BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research). Menurut Kemmis dan Mc.Taggart, PTK adalah studi yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. awal tahun Menurut Kurt Lewin PTK atau Classroom Action Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. metode penelitian tindakan kelas atau yang lebih sering disebut dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 40. Penelitian ini, mengunakan model Kurt Lewin dalam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. meningkatkan mutu pembelajaran di kelas 28. Dalam penelitian tindakan kelas,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan metode yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencermati dan mengetahui kegiatan belajar peserta didik di dalam kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. ini adalah Kemmis dan Taggart. Basrowi mengatakan bahwa penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas, penelitian tindakan merupakan penelitian dalam bidang sosial, yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek. Mills mendefinisikan penelitian tindakan sebagai Systematic Inquiry yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukannya. Informasi ini digunakan untuk meningkatkan persepsi serta mengembangkan reflektive practice yang bedampak positif dalam berbagai praktik persekolahan, termasuk memperbaiki hasil belajar siswa. 1 Menurut Eliot dalam Wiratmadja, penelitian tindakan kelas adalah upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh seseorang atau sekelompok pengajar dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil tindakan tersebut. Rochiati Wiriatmadji menyimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif. Secara kolaboratif artinya guru tidak melakukan penelitian sendiri, ada kemungkinan berkolaborasi atau bekerja sama dengan sesama guru. Secara partisipatif bersama-sama mitra peneliti akan melaksanakan penelitian ini langkah demi langkah. 2 1 Wardhani, igak, dkk. penelitian tindakan kelas,( Jakarta: universitas terbuka, 2007), h. 14 2 Rochiati Wiriatmadja, Metode Pnelitian Tindakan Kelas Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), 19-20 53

54 Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan suatu cara atau metode ilmiah tertentu untuk memperoleh data dan informasi, metode ilmiah tersebut diperlukan dengan tujuan agar data atau informasi yang dikumpulkan dapat dipertanggungjawabakan secara ilmiah. Penelitian ini mengacu pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang berkasinambungan. Kemmis dan Mc. Taggart menyatakan bahwa model penelitian tindakan adalah berbentuk spiral. 3 Kurt Lewin yang mengatakan bahwa dalam model ini terdapat dua siklus, dan disetiap siklus terdiri dari empat langkah pokok (a) perencanaan, (b) aksi, (c) observasi, (d) refleksi. 4 : a. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah mengembangkan rencana tindakan secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. b. Aksi (Acting) Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi praktik yang cermat dan bijaksana. c. Observasi (Observation) Observasi adalah kegiatan pengumpulan data yang berupa proses perubahan dalam proses belajar mengajar h. 14 3 Nur Hamim dan Husniyaus Salamah,, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Revka Petra Media,1988), 4 Rido Kurniawan. Dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Aprinta, 2009), h. 12

55 d. Refleksi (Reflekting) Refleksi adalah mengingat dan merenungkan sesuatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa cukup. Siklus spiral dari tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut ini: refleksi Putaran I Rencana awal/ rancangan Tindakan/observasi Putaran II refleksi Rencana yang direvisi Tindakan/observasi Putaran III refleksi Rencana yang direvisi Tindakan/observasi

56 Dibawah ini adalah penjelasan mengenai gambar diagram diatas : 1. Rancanan awal, Sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran Hypnoteaching. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh penamat. 4. Rancangan/ rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat. Membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutmya. Observasi dibagi dibagi dalam dua siklus, yaitu sillus I dan siklus II, dimana masing-masing siklus dikenai perlakuan yang sama dan membahas tiga sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes uji kompetensi B. Setting dan Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus PTK sebagai berikut: a. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Mts. At-Tauhid Kec.Wonokromo Kab. Surabaya

57 b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pertengahan semester genap di bulan Maret sampai dengan April 2014. c. Siklus PTK PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus, setiap siklus dilaksanakan mengikuti prosedur perencanaan (planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observation), dan refleksi (reflecting). Melalui dua siklus tersebut dapat diamati peningkatan prestasi belajar siswa pada materi haji mata pelajaran Fiqih melalui penerapan metode Hypnoteaching. 2. Subyek Peneliti Sebagai subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 32 peserta didik yang semuanya adalah siswa lakilaki. C. Variabel yang Diteliti Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab rumusan masalah yang dihadapi antara lain; 1. Variable input : Siswa kelas VIII Mts. At-Tauhid Kec. Wonokromo Kab. Surabaya 2. Variabel proses : Penerapan metode Hypnoteaching 3. Variabel output : Prestasi belajar siswa dalam pelajaran Fiqih. D. Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran fiqih menggunakan model Kurt Lewwin yang dilaksanakan melalui dua siklus, yang dalam pelaksanaannya terdapat empat langkah untuk menerapkan model PTK tersebut, diawali dengan perencanaan,

