MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Nagios Sebagai Network Monitoring Software

Analisa Manajemen FCAPS pada Sistem Keamanan Jaringan Menggunakan Firewall FortiGate 1000D

Aplikasi load-balancer yang akan digunakan oleh aplikasi saat melakukan koneksi ke sebuah system yang terdiri dari beberapa back-end server.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik. tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya pengguna jaringan yang

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

.: BAB II :. Fokus : Desain Sistem Keamanan Jaringan. (pengamatan kontrol dan gambar sistem keamanan jaringan komputer)

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

Hal-hal yang menjadi batasan bisnis dalam pendesainan sistem keamanan jaringan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Rancang Bangun Server Learning Management System (LMS) Berbasis Metode Load Balancing

JARINGAN KOMPUTER S1SI AMIKOM YOGYAKARTA

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan internet saat

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

Analisa Video: Network Management in Today s World of SDN and Clouds

MANAJEMEN JARINGAN. Disusun Oleh. Nama : Kusuma Dwi Indriani NIM : Dosen Pengampu : Deris Setiawan, M.T., Ph.D

JARINGAN KOMPUTER. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

Analisis Performa Load Balancing DNS Round Robin dengan Linux Virtual Server pada Webserver Lokal

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI MIKROTIK PADA SEBUAH ROUTER INTERNET DENGAN DUA JALUR ISP

BAB I PENDAHULUAN. dan juga mengatur arus lalu lintas data untuk kelancaran transfer data.

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan informasi adalah internet. Menurut (Porter, 2005) internet membuat

SISTEM MONITORING JARINGAN. Kelompok: Aminatus Sakdiyah Aulia Pratama Riwayanto M Robith Zakki Arifin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi berbasis Multiprotocol Label Switching (MPLS).

Load Balancing 3 Line Speedy 2011

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan yang besar tentunya memiliki security yang baik untuk menjaga

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERANCANGAN LOAD BALANCING 3 ISP DENGAN KOMBINASI MODEM ADSL DAN USB DI SMK MUHAMMADIYAH 07 RANDUDONGKAL NASKAH PUBLIKASI

tidak boleh ditekuk (serat optik), pengirim dan penerima harus berhadapan langsung (line off sight), kompresi data yang dikirim.

- File server pertama kali dikembangkan tahun 1970


Gambar 1. Service terdistribusi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 3 IMPLEMENTASI LOAD BALANCING

IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE PCC (PER CONNECTION CLASSIFIER) PADA IPv4 SKRIPSI

SIMPLE NETWORK MONITORING PROTOCOL (SNMP) UNTUK MEMONITOR TRAFIK USER

BAB I PENDAHULUAN. STIKOM Surabaya termasuk riset tentang jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

pengumpulan, pengolahan, penyimpanan hingga penemuan kembali data serta mampu memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. mengakses internet selama 6 jam dengan biaya Rp ,- dan Paket 2

IMPLEMENTASI LOAD-BALANCING DENGAN METODE ROUND ROBIN DALAM SOFTWARE DEFINED NETWORKING (SDN) MENGGUNAKAN CONTROLLER POX DRAFT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB III PERANCANGAN DAN ANALISA JARINGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN SISTEM

Lalu bagai mana dengan solusinya? apakah kita bisa menggunakan beberapa line untuk menunjang kehidupan ber-internet? Bisa, tapi harus di gabung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

BAB II LANDASAN TEORI

Pengenalan Server Load Balancing

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis proses bisnis yang sedang berjalan

BAB IV PERENCANAAN KAPASITAS. 4.2 Kesimpulan dari Analisa Sistem yang Berjalan

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS AVAILABILITAS LOAD BALANCING PADA WEB SERVER LOKAL

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

b. Perancangan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

Bab 2 Tinjauan Pustaka

B AB 1 PENDAHULUAN. pegawai negeri sipil, data-data transaksi, beserta dokumen-dokumen peserta

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Transkripsi:

MANAJEMEN JARINGAN GONEWAJE 09011181419005 FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2017

FCAPS BERDASARKAN LAPORAN KERJA PRAKTIK IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE NTH PADA PT.PUPUK SRIWIDJAYA PALEMBANG 1. Fault Management Tujuan dari Fault Management adalah untuk mengenali, mengisolasi, memperbaiki dan mencatat (membuat log) dari setiap fault yang terjadi pada network. Lebih jauh lagi, Fault Management menggunakan analisa untuk memprediksi error yang terjadi agar network selalu beroperasi dengan lancar. Saat fault terjadi, komponen network mengirim notifikasi kepada network operator menggunakan protocol tertentu seperti SNMP atau paling tidak menuliskan pesan kepada consolenya agar fault ditangkap dan dicatat pada log. Fault log / catatan-catatan fault merupakan input yang bisa digunakan untuk membangun statistik yang digunakan untuk menentukan service-service apa yang diperlukan bagi setiap network komponen, atau sub network atau bahkan network secara keseluruhan. Statistik tersebut juga dapat digunakan untuk mengetahui komponen network mana yang rapuh/rentan error dan membutuhkan perhatian khusus dari network administrator. 2. Configuration Management Tujuan dari Configuration Management meliputi : Mengumpulkan dan menyimpan konfigurasi dari perangkat-perangkat Menyederhanakan konfigurasi suatu perangkat. Mencatat perubahan yang terjadi pada suatu konfigurasi. Melakukan konfigurasi routing

3. Accounting Management Tujuannya adalah untuk mengumpulkan statistic penggunaan setiap user. Contohnya : Penggunaan disk storage Penggunaan CPU Penggunaan bandwidth 4. Performance Management Performance management memungkinkan untuk mempersiapkan management di masa yang akan datang(upgrading), dan juga merumuskan efisiensi dari Performance Management berkaitan dengan persentase kegunaan perangkat, rasio error dan respons time. Dengan menganalisa data performansi, keadaan jaringan dapat termonitor. 5. Security Management Security management merupakan proses pengontrolan akses terhadap asset yang ada pada Data security bisa diperoleh dengan authentication dan encryption.

