EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU. Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau

dokumen-dokumen yang mirip
Faisal 1) 1) 19 Lembah Melintang Pasaman Barat.

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN KELENGKAPAN MENGAJAR MELALUI IN-HOUSE TRAINING DI SMPN 4 PASAMAN

Zulpan 1) 1. SMK N 1 Gunung Tuleh Keywords: learning ability of teachers, panel discussions, the Council Subject teachers.

PERAN KERJA NYATA PENGAWAS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR KBM DI SDN 18 LUHAK NAN DUO

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU MELALUI WORKSHOP DI SDN 20 SUNGAI LIMAU

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPPH MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH PENGAWAS TK DI KABUPATEN PASAMAN BARAT

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU GEOGRAFI MELALUI WORKSHOP DI SMAN 1 PASAMAN

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI ON THE JOB TRAINING DI SMP NEGERI 2 RANAH BATAHAN

HARLINA .

Yunisra .

PELAKSANAAN TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL SEBAGAI IMPLEMENTASI KERJA KEPALA SEKOLAH DI SMAN 2 PASAMAN

PENINGKATAN PERILAKU PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMAN 1 PASAMAN.

PENINGKATAN KUALITAS PENYUSUNAN RPP MELALUI MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH OLEH GURU DI SDN 18 SUNGAI LIMAU

PENERAPAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN PENDEKATAN REALISTIK DI SMA NEGERI 2 LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI IN HOUSE TRAINING

Ali Arman 1) SMAN 1 Lembah Melintang Kabupaten Pasaman Barat

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MELALUI SUPERVISI AKADEMIK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUANTUM LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS X.IPA.3 SMAN 1 LEMBAH MELINTANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS II SDN 12 LEMBAH MELINTANG

Ilmi SMA N 1 Lembah Melintang

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN SOSIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS X IPS

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

Mistiawati SMAN 1 Pasaman

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING STRUCTURES (CLS ) PADA SISWA KELAS VII

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY UNTUK MENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN TENTANG KEBEBASAN BERORGANISASI

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Syafril SMA N 1 Lembah Melintang Keywords: Learning Outcomes, IPS, Learning Model CooperativeLearning stuctures (CLS)

Penerapan Model Pembelajaran Guided Note Taking

Yeni Fitria SMPN 1 Sasak Ranah Pasisie

PADA SISWA KELAS XII.IPS4 SMA N 1 KINALI

Yusliana 1) 1 SDN 18 Lembah Melintang. Keywords: Interest in Learning, Teaching PE, learning model demonstration

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN GEOGRAFI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT PADA SISWA KELAS X.

Suharyanto. UPT Dinas Pendidikan Kec.Tembarak Kab. Temanggung Kata kunci : Kompetensi, Guru TK, Bimbingan Berkelanjutan, RKH

Hasil Belajar, Pembelajaran Tematik, Metode Make A Mact

Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG PERTUMBUHAN TUMBUHAN MELALUI METODE EKSPERIMEN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN SIPETE

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat digolongkan menjadi dua yaitu: tenaga pendidik (guru) dan tenaga

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE SNOWBALL THOROWING PADA SISWA KELAS XII.IPA2 SMA NEGERI 1 KINALI

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Midrawati SMAN Negeri 1 Lembah Melintang

Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Halaman 269

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KOMPETENSI MEMBERIKAN LAYANAN SECARA PRIMA KEPADA PELANGGAN DENGAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENGAJAR TEMATIK DI KELAS RENDAH DENGAN KEGIATAN PEER TEACHING PADA GURU DI SDN 27 PANGIAN

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN SEMI-INDIVIDUAL

Dasniati 1) 1 SDN 03 Batang Gasan.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

Volume 7 Nomor 1 Juli 2017 P ISSN : E ISSN :

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS V SDN 1 BANGGA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DOUBLE LOOP PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Transkripsi:

