PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING DAN CROSS COUNTRY TERHADAP VO2MAX. Jurnal OLEH NI MADE RIKA AMBARWATI

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olahragabela diri

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sedangkan

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

PENGARUH GAYA STRADLE TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DWI HURIGI PADA BELADIRI TAEKWONDO JURNAL. Oleh ZIKO FAJAR RAMADHAN

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

I. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Oleh sebab itu, untuk mencapai tujuan

PENGARUH LATIHAN INTERVAL DAN LATIHAN LARI BERSELANG TERHADAP HASIL VO2MAX PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMA SWADHIPA NATAR.

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

PENGARUH METODE LATIHAN DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP DAYA TAHAN AEROB PEMAIN BULUTANGKIS PUTRA PB PG MRICAN KEDIRI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP FOREHAND DRIVE TENIS MEJA. Jurnal. Oleh ADITYA WIGUNA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saujana ( mengartikan bahwa

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN HASIL LOMPAT JANGKIT. Jurnal. Oleh NIA RAHMAWATI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen (true experiment),

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

PENGARUH CIRCUIT TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP HASIL VO2MAX SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET. (Jurnal) Oleh: HARI HANGGORO

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KESEGARAN JASMANI MELALUI METODE LATIHAN SIRKUIT DI SMAN 12 PADANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. tehnik penelitian membicarakan alat-alat yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH INTERVAL TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI DAN VO2 MAX SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NEGERI KATON TAHUN 2014/2015.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB JURNAL. Oleh DODI ALVINDO

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

PENGARUH LATIHAN DAYA TAHAN (ENDURANCE) TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAKBOLA

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN FORWARD RUN DENGAN LATERAL SHUFFLE TERHADAP KELINCAHAN SISWA SMA NEGERI 2 PEKANBARU PADA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

Idris Mohamad mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ; Drs. Ahmad Lamusu, S.Pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

PENGARUH METODE LATIHAN TRIANGLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN (VO2MAX) PADA ANGGOTA EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 CABANGBUNGIN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Perkembangan Prestasi Indonesia pada Sea Games (Tahun ) (Sumber: Dikdik Zafar Sidik, 2010: 1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

KEBUGARAN JASMANI DAN LATIHAN KEBUGARAN JASMANI

makin berat sampai kelelahan, ukurannya disebut VO 2 max.

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat telah mengambil alih peran manusia karena telah tergantikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

SURVEI TINGKAT GENERAL ENDURANCE ATLET SEPAKBOLA PADA KLUB CAKRA BUANA KOTA TULUNGAGUNG TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER

HUBUNGAN ANTARA DAYA TAHAN OTOT LENGAN DAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN RENANG. Jurnal. I Wayan Nesha Dharma

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING

I. PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di dunia pada saat ini semakin pesat, olahraga sangat

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

EFEKTIVITAS PELATIHAN OUTBOND TERHADAP PENINGKATAN TEAMWORK KELAS V SDN SE-KECAMATAN GADINGREJO. (Jurnal) Oleh BINAR SUMIRAT

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKAT KEMAMPUAN SHOOTING KE GAWANG PADA CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA JURNAL. Oleh GATOT WIDYA ANGGARA

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

Disusun oleh : Rihandoyo A BAB I PENDAHULAUAN. A. Latar Belakang. Atlet-atlet juara yang mampu memperoleh prestasi tertinggi dalam dunia

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN 360-DEGREE DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 6 PEKANBARU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jika tingkat kesegaran jasmani seseorang buruk maka gairah hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

P E N G E M B A N G A N E K T R A K U R I K U L E R O L A H R A G A S E K O L A H H E D I A R D I Y A N T O H E R M A W A N

KETAHANAN (ENDURANCE)

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA LATIHAN BOX JUMP SINGLE LEG DENGAN DOUBLE LEG TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN PUTRA FUTSAL SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI

PENGARUH MODEL CIRCUIT TRAINING DAN FARTLEK TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN JASMANI. (Jurnal) Oleh IRAWAN SAPUTRA

PERBEDAAN NILAI KAPASITAS VO 2 MAKSIMUM PADA ATLIT SEPAK BOLA DENGAN FUTSAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

III. METODOLOGI PENELITIAN. karena adanya (treatment), seperti pendapat(thomas dan Nelson 1997:

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Terbukti pada perhelatan sea games 2015 timnas

