan pengendalian internal juga tentu saja harus mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan ditimbulkan dari penerapan pengendalian tersebut. Keefektifan pengendalian internal juga tidak terlepas dari kompetensi dan ketergantungan orang-orang yang menggunakannya. Penilaian manajemen mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri dari dua komponen utama, yaitu evaluasi rancangan pengendalian internal dan pengujian efektivitas pelaksanaan pengendalian. Manajemen harus mengevaluasi apakah pengendalian telah dirancang dan diterapkan untuk mencegah atau menemukan salah saji yang material atas laporan keuangan. Fokus manajemen tertuju pada pengendalian atas semua asersi yang terkait dengan semua akun serta pengungkapannya, termasuk mengevaluasi bagaimana transaksi diotorisasi, dicatat, diproses, dan dilaporkan. Peran penyusun laporan keuangan menjadi sangat penting untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Selain pengendalian internal yang baik dalam sebuah perusahaan, penyusun laporan keuangan hendaknya memiliki kompetensi sumber daya manusia yang memadai dalam menyusun laporan keuangan. Sejalan dengan perkembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang ketenagakerjaan, kebutuhan akan tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang tinggi diperlukan bagi semua pihak, baik lembaga swasta

9 maupun instansi pemerintahan. Hal ini disebabkan peran SDM sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pekerjaan, di mana SDM yang kompeten merupakan salah satu asset penting bagi lembaga untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkompetensi, maka kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan sistem akuntansi sangatlah penting. Permasalahan penerapan basis akuntansi bukan sekedar masalah teknis akuntansi, yaitu bagaimana mencatat transaksi dan menyajikan laporan keuangan, namun yang lebih penting adalah bagaimana menentukan kebijakan akuntansi (accounting policy), perlakuan akuntansi untuk suatu transaksi (accounting treatment), pilihan akuntansi (accounting choice), dan mendesain atau menganalisis sistem akuntansi yang ada. Kebijakan untuk melakukan aktivitas tersebut tidak dapat dilakukan oleh orang (pegawai) yang tidak memiliki pengetahuan di bidang akuntansi (Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik, 2006 dalam Zuliarti, 2012). Sehingga untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, maka kapasitas sumber daya manusia yang melaksanakan sistem akuntansi sangatlah penting. Kompetensi staf akuntansi merupakan salah satu faktor terpenting dalam penyusunan laporan keuangan agar terciptanya laporan keuangan yang memiliki kualitas nilai informasi yang baik sehingga dapat digunakan oleh pengguna informasi laporan keuangan (Udiyanti, Anantawikrama, Darmawan, 2014). Pendidikan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia terutama untuk pengembangan aspek intelektual dan kepribadian

10 manusia. Pendidikan formal dalam organisasi merupakan suatu proses mengembangkan kemampuan ke arah yang diinginkan. Tingkat pendidikan sering kali menjadi indikator yang menunjukan derajat intelektualitas seseorang, semakin tinggi pendidikan, maka semakin tinggi pengetahuan dan tingkat intelektualitas seseorang. Dengan tingkat pendidikan yang memadai seseorang lebih mudah melaksanakn tugasnya. Pengalaman kerja di dalam suatu organisasi pun menjadi salah satu indikator bahwa seseorang telah memiliki kemampuan yang lebih. Semakin lama pegawai bekerja dalam suatu bidang di organisasi, maka semakin berpengalaman pegawai tersebut dan semakin memahami apa yang menjadi tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepada pegawai tersebut. Mempelajari kompetensi sumber daya manusia adalah upaya mempelajari peran SDM dalam organisasi, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memilah antara kompetensi normatif dan kompetensi potensial dari karyawan sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai pola pemilihan karyawan, program pengalihan tugas atau mutasi, penilaian kinerja, dan pengembangan potensi karyawan (Muchtar, 2010:94). Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Ni Luh Nyoman Ari Udiyanti, Anantawikrama Tungga Atmadja, Nyoman Ari Surya Darmawan (2014) dengan judul Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi Kasus pada SKPD Kabupaten Buleleng). Hasil penelitian menerangkan bahwa standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi

11 staf akuntansi secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Meskipun penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya, akan tetapi terdapat perbedaan pada variabel yang diteliti, waktu dan lokasi penelitian. Berdasarkan uraian singkat yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul: PENGARUH PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL DAN KOMPETENSI STAF AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada BUMN kota Bandung). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini agar dapat mencapai sasaran dalam penyusunan penulis membatasi masalahmasalah yang akan dikemukakan sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan pengendalian internal pada BUMN kota Bandung. 2. Bagaimana kompetensi staf akuntansi pada BUMN kota Bandung. 3. Bagaimana kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh penerapan pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. 5. Seberapa besar pengaruh kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung.

12 6. Seberapa besar pengaruh penerapan pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah: 1. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana penerapan pengendalian internal pada BUMN kota Bandung. 2. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana kompetensi staf akuntansi pada BUMN kota Bandung. 3. Untuk memahami dan mengetahui bagaimana kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. 4. Untuk memahami dan mengetahui seberapa besar pengaruh penerapan pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dilakukan guna memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:

13 1.4.1 Kegunaan Teoritis/Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan dan kemajuan di bidang akuntansi terutama dalam penerapan pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi serta kualitas laporan keuangan. 1.4.2 Kegunaan Praktis/Empiris a. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis, mengenai pengaruh pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. b. Bagi Perusahaan Sebagai salah satu sumbang fikiran dan alat penilaian agar pengendalian internal dalam suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dan memiliki kompetensi yang baik pada staf akuntansi perusahaan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pada BUMN kota Bandung. c. Bagi Instansi Pendidikan Dapat digunakan sebagai alat pertimbangan, acuan, dan referensi tambahan untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai pengaruh pengendalian internal dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan dengan mengacu pada penelitian yang lebih baik.

14 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada BUMN kota Bandung dan penulis melaksanakan penelitian pada waktu yang telah di tentukan.