I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

I. PENDAHULUAN. membentuk karakter manusia yang memiliki kemampuan akademik dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat yang pintar, intelek, berkemampuan berfikir tinggi. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen yang penting dalam. pembangunan suatu bangsa, karena melalui pendidikan inilah dapat

I.PENDAHULUAN. seutuhnya, sangatlah tepat. Konsep Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup untuk beradaptasi

II.TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Geografi, yang diujikan dalam ujian nasional merupakan pelajaran

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

I. PENDAHULUAN. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang dijalankan secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

I. PENDAHULUAN. siswa secara fisik dan emosional dimana siswa diberi tugas untuk kemudian

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses penyampaian pelajaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran maupun dalam mengatasi kesulitan- kesulitan belajar mereka.

I. PENDAHULUAN. media pembelajaran juga dalam penggunaan metode pembelajar. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I.PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak harus dipenuhi sebagai pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran geografi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan perkembangan potensi bagi manusia agar bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran merupakan suatu keharusan dalam produktivitas, efektivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah membawa perubahan besar terhadap pendidikan. Dewasa ini perlu

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian manusia sangat bergantung pada pendidikan yang diperolehnya, baik dari lingkungan keluarga

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. membangun sebuah peradaban suatu bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu proses yang tidak hanya sekedar menyerap

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan guru untuk membantu menciptakan kondisi belajar yang optimal. 1

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. orang bisa menjadi apa yang dia inginkan serta dengan pendidikan pula

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. pendidikan terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang dialami siswa. ditandai dengan adanya perubahan seperti di atas.

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

Oleh Mike Akta Buana. Absatrak. Kata Kunci : Keaktifan dan Hasil Belajar, Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. istilah ini dikenal Cerdas Istimewa adalah bentuk alternatif pelayanan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berdiri sendiri melalui proses belajar mengajar yang dilaksanakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu modal awal proses menuju pembangunan bangsa, karena pendidikan sangat diperlukan untuk dapat menghasilkan generasi yang terampil menuju perubahan ke arah yang lebih baik dan positif. Pendidikan juga dapat mengarahkan generasi-generasi mendatang untuk dapat meningkatkan perkembangan dunia pendidikan yang di harapkan dapat meningkatkan kemampuannya secara optimal baik bakat maupun minat.serta memotivasi generasi-generasi mendatang untuk lebih memajukan dunia pendidikan itu sendiri. Menurut Oemar Hamalik (2005:3), pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan pada akhirnya dapat menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi dan berguna bagi kehidupan masyarakat sekitar maupun orang banyak. Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan adalah dengan cara meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan atau output yang berkualitas serta mampu bersaing dalam era globalisasi. Pembelajaran adalah

2 suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode dan evaluasi. Tempat komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Sudjana (2005:28) Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan. Oleh sebab itu,diperlukan adanya peningkatan pendidikan terutama dari segi kualitas, karena kualitas dari proses pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas dari hasil belajar. Saat ini pembelajaran harus diarahkan pada kegiatan yang mampu membentuk individu yang mandiri, cerdas, kreatif. Pembelajaran harus ditekankan pada aktivitas siswa untuk mengembangkan kemampuan berfikir dengan cara mencari, menemukan, dan memecahkan masalah sehingga siswa lebih dominan dalam pembelajaran dan peran guru bergeser pada merancang dan mendesain pembelajaran. Guru tidak lagi menjadi tokoh utama dalam pembelajaran, tetapi cenderung memiliki peran sebagai pengontrol proses belajar mengajar. Guru sebagai tenaga edukatif dalam pendidikan yang mempunyai peran sebagai fasilitator, dalam hal ini seorang guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam pembelajaran yaitu dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, menetapkan materi pembelajaran, cara menyampaikannya, apa saja hasil yang ingin dicapai, serta metode apa yang akan digunakan untuk melihat kemampuan siswa dan membantu mengarahkan siswa untuk melakukan sendiri

3 aktivitas pembelajaran itu. Selain itu, guru juga memiliki peran sebagai motivator yang memberikan inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap, tingkah laku dan nilai-nilai, serta orang yang menguasai bahan yang diajarkan (Sadirman, 2007: 143-146). Metode pembelajaran yang baik adalah metode pembelajaran yang dapat meningkatkan perkembangan kognitif siswa. Maka tugas guru adalah memilih metode pelajaran yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik. Metode pembelajaran adalah suatu rencana atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termaksud di dalamnya buku-buku, film, komputer, dan lain-lain. (Trianto,2010:22) Metode pembelajaran merupakan perencanaan pembelajaran di kelas yang mampu mengembangkan kognitif siswa, seperti kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu aspek yang penting untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan. Keberhasilan dari suatu pembelajaran dapat diukur melalui hasil belajar. Hasil belajar diartikan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan hasil belajar juga menggambarkan kemampuan yang dimiliki oleh siswa serta dapat menunjukkan perubahan prilaku seorang siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki hasil yang berbeda-beda. Perbedaan hasil belajar ini dipengaruhi

