15 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan deskriptif berarti penelitian ini berusaha menjelaskan atau mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Dengan perkataan lain pendekatan diskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan. Penelitian ini meggunakan pendekatan studi kasus yang mana akan memahami secara utuh dan mendalam suatu kasus. Penelitian ini akan mempelajari secara intensif mengenai individu-individu. Dalam penelitian ini individu tersebut adalah siswa yang mengalami kendala dalam menyelesaikan pemecahan masalah pada pokok bahasan Permutasi dan Kombinasi. Hal utama yang ditekankan pada penelitian ini adalah kendala apa saja yang dialami siswa dalam penyelesaian pemecahan masalah pada pokok bahasan Permutasi dan Kombinasi. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Purwokerto 15
16 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N 3 Purwokerto, tahun ajaran 2009/2010 2. Sampel Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dimana yang mendapat peluang menjadi sampel tidak secara perorangan melainkan kelompok siswa yang terhimpun dalam kelas. D. Langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tahap persiapan meliputi pengajuan judul, pembuatan proposal, survey di sekolah yang bersangkutan, pemohonan ijin serta penyusunan instrument. b. Tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan yang berlangsung di lapangan yang meliputi uji coba instrument dan pengambilan data instrument yang telah diuji validitasnya. c. Tahap akhir, yaitu pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian
17 E. Instrument Penelitian Instrumen dalam penelitian ini berupa validitas isi. Peneliti menentukan validitas isi terhadap soal yang diujikan kepada siswa, karena soal yang diberikan kepada siswa diambil dari buku teks yang digunakan siswa dan guru dalam pembelajaran. Dalam memilih soal yang akan diujikan peneliti bekerja sama dengan guru matematika SMA Negeri 3 Purwokerto. Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya, artinya tes tersebut harus mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Setelah peneliti melakukan analisis terhadap soal tes yang berupa soal pemecahan masalah pada pokok bahasan Permutasi dan Kombinasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal tes telah memenuhi validitas isi karena soal tersebut sudah sesuai dengan kurikulum (materi dan ujian) dan telah memenuhi kisi-kisi dalam materi pelajaran F. Teknik Analisis Data Metode analisis data merupakan cara yang digunakan untuk menganalisis atau mengolah data yang telah terkumpul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian non hipotesis sehingga dalam langkah penelitianya tak memerlukan hipotesis (Arikunto, 2001:245). Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini: 1. Rumus analisis persentase deskriptif, yaitu:
18 Tot S P = X 100% Tot S + B Dimana: P Tot S Tot B : Prosentase kesulitan yang dicari : Jumlah jawaban salah dari seluruh soal tes : Jumlah jawaban benar Untuk memudahkan cara kerja dalam penelitian ini peneliti membuat tabel kerja sebagai berikut: Tabel I Tabel kerja jenis kesilitan dan jumlah kesulitan pada tiap Nomor soal yang dialami siswa Jenis Nomor Soal kendala Skor Total 1 2 3 4 5 Jenis I Jenis II Jenis III S B S B S B Jenis Kendala a. Jenis kendala I, yaitu kendala dalam memahami materi pelajaran pada penggunaan konsep dan prinsip b. Jenis kendala II, yaitu kendala dalam menganalisis soal dan mengaplikasikan rumus c. Jenis kendala III, yaitu kendala dalam aspek prasyarat pada komputasi/ menghitung