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN MIPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK DI SMP N 3 TALAMAU Yasman 1) 1 SMP N 3 Talamau Email: yazman@gmail.com Abstract Based on the observations that have been researchers did a teacher at SMP N 3 Talamau, it was found that the ability of teachers to make learning media is still low. The purpose of this study is to describe and obtain information about the effectiveness of learning Mathematics media to improve learning media Through Academic Supervision in SMP N 3 Talamau. This research is a school action. The procedure in this research include planning, action, observation and reflection. The study consisted of two cycles of the four meetings. Subject of the study consisted of two teachers of SMP N 3 Talamau. Data were collected by using observation sheet. Data were analyzed using percentages. The results showed that the effectiveness of learning Mathematics media to improve learning outcomes through the Academic supervision in SMP N 3 Talamau function properly. This is evidenced by the increased effectiveness of learning Mathematics media to improve learning outcomes through the Academic supervision in SMP N 3 Talamau from the first cycle to the second cycle. The average ability of students and teachers in improving the effectiveness of instructional media in the first cycle was 57.27 with less category and the second cycle is 81.87 with both categories. Keywords: Effectiveness of Mathematics instructional media, Improve learning outcomes, Academic Supervision Abstrak Berdasarkan hasil pengamatan yang telah peneliti lakukan guru di SMP N 3 Talamau, ditemukan bahwa kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mendapatkan informasi tentang Efektifitas media pembelajaran MIPA untuk meningkatkan media pembelajaran Melalui Supervisi Akademik di SMP N 3 Talamau. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Prosedur penelitian dalam penelitian ini meliputi perencanaan, tindakan, obeservasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 2 orang guru SMP N 3 Talamau. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembaran obeservasi. Data dianalisis dengan menggunakan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas media pembelajaran MIPA untuk meningkatkan hasil pembelajaran Melalui supervise Akademik di SMP N 3 Talamau berfungsi dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan efektifitas media pembelajaran MIPA untuk meningkatkan hasil pembelajaran Melalui supervise Akademik di SMP N 3 Talamau dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan siswa dan guru dalam meningkatkan efektifitas media pembelajaran pada siklus I adalah 57.27 dengan kategori kurang dan pada siklus II adalah 81.87 dengan kategori baik. Kata Kunci:Efektifitas media pembelajaran MIPA, Meningkatkan Hasil pembelajaran, Supervisi Akademik JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 153

PENDAHULUAN Pendidikan adalah proses merubah manusia menjadi lebih baik, lebih mahir dan lebih terampil. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dibutuhkan strategi yang disebut dengan strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran terkandung tiga hal pokok yakni perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Usaha-usaha untuk mempersiapkan guru menjadi profesional telah banyak dilakukan. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua guru memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya. Hal itu ditunjukkan dengan kenyataan (1) guru sering mengeluh kurikulum yang berubah-ubah, (2) guru sering mengeluhkan kurikulum yang syarat dengan beban, (3) seringnya siswa mengeluh dengan cara mengajar guru yang kurang menarik, (4) masih belum dapat dijaminnya kualitas pendidikan sebagai mana mestinya (Imron, 2000:5). Proses pengembangan kinerja guru terbentuk dan terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di tempat mereka bekerja. Selain itu kinerja guru dipengaruhi oleh hasil pembinaan dan supervisi guru (Pidarta, 1992:3). Pada pelaksanaan KTSP menuntut kemampuan baru pada guru untuk dapat mengelola proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Tingkat produktivitas sekolah dalam memberikan pelayanan-pelayanan secara efisien kepada pengguna (peserta didik, masyarakat ) akan sangat tergantung pada kualitas gurunya yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual dan kelompok. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang sangat penting 154 sebelum pelaksanaan pembelajaran. Perencanaan yang matang diperlukan supaya pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif. Perencanaan pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan hasil belajarsiswa. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang 8 Standar Nasional Pendidikan menyatakan standar proses merupakan salah satu SNP untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup: 1) Perencanaan proses pembelajaran, 2) Pelaksanaan proses pembelajaran, 3) Penilaian hasil pembelajaran, 4) dan pengawasan proses pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran tersebutsangat berdampak pada hasil belajar siswa dalam belajar. Media pembelajaran dikembangkan oleh guru secara menarik dan agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Menurut Syiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1996 : 136) mengemukakan bahwa kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media pembelajaran berfungsi untuk memberikan suasana baru untuk anak JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 154

belajar. Salah satu bagian dari perencanaan pembelajaran yang sangat penting dibuat oleh guru sebagai pengarah pembelajaran adalah media pembelajaran yang yang menarik sehingga meningkatkan hasil belajar. Media pembelajaran memberikan tampilan tentang apa saja yang harus dicapai guna menggapai tujuan pembelajaran dan cara seperti apa yang akan digunakan. Media pembelajaran adalah suatu alat dalam proses pembelajarn yang berisikan rancangan pembelajaran. Media pembelajaran ini dibuat untuk memacu siswa dalam belajar agar tidak agar tidak bosan dalam kelas. Dengan melihat pentingnya Media pembelajaran ini, guru semestinya membuat media pembelajaran. Pendidikan adalah proses merubah manusia menjadi lebih baik, lebih mahir dan lebih terampil. Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya dibutuhkan strategi yang disebut dengan strategi pembelajaran. Dalam strategi pembelajaran terkandung media pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi untuk menarik proses pembelajaran sehingga menjadi menyenangkan. Selain itu media pembelajaran juga memuat peta konsep seperti apa untuk menguji sejauh mana keberhasilan pembelajaran. Media pembelajaran adalah instrument perencanaan yang lebih spesifik dari mencatat buku dalam belajar.. Media Pembelajaran ini dibuat untuk membantu guru dalam mengajar agar tidak terlalu banyak guru berbicara di depan kelas. Dalam penggunaan media pembelajaran terus di lakukan supervise. Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al; 2007). Hasil pengamatan di tahun pelajaran 2015/2015 di SMP N 3 Talamau didapatkan yaitu hanya beberapa guru yang membuat media pembelajaran Secara kualitas, media pembelajaran yang baik baru mencapai beberapa orang guru. Selain itu masalah yang terjadi di lapangan masih ditemukan adanya guru (baik di sekolah negeri maupun swasta) yang tidak bisa membuat media pembelajaran Untuk mengatasi permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian tentang efektifitas Media pembelajaran MIPA untuk meningkatkan hasil pembelajaran melalui supervise akademik di SMP N 3 Talamau. Dengan metode tersebut diharapkan setelah kegiatan, guru yang media pembelajaran meningkat dan kualitas media pembelajaran yang baik. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah sebuah Penelitian Tindakan Sekolah yang dalam pelaksanaannya terdiri dari empat tahapan yaitu: 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observer, dan 4) refleksi. Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah, model Stephen Kemmis dan Mc. Taggart (1998) mengadopsi dari Suranto, (2000). Nasution (2003: 43) menjelaskan bahwa lokasi penelitian menunjukkan pada pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat, dan kegiatan yang dapat di observasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 3 Talamau. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru MIPA di SMP N 3 Talamau 155

