BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

dokumen-dokumen yang mirip
MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR DAN BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, karena

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat tidak dapat dihindari. Dampak positif dari globalisasi antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib. DIKTI/ Kep/ 2000 : Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter dalam mengisi kemerdekaan. Namun, memunculkan jiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sadar ini menunjukkan sifat pendidikan itu yang memanusiakan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan nilai-nilai Pancasila sangat dibutuhkan peserta didik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. peranan sekolah dalam mempersiapkan generasi muda sebelum masuk

I. PENDAHULUAN. karakter bangsa (National and Character Building). Konsekuensinya dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negara. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DITENGAH PUDARNYA NILAI-NILAI MORAL DIKALANGAN ANGGOTA MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

No membangun kurikulum pendidikan; penting dan mendesak untuk disempurnakan. Selain itu, ide, prinsip dan norma yang terkait dengan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. lain atau disebut manusia sebagai makhuk sosial. Semua itu didapatkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. terpelajar dengan sendirinya berbudaya atau beradab. Namun kenyataan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan bagi manusia tidak mengenal batas umur, jenis kelamin ras dan agama.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bermacam-macam kebudayaan, diantaranya bahasa daerah,

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menghiraukan penderitaan bangsa yang dijajah. Indonesia merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi media hiburan juga berfungsi sebagai media informasi dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk selalu mencintai tanah air, bangsa dan negaranya sebagai wujud kesetiaan terhadap negara Indonesia serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai Ideologi dan jati diri bangsa. Namun saat ini realitas kehidupan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang dengan pesatnya telah memunculkan perubahan, termasuk perubahan perilaku, karakter dan gaya hidup yang meniru budaya barat yang kurang mencerminkan budaya bangsa sendiri. Lunturnya sikap yang tidak mencerminkan budaya bangsa sendiri terjadi karena hilangnya rasa cinta terhadap tanah air. Beberapa waktu lalu, banyak pemberitaan yang membahas ulah sejumlah remaja bahkan artis yang dianggap menghina pahlawan dan lambang Negara Indonesa. Mulai dari anak alay mengacungkan jari tengah di depan foto Jenderal Sudirman. Pemuda asal Toba sa menendang lambang Garuda, pemuda yang naik keatas patung pahlawan revolusi. Penyanyi dangdut Zaskia Gotik yang dianggap melecehkan Pancasila seperti yang telah diberitakan dalam tribun sumsel online oleh Muhammad Edward pada Sabtu 7 Mei 2016, (http://sumsel.tribunnews.com/2016/05/07/ulah-remaja-ini-sangatketerlaluan-duduki-kepala-patung-pahlawan-revolusi-hanya-untuk-berselfie). Permasalahan mengenai hilangnya rasa cinta tanah air juga diungkapkan Nindita Erwanti (2011:8) dalam artikelnya Amikom Yogyakarta, menyebutkan bahwa hilangnya rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa dapat dilihat dalam contoh sederhana. Upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin oleh tingkat pendidikan 1

dari SD sampai SMA sebagai wujud penghormatan kepada sang saka bendera merah putih dan para pahlawan, peserta upacara atau para murid malah berbicara sendiri tidak menghormati, bahkan guru sebagai teladan ikut bercakap-cakap. Upacara bendera dianggap tidak penting dan membuat lelah. Penebangan pohon secara liar, membuang sampah sembarang, dan aksi vandalisme yang banyak terjadi di Indonesia juga membuktikan bahwa semakin lunturnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Jika terjadi bencana seperti banjir, masyarakat hanya mengeluh padahal disebabkan oleh masyarakat sendiri. Aksi seperti itu justru semakin merusak Indonesia yang indah ini. Seharusnya wisatawan asing yang berkunjung semakin banyak dan Indonesia menjadi negara tujuan utama pariwisata. Namun karena ketidaknyamanan tempat banyak yang lari ke negara lain yang lebih terkelola dari pada Indonesia. Korupsi yang marak akhir-akhir ini juga menunjukkan hilangnya rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Para pejabat dan pemimpin seharusnya mengatur dan memimpin negara ini dengan baik, justru menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Kasus bom yang sering terjadi sebenarnya tidak perlu ada jika didasari kecintaan terhadap Indonesia. Karena bom merusak negara sendiri, membuat tidak nyaman warganya dan memberi kesan negatif di mata dunia. Begitu juga mengenai permasalahan yang diteliti oleh peneliti yaitu mengenai implementasi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dalam membangun karakter cinta tanah air siswa di kecamatan kembaran. Berdasarkan studi awal yang peneliti lakukan melalui wawancara dengan informan yaitu Ibu Nurbin selaku guru PKn di SMP Negeri 1 Kembaran pada hari Senin 15 Januari 2017 dan Bapak Agus selaku guru PKn di SMP N 2 Kembaran pada hari Selasa 16 Januari 2017 bahwa pelaksanaan cinta tanah air belum sepenuhnya dilaksanakan seperti siswa masih banyak yang suka membuang samah tidak pada tempatnya dan kurangnya kesadaran 2

