BAB 1. Latar Belakang Permasalahan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kekayaan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia. 1

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak boleh menyimpang dari konfigurasi umum kepulauan. 1 Pengecualian

I. PENDAHULUAN. amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2008 menjadi suatu yang sangat strategis

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

No. 109, 2007(Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4759)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2017, No logistik guna mengembangkan pertumbuhan ekonomi nasional, perlu menyesuaikan ketentuan permodalan badan usaha di bidang pengusahaan an

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1983 TENTANG PEMBINAAN KEPELABUHANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BINTAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara R

BAB 1 PENDAHULUAN. Luasnya wilayah Indonesia dan jumlah penduduknya mencapai 220 juta jiwa

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN INDUSTRI PERIKANAN NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 45 TAHUN 2015 TENTANG PERSYARATAN KEPEMILIKAN MODAL BADAN USAHA DI BIDANG TRANSPORTASI

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2000 TANGGAL 21 DESEMBER 2000 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN [LN 2004/118, TLN 4433]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan. Globalisasi mencerminkan hubungan tanpa batas antara negara satu

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi ini membutuhkan adanya sarana dan prasarana yang baik

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR...TAHUN... TENTANG USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tam

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 1999 TENTANG ANGKUTAN DI PERAIRAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2000 TENTANG

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70/PMK.04/2007 TENTANG KAWASAN PABEAN DAN TEMPAT PENIMBUNAN SEMENTARA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 1, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. setiap pulau di Indonesia yaitu sepanjang km yang menjadikan Indonesia menempati

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/3/PBI/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENGGUNAAN RUPIAH DI WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan besar dalam menunjang mobilitas barang dan

PERUBAHAN ATAS PP NO. 23 TAHUN 2010 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia koordinasi terhadap

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. mengenai masalah kebijakan tertentu. Output dari sebuah kebijakan publik adalah

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik In

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

75 TAHUN 2015 JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN

1 BAB I PENDAHULUAN. pelabuhan pelabuhan hub disertai feeder dari Sumatera hingga ke Papua dengan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. rahim kedaulatan internal sebuah negara pantai / kepulauan atas territorial laut dan

BAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG PERHITUNGAN ANGGARAN NEGARA TAHUN ANGGARAN 1995/96 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN PELABUHAN DI KOTA TANJUNGPINANG

LAPORAN KEMAJUAN M PROGRAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK (PROLIPTEK) TAHUN 2012 (KORIDOR-I)

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Izin Khusus. Pertambangan. Mineral Batu Bara. Tata Cara.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Daerah Provinsi Bali. Nomor 7 Tahun Tentang. Usaha Penyediaan Sarana Wisata Tirta DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

luas. Secara geografis Indonesia memiliki km 2 daratan dan

No. Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah)

TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERHUBUNGAN DAN KEPALA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

2017, No lain ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. bahwa sesuai dengan Undang-Un

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 54 TAHUN 2002

2015, No Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264) sebagaimana telah beberapa kali diubah

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg

[Standar Pelayanan Minimum KM. Andalus] 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas bahkan Indonesia dijuluki sebagai negara maritim karena wilayah lautnya yang lebih luas dibandingkan wilayah darat. Laut Indonesia pun menjadi sumber tumpuan hidup bagi banyak masyarakat Indonesia. Masa depan industri bahari Indonesia masih cerah dan menggairahkan mengingat dua pertiga wilayah Indonesia berupa laut dengan potensi dan prospek yang sangat luar biasa. Menurut Tjahjono Roesdianto, Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO), melihat kondisi negara yang dua pertiganya laut, prospek dan potensi untuk mengembangkan industri maritim sangat besar di Indonesia.1 Luas lautan dibandingkan luas daratan di dunia mencapai kurang lebih 70 berbanding 30, sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara di dunia yang memiliki kepentingan laut untuk memajukan maritimnya. Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran laut menjadi signifikan serta dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara. Alfred Thayer Mahan, seorang Perwira Tinggi Angkatan Laut Amerika Serikat, dalam bukunya The Influence of Sea Power upon History mengemukakan teori bahwa, 1 Kementerian Perindustrian, Industri Maritim Butuh Investasi Lebih Besar, http://www.kemenperin.go.id/artikel/7215/industri-maritim-butuh-investasi-lebih-besar, diunduh 13 Maret 2016. 1