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL BEBENTENGAN TERHADAP PENINGKATAN VO2 MAX PESERTA EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT

I. PENDAHULUAN. Jepang yang terdiri dari dua kata yaitu kara dan te, jika disatukan dalam satu

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

Transkripsi:

PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING DAN CROSS COUNTRY TERHADAP VO2MAX Jurnal OLEH NI MADE RIKA AMBARWATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015

ABSTRACT INFLUENCE OF CIRCUIT TRAINING AND CROSS COUNTRY TO VO2MAX By: Ni Made Rika Ambarwati Mentor: Dr. Rahmat Hermawan. M.Kes Drs. Ade Jubaedi. M.Pd The aim of this study was to determine whether there was an influence of circuit training exercise and cross country to increase VO2Max on students who take taekwondo men's extracurricular activities in Senior High School 1 Seputih Banyak. Methodology used is the experiment method. Population is the students of taekwondo extracurricular men s in Senior High School 1 Seputih Banyak as many as 60 students. Data collecting technique to test this VO2Max is using 15 minutes running ( Balke test ). Data were analyzed by using Analysis of Variance ( ANAVA ). It was shown the result : that there is a significant influence of circuit training exercises at 22.36 and cross country for 33,54 of the VO2Max in taekwondo men's extracurricular student at Senior High School 1 Seputih Banyak Keywords : circuit training, cross country, volume oxsigen maxsimum (VO2Max).

ABSTRAK PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING DAN CROSS COUNTRY TERHADAP VO2MAX By: Ni Made Rika Ambarwati Mentor: Dr. Rahmat Hermawan. M.Kes Drs. Ade Jubaedi. M.Pd Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan circuit training dan cross country terhadap peningkatan VO2Max pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo putra di SMA N 1 Seputih Banyak. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Dengan populasi adalah keseluruhan jumlah populasi siswa ekstrakurikuler taekwondo putra di SMA N 1 Seputih Banyak sebanyak 60 siswa. Teknik pengambilan data untuk test VO2Max ini menggunakan Lari 15 menit (Tes Balke). Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians (ANAVA). Hasil penelitian menunjukkan: bahwa ada pengaruh yang signifikan dari latihan circuit training sebesar 22,36 dan cross country sebesar 33,54terhadap VO2Max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo putra di SMA Negeri 1 Seputih Banyak Kata Kunci : circuit training, cross country, volume oksigen maksimum (VO2max)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Taekwondo merupakan cabang olah raga beladiri yang menggunakan tangan dan kaki dengan disiplin diri, sehingga taekwondo bermanfaat besar dalam kehidupan bermasyarakat. Latihan daya tahan sangat di butuhkan dalam cabang olahraga ini, sehingga akan terbentuk daya tahan yang baik. Daya tahan adalah kemampuan untuk melawan kelelahan, dalam latihannya dapat di lakukan beberapa jenis latihan yaitu interval training, fartlek, circuit training dan cross country (Paulus Levinus Pesrnay, 2004). Dilihat dari kenyataan di lapangan banyak atlet taekwondo yang masih mengalami kelelahan saat bertanding. Dimana hal ini menyebabkan performa yang kurang baik dalam pertandingan. Atlet cenderung mengalami kelelahan yang mempengaruhi penampilan maksimal yang disebabkan oleh VO2Mak atau Volume Oksigen Maksimal kurang baik. Untuk itu dalam meningkatkan VO 2Max penulis menggunakan Latihan Circuit Training dan Cross Cauntry Indentifikasi Masalah Permasalahan tersebut dapat diuraikan : 1. Peningkatan VO 2Max (daya tahan jantung) sangat dipengaruhi oleh intensitas latihan yang dilakukan secara berulang-ulang (dengan penambahan jumlah beban latihan) dalam latihan cicuit training ataupun dalam latihan cross country. 2. Belum ada penelitian tentang perbandingan latihan circuit training dengan latihan cross country terhadap peningkatan Vo2max menggunakan Test Lari 15 Menit (Test Balke). Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar pengaruh circuit training terhadap VO2Max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo di SMA Negeri 1 Seputih Banyak? 2. Seberapa besar pengaruh cross cauntry terhadap VO2Max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo di SMA Negeri 1 Seputih Banyak? 3. Manakah yang berpengaruh antara circuit training, latihan cros country dan kelompok kontrol terhadap VO2Max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo di SMA Negeri 1 Seputih Banyak? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan circuit training terhadap VO2Max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo di SMA Negeri 1 Seputih Banyak 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan cros cauntry terhadap VO2Max pada siswa

