BAB III PENUTUP. kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL HUKUM IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN KEKERASAN PSIKIS DALAM RUMAH TANGGA

BAB III PENUTUP. kesimpulan sebagai jawaban permasalahan sebagai berikut : a. Aspek Yuridis, dengan memberikan fasilitas dengan lawyer baik dalam

BAB III PENUTUP. . A. Kesimpulan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Hak-hak korban pelanggaran HAM berat memang sudah diatur dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian analisis data dan wawancara dengan narasumber

BAB III PENUTUP. maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : a. Perlindungan sementara. atau shelter. b. Rehabilitasi.

BAB III PENUTUP. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: massa untuk menghindari labelisasi. dari permasalahan yang dialaminya.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Upaya yang dilakukan Polisi DIY dalam Penanggulangan Tindak. pidana Kesusilaan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari pembahasan yang dipaparkan oleh peneliti, peneliti memberikan

BAB III PENUTUP. dalam perkara pelibatan anak dalam distribusi narkotika pada praktek. anak segera lepas dari rasa trauma.

BAB III PENUTUP. hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : (i) Bagaimana tangung jawaban Pemerintah terhadap hak anak jalanan atas

BAB I PENDAHULUAN. memberikan efek negatif yang cukup besar bagi anak sebagai korban.

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

BAB III PENUTUP. umum dalam memberikan perlindungan terhadap korban sebagai saksi kekerasan. dalam rumah tangga maka dapat disimpulkan bahwa:

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, penulis dapat. menyimpulkan:

BAB III PENUTUP. Perlindungan Anak Daerah Istimewa Yogyakarta adalah: b. Pencabulan, meskipun kadang-kadang pencabulan masuk dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Terkait upaya pemberian perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan

BAB III PENUTUP. Lembaga Perlindungan Anak Pada Perkara Anak Korban Tindak Kekerasan

BAB. III PENUTUP. 1. Bentuk pertanggungjawaban pidana terhadap orang tua yang. yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum.

BAB III PENUTUP. penulis mencoba mengambil kesimpulan sebagai berikut : perdagangan anak adalah : korban perdagangan anak. perdagangan anak.

PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang tertuang pada Bab II, maka. dapat disimpulkan bahwa:

membela kepentingan hukum bagi korban.

BAB III PENUTUP. 1. Faktor-faktor penyebab timbulnya bullying terhadap anak di sekolah adalah : d. Budaya feodalisme yang masih kental di masyarakat

BAB V. Organisasi Pada Dinas Daerah Kota Bandung terhadap anak jalanan di Jalan

BAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan

TINJAUAN YURIDIS SOSIOLOGIS TINDAK KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI POLRESTA MALANG ERMA NURFIKASARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekerasan secara umum sering diartikan dengan pemukulan,

HENDRAWAN SAPUTRA Program Kekhususan. Hukum Pidana

BAB III PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan. tempat, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PERKOSAAN INCEST YANG DILAKUKAN PELAKU YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN KELUARGA PENULISAN HUKUM

BAB V PENUTUP. Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka. dalam penulisan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

BAB III PENUTUP. Komisi Perlindungan Anak Indonesia dalam memperoleh data dan. tentang anak sebagai pelaku dan korban tindak pidana, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Penerapan dan penegakan hukum belum sepenuhnya dilaksanakan secara

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pada analisis data sebagaimana dipaparkan dalam

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL (LEGAL PROTECTION FOR CHILD VICTIM OF SEXUAL VIOLENCE)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan

BAB III KESIMPULAN. Berdasarkan ketentuan Pasal 7 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012,

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tindak pidana kriminal di samping ada pelaku juga akan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 4. Bentuk sanksi yang dijatuhkan oleh hakim dalam perkara kekerasan dalam

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Narkotika di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah personil yang di Direktorat Reserse Narkotika dan

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya maka dapat. Yogyakarta melakukan upaya-upaya sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Di daerah Tana Toraja, perkawinan disebut rampanan kapa, dimana. masyarakat adat Tana Toraja yang melangsungkan perkawinan secara hukum

UPAYA PENYIDIK DALAM MENGUNGKAP TINDAK PIDANA PENCABULAN TERHADAP ANAK DALAM LINGKUNGAN KELUARGA (Studi di Wilayah Hukum Polresta Malang)

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Adanya ketidakseimbangan antara perlindungan terhadap. korban kejahatan dengan perlindungan terhadap pelaku, merupakan

Polda DIY juga memaparkan dampar-dampak dari trafficking. Hal ini agar

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya.

BAB III PENUTUP. mengambil kesimpulan sebagai berikut: dilakukan oleh anak-anak, antara lain : bentuk penanggulangan secara preventif yaitu :

BAB III PENUTUP. penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Halim Barkatullah, Hukum Perlindungan Konsumen, Banjarmasin, FH.

