BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan pada dasarnya ingin memiliki sumber daya manusia atau pegawai yang mampu bekerja dengan baik. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, berdaya saing tinggi dan juga tangguh sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Sutrisno (2008: 13) mengatakan, sumber daya manusia merupakan seseorang yang memiliki keterampilan, pengetahuan, keinginan, perasaan, akal, dorongan, karya, daya. Semua potensi yang dimiliki sumber daya manusia tersebut berpengaruh terhadap usaha organisasi di dalam pencapaian tujuannya. Bagaimanapun majunya sebuah teknologi, perkembangan media informasi, ketersediaan bahan baku dan modal, jika tanpa sumber daya manusia sangat sulit bagi organisasi itu sendiri untuk mencapai visi dan misinya. Pada intinya Douglas (2006) mengatakan bahwa organisasi membutuhkan pegawai yang dapat bekerja lebih baik dan lebih cepat, agar kinerja pegawai meningkat. Perusahaan maupun organisasi yang ada di Indonesia sudah mempunyai tenaga kerja yang memiliki kemampuan intelektual, hard skill dan soft skill yang sangat baik, namun kerap kali kemampuan yang dimiliki tersebut tidak dapat diwujudkan dalam sebuah kinerja suatu
organisasi/perusahaan. Gani (2008) manyatakan bahwa sumber daya manusia pada perusahaan seharusnya ditangani secara baik dan lebih teliti agar semua kemampuan, bakat, tenaga serta waktunya benar-benar dimanfaatkan secara optimal dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Untuk dapat menjaga pegawai tetap berkomitmen terhadap kinerjanya maka perlu adanya suatu motivasi, baik motivasi dalam bentuk materi maupun non materi salah satu motivasi itu adalah dengan memenuhi keinginan-keinginan pegawai antara lain : gaji atau upah yang baik, pekerjaan yang aman, penghargaan terhadap pekerjaan yang dilakukan, pengarahan dan perintah yang wajar. Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, dengan kata lain motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja (Manulang 1992:100), jadi seseorang tidak akan melakukan suatu aktivitas di dalam dirinya jika tidak ada motivasi yang mengarah pada peningkatan kinerja. Lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Lingkungan kerjanitisemito (2004) adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Adanya tempat kerja yang bersih dan penataan ruangan yang menarik akan membuat pegawai merasa nyaman sehingga akan dapat melakukan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Selain tempat kerja yang bersih dan hubungan kerja yang harmonis dalam perusahaan, hal lain yang mempunyai andil terhadap kenyamanan lingkungan kerja adalah tersedianya fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh pegawai seperti tempat
parkir yang luas, sarana dan prasarana yang maju mengikuti perkembangan jaman. Lingkungan kerja yang menyenangkan akan membuat pegawai betah dalam bekerja. Pada kantor lingkungan kerja seperti tata ruang yang kurang menyenangkan, penataan berkas-berkas yang diletakkan begitu saja menumpuk di berbagai sudut ruangan, merupakan suatu permasalahan yang harus di benahi. Pengawasan dibutuhkan agar pegawai bekerja sesuai dengan fungsi dan tanggungjawabnya. Sistem pengawasan harus dirancang dengan efektif agar pegawai melaksanakan pekerjaannya. Karena mereka merasa diawasi dan takut melakukan kesalahan dengan melanggar peraturan yang telah ditetapkan.pengawasan yang dilakukan juga harus bertitik tolak dan mengacu pada rencaan kegiatan yang akan dikerjakan sesuai program kerja yang telah ditetapkan. Untuk dapat mewujudkan suatu rencana kerja yang terprogram tersebut perlu dilakukan suatu pengawasan yang simultan dalam mendukung efektivitas dari suatu rencana yang ada. Namun pada kenyataannya pengawasan yang dilakukan kurang ketat penerapannya sehingga muncul permasalahan-permasalahan dalam pekerjaan. Seperti pada permasalahan Lurah Lamper Tengah (sekarang Lurah Barusari) yang menyalah gunakan wewenangnya. Terkait terbitnya SK Lurah Lamper Tengah No.421 / 15 / V / 2012 tanggal 31 Mei 2012 tentang perubahan susunan pengurus Yayasan Pendidikan Nusa Indah RW VII Kelurahan Lamper Tengah Kecamatan Semarang Selatan dan SK No.421/ 05 / IV / 2012 tanggal 25 April 2012 tentang susunan pengurus Yayasan Pendidikan