ekstrakulikuler taekwondo di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. 3. Untuk mengetahui manakah yang signifikan pengaruhnya antara latihan circuit training dan latihan cros cauntry terhadap VO2Max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo di SMA Negeri 1 Seputih Banyak. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak pihak yang terkait : 1. Bagi Peneliti 2. Bagi siswa 3. Bagi guru 4. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan II. TINJAUAN PUSTAKA Daya Tahan Dayat tahan dapat digolongkan dalam beberapa cara, misalnya dayat tahan aerobic dan daya tahan anaerobic. Meskipun kebanyakan olahraga bergantung pada beberapa bentuk latihan daya tahan yang dapat mempengaruhi performa pertandingan (Bompa 2002: 241). Menurut Paulus Levinus Pesurnay, daya tahan adalah kemempuan seseorang dalam melawan kelelahan yang terjadi akibat latihan yang terus menerus. Latihan daya tahan ini terdiri dari latihan interval, fartlek, circuit training dan cross country VO2max Kemampuan aerobik (VO 2Max) adalah kemampuan olah daya aerobik terbesar yang dimiliki seseorang. Hal ini ditentukan oleh jumlah zat asam(o2) yang paling banyak dapat dipasok oleh jantung, pernapasan, dan hemohidro-limpatik atau transport O2, CO2 dan nutrisi pada setiap menit Pengertian Teakwondo Dalam bahasa Korea, hanja untuk Tae berarti "menendang atau menghancurkan dengan kaki"; Kwon berarti "tinju"; dan Do berarti "jalan" atau "seni". Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai "seni tangan dan kaki" atau "jalan" atau "cara kaki dan kepalan". Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olahraga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat. Pengertian Latihan a. Pengertian Latihan Latihan adalah suatu proses yang sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani seseorang atlet dengan suatu aktifitas yang dipilih, sedang pada umumnya masyarakat mengatakan latihan atau berlatih yang maksudnya untuk melakukan suatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. b. Teori Latihan Latihan training adalah suatu proses yang amat kompleks yang

melibatkan variabel variabel internal dan eksternal, antara lain motivasi dan ambisi atlet, kuantitas dan kualitas latihan, volume dan intensitas latihan, pengalaman pengalaman bertanding, dst. Harsono, dalam modul Heru Sulistianta (2013:28) mengatakan sebagai berikut : latihan adalah proses yang sistematis dari yang berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya. Prinsip Prinsip Latihan Dan menurut Bompa dalam Modul Dasar-dasar perwasitan Heru Sulistianta (2013: 37) prinsip latihan meliputi : a. Prinsip aktif dan kesungguhan berlatih b. Prinsipper kembangan menyeluruh c. Prinsip spesialisasi d. Prinsip individualism e. Prinsip variasi latihan f. Prinsip program dalam latihan g. Prinsip efisiensi h. Prinsip kesinambungan i. Prinsip overload j. Prinsip pembinaan seutuhnya Circuit Training dan Cross Country 1. Circuit Training Menurut M. Sajoto (1995: 83) latihan sirkuit adalah suatu program latihan terdiri dari beberapa stasiun dan di setiap stasiun seorang melakukan jenis latihan yang telah ditentukan. Satu sirkuit latihan dikatakan selesai, bila seorang atlet telah menyelesaikn latihan di semua stasiun sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Menurut Josef Nossek (1982:55) latihan sirkuit adalah suatu program latihan yang dikombinasikan dari beberapa item-item latihan yang tujuannya dalam melakukan suatu latihan tidak akan membosankan dan lebih efisien. Latihan sirkuit akan tercakup latihan untuk:1) Kekuatan otot, 2) Ketahanan otot, 3) Kelentukan, 4) Kelincahan, 5) Keseimbangan, dan 6) Ketahanan jantung paru. 2. Cross Country Menurut Josef Nossek ( 1982: 77), untuk meningkatkan daya tahan, dapat melakukan variasi latihan dengan mengunakan cross country, yaitu latihan yang berlari dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi atau dapat di lakukan di alam bebas seperti pemukiman atau dapat pula di lakukan di lintasan yang terdapat tanjakan dan turunan. Ini merupaka metode untuk menghilangkan kebosanan saat latihan. Penelitian Relevan Penelitian relevan berguna untuk melihat adanya suatu kaitan atau hubungan dengan apa yang dbicarakan dan apa yang berlaku. Penelitian relevan ini untuk memperkuat hasil penelitian yang berjudul Pengaruh Pengaruh Latihan Circuit Training dan Cross Country terhadap VO2Max pada