58 kemudian tindakan, obsevasi atau pengamatan dan terakhir refleksi. Refleksi ini dilakukan sebagai acuan untuk menyusun rencana pada siklus selanjutnya. Adapun rencana tindakan pada setiap siklus diuraikan sebagai berikut: 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I diawali dengan pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajara peserta didik, kemudian peneliti bersama guru mengidentifikasi masalah yang menjadikan rendahnya prestasi peserta didik dalam bidang fiqih, peneliti bersama guru juga melakukan analisis masalah dan mencari alternative pemecahan masalah. Dari hasil pengamatan dan analisis masalah tersebut di atas, maka peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Menyusun Rpp sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan menggunakan metode Hypnoteaching. Pada perencanaan ini diharapkan terdapat perubahan peningkatan prestasi belajar dibidang fiqih. 2) Menyiapkan bahan ajar, instrument permainan, dan lembar kerja siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran ini. 3) Menyiapkan instrument penelitian yaitu: lembar observasi proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan metode Hypnotaeching dan lembar observasi aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. b. Tahap Pelaksanaan / Tindakan Pada tahap pelaksanaan / tindakan ini peneliti bersama guru menerapkan skenario yang telah dibuat oleh peneliti berupa Rpp yaitu sebagai berikut:

59 1) Kegiatan awal Guru bertanya tentang kabar peserta didik yang akan dijawab dengan gerakan, guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi terhadap peserta didik. Untuk menyamakan emosi peserta didik guru harus membuat mereka bersemangat dengan menerapkan permainan. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan ini guru menerapkan empat jam emosi yang dawali dengan jam tenang, disini guru akan menerangkan materi tentang haji yang meliputi : pengetian, hukum, syarat sah, syarat wajib, wajib haji dan rukun haji. Kemudian guru menerapkan jam diskusi, namun sebelumnya guru telah membagi peserta didik menjadi empat kelompok. Pada jam ini guru memberikan masing-masing kelompok suatu permasalahan untuk dipecahkan bersama. Setelah itu perwakilan dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan ditanggapi oleh kelompok lain. Setelah itu untuk mencairkan atau merefresh peserta didik agar tidak jenuh guru menerapkan jam lepas dimana guru mengajak peserta didik untuk melakukan Yelling dan sedikit permainan. Setelah peserta didik merasa fresh guru menerapkan jam tombol yaitu menyuruh peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa untuk mengetahui hasil dari pembelajaran pada jam tenang dan jam diskusi. 3) Kegiatan penutup Pada kegiatan ini guru melakukan penguatan terhadap materi yang telah disampaikan, kemudian guru juga memberikan motivasi agar siswa selalu belajar kemudian pembelajaran diakhiri dengan salam

60 c. Tahap Pengamatan Pada tahap ini dilakukan oleh guru karena peneliti sebagai pelaksana dalam menerapkan metode Hypnoteaching. Beberapa hal yang diamati oleh guru terkait aktifitas peserta didik adalah sebagai berikut: 1) Situasi kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan penerapan metode Hypnoteaching 2) Aktifitas siswa selama proses pembelajaran 3) Kemampuan siswa dalam berdiskusi kelompok dan mengerjakan tugas lembar kerja siswa 4) Kemampuan siswa dalam menyampaikan diskusi 5) Kemampuan siswa dalam menjawab tugas lembar kerja siswa Beberapa hal yang diamati guru terkait aktifitas guru dalam menerapkan metode Hypnoteaching adalah sebagai berikut: 1) Kesesuaian standart kompetensi dan kompetensi dasar 2) Aktifitas guru dalam menerapkan metode Hypnoteaching 3) Pengelolaan kelas d. Tahap Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru menganalisa hasil observasi kemudian melakukan refleksi diantaranya: 1) Merefleksi proses pembelajaran yang telah terlaksana 2) Mencatat kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran 3) Mengevaluasi lembar kerja siswa