Nusa Indah (Kecamatan Semarang Selatan, 16/02/2016). Tindakan inilah yang membuat Lurah Lamper Tengah (sekarang Lurah Barusari) mendapatkan penilaian perilaku yang buruk. Penilaian seperti orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerjasama, dan kepemimpinan semuanya mendapatkan nilai nol (0) atau buruk. Faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu disiplin kerja. Disiplin kerja sangat berhubungan dengan kemampuan karyawan dalam melaksanankan pekerjaan dengan efektif dan efisien, didasarkan pada keinginan yang kuat dalam arti penuh dedikasi dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan yang diberikan. Disiplin kerja pada hakekatnya adalah menumbuhkan kesadaran bagi para pekerjanya untuk melakukan tugas yang telah dibebankan, dimana pembentukannya tidak timbul dengan sendirinya, melainkan harus di bentuk melalui pendidikan formal maupun non formal. Dengan demikian semakin tingginya disiplin kerja setiap pegawai yang didukung oleh keahlian, upah, atau gaji yang layak, maka akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas dari instalasi itu sendiri. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para pegawai. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun bagi pegawai akan diperoleh suasana kerja yang menyenangkan
sehingga akan menambah semangat kerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan pegawai agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan normanorma sosial yang berlaku (Rivai, 2004). Sutrisno (2013:89), mengatakan bahwa disiplin pegawai adalah perilaku seseorang dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis. Sedangkan Hasibuan (2004) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan suatu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis, dan bila melanggar akan ada sanksi atas pelanggarannya. Saat ini pegawai Se Kecamatan Semarang Selatan berjumlah 107 orang termasuk didalamnya 10 kelurahan serta berbagai tingkatan golongan yang berbeda. Adapun 10 kelurahan itu yaitu Kelurahan Bulustalan, Kelurahan Barusari, Kelurahan Randusari, Kelurahan Mugasari, Kelurahan Pleburan, Kelurahan Wonodri, Kelurahan
Peterongan, Kelurahan Lamper Lor, Kelurahan Lamper Kidul, dan Kelurahan Lamper Tengah. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai, Pengaruh Pemberian Motivasi, Lingkungan Kerja, Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut : 1) Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 2) Bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 3) Bagaimana pengaruh pengawasan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 4) Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Tinggi Se Kecamatan Semarang Selatan
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1) Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 2) Untuk menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 3) Untuk menganalisis pengaruh pengawasan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 4) Untuk menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan 1.4 Manfaat Penelitian Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis, khususnya bagi organisasi Pegawai. a. Manfaat Teoritis Secara teoretis hasil penelitian tersebut mampu menjelaskan fenomena yang terdapat pada pegawai untuk menganalisis pengaruh pemberian motivasi, lingkungan kerja, pengawasan, dan disiplin kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil Se Kecamatan Semarang Selatan.
b. Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian tersebut mampu digunakan oleh komponen-komponen dalam sebuah organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. 1) Bagi Perusahaan, hasil penelitian tersebut mampu memberikan gambaran bahwa kinerja pegawai memiliki faktor-faktor penentu. 2) Bagi Pegawai, hasil penelitian tersebut mampu memberikan gambaran kinerja dipengaruhi oleh motivasi, lingkungan kerja, pengawasan dan disiplin kerja. 3) Bagi Peneliti, hasil penelitian tersebut mampu digunakan sebagai rujukan sehingga dapat dihasilkan penelitian-penelitian sejenis dengan variabel-variabel yang lainnya. 4) Bagi Almamater, untuk mendapatkan informasi dan wawasan dari lingkungan luar kampus, baik informasi positif maupun negatif. Yang nantinya bisa memberikan sumbangan pemikiran guna menyelesaikan masalah yang diteliti.