BAB I PENDAHULUAN. dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC). Prawirahardjo (2010) dalam Septi (2012).

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. caesarea yaitu bayi yang dikeluarkan lewat pembedahan perut (Kasdu, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada dibagian bawah kavum

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu pertama di indonesia,

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N POST OP SECTIO CAESAREA DENGAN INDIKASI CEPHALO PELVIK DISPROPORTION DIRUANG CEMPAKA RSUD SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : SEPTI HARTANTI

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. melalui vagina ke dunia luar. Setiap wanita menginginkan persalinannya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi pada makrosomia (Bobak, Lowdermilk, Jensen, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan bayi dengan sempurna. Ada dua persalinan yaitu persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan adalah suatu. kondisi dimana tidak hanya bebas dari penyakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN POST-OP SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG MAWAR I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tuba falopi kemudian berimplantasi di endometrium. (Prawiroharjho, ketidakpuasan bagi ibu dan bayinya (Saifuddin. 2000).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. komunitas miskin dan berpendidikan rendah. Meningkatnya kesehatan ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam program

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih sangat tinggi. Menurut survey demografi dan kesehatan

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. atau komplikasi tumor (Samsuhidayat, 1999). atau yang paling sederhana memiliki struktur dinding yang tipis dan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S. DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PRE EKLAMPSIA BERAT DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

caesar (seksio sesarea) dengan segala pertimbangan dan risikonya (Manuaba, 2007).

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut hasil SDKI 2007 yang dikutip Wahdi (2007) Indonesia yaitu 307 per kelahiran hidup, menempatkan upaya

BAB I PENDAHULUAN. minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan dan

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PADA NY. K DENGAN MASALAH UTAMA NYERI AKUT POST

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2003 di Indonesia AKI mencapai 309 per kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan sectio caesaria adalah proses melahirkan janin melalui insisi pada

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 226/ kelahiran hidup. Angka ini masih jauh dari target tujuan

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. para ibu ingin melaksanakan fungsi ini dengan cara yang mereka

BAB I PENDAHULUAN. menurut WHO merupakan kematian selama kehamilan atau setelah 42 hari

BAB I PENDAHULUAN. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. R DENGAN POST SECTIO CAESAREA ATAS INDIKASI PLACENTA PREVIA. DI RUANG BOUGENVILE RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

BAB I PENDAHULUAN. diindonesia merupakan angka tertinggi di bandingkan dengan negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan. kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penurunan angka kematian ibu per kelahiran hidup masih

BAB I PENDAHULUAN. Pre eklamsia atau toksemia preeklantik (pre eclamtic toxaemia, PET)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 32/1.000 kelahiran hidup pada Tahun 2015 (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dunia luar. Beberapa kasus seperti plasenta previa, preeklamsia, gawat janin,

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST SECTIO CAESARIA AKIBAT PRE EKLAMPSI BERAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya metode sectio caesarea, bukan hanya ibu yang akan menjadi aman

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah yang sudah digariskan Tuhan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GIII P2002 TRIMESTER III DENGAN LETAK LINTANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dapat. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan dan 9 bulan menurut kalender international. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester ke satu berlangsung dalam 12 minggu, trimester ke dua 15 minggu, dan trimester ke tiga 13 minggu ( minggu ke 28 hingga ke 40) ( Prawiharjo, 2010) Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin ( Prawiharjo, 2010) Selain itu di dalam kehamilan terdapat banyak malasah seperti Chepalo Pelvik Disproporsi ( CPD), Pre Eklamsi Berat( PEB). Dimana riwayat kehamilan tersebut mengakibatkan masalah pada proses persalinan. Kebanyakan orang yang mengalami permasalahan di kehamilan banyak yang menggunakan tindakan sectio caesarea untuk mempermudah proses kelahiran. Sectio caesarea adalah suatu cara

melahirkan janin dengan cara membuat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut / vagina( Amru sofian, 2012). Chepalo Pelvik Disproporsi adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina (prawirohardjo, 2010). Chepalo Pelvik Disproporsi adalah ketidakmampuan janin untuk melewati panggul. Disproporsi dapat absolut atau relatif. Absolut apabila janin sama sekali tidak akan dengan selamat dapat melewati jalan lahir. Disproporsi relatif terjadi apabila faktor faktor lain ikut berpengaruh. (Oxorn Harry, 2010) Hasil penelitian di dunia pada tahun 2008 di dapatkan sectio caesarea dengan indikasi sebanyak 58.17 % sedangkan sectio caesarea non indikasi sebanyak 41.83% ( Depkes RI dalam Nurak, 2013). Angka kejadian tindakan sectio caesarea di indonesia menurut survei nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22.8 % dari seluruh persalinan ( kasdu dalam anatomi, 2013). Menurut yudoyono dalam nurak ( 2013) di Jawa Tengah tercatat dari 17.665 angka kelahiran terdapat 35.7 % - 55.3% ibu melahirkan dengan proses sectio caesarea.( http://repository.usu.ac.id./ diakses pada tanggal 29 juni 2014 jam 13.05 WIB) Berdasarkan data yang di peroleh penulis dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. R.Goeteng Taroenadibrata sejak tiga bulan terkhir tahun 2014 yaitu : Tindakan sectio caesarea pada bulan maret mei sebanyak 126