siswa ektrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Seputih Banyak. Kerangka Berfikir Orientasi kebugaran jasmani khususnya dalam meningkatkan VO2max pada anak sekolah menengah atas selama ini cenderung melakukan latihan tanpa adanya program latihan yang tersusun secara sistematis, tanpa melihat faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan latihan dalam meningkatkan VO2max. Orentasi latihan yang seperti ini tidaklah efektif, sebab dengan orentasi latihan yang seperti ini kemampuan siswa tidak tergali secara optimal. Kerangka Konsep penelitian ini adalah sebagai berikut : Kerangka Konsep penelitian ini adalah sebagai berikut : terhadap VO2max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo H2: Ada pengaruh yang signifikan dari latihan cross country terhadap VO2max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari latihan cross country terhadap VO2max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo. H3 : Latihan cross country lebih berpengaruh daripada circuit training dan kelompok kontrol terhada VO2max pada siswa ekstrakulikulerr taekwondo. Ho : Tidak ada yang berpengaruh antara latihan circuit training, cross country dan kelompok control terhada VO2max pada siswa ekstrakulikulerr taekwondo. III. METODOLOGI PENELITIAN T1 KK T2 VO 2max Pada suatu penelitian penggunaan metode yang dipakai harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah sesuai dengan aturan yang berlaku, agar penelitian tersebut dapat diperoleh hasil sesuai tujuan yang diharapkan. Hipotesisi hipotesis dalam penelitian ini : H1: Ada pengaruh yang signifikan dari latihan circuit training terhadap VO2max pada siswa ekstrakulikuler taekwondo. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dari latihan circuit training Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu untuk mengetahui pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dan tujuan penggunaan metode ini adalah untuk melatih mengajar berdasarkan variabel dengan mengajarkan kepada siswa. Penulis akan mengabil sejumlah siswa untuk diteliti. Dan penulis akan

menggunakan tes untuk pengambilan datanya. Variabel Dan Data a. Variabel Variabel dalam penelitian ini menggunakan penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel bebas (latihan circuit training (X1), latihan crros country (X2) dan kelompok control (X0) dan 1 (satu) variabel terikat (VO2max). Definisi Oprasional Variabel Latihan circuit training menekankan pada persiapan, kekuatan, kecepatan, daya tahan dan kelincahan. Dalam hal ini terdiri dari latihan: 1. pos 1 suttel runs 5 kali 2. pos 2 push up 3. pos 3 sit up 4. pos 4 squat trust 5. pos 5 split squat jump 6. pos 6 peaching 2 kaki 7. pos 7 skipping Latihan cross country menekankan pada persiapan, konsistensi, kesabaran, kecepatan, dan daya tahan. Dalam latihan ini dilakukan dalam jarak 1 Km lintasan. Populasi Dan Sampel 1.Populasi Populasi adalah seluruh subjek yang diteliti yang menghasilkan nilai pengukuran. Dan dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah siswa ekstrakulikuler taekwondo SMA N 1 Seputih Banyak yang berjumlah 60 orang. 2.Sampel Adapun besarnya sampel yang akan diteliti, Suharsimi Arikunto menjelaskan, untuk sekedar ancerancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitian ini disebut penelitian populasi Instrument Penelitian Penilaian dilakukan dengan jarak yang ditempuh selama 15 menit (metode balke) dicatat dalam satuan meter. Untuk menghitung VO2max di gunakan rumus metode balke berikut: VO2max: ( X meter - 133) x 0,172 +33,3 15 Analisis Data Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir latihan circuit training dan latihan cros countri terhadap VO2max menggunakan teknik analisis data uji F. Adapun syarat dalam menggunakan uji F adalah Anava ( analisis Varians) Apabila misalnya kita memiliki tiga sampel, yaitu sampel X, Sampel X2, dan sampel Xo maka pengujian perbedaan mean tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi berpasangan dua-dua secara berpasangan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Deskripsi data adalah gambaran dari semua data yang diperoleh dari tes awal sampai dengan tes akhir. Responden yang diteliti adalah siswa ekstrakurikuler SMA N 1 Seputih Banyak dengan sampel sebanyak 60 siswa dengan usia 13 17 tahun. Pembagian kelompok berdasarkan ordinal pairing dan perlakuan tes berdasarkan pengundian. Data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data dari latihan circuit training dan cross country. Instrument tes yang digunakan pada penelitian ini adalah instrument tes VO2Max. Deskripsi data ini digunakan untuk membandingkan hasil penelitian dari kelompok eksperimen circuit training ( ), kelompok eksperimen cross country ( kontrol ( ). ) dan kelompok Gambar 3. Hasil Tes Awal dan Akhir Latihan Circuit Training. b. Hasil Latihan Cross Country Terhadap Tes VO2Max.. Gambar 4. Hasil Tes Awal dan Akhir Latihan Cross Country c. Hasil Kelompok yang tidak diberikan perlakuan (kontrol) Terhadap latihan circuit training dan cross country a. Hasil Circuit Training Terhadap Tes VO2Max.. Hasil analisis deskriptif penelitian tentang Circuit Training Terhadap Tes VO2Max. dapat dilihat pada Gambar di bawah ini : Gambar 5.