61 Hasil refleksi ini menjadi acuan bagi peneliti untuk merencanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II yaitu melakukan evaluasi untuk menentukan tindakan selanjutnya, membahas Rpp dan LKS pada pertemuan selanjutnya dan memperbaiki tindakan sesuai dengan hasil evaluasi 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Tim peneliti (guru dan mahasiswa) membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama antara lain: 1) Menyusun Rpp sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan menggunakan metode Hypnoteaching yang sudah diperbaiki. 2) Menyiapkan bahan ajar, instrument permainan, dan lembar kerja siswa yang akan digunakan dalam pembelajaran ini. 3) Menyiapkan instrument penelitian yaitu: lembar observasi proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan metode Hypnotaeching dan lembar observasi aktifitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. b. Tahap Pelaksanaan Guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode Hypnoteaching berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. Sebagaimana sesuai denga Rpp yang dibuat : 1) Kegiatan awal Guru bertanya tentang kabar peserta didik yang akan dijawab dengan gerakan, guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi terhadap

62 peserta didik. Untuk menyamakan emosi peserta didik guru harus membuat mereka bersemangat dengan menerapkan permainan. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan ini guru menerapkan empat jam emosi yang dawali dengan jam tenang, disini guru akan menerangkan materi tentang haji yang meliputi : pengetian, hukum, syarat sah, syarat wajib, wajib haji dan rukun haji. Kemudian guru menerapkan jam diskusi, namun sebelumnya guru telah membagi peserta didik menjadi empat kelompok. Pada jam ini guru memberikan tugas pada ketua kelompok untuk menjelaskan materi yang telah disampaikan oleh guru kepada setiap anggota kelompoknya, kemudian setiap kelompok akan maju dan melakukan permainan kartu untuk mengevaluasi hasil diskusi, penjelasan selengkapnya akan dibahasa pada bab berikutnya. Setelah itu untuk mencairkan atau merefresh peserta didik agar tidak jenuh guru menerapkan jam lepas dimana guru mengajak peserta didik untuk melakukan Yelling dan sedikit permainan. Setelah peserta didik merasa fresh guru menerapkan jam tombol yaitu menyuruh peserta didik mengerjakan lembar kerja siswa untuk mengetahui hasil dari pembelajaran pada jam tenang dan jam diskusi. 3) Kegiatan penutup Pada kegiatan ini guru melakukan penguatan terhadap materi yang telah disampaikan, kemudian guru juga memberikan motivasi agar siswa selalu belajar kemudian pembelajaran diakhiri dengan salam

63 c. Tahap Pengamatam Tim peneliti (guru dan mahasiswa) melakukan pengamatan sesuai dengan format yang telah dipersiapkan. Peneliti juaga mencatat hal-hal yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Peneliti dan guru menilai hasil tindakan pembelajaran. d. Tahap Refleksi Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua seperti pada siklus pertama, serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Hypnoteaching dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi Fiqih di Mts. At-Tauhid Kec. Wonokromo Kab.Surabaya. E. Teknik Pengumpulan Data Pada bab sebelumnya telah diuraikan tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan untuk itu maka pada bab ini akan penulis tulis ulang tehnik pengumpulan data yang penulis lakukan guna memperoleh data untuk mempermudah jalannya penelitian ini, ada beberapa metode yang penulis gunakan diantaranya adalah: a. Metode Observasi Metode observasi merupakan upaya yang dilakukan peneliti untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung dengan menggunakan alat bantu ataupun tidak. 5 Observasi yang peneliti lakukan bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan Rpp dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. 5 Basrowi dan Suwandi, Prosedur Penelitian Tindakan Kelas,(Bogor : Ghalia Indonesia, 2008), h. 139.

64 Agar observasi dapat terlaksana dengan baik, peneliti menggunakan instrument observasi. Dalam hal ini observer menggunakan chek list. Chek list adalah pedoman observasi sehingga observer tinggal member tanda ada atau tidak adanya data dengan tanda cek ( ) tentang aspek yang diobservasi. 6 b. Metode wawancara Wawancara atau interview adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan 7 c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan laporan tertulis tentang suatu peritiwa yang isinya terdiri dari penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa tersebut. 8 Dokumen terdiri dari buku-buku, surat, dokumen-dokumen resmi. d. Metode Tes Metode tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. F. Teknik Analisis Data Analisis data merupakan cara yang dilakukan untuk mengolah data yang telah dikumpulkan sehingga akan ditemukannya kesimpulan mengenai penelitian yang sedang 6 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2009), h.93. 7 Suharsimi arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2003), h. 30. 8 Winarno, Dasar dan Tehnik Research, (Bandung : Tarsito, 1975), h. 115

