CITA-CITA KEADILAN SOSIAL DALAM ISLAM 1

dokumen-dokumen yang mirip
KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

ILMU SOSIAL Oleh Nurcholish Madjid

E٤٢ J٣٣ W F : :

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Etos Hijrah. Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Tiga Ibadah Penting Dalam Bulan Ramadhan

UMAT Tengah. Oleh Nurcholish Madjid

c 1 Ramadan d 28 RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

LAMPIRAN TERJEMAHAN AYAT AL-QUR AN

PROPORSI HUBUNGAN ANTARA KEILMUAN DAN KEAGAMAAN

EMPAT BELAS ABAD PELAKSANAAN CETAK-BIRU TUHAN

Gagasan tentang Tuhan yang dibentuk oleh sekelompok manusia pada satu generasi bisa saja menjadi tidak bermakna bagi generasi lain.

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan. Dalam melaksanakan kehidupan ini manusia tidak bisa berdiri

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

TANTANGAN UMAT BERAGAMA PADA ABAD MODERN

Apa sih Zakat? Rizky Adhi Prabowo. Orang-orang wajib mengeluarkan zakat jika telah memiliki beberapa syarat berikut :

DALAM PERUBAHAN GLOBAL

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar tidak berpindah ke perusahaan lain (Susanto, 2008:59). nyata dari sektor perbankan (Lupiyoadi dan Hamdani, 2009).

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Pendidikan Agama Islam

BEBERAPA SEGI AJARAN DALAM AL-QUR AN DAN PEMECAHAN PERSOALAN UMAT MANUSIA DEWASA INI

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KONSEP UANG DALAM SISTEM EKONOMI KAPITALIS DAN SISTEM EKONOMI ISLAM

Masih Spiritualitas Bisnis

ASAS HIDUP TAKWA Oleh Nurcholish Madjid

TENTANG MITOS. Oleh Nurcholish Madjid. The Compact Edition of the Oxford English Dictionary (Oxford University Press, 1971), s.v. Myth dan Mythos.


BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB V PENUTUP. menyelasaikan seluruh masalah yang ada dalam penelitian: 1. Apakah dalam teks lagu Iwan Fals mengandung nilai dakwah?

AYAT ASAS Oleh Nurcholish Madjid

JENJANG PUASA NAFSANI

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan dan tradisinya masing-masing. Syari at Islam tidak

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF TENTANG KONSEP KONSUMSI DALAM PANDANGAN EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan secara mendasar telah menjadi norma yang mengikat dalam

Ceramah Ramadhan 1433 H/2012 M Bagaimana Kita Merespon Perintah Puasa

BAB II IDENTIFIKASI DATA

SEMIOTIKA ISLAM Oleh Nurcholish Madjid

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Sambutan Presiden RI pada Musabaqah Tilawatil Qur'an, 5 Juni 2010 Sabtu, 05 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

Memahami Radikalisme Secara Utuh

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Sebaliknya seseorang dianggap tidak berhasil bila ia

Uang Sebagai Alat Tukar Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Bab 1 Latar Belakang

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB III PENDAPAT PARA ULAMA KOTA SEMARANG MENGENAI ZAKAT BARANG ANTIK. A. Pengertian dan macam-macam barang antik

Revelation 11, Study No. 39 in Indonesian Language. Seri Kitab Wahyu pasal 11, Pembahasan No. 39, oleh Chris McCann

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Sarana yang paling utama untuk berkomunikasi adalah bahasa. disampaikan pada anggota masyarakat lain.

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

WAHYU 11. Dua Saksi Allah Dan Sangkakala Ketujuh. Pdt Gerry CJ Takaria

MENYELAMI KALBU AGAMA

Sebagai contoh, anda boleh lihat Piagam Madinah di bawah.

BAB I PENDAHULUAN UKDW

EFEK KESEHARIAN TAKWA

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

PROPOSAL SKRIPSI PEMIKIRAN BUYA HAMKA TENTANG RIBA DALAM TAFSIR AL-AZHAR

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa melaksanakan pembangunan yang bersifat fisik materil dan mental

Janganlah Berlaku Zalim

Renungan tentang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarikmenarik

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menolong dalam menghadapi kesukaran. c). menentramkan batin. 1 Realitanya,

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Dua tahun setelah Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, beliau

BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT MUSLIM SIDOMOJO KRIAN SIDOARJO MENGENAI BUNGA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEGIATAN EKONOMI

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

NUBUATAN : Melukiskan kemampuan ALLAH untuk menembus masa depan, yang tidak dapat ditiru manusia TEMPELAKAN : menemplak kejahatan manusia karena

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

SALAM PADA TUHAN Oleh Nurcholish Madjid

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 1.