Hasil Tes Awal dan Akhir Kelompok Kontrol d. Perbandingan Hasil Latihan Circuit Training, Cross Country dan Kelompok Kontrol Terhadap VO2Max. Hasil Latihan Circuit Training, Cross Country dan Kelompok Kontrol Terhadap VO2Max. Dapat dilihat pada Tabel 5 di bawah ini. 3. Uji Hipotesis a. Hipotesis Pertama Di peroleh nilai, maka ditolak,dan H1 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh dalam latihan circuit training terhadap VO2Max pada siswa ekstrakurukuler taekwondo. Jadi kesimpulannya hipotesis H1 di terima. b. Hipotesis kedua Di peroleh nilai, Gambar 15 Hasil Latihan Circuit Training, Cross Country dan Kelompok Kontrol Terhadap VO2Max. 2. Analisis Data Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan analisis varians tunggal untuk menguji hipotesis yang telah disusun dalam penelitian ini. Kelompok Latihan Circuit Training Kelompok Latihan Cross Country Kelompok Kontrol n k 20 20 20 60 Jumlah ( ) X k 65.4 84.75 23.84 173.99 X 2 k 215.47 366.62 28.44 610.53 M 3 4 1 maka ditolak,dan H2 diterima. Hal ini berarti ada pengaruh dari latihan cross country terhadap VO2Max pada siswa ekstrakurikuler taekwondo. Jadi kesimpulannya hipotesis H2 di terima. c. Hipotesis Ketiga Di peroleh nilai, maka ditolak,dan H3 diterima. Hal ini berarti latihan cross country lebih berpengaruh daripada latihan circuit training terhadap VO2Max pada siswa ektrakurikuler taekwondo di SMA N 1 Seputih Banyak. Jadi kesimpulannya hipotesis H3 di terima.. B. Pembahasan Pada tabel 4 hasil uji hipotesis yng pertama di temukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dalam