sea power merupakan unsur terpenting bagi kemajuan dan kejayaan suatu negara, yang mana jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diberdayakan, maka akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan suatu negara. Sebaliknya, jika kekuatan-kekuatan laut tersebut diabaikan akan berakibat kerugian bagi suatu negara atau bahkan meruntuhkan negara tersebut. Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. 2 Melihat kondisi geografis Indonesia sebagaimana telah dijelaskan di atas maka salah satu potensi besar yang dapat dikembangakan adalah perairan sebagai jalur lalu lintas perdagangan baik antar provinsi maupun antar negara. Sarana yang digunakan dalam lalu lintas perdagangan ialah kapal. Kapal memiliki fungsi untuk membawa barang maupun manusia sesuai dengan tujuan dari pengguna kapal tersebut. Dalam hal ini perusahaan angkutan laut memiliki peranan penting dalam hal kapal yang digunakan dapat menunjang kegiatan perdagangan dan perekonomian Indonesia. Selain itu dapat memajukan dan mengembangkan berbagai macam sektor di Indonesia, seperti; maritim, perikanan, energi dan 2 Humas Perum Perindo, Potensi Indonesia Sebagai Negara Maritim, http://www.perumperindo.co.id/publikasi/artikel/171-potensi-indonesia-sebagai-negara-maritim, diunduh 10 April 2016. 2

sumber daya mineral, perdagangan, pariwisata, pertahanan negara dan lainnya. Telah diakui secara global bahwa lebih dari 90 % (sembilan puluh persen) perdagangan dunia menggunakan laut. Dengan adanya peningkatan volume perdagangan, berkembanganya industrialisasi serta liberalisasi ekonomi yang melahirkan perdagangan bebas dan berkembangnya permintaan konsumen atas barang maka kapal merupakan salah satu sarana yang dianggap efisien dan cepat. International Maritime Organization (IMO) menganggap bahwa perekonomian tidak dapat berfungsi apabila tidak ada kapal dan industri perkapalan. Kapal merupakan bagian terpenting dari ekonomi global. Tanpa kapal, perdagangan antar Negara, pengangkutan bahan baku dalam jumlah besar, ekspor atau impor makanan, pengiriman bahan baku barang-barang tidak dapat terwujud. Perkapalan merupakan salah satu industri paling besar di dunia dan paling berbahaya. Oleh karena hal tersebut dibutuhkan keamanan kapal pada saat berlayar di lautan dengan dibuatnya ketentuan internasional yang diikuti oleh seluruh Negara di dunia. Peraturan pada industri maritim untuk menjamin keselamatan, keamanan dan mencegah polusi yang dihasilkan dari kapal. IMO merupakan organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengakomodir peraturan-peraturan tersebut. 3 Untuk menjamin keselamatan dan keamanan kapal maka sesuai peraturan yang diatur oleh IMO maka kapal harus dilengkapi dengan dokumen-dokumen 3 International Maritime Organization, Sharing Maritime Knowledge, Maritime Knowledge Centre: 2012, hlm. 6. 3

sesuai dengan jenis dan fungsi kapalnya agar kapal tersebut dapat beroperasi. Kelangkapan dokumen tidak hanya melekat pada kapal, tetapi wajib dimiliki oleh badan usaha yang memiliki dan mengoperasikan kapal. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mewajibkan perusahaan yang bergerak dibidang angkutan laut memiliki izin usaha atau dikenal dengan istilah Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL). SIUPAL diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut RI, Kementerian Perhubungan Laut RI. Izin tersebut dokumen utama yang wajib dimiliki oleh perusahaan angkutan laut sebelum dokumen kapal lainnya. Pada saat mengajukan permohonan SIUPAL perusahaan angkutan laut sering menghadapi kondisi-kondisi yang tidak menguntungkan yaitu pengajuan dan prosesnya tidak sesuai dengan ketentuan dan prosedur. Permasalahan yang mendera kemaritiman Indonesia selama ini terabaikan. Kemiskinan, ketimpangan sosial, sulitnya birokrasi, infrastruktur yang melekat pada wajah perekonomian masyarakat. Disamping itu perizinan usaha yang berbelitbelit serta sarat dengan pungutan liar, semakin memperburuk citra sektor maritim di Indonesia. 4 Berikut beberapa permasalahan kemaritiman lainnya yang terjadi, antara lain, tiga pengurus Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Upaya Karya di Belawan, Medan tertangkap dalam operasi tangkap tangan yang dilakukan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungli Bareskrim Polri dan Polda Sumatera Utara. Dari tangan mereka disita 4 Kompasiana, Menyambut Kemaritiman Indonesia, http://www.kompasiana.com/ridwan.fadilarif/menyambut-kemaritimanindonesia_54f92cdaa33311d33b8b4e36, diunduh 13 Maret 2016. 4

