KODE ETIK AKUNTAN PUBLIK
Prinsip dasar Etika Profesi Integritas Objektivitas Kompetensi serta kecermatan dan kehatihatian profesional (Professional competence and due care) Kerahasiaan Perilaku Profesional
Pendekatan Kerangka konseptual Membantu mengidentifikasi mengevaluasi dan menanggapi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar etika profesi. Jika ancaman tersebut merupakan ancaman selain ancaman yang secara jelas tidak signifikan, maka pencegahan yang tepat harus dipertimbangkan dan diterapkan untuk menghilangkan ancaman tersebut atau menguranginya ke tingkat yang dapat diterima. Jika pencegahan yang tepat tidak dapat diterapkan, maka perikatan harus ditolak atau dihentikan, atau bahkan pengunduran diri dari perikatan.
Ancaman Ancaman & Pencegahan i. Kepentingan pribadi ii. Telaah pribadi iii. Advokasi iv. Kedekatan v. Intimidasi Pencegahan i. Dibuat oleh profesi, perundang-undangan atau ii. iii. peraturan Dalam lingkungan kerja (tingkat institusi dan tingkat perikatan), dan Diterapkan oleh klien
Penunjukan Praktisi, KAP, atau Jaringan KAP Penerimaan Klien Perikatan yang berulang ditelaah secara berkala : keputusan untuk menerima harus Penerimaan Perikatan : Memperhatikan kompetensi yang dimiliki Tidak diperkenankan melaksanakan perikatan yang sama yang telah dilakukan oleh praktisi lain sebelumnya, dengan pengecualian tertentu. Perubahan dalam Penunjukkan : Komunikasi antara praktisi pengganti dengan praktisi pendahulu Prinsip kerahasiaan oleh praktisi pendahulu Persetujuan klien
BENTURAN KEPENTINGAN Ancaman : Persaingan secara langsung antara praktisi dengan klien Kerjasama usaha atau kerjasama sejenis lainnya dengan pesaing utama klien Pemberian jasa profesional untuk klien-klien yang kepentingannya saling berbenturan atau kepada klien-klien yang sedang saling berselisih.
BENTURAN KEPENTINGAN Pencegahan Utama : Pengungkapan (termasuk atas pemberian jasa secara tidak eksklusif) kepada klien (termasuk klien-klien yang kepentingannya saling berbenturan) dan persetujuan dari klien. Pencegahan Tambahan : Penggunaan tim perikatan yang terpisah untuk klien-klien yang kepentingannya saling berbenturan. Penetapan prosedur untuk mencegah akses informasi oleh pihak yang tidak berhak. Penentapan prosedur atas keamanan dan kerahasiaan data. Penggunaan perjanjian kerahasiaan yang ditandatangani oleh setiap rekan dan staf KAP atau jaringan KAP,dan Penelaahan secara berkala atas penerapan pencegahan oleh pejabat senior KAP atau jaringan KAP yang tidak terlibat dalam perikatan.
Pendapat Kedua Ancaman : Fakta yang tidak sama Bukti yang tidak memadai Pencegahan : Meminta persetujuan dari klien untuk menghubungi praktisi yang memberikan pendapat pertama. Menjelaskan mengenai keterbatasan pendapat yang diberikan kepada klien, dan Memberikan salinan pendapat kepada praktisi yang memberikan pendapat pertama.
Imbalan Jasa Profesional & Bentuk Remunerasi Lainnya Tidak mengatur imbalan minimum Imbalan yang bersifat kontinjen (Contingent fee) untuk jasa profesional selain assurance Imbalan rujukan (referral fee) tidak diperbolehkan, kecuali jika telah diterapkan pencegahan yang tepat : i. Mengungkapkan kepada klien mengenai perjanjian pembayaran atau penerimaan imbalan rujukan kepada praktisi lain atas suatu perikatan ii. Memperoleh persetujuan di muka dari klien mengenai penerimaan komisi dari pihak ketiga atas penjualan barang/jasa kepada klien.
Pemasaran Jasa Profesional Bersikap jujur Tidak boleh : i. Mendiskreditkan profesi ii. Membuat pernyataan yang berlebihan atas jasa profesional yang dapat diberikan, kualifikasi yang dimiliki, atau pengalaman yg telah diperoleh iii. Membuat pernyataan yang merendahkan atau melakukan perbandingan yang tidak didukung bukti terhadap hasil pekerjaan praktisi lain Jika tidak jelas, konsultasi dengan organisasi profesi
Penerimaan Hadiah atau Bentuk Keramah-Tamahan Lainnya Hanya diperbolehkan jika pemberian tersebut disimpulkan oleh pihak ketiga (yang rasional dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan) sebagai pemberian yang secara jelas tidak signifikan.
Penyimpanan Aset Milik klien Tidak diperbolehkan, kecuali jika diperbolehkan oleh ketentuan hukum. Jika diperbolehkan, harus menerapkan pencegahan yang tepat. Waspada atas keterkaitan aset tersebut dengan kegiatan ilegal.
Independensi Dalam Perikatan Assurance Konsep independensi Periode perikatan Ancaman dan pencegahan Imbalan jasa profesional Litigasi atau ancaman litigasi
Konsep independensi dalam perikatan assurance Independensi dalam pemikiran (independence of mind) : sikap mental yang memungkinkan pernyataan pemikiran yang tidak dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat mengganggu pertimbangan profesional yang memungkinkan seorang individu untuk memiliki integritas dan bertindak secara objektif, serta menerapkan skeptisisme profesional. Independensi dalam penampilan (independence in appearance) : sikap yang menghindari tindakan atau situasi yang dapat menyebabkan pihak ketiga meragukan integritas, obyektivitas atau skeptisisme profesional dari anggota tim assurance, KAP atau jaringan KAP.
Periode Perikatan Assurance Wajib menjaga independensi selama periode perikatan yang dimulai sejak dilaksanakannya perikatan dan berakhir ketika laporan assurance diterbitkan. Khusus untuk perikatan yang berulang, berakhirnya periode perikatan ditentukan oleh terjadinya lebih akhir salah satu peristiwa di bawah ini : i. Salah satu pihak yang mengadakan perikatan memberitahukan berakhirnya hubungan profesional diantara mereka, atau ii. Ketika laporan assurance final diterbitkan
Ancaman & Pencegahan Dalam Perikatan Assurance Kepentingan keuangan pada klien assurance Pinjaman dan penjaminan yang diberikan oleh, serta simpanan yang ditempatkan pada klien assurance Hubungan bisnis yang dekat dengan klien assurance Hubungan keluarga dan hubungan pribadi dengan klien assurance Mutasi personil KAP dan personil klien assurance Rangkap jabatan personil KAP sebagai direktur atau pejabat klien assurance Keterkaitan yang cukup lama antara personil senior KAP dengan klien assurance
TUGAS MAHASISWA : 1. CARI KASUS KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) ATAU AKUNTAN PUBLIK (AP) YANG TERJADI DI INDONESIA TAHUN 2010 S/D 2014 (SATU KASUS SAJA). 2. JELASKAN KRONOLOGISNYA KASUS TERSEBUT DAN BERI SOLUSI AGAR KASUS TERSEBUT TIDAK TERULANG KEMBALI. (TUGAS KELOMPOK DAN PRESENTASI) TERIMA KASIH