19 Untuk mengetahui kesulitan yang dilakukan siswa peneliti melakukan pembahasan soal sedang untuk mengetahui prosentase kesulitan belajar siswa yaitu aspek pemahaman aplikasi dan analisis di tentukan dengan kriteria sebagai berikut : 0% p 20% p 40% p 60% p <20 % sangat rendah < 40 % rendah < 60% cukup < 80% tinggi 80% p < 100% sangat tinggi (Arikunto, 2006:208) 2. Tingkat Validitas, Reliabilitas, Indeks Kesukaran, Daya Pembeda a. Vadilitas Untuk menghitung vadilitas butir soal uraian digunakan rumus: r xy = xy 2 2 {( x )( y )} Keterangan: r XY : Koefisien korelasi antara x dan y x : X- X X X y Y Y : Skor butir soal nomor tertentu : Rata-rata X : Y-Y : Skor Total : Rata-rata Y
20 Interpretasi yang lebih rinci mengenai koefisien korelasi sebagai berikut: 0,80< r xy 1, 00 validitas sangat tinggi ( sangat baik ) 0,60< r xy 0, 80 validitas tinggi ( baik) 0,40< r xy 0, 60 validitas rendah ( cukup ) 0,20 < r xy 0, 40 validitas rendah dan kurang 0,00 < r xy 0, 20 validitas sangat rendah b. Reliabilitas r xy 0, 00 tidak valid (Waridjan, 1991 : 349-365) Tabel 2 Hasil perhitungan validitas Nomor soal r xy Valditas butir soal 1 0.61 Tinggi 2 0.61 Tinggi 3 0.73 Tinggi 4 0.61 Tinggi 5 0.71 Tinggi Untuk menghitung reliabilitas pada soal uraian digunakan rumus: r 11 = n I n I St St 2 2 Keterangan: r 11 N St 2 St 2 : Reliabilitas : Banyaknya butir soal : Jumlah varians butir soal : Varians total (Suherman, 2001 : 160-163)
21 Tolak ukur untuk mengukur derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dibuat oleh Guilfor (dalam Suherman, 2001: 156) sebagai berikut: r 11 0, 20 derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 < r 11 0,40 derajat reliabilitas rendah 0,40 < r 11 0, 60 derajat reliabilitas sedang 0,60 < r 11 0, 80 derajat reliabilitas tinggi 0,80 < r 11 1, 00 derajat reliabilitas sangat tinggi Setelah dilakukan perhitungan reliabilitas terhadap hasil tes uji coba diperoleh r 11 = 0.585344. dari hasil tersebut menunjukan bahwa soal tes mempunyai reliabilitas sedang. c. Indeks kesukaran rumus: Untuk mencari indeks kesukaran pada soal uraian digunakan IK= A+ 2N B ( 2NSmin ) ( S S ) maks min Keterangan: IK A B N S maks : Indeks kesukaran : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : 27% peserta didik : Skor tertinggi tiap soal uraian S min : Skor terendah tiap soal uraian (Suherman, 2001: 190)
22 Klasifikasi indeks kesukaran ( IK atau I) 0,00< IK 0, 30 soal sukar 0,30< IK 0,70 soal sedang 0,70< IK 1,00 soal mudah dari hasil perhitungan tingkat kesukaran soal disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3 Hasil perhitungan tingkat kesukaran Nomor soal IK Kriteria soal 1 0.511905 Sedang 2 0.70 Sedang 3 0.540816 Sedang 4 0.6 Sedang 5 0.654762 Sedang d. Daya Pembeda rumus: Untuk mencari daya pembeda untuk soal uraian digunakan DP = N A B ( S ) maks S min Keterangan: DP A B N S maks S min : Daya pembeda : Jumlah skor kelompok atas : Jumlah skor kelompok bawah : 27% peserta didik : Skor tertinggi tiap soal uraian : Skor rendah tiap soal uraian
23 Klasifikasi daya pembeda (D p ) 0,0< D p 0,2 Soal jelek 0,2< D p 0,4 Soal cukup 0,4< D p 0,7 Soal baik 0,7< D p 1,00 Soal sangat baik Tabel 4 Hasil perhitungan daya pembeda Nomor soal DP Kriteria soal 1 0.595238 Sangat Baik 2 0.452381 Baik 3 0.591837 Sangat Baik 4 0.714286 Sangat Baik Baik 5 0.452381 Baik