kasus, yaitu dengan indikasi kala II lama sebanyak 10 orang ( 7,93%), CPD sebanyak 7 orang ( 5,55%), plasenta previa sebanyak 8 orang ( 6,34%), letak sungsang sebanyak 17 orang (13.49%), letak lintang sebanyak 3 orang ( 2.38%), presentasi bokong sebanyak 3 orang ( 2.38%), dan dengan KPD sebanyak 78 orang (61,9%) ( Rekam Medik RSUD dr.r Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. Namun bukan berarti tindakan sectio caesarea itu tanpa resiko, akibat yang bisa terjadi antara lain ; bisa terjadi infeksi, perdarahan, luka kandung kemih dan kemungkinan terjadi ruptur uteri spontan pada kehamilan mendatang Mochtar, 1999). Sehingga klien dengan pembedahan sectio caesarea memerlukan perhatian dan perawatan yang intensif khususnya perawatan post sectio caesarea karena keberhasilan pembedahan sedikit banyaknya ditentukan oleh post bedah. Perawatan yang tidak adekuat bisa mengakibatkan terjadinya infeksi. Dengan melihat betapa pentingnya perawatan yang dilakukan pada klien post sectio caesarea yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pembedahan post sectio caesarea yang optimal, maka diperlukan perawatan dengan menerapkan tindakan aseptik dan septik sehingga penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan secara komprehensif pada Ny. T dengan sectio caesarea dengan indikasi chepalo pelvik disproportion selama dua hari pada tanggal 18-19 juni 2014 di Ruang Bougenvil Rumah Sakit Umum Daerah dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

B. Tujuan penulisan Dalam penulisan laporan kasus ini penulis mempunyai dua tujuan khusus sebagai berikut : 1. Tujuan Umum Tujuan umum dari laporan ini adalah untuk melaporkan dokumentasi Asuhan Keperawatan Pada Klien Post Sectio Caesarea dengan Indikasi Chepalo Pelvik Disproportion secara komprehensif dengan pendekatan proses keperawatan. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah untuk melaporkan pendokumentasian proses keperawatan. a. Pengkajan klien dengan Post Sectio Caesarea dengan Indikasi chepalo Celvik Disproportion b. Analisa data hasil pengkajian dan penetapan diagnosakeperawatan pada klien dengan.post Sectio Caesarea dengan Indikasi Chepalo Pelvik Disproportion. c. Penetapan rencana tindakan keperawatan pada klien dengan Post Sectio Caesarea dengan IndikasiChepalo Pelvik Disproportion d. Implementasi keperawatan keperawatan pada klien dengan Post Sectio Caesarea dengan Indikasi Chepalo Pelvik Disproportion

e. Evaluasi tambahan implementasi pasca persalinan yang telah dilakukan pada klien. Post Sectio Caesarea dengan Indikasi chepalo pelvik disproportion C. Pengumpulan data Dalam penyususnan laporan kasus ini penulis menulis menggunakan tekhnik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi terhadap klien dengan melakukan asuhan keperawatan dimana terdapat interaksi perawat klien. 2. Wawancara Dalam wawancara ini penulis melakukan tanya jawab langsung dengan klien dan keluarga tentang pola kehidupan sosialisasi dan pola dalam memenuhi kebutuhan serta segala keadaan yang terjadi selama kehamilan maupun pasca persalinan. Wawancara ini juga dilakukan dengan perawat dan tenaga kesehatan lain. 3. Studi Literatur Untuk memperoleh pengertian dan pengetahuan yang bersifat teoritis penulis menggunakan Literatur yang ada kaitannya dengan apa yang menjadi laporan pengelolaan kasus ini. 4. Studi dokumentasi Penulis menggunakan cacatan medis klien untuk lebih mengetahui dan menambah data berkaitan dengan keadaan klien baik

perkembangan, keadaan umum, program pengelolaan, diet, serta perawatannya. D. Tempat dan Waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Bougenvil Rumah Sakit Umum Daerah dr. Goeteng Taroenadibrata selama dua hari yaitu Rabu Kamis tanggal 18 19 Juni 2014. E. Sistematika BAB I : Pendahuluan Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu dan sistematika penulisan. BAB II : Tinjauan Pustaka Sectio caesarea, konsep CPD ( Chepalo Pelvik Disproportion), konsep nifas dan nyeri BAB III : Tianjauan Kasus Membahas tentang pengkajian, perencanaan tindakan keperawatan, implementasi dan evaluasi.. BAB IV : Pembahasan Pembahasan BAB V : Penutup Membahas tentang kesimpulan dan saran