uang tunai sejumlah Rp 330.000.000,- ( tiga ratus tiga puluh juta rupiah ) diduga hasil pemerasan terhadap kapal yang akan merapat ke Pelabuhan Belawan. Para pelaku meminta sejumlah uang ke kapal-kapal yang akan merapat ke Belawan. Padahal tidak ada pelayanan yang diberikan. Namun karena kapal merapat ke pelabuhan maka pengusaha harus membayar. Ketiga pelaku ini menjalani pemeriksaan di Polda Sumatera Utara dengan dugaan tindak pidana pemerasan, penggelapan, dan pemaksaan proses pelayanan. 5 Masalah lainnya terjadi di Kementerian Perhubungan Laut tanggal 11 Oktober 2016. Lima orang pegawai Kementerian Perhubungan dan satu orang calo tertangkap tangan karena pungutan liar yang dilakukan oleh kelima pegawai tersebut. Hasil pemeriksaan Kapolri terdapat uang tunai sejumlah Rp 60.000.000,- ( enam puluh juta rupiah ) dan dalam rekening penampungan sebanyak Rp 1.200.000.000 ( satu miliar dua ratus juta rupiah ). Keenam orang tersebut ditangkap dan diperiksa di Polda Metro Jaya. Terkait dengan peristiwa pungutan liar tersebut Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh instansi dan lembaga untuk mengehentikan praktik pungutan liar karen sudah ada Operasi Pemberantasan Pungli. Presiden pun menegaskan untuk langsung menangkap dan memecat oknum yang terbukti melakukan pungutan liar pada saat penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat. 6 Adanya permasalahan-permasalahan yang melanda kemaritiman Indonesia, dalam penelitian ini penulis akan membahas tentang 5 Merdeka, Peras Perusahaan Kapal di Belawan, 3 Pengurus Koperasi Kena OTT, https://m.merdeka.com/peristiwa/peras-perusahaan-kapal-di-belawan-3-pengurus-koperasi-kenaott.html, diunduh 2 Desember 2016. 6 Suara, Polisi Akui OTT Kemenhub Terkait Administrasi Perkapalan, http://m.suara.com/bisnis/2016/10/184502/polisi-akui-ott-kemhub-terkait-administrasi-perkapalan, diunduh 2 Desember 2016. 5

perlindungan hukum terhadap perusahaan angkutan laut pada saat pengurusan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL) di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan RI. Dengan penelitian lapangan yang dilakukan oleh penulis maka akan diketahui apakah hak-hak perusahaan angkutan laut telah dipenuhi oleh apartur sipil negara sebagaimana diamanatkan oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. 1.2 Rumusan Masalah a. Bagaimana proses dan persyaratan Pengurusan Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut? b. Bagaimanakah pemenuhan hak-hak perusahaan angkutan laut pada saat pengurusan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI? 1.3 Keaslian Penelitian Tulisan tentang Perlindungan Hukum Terhadap Perusahaan Angkutan Laut pada saat pengurusan Surat izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI, belum pernah dilakukan oleh peneliti lainnya. Ternyata tidak ditemukan tulisan yang sama dan sepanjang pengetahuan penulis belum pernah ada. Tulisan yang memiliki kemiripan yang ditemui oleh penulis yaitu tesis di tahun 2015 yang berjudul Perlindungan Hukum atas Keterlambatan Pengiriman Barang Terhadap Penguna Jasa Transportasi 6

Laut. Tesis tersebut ditulis oleh Sahattua P. Simatupang, Capt. Mahasiswa Magister Hukum Universitas Gajah Mada. Perlindungan Hukum atas Keterlambatan Pengiriman Barang Terhadap Penguna Jasa Transportasi Laut didasarkan pada aspek perlindungan konsumen sedangkan penelitian Perlindungan Hukum terhadap Perusahaan Angkutan Laut pada saat Pengurusan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut RI didasarkan pada aspek pelayanan publik. 1.4 Tujuan Penelitian a. Mengetahui dan mengkaji proses dan persyaratan pengurusan Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut. b. Mengetahui pemenuhan hak-hak perusahaan angkutan laut pada saat pengurusan Surat izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI. 1.5 Manfaat Penelitian a. Teoritis Secara teoritis penulisan ini berguna untuk pengembangan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pelayaran, pelayanan publik, perizinan, dan aparatur sipil negara. 7

b. Praktis Secara praktis penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi Pemerintah untuk memenuhi hak perusahaan angkutan laut pada saat pengurusan Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut. Tidak hanya izin kapal tetapi segala bentuk macam perizinan dan sertifikat lainnya agar alur proses pengajuan dokumen jelas, dalam artian pemohon dapat mengakses secara langsung alur permohonan. Disamping itu prosedur perizinan dapat dijalankan sesuai ketentuan yang berlaku oleh aparat pemerintah sehingga tidak merugikan perusahaan angkutan laut atau pemohon perizinan secara umum. Kerugian yang dimaksud adalah kerugian baik secara materiil maupun waktu. 8