DAFTAR PUSTAKA. Buku: Apeldoorn, L.J Van Pengantar Ilmu Hukum, Cetakan ke-28. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

BAB III PERANAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK SABAGAI DASAR HUKUM DALAM PENANGGULANGAN KEKERASAN ANAK

Kekuatan Keterangan Saksi Anak Dibawah Umur dalam Pembuktian Perkara Pidana

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan pada pembahasan penulis paparkan sebelumnya maka. dapat disimpulkan:

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

BAB III PENUTUP. 1. Proses hukum terhadap suami pelaku kekerasan dalam rumah tangga

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. tindak pidana dapat dilihat sebagai suatu bentuk tingkah laku yang menyimpang

BAB I PENDAHULUAN. harkat dan martabatnya serta dijamin hak-haknya untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menjelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Peran Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Yogyakarta

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DALAM SISTEM HUKUM DI INDONESIA. Oleh : Mahmudin Kobandaha 1 ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN. dan hak-hak lainnya. Pada dasarnya setiap manusia memiliki hak untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tercatat 673 kasus terjadi, naik dari tahun 2011, yakni 480 kasus. 1

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan Negara Indonesia adalah Negara hukum. 1 Adapun tujuan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid Dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), PT Refika Aditama, Bandung, 2005

KODE MATA KULIAH : : Dr. Budiyanto, S.H.,M.H Farida Kaplele, S.H.,M.H

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki derajat yang sama dengan yang lain. untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Dalam Pasal 2 Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang khususnya berkaitan dengan hukum, moralitas serta ketidakadilan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

BAB III PENUTUP. Yogyakarta dalam perwujudan dan pelaksanaan Undang-undang Nomor Implementasi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PELAKU USAHA YANG MENJUAL MAKANAN MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA. (Skripsi) Oleh BEKI ANTIKA

BAB III PENUTUP. 1) Ada2 (dua) agumentasi perlunya perlindungan hukum bagi Whistle-Blower, mendapatkan apresiasi; dan. khusus dari pemerintah.

BAB III PENUTUP. pada bab-bab terdahulu, berikut disajikan kesimpulan yang merupakan

BAB V PENUTUP. tekanan kelompok dan ketidakharmonisan keluarga.

BAB III PENUTUP. pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :

BAB III PENUTUP. Berdasarkan dari uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Kekerasan psikis yang dilakukan oleh orang tua kandung terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Negara merupakan sebuah kesatuan wilayah dari unsur-unsur negara, 1 yang

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap pembahasan dan hasil penelitian yang

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN (Kompetensi) : Pada akhir semester mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menganalisis tentang.

BAB III PENUTUP. Pelaksanaan perlindungan hukum terhadap pelaku tindak pidana aborsi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak

1.PENDAHULUAN. kepribadian setiap anggota keluarga. Keluarga memerlukan organisasi tersendiri

JURNAL DAMPAK PENAHANAN PADA TINGKAT PENYIDIKAN TERHADAP KEJIWAAN ANAK

BAB III PENUTUP. disimpulkan beberapa hal dalam penulisan ini, yaitu:

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

Lex et Societatis, Vol. II/No. 7/Ags/2014. PEMIDANAAN TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR 1 Oleh: Judy Mananohas 2

BAB III PENUTUP. mulai dari pembuktian selesai, dilanjutkan dengan pembelaan dari. terdakwa/penasehat hukum, kemudian replik dan duplik.

BAB I PENDAHULUAN. Perlindungan terhadap anak merupakan tanggung jawab orang tua, keluarga,

BAB III PENUTUP. kesimpulan bahwa realisasi hak-hak narapidana untuk mendapatkan upah atau

Transkripsi:

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Implementasi perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan psikis dalam rumah tangga dapat dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu upaya non-penal dan upaya penal. Upaya non-penal dilakukan dengan cara Preemtif adalah melakukan pencegahan yang secara dini, melalui kegiatan-kegiatan edukatif dengan sasarannya mempengaruhi faktor-faktor penyebab, pendorong dan faktor peluang yang biasa disebut sebagai faktor korelatif kriminogen dari terjadinya pelaku kekerasan untuk menciptakan suatu kesadaran dan kewaspadaan serta daya tangkal, guna terbinanya kondisi perilaku dan norma hidup bebas dari perlakuan kekerasan terhadap anak dalam keluarga dan cara Preventif yaitu bahwa pencegahan adalah lebih baik daripada pemberantasan. Oleh karena itu pengawasan dan pengendalian baik oleh polisi maupun keluarga, masyarakat, guru, dan pemuka agama dapat dilakukan untuk mencegah kekerasan psikis dalam rumah tangga, sedangkan upaya penal dilakukan dengan tindakan repressive oleh pihak kepolisian DIY setelah kasus kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga terjadi dan dilaporkan kepada pihak kepolisian. 43