menjaga lingkungan, siswa masih menyukai budaya luar, kurang melestarikan budaya bangsa, tidak khidmat mengikuti upacara bendera bahkan kadang cerita sendiri tidak tertib dan masih ada siswa yang tidak mengikuti acara kenegaraan pada hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Salah satu guru Kesiswaan menuturkan bahwa beberapa siswa memang masih belum mengerti dan menyadarai rasa cinta tanah air dilingkungan sekolah, kesadaran budaya sekolah seperti beretika, menjaga kebersihan belum diperhatikan dengan baik. Selain itu, hasil pengamatan di lingkungan sekolah ditemukan siswa tidak tertib mengikuti uapcara bendera bahkan ada yang terlambat mengikuti upacara bendera, siswa tidak melaksanakan piket harian dan masih terdapat sampah di sekitar sekolah. Hasil pengamatan tersebut memberikan informasi bahwa pelaksanaan karakter cinta tanah air siswa disekolah yang masih kurang dan belum maksimal. Dari permasalahan diatas maka pembelajaran pendidikan perlu memperbaiki hal tersebut, yang dimulai dari penanaman karakter dan kepribadian anak-anak melalui pendidikan di sekolah. Menurut Soepandji dalam Sagala (2013:316) menegaskan bahwa upaya untuk membangun bangsa yang bermartabat mulia dan memiliki harga diri dalam pergaulan internasional, secara konseptual telah terumuskan dalam ketahanan nasional yang komprehensif-integral. Membentuk karakter bangsa yang memiliki jiwa cinta tanah air, sikap negarawan, dan sikap untuk membela negara. Karakter kebangsaan akan tumbuh seiring dengan kesadaranya sebagai anak bangsa yang diikat dalam persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud kukuhnya NKRI. Peserta didik perlu mengetahui dengan jelas dan benar bahwa NKRI merupakan negara yang besar dilihat dari jumlah penduduk, luas daratan dan lautan, potensi sumber daya alam, dan kontribusi dalam kehidupan global. 3

Cinta tanah air sebagai bagian dari karakter bangsa penting untuk ditanamkan kepada generasi muda khususnya pelajar sehingga kelak menjadi generasi yang memiliki rasa kesetiaan dan bangga terhadap tanah air dan bangsanya. Menurut Yulianda (2015:18) Cinta tanah air adalah suatu ilmu yang harus kita pelajari agar kita mampu melahirkan sikap rela berkorban terhadap negara Indonesia. Cara mudah mempelajari sikap tanah air adalah dengan mewujudkan rasa cinta itu dalam keseharian kita. Contohnya saja dengan giat belajar, pantang menyerah terhadap kesulitan yang kita temui dalam proses belajar disekolah, peduli terhadap temanteman sekolah, serta saling membantu dan menghormati teman-teman yang berbeda agama. Sikap-sikap ini merupakan dari cerminan karakter cinta tanah air. Melihat pentingnya penanaman karakter cinta tanah air maka diperlukan suatu usaha. Diantara salah satu alternatifnya adalah melalui jalur pendidikan. Sebagaimana telah dimaksudkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 disebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Amos Comenius dalam Sagala (2013:323) mengatakan bahwa: Kewajiban pendidikan adalah membentuk anak sesuaai dengan kehendak Tuhan dan tugas utama pendidikan ialah membina kesadaran manusia akan semesta dan dunia, untuk mencari kesadaran spirital, menuju Tuhan. Manusia tidak mungkin mengetahui sesuatu hanya dengan kesadaran jiwa tanpa adanya pengamatan. Penerapan karakter cinta tanah air tersebut terletak pada proses pembelajaran yang secara tidak langsung meliputi dan mempraktikan sikap dan perbuatan pada anak-anak. Salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam pelaksanaan 4

karakter cinta tanah air siswa adalah mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang didalamnya memuat materi pembelajaran tentang semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Sebagaimana di ungkapkan Wahab dan Sapriya (2011:351) menyebutkan bahwa standar kompetensi kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/ atau kegiatan agama, ahlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni, dan budaya dan pendidikan jasmani. Dalam Pasal 37 Ayat 1 dan 2 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga telah diatur bahwa kurikulum setiap jalur pendidikan wajib memuat pendidikan kewarganegaraan. Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa pembentukan rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran PKn mempunyai peran yang sangat penting dalam menerapkan karakter cinta tanah air di sekolah melalui sikap, prilaku dan tindakan yang diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Mengingat pentingnya penerapan karakter cinta tanah air dikalangan warga negara khususnya siswa, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang: Implementasi pembelajaran pendidikan kewargaegaraan dalam membangun karakter cinta tanah air siswa di SMP Negeri kecamatan kembaran. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran PKn dalam membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran? 5

2. Apa saja kendala yang dihadapi pembelajaran PKn dalam membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran? 3. Bagaimana upaya mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran PKn untuk membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran PKn dalam membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran. 2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi pembelajaran PKn dalam membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran. 3. Untuk mengetahui upaya dalam mengatasi kendala yang dihadapi pembelajaran PKn dalam membangun karakter cinta tanah air peserta didik di SMP Negeri Kembaran. D. Manfaat Penelitian Manfaat hasil penelitian dapat diklasifikasikan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. 1. Manfaat teoritis a. Memberikan masukan-masukan tentang Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana untuk melaksanakan dan mengembangkan karakter cinta tanah air di SMP Negeri Kecamatan Kembaran. b. Memberikan informasi bagaimana implementasi atau penerapan karakter cinta tanah air di sekolah. Khususnya di SMP Negeri Kecamatan Kembaran. c. Dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiaatan penelitian berikutnya bagi masyarakat dan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian sejenis. 6

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru PKn Hasil penelitian ini dapat meningkatkan sikap dan kinerja para guru untuk melaksanakan pembelajaran yang dapat menerapkan karakter cinta tanah air didalam sekolah. b. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi kepala sekolah, guru, dan waka kesiswaan untuk membimbing para siswa khususnya disekolah agar menjadi lebih baik. Selain itu penelitian ini sebagai bahan untuk menentukan kebijakan yang ada di sekolah dan mengevaluasi kebijakan tersebut, khususnya dalam pembinaan sikap dan perilaku sesuai dengan karakter cinta tanah air. c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan pengetahuan tentang pelaksanaan karakter cinta tanah air dalam kegiatan disekolah maupun masyarakt. BAB II 7