PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA ANAK TUNARUNGU USIA 7-10 TAHUN ( STUDI KASUS PADA TINA DAN VIKI )

dokumen-dokumen yang mirip
PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Seperti yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

REPRESENTASI KEHIDUPAN SOSIAL ANAK USIA 9-12 TAHUN BERWUJUD BAHASA: KAJIAN LEKSIKON PEMEROLEHAN BAHASA ANAK SKRIPSI

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa oleh anak-anak merupakan salah satu prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipelajari secara sosial oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak yang terlahir ke dunia ini secara alamiah telah dilengkapi

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh pembicara melalui alat-alat artikulasi dan diterima melalui alat

KONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA ORANG BENGKULU DI KOS PUJI PABELAN KARTASURA (SEBUAH TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. manusia tentunya membutuhkan alat komunikasi yang berupa bahasa guna

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selalu berkaitan dengan menggunakan referensi yang berhubungan, sehingga

KATA CINTA DALAM BAHASA INDONESIA KAJIAN MORFOLOGI DAN SEMANTIK

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan hakikatnya, bahasa dimiliki oleh manusia saja. Tuhan memberi

BAB I. dibedakan dari pembelajaran bahasa (language learning). Pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk

Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN BAHASA RESEPTIF DAN BAHASA EKSPRESIF PADA ANAK TUNARUNGU USIA SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemerolehan bahasa adalah pemerolehan bahasa, seperti fonologi,

BAB I PENDAHULUAN. ada dua proses yang terjadi, yaitu proses kompetensi dan proses performansi.

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM IKLAN ROKOK DI MAJALAH CAKRAM

PEMEROLEHAN RAGAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 2 TAHUN (Studi kasus) ABSTRAK

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. sepuluh. Menurut Kridalaksana kelas kata terbagi sepuluh macam sebagai

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCAKAP CAKAP PADA KELOMPOK B DI RA NURUL HIKMAH RINGINHARJO SRAGEN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

BAB I PENDAHULUAN. atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan ide, gagasan, atau pendapat. Alat komunikasi itu disebut

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan karena bahasa telah menjadi bagian dari kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa ibu merupakan kemampuan yang dimiliki hampir

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Intan Mara Mutiara, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dardjowidjojo (2005: 5) untuk berkomunikasi, seseorang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan secara lisan adalah hubungan langsung. Dalam hubungan langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjang dalam kehidupan manusia. Peranan suatu bahasa juga sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

Journal Polingua Scientific Journal of Linguistic, Literature and Education

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia pendidikan. Anak sekolah di taman kanak-kanak hingga mahasiswa di

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

ANALISIS TEKS INFORMASI LALU LINTAS DI WILAYAH SURAKARTA

ERIZA MUTAQIN A

ANALISIS PENGGUNAAN SINGKATAN SMS PADA RUBRIK GAUL DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI DESEMBER-JANUARI 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dipergunakan sebagai alat komunikasi antarmasyarakat. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA PADA KARYA- KARYA TULIS SISWA TUNARUNGU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMALB-B NEGERI SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi. Dalam berkomunikasi manusia memerlukan. paling utama adalah sebagai sarana komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Sudah berabad-abad yang lalu manusia menggunakan bahasa, baik bahasa tubuh, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya tidak dapat berjalan sempurna. daripada bahasa tulis. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini peranan bahasa sebagai alat komunikasi masih sangat penting. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan peradaban dan kebudayaan serta satuan lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. individu lain dalam kehidupan sehari-hari. Dalam berinteraksi itulah manusia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

KAIDAH FONOTAKTIK GUGUS KONSONAN KATA-KATA BAHASA INDONESIA YANG BERSUKU DUA

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. huruf, kata dan bahasa. Bunyi bahasa yang dihasilkan penderita khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan. komunikasi harus mampu mengekspresikan konsep-konsep yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

Transkripsi:

PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA ANAK TUNARUNGU USIA 7-10 TAHUN ( STUDI KASUS PADA TINA DAN VIKI ) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah OLEH : YOSINTA DESY K A310050180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Poedjosoedarmo (2001: 169), bahasa adalah sistem simbol lisan yang arbitraris, dengan mana anggota masyarakat saling berkomunikasi. Sedangkan menurut Dardjowidjojo (2005: 16), bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbriter. Biasanya dipakai oleh suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan beriteraksi antar sesamanya, berlandasakan pada budaya yang mereka miliki bersama. Menurut Kridalaksana (dalam Abdul Chaer,2003: 32), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbriter. Digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Penguasaan kosakata memungkinkan seseorang dapat berbahasa dengan benar dan baik pula. Dengan kata lain, kualitas ketrampilan berbahasa seseorang jelas bergantung pada kualitas dan kuantitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa. Kosakata merupakan unsur bahasa yang penting dan perlu dipelajari, dipahami, dan dimengerti agar dapat digunakan dengan baik dan benar. Pemerolehan bahasa adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya (native language). Bahasa ibu adalah padanan untuk istilah inggris native language. Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai atau diperoleh anak. Bahasa inggris untuk anak dan orang Inggris adalah bahasa ibu. Begitu juga bila anak Indonesia lahir