44 2. Kendala yang dihadapi oleh pihak kepolisian dalam implementasi perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban kekerasan psikis dalam rumah tangga adalah sebagai berikut : a. Sulitnya menemukan alat bukti yang kuat dari seorang anak yang menjadi korban kekerasan psikis, dalam hal ini yang dimaksud adalah tentang bagaimana wujud dari kekerasan psikis. b. Kesulitan untuk membedakan anak yang sedang mengalami kekerasan psikis yang dilakukan oleh anggota keluarganya dalam lingkup rumah tangga. Seorang anak yang sedang mengalami kekerasan psikis biasanya mempunyai ketakutan untuk mengungkapkan persoalan yang dialaminya sebagai akibat dari perbuatan pelakunya. c. Banyaknya korban kekerasan psikis anak yang menutup diri kepada masyarakat dilingkungannya dan juga termasuk kepada aparat kepolisian ataupun kepada Lembaga Perlindungan Anak B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang dapat diberikan penulis adalah : 1. Perlu disosialisasikan oleh pihak penegak hukum kepada masyarakat tentang Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang PKDRT. 2. Perlu dilakukan penyuluhan dan sosialisasi terhadap warga masyarakat oelh pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau lembaga pemerintah tentang masalah psikologis anak, agar para orang tua

45 dapat mendidik anaknya dengan baik dan tidak melakukan kekerasan psikis terhadap anak dalam lingkup rumah tangga. 3. Perlu ditingkatkan kesadaran warga masyarakat untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib kasusu-kasus kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga yang terjadi didalam masyarakat. 4. Anak sebagai korban kekerasan psikis dalam lingkup rumah tangga perlu di bombing agar tidak menutup diri dan terbuka terhadap aparat kepolisian apbila diperlukan keterangannya baik oleh aparat kepolisian maupun Lembaga Perlindungan Anak.

46 DAFTAR PUSTAKA Buku : Abdul Wahid dan Muhammad Irfan, 2001, Perlindungan Terhadap Korban Kekerasan Seksual (Advokasi atas Hak Asasi Perempuan), Refika Aditama, Bandung. Abu Hurachan, 2006, Kekerasan Terhadap Anak-anak, Nuansa, Bandung. Arif Gosita, 2004, Masalah Korban Kejahatan, PT. Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta. Darwan Prinst, 2003, Hukum Anak Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung. Didik Arief Mansur dan Elisatris Gultom, 2007, Urgensi Perlindungan Korban Kejahatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta. H. U. Adil Samadi, S. H. I., 2013, Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Graha Ilmu, Yogyakarta. Maidin Gultom, 2008, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Refika Aditama, Bandung. Maulana Hassan Wadong, 2000, Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak, Grasindo PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. MG. Endang Sumiarni dan Chandera Halim, 2000, Perlindungan Hukum Terhadap Anak dalam Hukum Keluarga, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta. Muladi, 2005, Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Sistem Peradilan Pidana, Refika Aditama, Jakarta. Pusat Bahasa Depertement Pendidikan Nasional, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta. Sholeh Soeaidy dan Zulkhair, 2001, Dasar Hukum Perlindungan Anak, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta. Soedikno Mertokusumo, 1988, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta. R. Wijoyo, 2006, Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

47 Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, Balai Pustaka, Jakarta. Thomas Santoso, 2002, Teori-teori kekerasan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Yan Pramadya Puspa, 1977, Kamus Hukum, Aneka, Semarang. Website : Shoqib Angriawan, 2013, Kasus Kekerasan Pada Anak. Diakses dari http://www.solopos.com/2013/10/01/kasus-kekerasan-pada-anak-bersaksikorban-penganiayaan-menangis-452616, 4 Maret 2014 Uun Marbawa, 2010, Kekerasan Psikologis Pada Anak, Diakses dari http://gurubanjarnegara.wordpress.com, 8 Juni 2014 Peraturan Perundang-undangan : Undang Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Lembaran Negara RI Tahun 1974, No. 1. Sekretaris Negara. Jakarta. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak Lembaran Negara RI Tahun 1979, No. 32. Sekretaris Negara. Jakarta. Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak. Lembaran Negara RI Tahun 1997, No. 3. Sekretaris Negara. Jakarta. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak-hak Asasi Manusia. Lembaran Negara RI Tahun 1999, No. 165. Sekretaris Negara. Jakarta. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Lembaran Negara RI Tahun 2002, No. 109. Sekretaris Negara. Jakarta. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Lembaran Negara RI Tahun 2004, No. 95. Sekretaris Negara. Jakarta. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Lembaran Negara RI Tahun 2006, No. 64. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jakarta. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Lembaran Negara RI Tahun 2012, No. 153. Sekretaris Negara. Jakarta.

48 Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan Saksi dan Korban. Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi dan Kompensasi Terhadap Korban Kejahatan Hak Asasi Manusia Yang Berat. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 tentang Konvensi Hak Anak. Non Publikasi : Syanne Cornelia Amalia Lay, 2008, Perlindungan Terhadap Anak Sebagai Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga.