APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

PROTOTIPE SISTEM PENDETEKSI DINI KEBAKARAN DENGAN SMS SEBAGAI MEDIA INFORMASI BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa perancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN DAN PENGENDALIAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

PROTOTIPE SISTEM PENGAMANAN RUANG SERVER BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

SISTEM KEAMANAN RUANG SERVER MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RFID DAN PASSWORD

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN ALAT

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Proses perancangan meliputi tujuan dari sebuah penelitian yang kemudian muncul

BAB III DESKRIPSI MASALAH

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi mempunyai peran penting dalam meningkatkan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

BAB I PENDAHULUAN. pasaran terutama pada produk minuman. Permasalahannya adalah

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM PENGISIAN PULSA LISTRIK BERBASIS MOBILE

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

Alat Pendeteksi Kebocoran Gas LPG Pada Sistem Rumah Tangga Berbasis Mikrokontroler

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGAMAN PINTU RUMAH OTOMATIS MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

ALAT PENGENDALI OTOMATIS DAN DETEKSI KEADAAN PERALATAN RUMAH MENGGUNAKAN SMS CONTROLLER. Hasani

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

PERANCANGAN JAM CATUR BERBASIS MIKROKONTROLLER (Studi Kasus Ekstrakurikuler Catur pada MI Nurul Muta allimin 2)

PERANCANGAN SISTEM KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN SENSOR PIR (PASSIVE INFRA RED) BERBASIS MIKROKONTROLER. Berri Prima

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

Realisasi Sistem Peringatan Kebakaran Melalui Layanan SMS dan MMS

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

PROTOTIPE SISTEM KEAMANAN TERKONEKSI DENGAN POS KEAMANAN MENGGUNAKAN SENSOR PIR DAN HP SIEMENS C45 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 PROYEK AKHIR

Analisa Perancangan Penggunakan Mikrokontroler ATMega 8 Sebagai Pengendali dan Sensor Gerak untuk Pendeteksi Gerak Berbasis SMS

ABSTRAK KEAMANAN SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TERKONEKSI HANDPHONE SIEMENS C35i DAN REMOTE CONTROL

SISTEM SIRKULASI UDARA DAN PENCAHAYAAN OTOMATIS DI DALAM RUMAH

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

RANCANG BANGUN PAPAN IKLAN DOT MATRIX MENGGUNAKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

ROBOT PEMBAGI KERTAS SOAL UJIAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

DISAIN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN BERMOTOR SECARA OTOMATIS

Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Kebakaran Menggunakan Infrared Flame Detector Pararel Dengan Arduino GSM/GPRS Shield

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ALAT PENDETEKSI OTOMATIS KEBOCORAN GAS LPG BERBASISKAN ATMEGA 8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi alat ukur berkembang sangat pesat, hal ini ditandai dengan berbagai penemuan, pengembangan dan alih

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi awal akan potensi kebakaran akan sangat membantu pencegahan musibah kebakaran, sehingga di butuhkan suatu sistem deteksi dan peringatan dini kebakaran yang memberikan informasi lebih awal untuk bertindak lebih cepat dan tepat. Sistem yang dikembangkan adalah dengan mendeteksi terjadinya bahaya kebakaran menggunakan telepon GSM dengan mikrokontroller AT 8535 sebagai pengendalinya. Sistem pendeteksi kebakaran ini dengan menggunakan sensor gas dan sensor suhu, dimana sensor akan mendeteksi adanya perubahan suhu (diatas 40 o ) dan juga tekanan gas mulai dari 500 ppm 10.000 ppm. Mikrokontroller akan melakukan perintah untuk mengirimkan informasi data (SMS) kepada nomor telepon seluler yang telah terprogram didalam mikrokontroler ATmega 8535. Setelah dilakukan pengujian terhadap alat, sistem-sistem yang terintegrasi bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan dimana pengiriman informasi yang dituju sudah bisa dilakukan. I. Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan teknologi saat ini, khususnya keamanan rumah hunian yang ditinggalkan pemiliknya ataupun dalam keadaan kosong dari bahaya kebakaran bukan hanya pencurian dan tindakan kriminal lainnya, bukanlah hal yang mengherankan apabila semakin hari manusia semakin menginginkan suatu sistem pengamanan yang lebih canggih dan modern. Sebagaimana yang diketahui solusi yang dilakukan begitu banyak. Namun tetap saja banyak kebakaran maupun bahaya akibat api tidak dapat dicegah, walaupun pengamannya dengan alat yang modern. Biasanya penyebabnya adalah karena pengaman hanya dengan alarm maupun dengan pemadam api, hal ini tidak terlalu efektif karena saat pemilik rumah tidak ada di tempat pencegahannya tidak dapat dilakukan. Sistem pengaman dengan cara ini memungkinkan apabila terjadi kebakaran atau kenaikan suhu (di atas 40 o ) yang terdeteksi dengan sensor suhu dan gas maka informasi kebakaran langsung dikirimkan oleh HP base ke handphone personal yang dimiliki. Pada saat mengetahui adanya kebakaran yang tampil pada handphone pribadi yang dimiliki maka tindakan pencegahan pertama yang dapat dilakukan walaupun pada saat itu kita berada ditempat yang jauh adalah dengan menekan tombol YES pada handphone pribadi kita maka secara otomatis menggerakkan beban berupa mini pompa air yang dapat memadamkan api tersebut sehingga kita dapat mencegah kebakaran yang lebih besar. II. Landasan Teori 2.1 GSM (Global Sistem for Mobile Communication) GSM merupakan teknologi seluler generasi kedua yang menggunakan modulasi digital. Menyediakan kapasitas lebih besar, kualitas suara serta sekuritas yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknologi generasi pertama. GSM merupakan teknologi Time Division Multiple Access (TDMA) sebagai interfacenya. Pada teknologi ini, suatu pita dengan frekuensi tertentu yang lebih lebar dibagi-bagi kedalam beberapa time slot. Hal ini berarti 29

bahwa beberapa panggilan dapat menggunakan kanal frekuensi yang sama, pada suatu slot waktu yang berbeda-beda. 2.2 Sensor Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan. 2.3 Sensor Suhu LM 35 Sensor suhu LM35 berfungsi untuk mengkonversi besaran panas yang ditangkap menjadi besaran tegangan. Jenis sensor suhu yang digunakan dalam sistem ini adalah IC LM35, sensor ini memiliki presisi tinggi. Sensor ini sangat sederhana dengan hanya memiliki buah 3 kaki. Kaki pertama IC LM35 dihubung kesumber daya, kaki kedua sebagai output dan kaki ketiga dihubung ke ground. Adapun gambar dan karakteristik dari IC LM35 adalah sebagai berikut : Gambar 1 IC LM 35 2.4 Sensor Asap/Gas TGS2610 Salah satu sensor yang memenuhi kriteria untuk mendeteksi gas LPG adalah sensor TGS 2610 buatan Figaro. Sensor akan mendeteksi kadar gas LPG secara terus-menerus dan selalu meng-update keluaran tegangan analog yang kemudian diolah oleh mikrokontroler. Gambar 2 Sensor TGS 2610 Spesifikasi dari sensor ini dapat mendeteksi gas Butana dan LPG dalam range 500 10.000 ppm. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan gas terhadap resistansi dari sensor tersebut. Semakin besar kandungan dari gas LPG maka semakin kecil resistansinya dan semakin kecil kandungan dari gas LPG yang diterimanya maka resistansinya akan semakin besar. 30

2.5 Mikrokontroller ATmega 8535 Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC, berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data (Heryanto, dkk, 2008:1). Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard s Risc processor) memiliki arsitektur 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock atau dikenal dengan teknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokan ke dalam 4 kelas, yaitu keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing adalah kapasitas memori, peripheral dan fungsinya III. Rancang Bangun 3.1 Diagram Blok Rangkaian Berikut skema rangkaian pendeteksi kebakaran dengan menggunakan mikrokontroller ATmega 8535 yang akan dibuat pada alat ini. Gambar 3 Diagram rangkaian aplikasi teknologi GSM/GPRS pada sistem pendeteksi kebakaran dengan mikrokontroller ATmega 8535 3.2 Perancangan Perangkat Lunak Dalam membuat perangkat lunak (software) yang pertama harus adalah menentukan alur programnya (flowchart). Dari flowchart dapat dibuat realisasi programnya. Di dalam program terdapat program utama ( main unit ). Pada diagram flowchart terdiri dari 3 bagian, bagian yang pertama adalah flowchart keseluruhan dari alat pendeteksi kebakaran, bagian yang kedua merupakan flowchart dengan sensor suhu LM 35, dan yang terakhir flowchart dengan sensor gas TGS2610. 31

Gambar 4 Main unit flowchart aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran berbasis mikrokontroller ATmega 8535 Gambar dibawah ini adalah flowchart dengan sensor suhu LM 35 aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran berbasis mikrokontroller ATmega 8535. Gambar 5 Flowchart dengan sensor suhu LM 35 aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran berbasis mikrokontroller ATmega 8535 32

Gambar 6 adalah flowchart dengan sensor gas TGS 2610 aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran berbasis mikrokontroller ATmega 8535. Gambar 6 Flowchart dengan sensor gas TGS 2610 aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran berbasis mikrokontroller ATmega 8535 Pada rangkaian dibawah ini, dapat kita lihat bahwa sensor asap dan gas terhubung dengan mikrokontroller ATmega8535 yang dihubungkan dengan LCD. ATmega8535 terhubung dengan driver ULN2803A yang terhubung ke alarm, ponsel, dan pompa. Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran dengan mikrokontroller ATmega8535. Gambar 7 Gambar rangkaian aplikasi teknologi GSM pada sistem pendeteksi kebakaran berbasis mikrokontroller ATmega 8535 33

IV. Pembahasan 4.1 Hasil pengukuran pada saat sensor suhu dan gas aktif Titik Uji di sensor TGS2610 Input = TGS 2610 Keterangan: Volt/div Time/div Hasil : Vdc Gambar 8 Pengukuran Pada Sensor Suhu dan Gas = 5 V/div = 250 ms = 0,3 div x 5 volt = 1,5 volt Pada titik pengukuran pada saat sensor suhu dan gas aktif maka tegangan yang dihasilkan mengalami penurunan sehingga tegangan yang didapatkan sebesar 1,5 volt. Hal ini terjadi karena masing-masing sensor bekerja pada resistansi yang berbeda sehingga mempengaruhi keluaran (output) tegangan yang dihasilkan. 4.2 Pengujian Alat Secara Keseluruhan Pengujian alat secara keseluruhan dilakukan dengan cara merangkai semuakomponen berdasarkan blok diagram yang telah dirancang dan memasukkan file hexademimal dari program yang telah dibuat berdasarkan data-data validasi daripengujian rangkaian sensor, mikrokontroller dan handphone. Dari hasil pengujian yang dilakukan dimana pengiriman pesan dari ke nomor handphone tujuan telah berhasil terkirim. Pada pengujian ini waktu mengirim pesan dari handphone tujuan berdasarkan settingan program berbeda dengan waktu pada saat pengujian. Tabel 1 Hasil Pengujian Pengiriman Pesan No Nomor Handphone Hasil Penerima 1 0816328xxxx Pesan 2 0813778xxxx Pesan 3 0856692xxxx Pesan 4 0812781xxxx Pesan 5 0877948xxxx Pesan Hasil Pesan terkirim berdasarkan settingan program(detik) Pesan terkirim berdasarkan pengujian (detik) 3 8 6 11 9 18 12 23 14 26 34

Dari tabel diatas dimana waktu untuk mengirim pesan dari ke handphone berdasarkan pengujian mempunyai tota lwaktu selama 26 detik, sedangkan dari settingan program membutuhkan waktu selama 14 detik. Perbedaan waktu ini disebabkan karena adanya kepadatan jaringan padaoperator SMSC (Short Message Service Center) sehingga pesan yang dikirim ke masing masing nomor tidak sesuai dengan waktu yang diatur dalam program. Akan tetapi meskipun terjadi perbedaan waktu pada pengujian diatas telah berhasil dilakukan. Gambar 9 Tampilan Isi SMS Adapun gambaran miniatur system pendeksi kebakaran secara keseluruhan dapat dilihat pada gamabr 10 dibawah ini. Gambar 10 Gambar miniatur alat pendeteksi kebakaran V. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan : 1. Ketika salah satu atau kedua sensor aktif / mendeteksi adanya kebakaran informasi akan dikirimkan mikrokontroller ATmega85 dan dibawa ke penguat/ driver ULN 2803A dan alarm akan menyala. Sensor akan mendeteksi adanya perubahan suhu dan juga tekanan gas mulai dari 500 ppm 10.000 ppm. 2. Hasil deteksi dari sensor gas TGS 2610 dan sensor api atau suhu LM 35 akan diproses di dalam mikrokontroller ATMEGA 8535 dengan input masing-masing dikaki 39 dan kaki 40 dengan output dikaki 14 dan 15 menuju rangkaian driver/penguat ULN2803A dan diteruskan ke relay yang akan mengaktifkan sistem untuk menyalakan alarm, ponsel, dan pompa air mini yang telah terkoneksi satu sama lain. 35

3. Ketika sensor mendeteksi adanya kebakaran, handphone base akan mengirimkan pemberitahuan kepada handphone personal bahwa telah terjadi kebakaran dengan media SMS (Short Message Service). 4. Telepon selular yang berfungsi sebagai pengirim alamat rumah telah berhasil mengirimkan pesan ke handphone penerima. 5.2 Saran 1. Lakukan pengecekan secara teratur untuk ketersediaan catu daya pada ponsel, sensor gas dan sensor suhu. 2. Untuk pengembangan alat ini dapat menggunakan sensor suhu lebih dari satusehingga dapat ditempatkan ke segala sisi pada suatu bangunan rumah. DAFTAR PUSTAKA Andrianto, Heri. 2008. Pemrograman Mikrokontroller AVR ATMEGA16 Menggunakan Bahasa C(Code Vision AVR). Bandung: Informatika. Ariel Palazzesi, 2010, Familia, http://www.ucontrol.com.ar/wiki/index.php?title=lm78xx, Budiharto, Widodo. 2007. Belajar sendiri 12 proyek mikrokontroller untuk pemula. Andi.Offset:Yogyakarta Handoko, Djati,OTOMATISASI SISTEM PENANGANAN KEBAKARANBERBASIS MIKROKONTROLER IC AT MEGA 8535, Seminar Nasional Sains danteknologi-ii 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008 36