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

Tauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

MASJID REVITALISASI FUNGSI PUSAT PERADABAN ISLAM

ZAKAT LEMBAGA PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Disusun oleh DAVID SATRIA I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. mencerminkan sosok manusia berkarakter. Beliau membawa misi risalahnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

Takwa dan Keutamaannya

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

ISLAM DAN MODERNITAS. Relevansinya dengan Kenyataan Sosial Umat Islam Indonesia Dewasa Ini. Oleh Nurcholish Madjid. Pendahuluan

Transkripsi:

CITA-CITA KEADILAN SOSIAL DALAM ISLAM 1 Oleh Nurcholish Madjid Pendahuluan Semantara barangkali kita tidak bisa berbicara tentang suatu sistem ekonomi dalam Islam yang sebanding, dari segi penjabaran in te lek tualnya, dengan berbagai sistem ekonomi yang ada, namun jelas mustahil bahwa Islam, dalam hal ini al-qur an, tidak membicarakan sesuatu berkenaan dengan ekonomi, mengingat pentingnya persoalan itu bagi kehidupan manusia. Justru, suatu cita-cita di bidang ekonomi adalah salah satu yang amat jelas dalam Kitab Suci. Cita-cita itu, menurut ungkapan jargon modern, boleh disebut se bagai suatu cita-cita tentang Keadilan Sosial. 1 Panitia seminar, yakni pengurus KAHMI Jaya, menginginkan adanya suatu pembahasan tentang koperasi dari sudat pandang Islam. Keinginan itu, saya rasa, absah, mengingat bahwa bangsa Indonesia, yaitu komponen manusia yang diharapkan menjalankan ekonomi koperasi itu, sebagian besar adalah pemeluk Islam. Jelas sekali bahwa suatu aspek pemahaman akan agama Islam dapat mempunyai dampak, baik positif maupun negatif, terhadap sikap kaum Muslimin kepada koperasi. Dan karena luasnya jangkauan ajaran Islam yang potensial bisa dihubungkan dengan kegiatan koperasi, maka yang bisa kita bicarakan di sini hanyalah suatu aspek tertentu saja dari ajaran itu. Yang dilakukan di sini hanyalah percobaan menyajikan pokok-pokok per masalahan sebagai bahan diskusi. Suatu tinjauan teologis tidak bisa tidak akan hanya bersifat global dan normatif. 1

NURCHOLISH MADJID Adanya cita-cita itu dapat kita rasakan denyut nadinya yang kuat dalam tema-tema yang menandai surat-surat atau ayat-ayat yang semuanya termasuk yang mula-mula diturunkan kepada Rasulullah. Keprihatinan Nabi mengenai masyarakat Makkah, sebagai terpahami dari tema-tema tersebut, ialah politeismenya dan kezaliman (ketidakadilan) sistem ekonominya. Politeisme dipandang sebagai dosa yang tak terampuni (Q 4:48 dan 116), karena ia merupakan kejahatan terbesar manusia kepada dirinya sendiri (Q 31:13). Keadilan Sosial dalam Islam Tingkah laku ekonomi yang tidak menunjang, apalagi yang menghalangi, terwujudnya keadilan sosial dikutuk dengan keras, bahkan agaknya tidak ada kutukan Kitab Suci yang lebih keras daripada kutukan kepada pelaku ekonomi yang tidak adil. Selain dapat dirasakan dalam, antara lain, ekspresi surat al-takātsur dan al-humazah suatu kutukan kepada sikap ekonomi yang tidak pro duktif dan egois dengan jelas sekali dinyatakan dalam surat al-tawbah/9: 34-35: Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya banyak dari kalangan para rahib dan pertapa itu benar-benar memakan harta manusia dengan cara yang tidak benar dan menyimpang dari jalan Allah. Adapun mereka yang menimbun emas dan perak dan tidak menggunakan di jalan Allah, maka peringatkanlah mereka itu dengan adanya siksa yang pedih. Yaitu suatu ketika harta (emas dan perak) itu dipanaskan dalam api neraka, kemudian disetrikakan kepada kening, lambung, dan punggung mereka, (lalu dikatakan kepada mereka): Inilah yang kamu tumpuk untuk kepentingan diri kamu sendiri (di dunia), maka sekarang rasakanlah (akibat) harta yang dulu kamu tumpuk itu. 2