Problem Solution Result Fault Tidak seimbangnya Menerapkan teknik Menjamin realibilitas koneksi internet yang load balancing. layanan, skalabilitas memiliki lebih dari dan kepercayaan, satu sumber data atau sehingga tercapainya ISP. optimalisasi trafik Configuration Kemungkinan terjadi Load Balancing Apabila salah satu RTO pada salah satu metode NTH koneksi dari suatu ISP jaringan pada saat terputus, maka akan salah satu ISP dilakukan pemindahan bermasalah. atau penggabungan jalur koneksi dan akan dikembalikan pada jalur awal koneksi apabila jalur koneksi yang sebelumnya terganggu telah up atau aktif kembali sehingga akan mengurangi kemungkinan RTO. Accounting Topologi Jaringan yang Pada penerapan Mempermudah belum terlalu topologi dibagi melakukan kompleks, konfigurasi menjadi beberapa troubleshooting yang belum sempurna. jalur koneksi serta apabila terjadi diberikan mangle. permasalahan dan mempermudah administrator jaringan untuk memonitoring

Performance Menambah beban kerja Load Balancing Mengurangi beban administrator jaringan Metode NTH jaringan pada salah untuk memonitoring satu jaringan/isp, jaringan dan menyeimbangkan mengkontrol jaringan koneksi serta yang bermasalah pada mengurangi saat mengalami kemungkinan terjadi gangguan. nya RTO pada tiap Security Kemungkinan Diterapkan load Mengurangi resiko terjadinya error pada balancing pada error pada saat saat jaringan tersebut penerimaan/pengiriman pengiriman/penerimaan suatu suatu pesan/data/informasi pesan/data/informasi sehingga para user yang disebabkan oleh merasa aman dan koneksi yang tidak nyaman dalam stabil sehingga dapat menggunakan internet. mengganggu kenyamanan dan keamanan user.

FCAPS berdasarkan laporan kerja praktik dengan judul : IMPLEMENTASI LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE NTH PADA PT.PUPUK SRIWIDJAYA PALEMBANG FAULT : Pada suatu perusahaan besar yang memiliki jumlah client/pengguna yang banyak serta dengan kebutuhan transfer data yang non stop dan efisien yang harus selalu berhubungan baik dengan server lokak atau internet, hal ini dapat menyebabkan tidak optimal nya atau seimbangnya koneksi yang berjalan. Untuk mengoptimalkan dan menetralisir terjadinya kepadatan traffic tersebut maka maka dapat diterapkan Load balancing dengan proses memastikan tiap client mendapatkan data dengan cepat dan tepat dengan cara membuat dua jalur transportasi data serta membagi nya secara merata atau dibagi sesuai konfigurasi yang diinginkan. CONFIGURATION : Jika terdapat suatu jalur atau koneksi yang memiliki kecepatan bandwidth yang berbeda, maka dapat dilakukan penandaan koneksi pada suatu jalur koneksi dan dibuat pula suatu urutan berdasarkan tanda tersebut. Pada Load balancing metode Nth, menggunakan algoritma round robin yang menentukan pembagian pemecahan connection yang akan di-mangle ke rute yang dibuat untuk load balancing. Pada dasarnya, koneksi yang masuk ke proses router akan menjadi satu arus yang sama walaupun mereka datang dari interface yang berbeda. Maka pada saat menerapkan metode Nth, tentunya akan ada batasan ke router untuk hanya memproses koneksi dari sumber tertentu saja. Ketika router telah membuat semacam antrian baru untuk batasan yang kita berikan di atas, baru proses Nth di mulai.

ACCOUNTING : Dengan me-load balancing-kan suatu koneksi maka secara tidak langsung mengurangi resiko kerugian suatu perusahaan yang diakibatkan terganggu nya koneksi internet sehingga mengurangi produktifitas perusahaan tersebut terutama perusahaan yang memang membutuhkan koneksi internet secara terus menerus untuk mendukung bergeraknya aktifitas perusahaan tersebut. Dengan load balancing, dapat mengurangi beban suatu server serta mengurangi kemungkinan terputusnya koneksi pada suatu jaringan dan menjaga bandwith dibagikan secara merata. PERFORMANCE : Perbedaan pada saat sebelum dan sesudah di load balancing kan suatu koneksi menyebabkan respons time menjadi lebih cepat, karena beban traffic tidak tertumpu atau terbebani pada satu server saja, tetapi akan terbagi ke semua server secara merata. Dengan load balancing, secara otomatis juga akan terjadi redudansi (fail over)artinya, jika ada satu server down maka semua request akan diarahkan ke server lainnya sehingga dapat secara tidak langsung mengurangi resiko terjadinya RTO pada suatu jaringan sehingga berakibat kepada performa pekerja ataupun pengguna jaringan tersebut tidak terganggu bahkan meningkat dan tidak membebani suatu jaringan/server tertentu. SECURITY : Mengurangi resiko error pada saat penerimaan/pengiriman suatu pesan/data/informasi sehingga para user merasa aman dan nyaman dalam menggunakan internet.