MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

dokumen-dokumen yang mirip
tercantum Meskipun yaitu : Indonesia Limaa berikut: Rakyat. Dia Pancasila yang dasar Sekarang S Setelah Rumusan

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA DAN BUTIR PENGAMALAN PANCASILA

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI TUGAS AKHIR

Bartima Oktavia Bahar Nim: E

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Pancasila dan Implementasinya

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Pendidikan Kewarganegaraan

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pendidikan Pancasila. Makna dan Aktualisasi Sila Ketuahanan Yang Maha Esa Dalam Kehidupan Bernegara pada Bidang Politik ekonomi, sosial dan hankam

NILAI-NILAI DAN NORMA BERAKAR DARI BUDAYA BANGSA INDONESIA

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PILAR KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGAR

PANCASILA. AKTUALISASI NILAI PANCASILA : Implementasi Sila Pertama dalam kaitan dengan Pembangunan Manusia Seutuhnya. Dr. Achmad Jamil M.Si.

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA. Modul ke: 03TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PANCASILA PANDU JOKO PRASETYO KELOMPOK F S1 TEKNIK INFORMATIKA. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

INTI SILA PERTAMA SAMPAI INTI SILA KELIMA

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN by DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd PERTEMUAN KE-2

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

Pancasila dan Implementasinya

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Nilai-Nilai Pancasila

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

TUGAS PANCASILA Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila

TUGAS AKHIR PANCASILA SILA- SILA PANCASILA

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

YODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI

PANCASILA PENJABARAN NILAI-NILAI PANCASILA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Modul UD Tk.I dan UPKP BPOM RI MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI PANCASILA

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

BERPERILAKU PANCASILA

Kegiatan. Kegiatan. A. Pancasila sebagai Dasar Negara. Tidak sulit menghafalkan atau melafalkan. hikmat kebijaksanaan dalam

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pancasila dalam Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

C. Peran Tokoh Perumus UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

ETIKA POLITIK PANCASILA

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Pancasila dan Implementasinya

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

KATA PENGANTAR. Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila sebagai Dasar Negara-1

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM

TUGAS AKHIR PANCASILA KEBUDAYAAN INDONESIA AKAR DARI PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA

PANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.

Transkripsi:

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Dengan demikian Pancasila dapat diartikan berbatu sendi lima, atau lima tingkah laku utama, atau pelaksanaan lima kesusilaan Pancasila Krama. Kata pancasila juga kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular pada zaman kerajaan majapahit. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebij aksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. a. Sejarah Perumusan Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Coosakai pada tanggal 29 April 1945 dilantik pada tanggal 28 Mei 1945. Beranggotakan 63 orang dan diketuai Dr. Radjiman Widyodiningrat. Pada tanggal 29 Mei s/d 1 Juni 1945 diselenggarakan sidang BPUPKI yang pertama. Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu : Muhammad Yamin (29 Mei 1945) : Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Soepomo ( 31 Mei 1945) : Paham negara persatuan; Hubungan negara dan agama; Sistem badan permusyawaratan; Sosialisme negara; dan Hubungan antarbangsa Soekarno (1 Juni 1945) : Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Kemudian diyakini sebagai hari lahirnya Pancasila. Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa dokumen penetapannya ialah : Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni 1945 yaitu (1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari at Islam bagi pemeluk-pemeluknya. (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab. (3) Persatuan Indonesia. (4) Kerakyatan yang

dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. BPUPKI terlalu cepat ingin mengadakan proklamasi, BPUPKI dibubarkan diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai pada tanggal 7 Agustus 1945 beranggotakan 21 orang dan diketuai Ir. Soekarno. Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus 1945 Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27 Desember 1949 Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15 Agustus 1950 Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959) b. Hari Kesaktian Pancasila Pada tanggal 30 September 1965, terj adi insiden yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menj adi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif dibelakangnya. Akan tetapi otoritas militer dan kelompok reliji terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menj adi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965 1966. Pada hari itu, enam Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G30S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila. c. Butir-butir Pancasila Ketetapan ini kemudian dicabut dengan Tap MPR no. I/MPR/2003 dengan 45 butir Pancasila. Tidak pernah dipublikasikan kajian mengenai apakah butir-butir ini benar-benar diamalkan dalam keseharian warga Indonesia. Sila ketuhanan yang maha esa (Bintang) 1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerj asama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menj alankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada Sila kemanusiaan yang adil dan beradab (Rantai) 1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan deraj at, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, j enis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerj asama dengan bangsa lain. Sila persatuan indonesia (Pohon Beringin) 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan (Kepala Banteng) 1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung j awab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungj awabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia (Padi dan Kapas) 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9. Suka bekerja keras. 10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesej ahteraan bersama. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial. 12. 2. BHINNEKA TUNGGAL IKA 3. UUD 1945 4. SISTEM PEMERINTAHAN 5. SEJARAH a. Sejarah sebelum 1800 b. Sejarah Tahun 1800-1942 (masa penjajahan Belanda) c. Sejarah Tahun 1942-1945 7 Desember 1941 Jepag menyerang Amerika di Pearl Harbor, Hawaii 9 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat Juli 1942 Soekarno ~ mengumpulkan massa, Hatta ~ hubungan diplomatik, Sjahrir ~ mengkoordinasi gerakan bawah tanah 29 April 1945 BPUPKI (Dokuritsu Junbi Chōsakai) diketuai oleh Radjiman Wedyodiningrat. Beranggotakan 60 orang Indonesia dan 7 orang Jepang sebagai pengamat. 28 Mei 1945 Sidang pertama BPUPKI di gedung pancasila. membahas bentuk negara Indonesia, filsafat negara "Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia.

29 Mei 1945 Muhammad Yamin: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan Kesejahteraan Rakyat 31Mei 1945 Soepomo (dasar negara Indonesia merdeka): Persatuan; Kekeluargaan; Mufakat dan demokrasi; Musyawarah dan Keadilan sosial 1 Juni 1945 Soekarno(pancasila): Kebangsaan indonesia; Internasionalisme dan peri kemanusiaan; mufakat atau demokrasi; kesejahteraan sosial dan ketuhanan Yang Maha Esa trisila:sosionasionalisme,sosiodemokrasi,ketuhananyang berkebudayaan ekasila: gotong royong 22 Juni 1945 Dibentuk Panitia Sembilan yang beranggota Soekarno, Hatta, Ahmad Soebardjo, Muh Yamin, Wahid Hasjim, Kahar Moezakir, Abikusno Tjokrosoejoso, Agus Salam, Maramis. Menghasilkan Piagam Jakarta: Ketuhanan dengan kewajiban menjalakan syariat islam bagi pemeluknya; Kemanusiaan yang adil da beradab; Persatuan indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan; Keadilan bagi seluruh rakyat indonesia. Pembukaan UUD 45 dibahas dalam sidang tak resmi. 10 Juli 1945 Sidang BPUPKI 2 membahas: wilayah NKRI; kewarganegaraan; rancangan UUD, ekonomi dan keuangan; pembelaan negara; pendidikan dan pengajaran 7 Agustus 45 BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI(Dokuritsu Junbi Inkai). Tugas PPKI; meresmikan pembukaan da batang tubuh UUD; melanjutkan tugas 9 Agustus 45 Pelantikan PPKI. Hasil perubahan UUD 45: mukadimah menjadi pembukaan; kalimat piagam jakarta menjadi negara berdasar atas ketuhanan yang maha Esa; presiden ialah orang indonesia asli dan beragama islam menjadi presiden ialah orang indonesia asli; negara berdasarkan atas ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi negara berdasarka atas ketuhanan yang maha Esa. d.