Firman itu dikutip karena ia, dengan secara dramatis, melukiskan tema anti ketidakadilan ekonomi yang ada dalam Islam. Se ma ngat ini sebetulnya berjalan sejajar dan konsisten dengan sema ngat yang lebih umum, yaitu keadilan berdasarkan persamaan manusia (egalitarianisme). Bahkan dalam agama-agama monoteis, egalita rianisme itu, dibanding dengan agama-agama lain, bersifat radikal. Dampak semangat itu tidak hanya terasa dalam bidang yang menjadi konsekuensi langsungnya, yaitu ekonomi, tapi juga di bidang budaya, umumnya, dan seni, khususnya. Islam, demikian pula agama Yahudi dan Kristen Klasik, tapi juga Zoroastrianisme (Majusi, khususnya Mazdaisme), dikenal dengan sikapnya yang anti gambar (ikonoklasme), terutama anti gambar representasional yang bersifat simbolis dan emblematis, apalagi yang magis (yaitu setiap gambar yang mengungkapkan suatu mitologi kepada alam). Salah satu ide dasar sikap itu ialah bahwa magisme menghalangi manusia dari mencapai keadilan berdasarkan persamaan dan berdasarkan kenyataan-kenyataan yang terawasi (terkontrol). Kita mengetahui bahwa penyelesaian yang diberikan oleh peradaban Islam kepada semangat ikonoklastis ialah pengembangan seni kaligrafi dan arabesk. Kaligrafi mengekspresikan paham ketuhanan yang abstrak (dalam arti, Tuhan yang tidak bisa dilukiskan), dengan menekankan pernyataan diri Tuhan melalui wahyu. Maka, kaligrafi, kebanyakan, dicurahkan untuk mengekspresikan kekuatan wahyu itu. Sedangkan arabesk merupakan pengembangan rasa keindahan yang bebas dari mitos alam, dan dilakukan dengan mengembangkan pola-pola abstrak yang diambil dari pengolahan motif bunga-bungaan, daundaunan, dan poligon-poligon. Tapi ada titik rawan (crucial) di sini. Yaitu, bahwa seni abstrak justru berkembang dalam kalangan penduduk kota (urban), karena lingkungan hidup mereka yang lebih bebas dari mitos alam (tidak seperti para petani). Suatu pandangan sosiologis bahwa Islam adalah gejala kota, tidaklah terlalu meleset, yang juga bisa dilihat dari sudut gaya seninya. Namun seni, tentu saja, hanyalah salah satu ekspresi dari keseluruhan semangat Islam. Dan semangat itu 3

NURCHOLISH MADJID juga diekspresikan dalam bidang lain. Di bidang ekonomi, ekspresi Islam sebagai gejala kota ialah merkantilisme, semangat dagang. Ini kemudian ditunjang oleh posisi geografis negeri-negeri Timur Tengah dan kondisinya. (Dan Makkah adalah miniatur posisi dan kondisi itu, yang di zaman Nabi merupakan sebuah kota dagang yang amat makmur). Zakat dan Derma: Usaha Pemarataan Kekayaan Justru merkantilisme Islam itu ditopang oleh pahamnya tentang persamaan manusia juga, sebab, dalam salah satu penjabarannya, egalitarianisme menampilkan diri dalam bentuk tekanan kepada persamaan kesempatan, selain persamaan hak dan kewajiban. Dan persamaan kesempatan itu, pada urutannya, dapat menimbulkan ketidaksamaan hasil, disebabkan bervariasinya kemampuan manusia, baik kemampuan fisik maupun mental. Variasi kemampuan itu tidak bisa tidak mengakibatkan variasi dalam perolehan usaha, yaitu tinggi-rendah dalam tingkat ekonomi dan kemakmuran yang diakui oleh Kitab Suci sendiri (lihat, antara lain, Q 16:71). Itulah sebabnya, Islam agaknya tidak bisa mendukung cita-cita persamaan ekonomi komunis seperti yang terungkap dalam slogan sama rata sama rasa. Mungkin Islam bisa mendukung slogan Dan setiap orang diminta sesuai dengan kemampuannya, dan kepada setiap orang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, jika hal itu berarti bahwa setiap orang harus bekerja secara optimal menurut kemampuannya, dan untuk setiap orang anggota masyarakat harus ada peraturan sosial-ekonomis yang bisa menjamin bahwa ia akan hidup dengan semua kebutuhan dasarnya terpenuhi. Dalam hukum fiqih, cita-cita ini dijabarkan menjadi ketentuan tentang halal dan haram dalam perolehan ekonomi (tidak boleh ada penindasan oleh manusia atas manusia Q 2:279; dan tidak boleh ada pembenaran pada struktur atas, khususnya sistem pemerintahan dan perundangan, terhadap praktik-praktik penindasan Q 2:188). Ke mu- 4

dian dilembagakan ketentuan kewajiban zakat, yang harus ditambah dengan anjuran kuat sekali untuk berderma. Penggunaan harta secara demikian selalu dilukiskan sebagai penggunaan di jalan Tuhan, karena memang mendukung cita-cita Kenabian seperti terdapat dalam Kitab Suci. Karena zakat dan derma itu hanya sah bila harta kita halal, maka zakat dan derma itu boleh dikatakan sebagai finishing touch usaha pemerataan. [ ] 5