65 dilakukan. Data yang diperoleh dalam penelitian akan diolah dan dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif yaitu: 1. Data kualitatif merupakan gambaran yang dijelaskan dengan kalimat yang sesuai dengan kenyataan dan fakta yang diperoleh. Dta ini biasanya digunakan untuk menggambarkan suasana kelas, aktifitas peserta didik selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, atau bisa juga digunakan untuk menggambarkan kondisi sekolah yang sedang diteliti. 2. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka yang diperoleh dari hasil evaluasi atau nilai hasil belajar peserta didik yang telah dilakukan oleh peneliti. Dengan menggunakan data ini peneliti dapat mengetahui prosentase keberhasilan dari segi ketuntasan belajar, aktifitas peserta didik, dan aktifitas guru selama menggunakan metode Hypnoteaching disetiap siklus. Adapun analisis data dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a. Observasi aktifitas guru dalam mengelola pembelajaran akan dihitung dengan menggunakan rumus: P = x 100% Keterangan : P = angka prosentase F = frekuensi yang dicari prosentasenya N = jumlah frekuensi 9 9 Anas Sudjino, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 40.

66 TABEL 3.1 Tingkat Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran Tingkat keberhasilan 90% 80-89% 60-79% 40-59% 40% Kreteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang b. Observasi aktifitas peserta didik dalam pembelajaran Data tentang aktifitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dianalisis dengan menghitung prosentase aktifitas peserta didik. Rumus yang digunakan untuk menghitung aktifitas peserta didik sebagai berikut: P = x 100% Keterangan : P = angka prosentase F = frekuensi yang dicari prosentasenya N = jumlah frekuensi 10 10 Ibid., 40.

67 TABEL 3.2 Tingkat Keberhasilan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Tingkat keberhasilan 90% 80-89% 60-79% 40-59% 40% Kreteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang c. Penilaian tes hasil belajar Penilaian tes hasil belajar dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik dapat menangkap apa yang telah disampaikan oleh guru. Nilai ini sebagai acuan tingkat keberhasilan guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Untuk menganalisanya penulis menggunakan rumus mean sebagai berikut: Keterangan : M = M x = Nilai Rata-Rata = Jumlah Semua Nilai Siswa N = Jumlah Siswa 11 d. Ketuntasan belajar 11 Zainal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK, h. 40.

68 Untuk mengetahui ketuntasan belajar atau peningkatan prestasi belajar peserta didik, maka peneliti menggunakan rumus prosentase berikut ini: P = x 100% Peserta didik dikatakan tuntas jika memiliki nilai minimal 75 dan prosentase keberhasilan peningkatan prestasi peserta didik secara keseluruhan dianggap meningkat jika mencapai 80%. G. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu proses belajar mengajar di kelas. 12 Setelah dilakukan PTK ini akan dianggap berhasil jika prestasi belajar peserta didik kelas VIII Mts. At-Tauhid Surabaya pada mata pelajaran fiqih mencapai skor masing-masing 75 dan prosentase ketuntasan belajar mencapai 80%. Kemudian keberhasilan penggunaan metode Hypnoteaching juga dianggap berhasil jika aktifitas guru dan peserta didik mencapai prosentase 80%. H. Tim Peneliti dan Tugasnya Penelitian tindkkan kelas ini menggunkan bentuk kolaborasi yang dilakukan dengan seorang guru mata pelajaran fiqih kelas VIII di Mts. At-Tauhid Surabaya yaitu bapak A. Hafidz Ayatuallah, S.Pd.i, M.Hi, beliau sebagai observator. Dan peneliti sendiri adalah mahasiswi semester VIII jurusan Pendidikan Agama Islam UIN SA Surabaya, peneliti disini disamping sebagai observer juga sebagai pelaksana dalam menerapkan metode Hypnoteaching. 12 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru, (Jakarta: Grafindo Persada, 2008), h. 127.

69 Peneliti dan kolabolator bertanggung jawab penuh dalam penelitian tindakan kelas ini. Yang terlibat dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiaptiap siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang sudah dianggap mampu memenuhi hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada. Adapun susunan tugas peneliti dan guru kolaborasi adalah sebagai berikut: 1. Peneliti a. Nama : Mas Nining Mahmudah b. Nim : D01210022 c. Tugas : 1) Bertanggung jawab atas semua kelancaran dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran 2) Menyusun Rpp dan instrument penelitian 3) Sebagai pelaksana dalam menerapkan metode Hypnotaeching 4) Terlibat dalam semua jenis kegiatan 2. Guru Kolaborasi a. Nama : A. Hafidz Ayatuallah, S.pd.i, M.Hi b. Jabatan : guru mata pelajaran Fiqih kelas VIII c. Tugas : 1) bertanggung jawab atas semua kelancaran pelaksanaan dalam kegiatan pembelajaran 2) sebagai observer atau pengamat selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan metode Hypnoteaching