dan dibesarkan di Boston, dan dari kecil dia memakai bahasa inggris, maka bahasa Inggris adalah bahasa ibunya. Dardjowidjojo, (2005: 243-244) menyebutkan bahwa pada umumnya kebanyakan ahli kini berpandangan bahwa anak di mana pun juga memperoleh bahasa pertamanya dengan memakai strategi yang sama. Kesamaan ini tidak hanya dilandasi oleh biologi dan neurologi manusia yang sama, tetapi juga oleh pandangan mentalistik yang menyatakan bahwa anak telah dibekali dengan bekal kodrati pada saat dilahirkan H.R. Myklebust (dalam Buwana dan Cecilia, 2000: 40), mengemukakan bahwa pemerolehan bahasa anak yang mendengar berawal dari adanya pengalaman atau situasi bersama antara bayi dengan ibunya dan orang-orang lain yang berarti baginya dalam lingkungan terdekatnya. Anak tidak diajarkan kata-kata kemudian diberitahu artinya, melainkan melalui pengalamannya ia belajar menghubungkan antara pengalaman dan lambang bahasa batini (inner language). Baru setelah itu, anak mulai memahami hubungan antara lambang bahasa dengan benda atau kejadian yang dialaminya, dan terbentuklah bahasa reseptif anak. Setelah bahasa reseptif agak terbentuk, anak mulai mengungkapkan diri melalui pendengaran. Secara umum anak tunarungu mempunyai perbedaan dengan anak mendengar. Penyebabnya adalah kondisi fisik, kecenderungan emosi, dan karakteristik intelektualnya. Anak tunarungu dalam perkembangannya mendapatkan hambatan-hambatan yang mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri terutama efek dari keadaan kurang mendengar. Kurangnya pendengaran mempengaruhi pula proses komunikasi, pengertian, pembicaraan, membaca dan bahasa. Sebagai anak dengan intelegensi dan alat bicara normal, walaupun

terhambat pendengarannya, mereka bisa berbahasa. Dalam memperoleh bahasa baik kosa kata, struktur morfologis, maupun struktur sintaksis, mereka mempunyai karakteristik tersendiri dibanding anak yang mempunyai pendengaran normal. Anak tunarungu akan belajar memahami ujaran melalui media membaca ujaran. Membaca ujaran merupakan unsur atau dasar sistem bahasa batinnya. Batini anak tunarungu terdiri dari kata-kata sebagaimana tampil pada gerak dan corak sebagai pengganti bunyi bahasa yang berupa vokal, konsonan, dan intonasi pada anak mendengar. Sama seperti keadaan anak mendengar, pada anak tunarungu kemampuan bahasa ekspresif (bicara) baru dapat dituntut setelah terjadi perkembangan bahasa reseptif. Pengalaman atau situasi bersama dengan orang tua (ibunya) merupakan persyaratan pertama. Dapat dikatakan bahwa masukan bahasa dalam jumlah besar merupakan suatu syarat sebelum anak tunarungu dituntut mengekspesikan diri melalui bicara. Dalam melaksanakan interaksi sosial yang berhubungan dengan bahasa, anak-anak tidak pernah lagi memikirkan apakah katakata itu memenuhi persyaratan fonologi, morfologi, dan sintaksis. Peneliti mengetahui selama ini, bahwa penelitian tentang pemerolehan bahasa anak tunarungu belum banyak dilakukan, dan sangat menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pemerolehan bahasa Indonesia anak tunarungu usia 7-10 tahun. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini ada tiga masalah yang perlu dibahas. 1. Bagaimana pemerolehan kosa kata anak tunarungu usia 7-10 tahun studi kasus pada Tina dan Viki?

2. Bagaimana pemerolehan struktur morfologis anak tunarungu usia 7-10 tahun studi kasus pada Tina dan Viki? 3. Bagaimana pemerolehan struktur sintaksis anak tunarungu usia 7-10 tahun studi kasus pada Tina dan Viki? C. Tujuan Penelitian Ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Untuk memperoleh deskripsi secara objektif tentang pemerolehan kosa kata anak tunarungu usia 7-10 tahun, studi kasus pada Tina dan Viki. 2. Untuk memperoleh deskritif secara obyektif tentang pemerolehan struktur morfologis anak tunarungu usia 7-10 tahun, studi kasus pada Tina dan Viki. 3. Untuk memperoleh deskritif secara obyektif tentang pemerolehan struktur sintaksis anak tunarungu usia 7-10 tahun, studi kasus pada Tina dan Viki. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis Diharapkan hasil penelitian dapat memperkaya khasanah penelitian bahasa khususnya pada disiplin psikolinguistik tentang pemerolehan bahasa. 2. Manfaat Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi informasi yang shohih berkaitan dengan pemerolehan kosakata, struktur morfologis, struktur sintaksis anak tunarungu, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengajaran bahasa untuk penderita tunarungu.

E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan disajikan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang penelitian yang akan dilakukan. Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Bab I Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan pustaka dan landasan teori. Pada bab ini diungkapkan beberapa tinjauan pustaka beserta teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang akan dikaji. Bab III Metode penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, bentuk dan strategi penelitian, sumber data dan data, objek penelitian, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data, dan penyajian hasil analisis. Bab IV Hasil penelitian, meliputi Untuk memperoleh deskripsi secara objektif tentang pemerolehan kosakata anak tunarungu usia 7-10 tahun, studi kasus pada Tina dan Viki, Untuk memperoleh deskritif secara obyektif tentang pemerolehan struktur morfologis anak tunarungu usia 7-10 tahun, studi kasus pada Tina dan Viki, Untuk memperoleh deskritif secara obyektif tentang pemerolehan struktur sintaksis anak tunarungu usia 7-10 tahun, studi kasus pada Tina dan Viki. Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran.