HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

Beti Juwita Sari (1), Abdurrahman (2), Nengah Maharta (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, (2)

Wistyan Okky Saputra dan Dr. Mukhamad Murdiono, M. Pd. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 29

Kata kunci: umpan balik (feedback), model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), penguasaan konsep.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI MAN 1 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa Semester 2 MIA. SMA N 1 Pringsewu Semester Genap Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

PENGARUH PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA. (Artikel) Oleh KARTIKA AYU WULANDARI

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS MENGGUNAKAN PEER ASSESSMENT PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN DIRECT INSTRUCTION

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran beberapa istilah yang

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap

CORRELATION BETWEEN STUDENT S INTERPRETATION GRAPH SKILL AND STUDENT LEARNING OUTCOMES

III. METODE PENELITIAN. Shot Case Study (Sugiono 2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hal

Abstract

PENGARUH AKTIVITAS PADA PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

HUBUNGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PBL

Kata kunci: inkuiri terbimbing, penguasaan konsep, dan sikap ilmiah.

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA. (Artikel) Oleh NI WAYAN NILA SRI LESTARI

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

Henni Susiani (1), Agus Suyatna (2), Undang Rosidin (3)

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

Kata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PERBANDINGAN BERPIKIR KRITIS ANTARA PBL DAN DL DAN HUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

BAB 4 ANALISIS HASIL. (10%); 31, 34, dan 35 tahun berjumlah 3 orang (7,5%); 27 tahun. tahun masing-masing 1 orang (2,5%).

I. PENDAHULUAN. ini adalah dengan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

HASIL BELAJAR. Persyaratan. Disusun Oleh: A

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bandar Lampung pada tahun

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

EFEKTIVITAS PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X SMA YP UNILA (JURNAL) Oleh. Sinta Rahma Dhanty

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

PENGARUH KETERAMPILAN METAKOGNISI TERHADAP KEMAMPUAN BERTANYA DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMP

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Kata kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Penilaian Konvensional, Penilaian Otentik.

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

STUDENT ACADEMIC SKILLS THROUGH PROJECT BASED LEARNING IN CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL BABUSSALAM

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DI SEKOLAH DASAR

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA AUDIO-VISUAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 4 JEMBER.

PENERAPAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD N SABDODADI KEYONGAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING MODEL WITH MACROMEDIA FLASH ON ELECTRIC LIGHTING INSTALLATION COMPETENCE AT SMK NEGERI 2 WONOSARI

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN. Observasi penulis pada kelas yang melakukan kegiatan pembelajaran fisika.

III.METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IXSMP Negeri 5Bandar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Masdalena, Agus Suyatna, I Dewa Putu Nyeneng Abstract So far, education in Indonesia is still dominated by teacher oriented classroom as main source of knowledge, so that teachers often ignore student s initial knowledge. The application of CTL learning is expected to influence students rational thinking activities and skills. Based on this background, the researcher conducts a research to find out the correlation between activities and student s rational thinking skill in CTL learning. The objective of this research is to identify the correlation between activities and student s rational thinking skill in CTL learning. This research was conducted in Bina Mulya Senior High School in Bandar Lampung by using one experiment classroom (classroom X 2 ) with 39 students as samples. Teacher observed the students learning activities when the learning process is taking place. After three times of meeting by using CTL learning, tests for rational thinking skill were conducted by using student rational thinking problems that were subsequently processed with correlation tests. The results show that there is a positive and significant correlation between activity and student s rational thinking skill, and the correlation is strong and it is indicated by value of r count of 0.756. Keywords: activity, student s rational thinking skill, CTL learning Pendahuluan Sampai saat ini, pendidikan di Indonesia masih didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, sehingga metode ceramah menjadi pilihan utama dalam menentukan strategi belajar. Dengan metode pembelajaran ini guru sering mengabaikan pengetahuan awal siswa, untuk itu diperlukan pendekatan belajar yang memberdayakan siswa. Salah satu pendekatan yang memberdayakan siswa adalah pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching And Learning (CTL). Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota 22

keluarga dan masyarakat. Dalam CTL diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa dengan harapan siswa mampu mengkonstruksikan pengetahuan dalam benak mereka, bukan menghafalkan fakta. Disamping itu siswa belajar melalui mengalami bukan menghafal, mengingat pengetahuan bukan sebuah perangkat fakta dan konsep yang siap diterima akan tetapi sesuatu yang harus dikonstruksi oleh siswa. Dengan berfikir rasional tersebut pengetahuan selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman. Salah satu cara yang tepat untuk membuat siswa menjadi aktif dan kreatif yakni dengan menyelenggarakan pembelajaran yang menekankan pada peningkatan aktivitas siswa dan pengembangan kecakapan berpikir rasional yang selanjutnya disebut thinking skills siswa. Kecakapan berpikir rasional meliputi kecakapan menggali informasi, kecakapan mengolah informasi, kecakapan mengambil keputusan, dan kecakapan memecahkan masalah Depdiknas (2002: 6). Kecakapan menggali informasi adalah kecakapan untuk memperoleh informasi dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Kecakapan mengolah informasi adalah kecakapan menyaring, menyeleksi, dan menyimpan informasi. Kecakapan mengambil keputusan ialah kecakapan memanfaatkan informasi untuk mengambil keputusan-keputusan tertentu sesuai dengan keperluannya. Sedangkan kecakapan memecahkan masalah adalah kecakapan dalam memecahkan problema hidup dan kehidupan dengan menggunakan informasi dan keputusan yang telah ada Sastrawijaya (1988: 33). Dengan kecakapan berpikir rasional ini, diharapkan seseorang tidak akan risau dalam menghadapi kehidupan, sehingga dia dapat menghadapi problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan. Menurut keadaan yang penulis lihat di lapangan pada saat melaksanakan penelitian pendahuluan di SMA Bina Mulya Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012, banyak siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas dikarenakan metode yang digunakan oleh guru sebagai pendidik selama ini masih menggunakan metode pembelajaran ceramah dimana guru sangat mendominasi proses pembelajaran di kelas. Dengan penerapan pembelajaran CTL diharapkan akan berpengaruh pada aktivitas dan kecakapan berfikir rasional siswa diduga apabila aktivitas belajar meningkat maka akan mempengaruhi tingginya 23

kecakapan berfikir rasional siswa dalam pembelajran fisika. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul : Hubungan Antara Aktivitas dengan Kecakapan Berfikir Rasional Siswa Pada Pembelajaran CTL. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara aktivitas belajar dengan kecakapan pembelajaran CTL di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung pada semester genap tahun ajaran 2011/2012. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dua teknik yaitu teknik tes dan teknik observasi. Teknik tes diberikan kepada siswa dalam bentuk posttest untuk mendapatkan data kognitif tentang kecakapan berfikir rasional fisika siswa dari kelompok yang diberikan pembelajaran dengan model pembelajaran CTL. Sedangkan teknik observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data yang berbentuk skala interval. Untuk menganalisis data, dilakukan uji persyaratan analisis, yaitu uji normalitas pada aktivitas belajar siswa dan kecakapan berfikir rasional siswa. Setelah uji normalitas dilakukan, maka tahap berikutnya adalah uji korelasi sederhan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan. Keputusan hasil uji dilakukan dengan kriteria uji dari masing-masing jenis pengujian. Uji normalitas dilakukan pada data aktivitas dan kecakapan berfikir rasional siswa. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data-data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode kolmogrof-smirnov. Pada penelitian ini, untuk memudahkan dalam menguji hubungan antara variabel dilakukan dengan menggunakan uji Korelasi Bivariate setelah data berdistribusi normal, uji ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman seperti pada Tabel 1 24

Tabel 1. Tingkat hubungan berdasarkan interval korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat (Sugiyono, 2010: 257) Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dapat digunakan Korelasi Bivariate. dengan prosedur sebagai berikut : Hipotesis Ho : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas dengan kecakapan pembelajaran CTL Ha : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas dengan kecakapan pembelajaran CTL Untuk menguji korelasi antar variabel dapat digunakan persamaan Korelasi Bivariate dengn rumus: r n 2 t hitung = 1 r 2 Ketentuannya bila t hitung lebih kecil dari t tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila t hitung lebih besar dari t tabel dengan α = 0,05 maka Ha diterima (Sugiyono, 2010: 258). Hasil Penelitian Data kuantitatif pada penelitian ini terdiri dari 2 aspek yaitu aktivitas belajar siswa dan kecakapan berfikir rasional siswa. Data yang disajikan berupa data hasil pengolahan data dengan dengan bantuan program SPSS versi 17.0. Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari pengamatan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Penilaian aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dengan beberapa indikator yang diamati yaitu prilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran antara lain: partisipasi siswa dalam merumuskan masalah, pengalaman belajar yang diperoleh dilingkungan siswa, aktivitas dan partisipasi siswa dalam kelompok, aktivitas belajar mandiri, keberanian dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan, serta aktivitas siswa dalam proses penilaian autentik. 25

