BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film dapat diartikan dalam dua pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid yang digunakan untuk menyimpan gambar negatif dari sebuah objek. Yang kedua, film diartikan sebagai lakon atau gambar hidup. Dalam konteks khusus, film diartikan sebagai lakon hidup atau gambar gerak yang biasanya juga disimpan dalam media seluloid tipis dalam bentuk gambar negatif. Meskipun kini film bukan hanya dapat disimpan dalam media selaput seluloid saja. Film dapat juga disimpan dan diputar kembali dalam media digital. 1 Film adalah gambar hidup, juga sering di sebut movie. Film, secara kolektif sering disebut cinema. Gambar hidup adalah bentuk seni, bentuk populer dari hiburan, dan juga bisnis. Film dihasilkan dengan rekaman dari orang berbeda (termasuk fantasi dan figure palsu) dengan kamera, dan atau animasi. Dan film cenderung memberikan inspirasi terhadap kehidupan sosial masyarakat sehari-hari. Penonton merasakan pengaruh pesan yang disampaikan melalui media massa film, sehingga memberikan efek yang positif bagi sebagian penonton, akan tetapi tidak sedikit juga penonton yang merasakan efek negatif 1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, PT. Citra Aditya Bakti, 2003 hal. 217. 1
2 dari pesan yang disampaikan melalui media massa film, oleh sebab itu dapat disimpulkan media film mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan sosial masyarakat serta keluarga. Film mangga golek matang di pohong (The Mangoes) Karya Tonny Trimarsanto adalah film bertema keluarga ini menceritakan komunikasi hubungan antara Orang Tua dan Anak seperti yang mengisahkan tentang Muhamad Zein Pundagau yang menjadi waria dan mengubah namanya menjadi Renita. Tradisi di lingkungan keluarganyalah yang memaksa dia harus pergi karena ayahnya adalah seorang guru agama dan pemimpin, keputusan Renita tidak dapat diterima oleh keluarganya 2. Pada film ini Renita konflik dengan Orang Tuanya menyebabkan hubungan komunikasi keluarga antara Renita dan Orang Tuanya menjadi tidak harmonis sehingga Renita di usir oleh keluarganya. Contoh yang lain bertema keluarga adalah film Quen Bee, yang menceritakan Queenita Siregar dengan Ayahnya yang berhasrat mencalonkan diri jadi Presiden, sejak itu kehidupan Queen berubah, dan menjadi makin rumit. Adanya aparat keamanan yang disiapkan untuk melindungi Capres dan keluarganya makin membuat hidup Queen terkekang. Dalam film ini, hubungan keluarga dan juga komunikasi orang tua dan anak tidak baik 3. 2 http://indosinema.com/2013/03/6-film-indonesia-tayang-di-southeast-asian-film-festival-2013 pada tanggal 21 januari, pukul 07.00 3 http://edratna.wordpress.com/2009/06/08/hubungan-orangtua-dan-anak-yang-terkadang-sangat-sulit/ pada tanggal 22 januari 2014, pukul 17.00
3 Hafalan Solat Delisa merupakan film bertema keluarga Indonesia yang dirilis pada 22 Desember 2011. Film bertema keluarga ini menjadi film terlaris ketiga di Indonesia pada tahun 2011 dengan meraih jumlah penonton sebanyak lebih dari 642 ribu orang yang disutradarai oleh Sony Gaokasak serta dibintangi oleh Nirina Zubir dan Reza Rahadian. Film ini diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama. Seluruh pengambilan adegan film ini dibuat di banda Aceh 4. Delisa adalah gadis kecil yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh. Delisa merupakan anak bungsu dari keluarga Abi Usman. Ayahnya bertugas disebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan Ibunya, Ummi Salamah. Sejak kecil, keluarga Abi Usman menanamkan nilai agama kepada anak anaknya termasuk kepada Delisa. Pada awalnya, kehidupan mereka berjalan dengan normal dan riang. Tapi, ketika Delisa sedang menjalani ujian praktek bacaan shalat, Tsunami menerpa. Disinilah Delisa mulai digambarkan tertimpa musibah yang sangat besar. Beruntung Delisa selamat dari hantaman Tsunami walaupun ia harus kehilangan ibu dan kakak kakaknya serta salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi karena karena terluka parah. Delisa dapat diselamatkan oleh seorang relawan Amerika Serikat, Smith dan dirawat oleh seorang suster yang juga relawan Amerika, Sofie. Secara perlahan Delisa mulai dapat memulihkan kesehatan dan kembali mendapatkan keceriaan hidupnya. Keceriaan tersebut 4 http://www.indonesianfilmcenter.com/film/hafalan-shalat-delisa.html, pada tanggal 5 februari 2014, pkl 13.30
4 semakin bertambah setelah ayahnya, Abi Usman yang bekerja jauh di luar kota datang untuk menjemputnya. Kini, Delisa dan Abi Usman telah kembali dikehidupan nyata, dimana mereka harus menghadapi berbagai tantangan hidup yang baru setelah bencana tsunami menghabiskan semua harta dan mengambil orang orang yang mereka sayangi. Dalam film ini menggambarkan hubungan komunikasi yang sangat dekat antara Orang Tua dan Anak dengan segala keterbatasan dan kesederhanaannya dari orang tua. Salah satu contoh kedekatan mereka adalah pemberian hadiah kepada anaknya, apabila sudah hafal bacaan shalat. Dalam skripsi ini, peneliti bermaksud ingin melihat bagaimana komunikasi Orang Tua dan Anak didalam film ini. Pesan film mengenai komunikasi Orang Tua dan Anak di bangun atas tanda tanda, dan tanda tanda itulah yang akan diteliti dengan mempergunakan Semiotika John Fiske, yang mana terdiri dari 3 level analisa, yaitu Level Realitas, Representasi, dan Ideologi. Alasan mempergunakan semiotika John Fiske adalah dikarenakan pada level satu dan kedua, yaitu Realitas dan Representasi, bisa dilihat bagaimana kode ekpresi, teknik penggunaan kamera ikut berperan dalam membentuk pesan komunikasi.
5 1.2 Fokus Penelitian Berdasarkan uraian di atas yang menjadi pokok permasalahannya yaitu, Bagaimana Komunikasi orang tua dan anak dalam film Hafalan Shalat Delisa, dengan mempergunakan semiotika John Fiske. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam film Hafalan Shalat Delisa, dengan mempergunakan semiotika John Fiske. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis Dari aspek teoritis diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu komunikasi secara umum dan khususnya mengenai komunikasi Orang Tua dan Anak dalam film. 1.4.2 Manfaat Praktis Dari aspek praktis penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi sutradara atau produser dalam film Hafalan Solat Delisa untuk lebih berkarya menghadirkan sisi-sisi positif bagi kehidupan penontonnya.