latihan circuit training terhadap VO2max dilihat dari F hitung > F tabel. Pada tabel 5 hasil uji hipotesis kedua ditemukan bahwa ada pengaruh yang signifikan dalam latihan cross country terhadap VO2max, dilihat dari F hitung > F tabel. Peningkatan ini terjadi karena latihan yang dilakukan secara terprogram (terus menerus) dapat memberikan efek biologis. Latihan yang bersifat aerobic dapat memperbesar volume jantung sehingga volume sekuncup dan volume semenit akan menjadi lebih besar akibatnya O2 yang terlepas ke otot menjadi lebih banyak. Latihan yang melibatkan otot-otot besar juga akan memacu peningkatan kualitas otot. Hal ini terjadi karena dengan latihan, maka mitokondria dalam selsel otot akan meningkat, baik jumlah maupun ukurannya. (Bompa 2002, dalam modul Heru Sulistianta 2013:13). Circuit training adalah bentuk latihan yang dilakukan dengan membentuk beberapa pos latihan. Di setiap pos terdapat satu bentuk latihan dengan fungsi dan tujuan tertentu. Tujuan latihan ini pada dasarnya adalah mengkombinasikan beberapa bentuk latihan untuk meningkatkan beberapa komponen fisik secara bertahap, sistematis dan berkesinambungan. Sementara latihan untuk meningkatkan daya tahan, dapat melakukan variasi latihan dengan mengunakan cross country, yaitu latihan yang berlari dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi atau dapat di lakukan di alam bebas seperti pemukiman atau dapat pula di lakukan di lintasan yang terdapat tanjakan dan turunan. Ini merupaka metode untuk menghilangkan kebosanan saat latihan, Josef Nossek ( 1982: 77). Dari hasil analisis tabel 6. Hasil uji hipotesis ketiga untuk kelompok circuit training dan cross country mengalami peningkatan yang signifikan, hasil yang diperoleh dari kedua kelompok tersebut, di peroleh kelompok latihan cross country lebih baik hasilnya dari kelompok circuit training. Menurut Paulus Levinus Pesurnay (- :89), latihan fisisk yang berlangsung tanpa adanya interupsi ( istirahat ) akan meningkatkan volume jantung sehingga jantung akan bertambah besar, berbeda dengan latihan yang menggunakan interupsi ( istirahat ) akan membuat dinding jantung lebih tebal sehingga pompa jantung jadi lebih kuat. Kesimpulanna bahwa latihan cross country akan meningkatkan volume jantung yang menyebabkan jantung bertambah besar. Sedangkan latihan circuit training mempertebal dinding jantung yang menyebabkan pompa jantung lebih kuat. Dalam penelitian ini terlihat adanya hasil VO2max siswa ektrakurikuler Taekwondo yang meningkat secara signifikan, hal ini dipengaruhi oleh intensitas latihan, memaksimalkan kesempatan saat latihan, keinginan siswa untuk menyelesaikan serta kondisi tempat cukup memadai. Dan beberapa siswa tidak mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini dipengaruhi oleh kurangnya siswa

mengikuti latihan, tidak maksimalnya siswa dalam berlatih, beberapa siswa kurang memaksimalkan kesempatan saat latihan, dan cuaca yang kurang mendukung saat latihan. Hal ini dapat diketahui bahwa dalam latihan Cross Country tersebut memiliki karakteristik latihan yang tidak membosankan karena berada di alam bebas. Sedangkan latihan Circuit Training hamya berada dalam satu tempat dengan banyaknya Pos latihan yang dapat menimbulkan tingkat kebosanan yang lebih tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil VO2max yang menggunakan latihan Cross Country lebih baik, efektif, tidak membosankan, dan efisien dibandingkan dengan latihan Circuit Training. V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1. Circuit Training memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VO2Max pada siswa ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Seputih Banyak Lampung Tengah. 2. Cross Country memberikan pengaruh yang signifikan terhadap VO2Max pada siswa ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Seputih Banyak Lampung Tengah. 3. Cross Country lebih baik dari pada Circuit Training terhadap VO2Max pada siswa ekstrakurikuler Taekwondo di SMA N 1 Seputih Banyak Lampung Tengah. Saran 1. Untuk pelatih di harapkan mencoba latihan cross country untuk meningkatkan VO2Max pada anak didiknya. 2. Untuk peneliti dan penuls lainya dapat terus memeperbaiki dan memperluas penelitian circuit training dan cross country ini dengan jumlah sempel yang lebih besar dan waktu latihan yang lebih panjang. 3. Pada Program Studi Penjaskes diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam program dan pembelajaran untuk meningkatkan daya tahan jantung (VO2Max) pada Mahasiswa Program Studi Penjaskesrek. DAFTAR PUSTAKA 1. Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke-v. Jakarta: Rineka Cipta. 2. Bompa, Tudor.2002. Periodization. Fifth Edition : Canada 3. Levinus Pesurnay,Paulus 2002. Pengembangan Biomotorik. KONI PUSAT : Jakarta 4. Nossek, Josef.1982. General Theory Of Training. National Institute For Sports : Logos 5. Sajoto M. 1995. Pembinaan dan Peningkatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta:Dahara Prize. 6. Sulistianta, Heru.2013. Dasar dasar Kepelatihan. Universitas Lampung