Skala penilaian yang digunakan yaitu: 1 = tidak satupun indikator terlaksana 2 = jika satu indikator terlaksana 3 = jika dua indikator terlaksana 4 = jika tiga indikator terlaksana Data penilaian aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel 2 Tabel 2. Data Aktivitas Siswa Jumlah siswa 38 Nilai Rata-rata 77,41 Nilai tertinggi 95,83 Nilai terandah 54,16 Data kecakapan berfikir rasional siswa diperoleh dari tes subjektif (uraian) yang berjumlah 10 soal dan setiap nomor memiliki skor 10 yang terdiri dari beberapa indikator yaitu: kecakapan menggali dan menemukan informasi, kecakapan mengelola informasi dan mengambil keputusan, serta kecakapan memecahkan masalah secara kreatif. Untuk data kecakapan berfikir rasional dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Data Kecakapan Berfikir Rasional Siswa Jumlah siswa 38 Nilai Rata-rata 73,86 Nilai tertinggi 90,00 Nilai terandah 60,00 Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan sebagai prasyarat sebelum melakukan uji korelasi, untuk melihat apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan uji normalitas dengan menggunakan program SPSS 17.0 dengan metode Kolmogrov-Smirnov diperoleh nilai probabilitas atau Asymp. Sig. (2- tailed) untuk aktivitas belajar dan kecakapan berfikir rasional siswa lebih dari 0,05 hal ini berarti data hasil uji aktivitas belajar dan kecakapan berfikir rasional siswa berdistribusi normal. Uji korelasi dilakukan dengan bantuan program SPSS 17.0, karena semua data berdistribusi normal, maka untuk menguji hubungan antara aktivitas dengan kecakapan berfikir rasional siswa dilakukan dengan uji korelasi parametrik Bivariate. Nilai r hitung pada 26

penelitian ini 0,756. Selanjutnya menguji hipotesis dengan melihat t hitung dan t tabel. t hitung sebesar 7,019. Sedangkan Tabel tabel sebesar 2,026. Berdasarkan data tersebut, nilai t hitung > t tabel (7,019>2,026) dan signifikan (0,00<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada hubungan aktivitas dan kecakapan berfikir rasional pada pembelajaran CTL. Pembahasan Hasil uji korelasi antara aktivitas dengan kecakapan berfikir rasional siswa dapat dilihat bahwa antara aktivitas dengan kecakapan berfikir rasional siswa melalui pembelajaran CTL terdapat hubungan yang positif dan hubungannya kuat karena nilai r hitungnya 0,756 berada direntang 0,60-0,799 sehingga hubungannya dikategorikan kuat. Nilai r positif menunjukkan bahwa antara aktivitas dengan kecakapan berfikir rasional siswa terhadap mata pelajaran fisika melalui pembelajaran CTL hubungannya searah. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t hitung > t tabel (7,019>2,026) dan signifikan (0,00<0,05) maka Ho ditolak, artinya bahwa Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas dengan kecakapan berfikir rasional siswa pada pembelajaran CTL. Karena t hitung nilainya positif, maka aktivitas berhubungan positif dan signifikan terhadap kecakapan berfikir rasional, berarti apabila siswa telah memiliki aktivitas belajar yang tinggi maka kecakapan berfikir rasional siswa juga tinggi. Hal ini didukung oleh skripsi I Wayan Ridwan dengan judul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran CTL. Aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah partisipasi dalam merumuskan masalah, pengalaman belajar yang diperoleh dilingkungan siswa, interaksi antar siswa dengan teman kelompok, aktivitas belajar mandiri, keberanian dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan, serta aktifitas dalam menerapkan penilaian autentik. Sedangkan menurut Dakir (1993: 68) menjelaskan pengertian berfikir rasional adalah suatu aktivitas pribadi yang bertujuan untuk memecahkan masalah hingga menemukan hubungan-hubungan dan menemukan sangkut pautnya. Dari penjelasan tersebut terlihat jelas bahwa aktivitas belajar siswa berhubungan dengan kecakapan berfikir rasional siswa, karena aktivitas belajar yang tinggi akan mempengaruhi tingkat kecakapan berfikir rasional siswa, demikian juga sebaliknya. 27

Simpulan Dan Saran Berdasarkan hasil data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif antara aktivitas dengan kecakapan pembelajaran CTL, dan hubungannya kuat dengan nilai r hitung sebesar 0,756. Dalam meningkatkan kecakapan berfikir rasional siswa, sebaiknya guru fisika kelas X di SMA Bina Mulya Bandar Lampung agar dapat memperhatikan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dan pembelajaran CTL dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan aktivitas dan kecakapan berfikir rasional siswa. Daftar Pustaka Depdiknas. 2002. Pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Depdiknas. Jakarta Ridwan, Wayan. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran CTL. UNILA. Bandar Lampung Sastrawijaya. 1988. Kecakapan Berfikir (Thinking Skil). Jogjakarta: Gajah Mada Univercities Press. [On Line] tersedia: http://fkip.umsurabaya.ac.id/2011/05/17/a n-membangkitk-kecakapan berfikir/. Diunduh pada tanggal 15 November 2011 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian. Alfabeta. Bandung Dakir, M. 1993. Kecakapan Berfikir (Thinking Skil).. PT Remaja Rosdakarya. Bandung 28