4 oleh berbagai faktor, baik itu faktor yang muncul dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun faktor yang muncul dari luar diri siswa (faktor eksternal). Salah satu pendukung hasil belajar yang baik adalah guru menggunakan metode pembelajaran sehinnga proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan secara sistematis. Metode pembelajaran menggambarkan kegiatan belajar mengajar dari awal sampai akhir yang dilakukan secara khas oleh guru dan siswa. Penggunaan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan serta disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Metode pembelajaran yang baik adalah metode pembelajaran yang mampu mendorong siswa terlibat aktif baik secara intelektual maupun emosional dalam suatu proses belajar, sehingga siswa mampu memahami menyerap dan menganalisis materi yang disajikan. Metode pembelajaran yang diterapkan diharapkan bersifat maka perlu dikembangkan suatu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi siswa dan melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh sehingga kegiatan belajar mengajar tidak hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja. Selain itu, melalui pemilihan metode pembelajaran tersebut diharapkan sumber informasi yang diterima siswa tidak hanya dari guru melainkan juga dapat meningkatkan peran serta dan keaktifan siswa dalam mempelajari dan menelaah ilmu yang ada terutama pada mata pelajaran sejarah. Salah satu upaya yang dianggap mampu untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik, sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa dan hasil belajar siswa sejarah adalah dengan metode pembelajaran tari bambu ( bamboo dancing ).

5 Setelah melakukan observasi dan diskusi dengan guru IPS yang mengajar di kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo, dapat diketahui bahwa penggunaan metode kurang memperhatikan interaksi atau umpan balik dari siswa dalam proses pembelajaran yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Oleh karena itu akan dilakukan penelitian dalam pembelajaran yang menyenangkan, yaitu tentang penerapan metode pembelajaran tari bambu (bamboo dancing) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah. Permasalahan yang terjadi dalam dunia pendidikan Indonesia dewasa ini adalah masih rendahnya prestasi belajar anak didik. Hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya berbagai faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas antara lain tujuan, materi, sumber belajar, metode pembelajaran dan evaluasi belajar.

6 Tabel 1.Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2013/2014. Kelas Nilai <75 >75 Jumlah siswa Keterangan XI IPS 1 11 9 20 Kriteria ketuntasan XI IPS 2 15 8 23 XI IPS 3 8 12 20 minimum yangditetapkan sekolah adalah 75 Jumlah 34 29 63 Persentase (%) 53,97 46,03 100% Sumber: Daftar nilai ujian tengah semester mata pelajaran sejarah tahun pelajaran 2013/2014. Adapun kriteria yang dijadikan pedoman adalah Kriteria Ketuntasan Minimal SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah. Menurut guru SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah, siswa yang memperoleh nilai 75 maka dianggap tuntas. Berdasarkan Tabel 1 dan kriteria di atas, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah masih tergolong rendah yaitu dari 63 siswa, hanya 29 siswa atau 46,03% yang mendapatkan nilai lebih dari 75,Sedangkan 34 siswa atau 53,97% mendapatkan nilai kurang dari 75. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah ini menarik untuk diteliti, maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Tari Bambu (Bamboo Dancing) Dalam Meningkatkan Hasil

7 Belajar Sejarah Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo Semester Genap Tahun Ajar 2013/2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode pembelajaran tari bambu (bamboo dancing) di SMA Negeri 1 Trimurjo 2. Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode tari bambu (bamboo dancing) di SMA Negeri 1 Trimurjo 1.3 Pembatasan Masalah Agar masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis membatasi masalah pada Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS mengunakan metode pembelajaran tari bambu (bamboo dancing) di SMA Negeri 1 Trimurjo semester genap tahun ajaran 2013/2014 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut Bagaimanakah hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode tari bambu (bamboo dancing) di SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah?

8 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah kelas XI IPS menggunakan metode tari bambu ( bamboo dancing) di SMA Negeri 1 Trimurjo Lampung Tengah 1.6 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi guru : Memberikan informasi tentang metode mengajar yang dapat diterapkan di dalam kelas untuk meningkatkan pemahaman, aktivitas, dan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran sejarah. 2. Bagi sekolah : Memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka mengembangkan proses belajar mengajar di dalam kelas. 3. Bagi penulis : Memberikan pengalaman yang berharga kepada peneliti untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran tari bambu dan hasil belajar kognitif siswa pada pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Trimurjo. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah sebagai berikut: 1. Objek Penelitian Ruang lingkup objek penelitian adalah metode pembelajaran tari bambu (X), dan hasil belajar siswa (Y).

9 2. Subjek Penelitian Ruang lingkup subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Trimurjo. 3. Tempat Penelitian Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Trimurjo. 4. Waktu Penelitian Ruang lingkup waktu penelitian ini dilakukan pada tahun pelajaran 2013/2014. 5. Ilmu Penelitian Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan, khususnya bidang studi sejarah.

10 REFERENSI Oemar Hamalik.2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.Hal. 3. Sudjana.2005. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.Hal.28. Sadirman, A.M.1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Grafindo Persada. Hal. 143. Trianto.2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progesif. Jakarta: Kencana.Hal.22.