terdiri dari 2 orang guru. Nama-nama guru tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini Tabel 1 Daftar Nama Subyek Penelitian No Nama guru Kode 1 Afrili Samra SPT AS 2 Harmeni yanti S.Pd HY Sedangkan waktu penelitian yang di gunakan adalah sebagai berikut: Tabel 2 Waktu Penelitian No. Siklus Waktu Penelitian 1 Siklus I 4 11 Agustus 2015 2 Siklus II 18 25 Agustus 2015 Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa persentase guru yang mengumpulkan media pembelajaran. Data kualitatif berupa pemaknaan dari persentase guru yang Membuat media pembelajaran Sumber data diperoleh dari subjek yang diteliti yaitu guru yang mengajar di SMP N 3 Talamau. Menurut Arikunto (2010: 203) Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: Lembar observasi, berguna untuk mengukur tingkat kemampuan guru dalam melakukan praktek, Panduan wawancara,dokumentasi,catatan lapangan. Untuk melihat kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran dari suatu pertemuan ke pertemuan selanjutnya, dan dari siklus I ke siklus II digunakan persentase. Adapun kriteria penilaian sebagai berikut: 80 100 = A (Baik) 60 79 = B (Cukup) 40 59 = C (Kurang) < 54 = D (Sangat Kurang) HASIL PENELITIAN Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan siklus 1 pada setiap pertemuannya. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1. Setelah dilakukan Supervisi Akademik terhadap guru dalam menyusun media pembelajaran MIPA, maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 5 Daftar Nilai Kualitas Media pembelajaran Pada Siklus I No Kode Nama Guru Nilai Rata-Rata media pembelajaran MIPA 1 AS 60.83 2 HY 58.08 Rata-rata Kualitas media pembelajaran 57.27 MIPA Sumber : Lembar obervasi terhadap Media pembelajaran. Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas media pembelajaran yang dibuat oleh guru masih berada pada kategori kurang Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, belum terdapat guru yang memiliki nilai rata-rata penyusunan program meningkatkan efektifitas belajar mengajar diatas 80. 156 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 156

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 61.5 61 60.5 60 59.5 59 58.5 58 57.5 57 56.5 Nilai Kualitas Media pembelajaran MIPA Pada Siklus I 60.83 AS 58.08 Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan Supervisi Akademik dalam meningkatkan hasil pembelajaran dan hasil analisis dari lembaran nilai observasi, maka ditemukakan bahwa secara keseluruhan rata-rata guru masih belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang diperoleh oleh guru masih berada dibawah nilai 80. Pada siklus satu ini rata-rata kemampuan guru membuat media pembelajaran masih berada pada kategori kurang dengan nilai 57.27 Hal ini berarti, tindakan yang diberikan masih belum berhasil. Untuk itu, kegiatan ini dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II ini peneliti melakukan kegiatan observasi terhadap seluruh kejadian yang terjadi selama tahap pelaksanaan siklus 2 pada setiap pertemuannya. Selain itu peneliti juga mengidentifikasi masalah-masalah lanjutan yang timbul dari pelaksanaan tindakan di siklus 1. Setelah dilakukan Kegiatan Supervisi Akademik terhadap guru dalam JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN HY membuat media pembelajaran, maka didapat hasil sebagai berikut: Tabel 2 Daftar Nilai Kualitas Media Pembelajaran MIPA Pada Siklus 2 Kode Nilai Rata-Rata No Nama Media Guru pembelajaran MIPA 1 AS 80.73 2 HY 78.05 Rata-rata Kualitas Media 81.87 pembelajaran MIPA Sumber : Lembar obervasi terhadap media pembelajaran MIPA Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa rata-rata kualitas program meningkatkan efektifitas belajar mengajar yang dibuat oleh guru adalah 81.87 yang sudah berada pada kategori baik. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, seluruh guru telah memiliki nilai rata-rata program meningkatkan efektifitas belajar mengajar diatas 80. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini : 81 80 79 78 77 76 Nilai Kualitas Media pembelajaran MIPA Pada Siklus I 80.73 AS 78.05 HY Series 1 Gambar 1 Kualitas media pembelajaran MIPA Pada siklus II 157

Berdasarkan hasil analisis terhadap siklus I dan Siklus II tentang kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran, terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran pada siklus I adalah 57.27 dan pada siklus II adalah 81.87. berdasarkan hal ini, maka terjadi peningkatakan kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Untuk lebih jelasnya dapat tentang peningkatan kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini dibawah ini : Tabel 3 Kemampuan guru Dalam membuat media pembelajaran MIPA pada Siklus I ke Siklus II No Siklus Rata-rata 1 SIKLUS I 57.27 2 SIKLUS II 81.87 100 50 0 Perkembangan kemampuan Guru dalam Membuat media pembelajaran MIPA Siklus I siklus II Series 1 Gambar 2 Perkembangan Kemampuan guru Membuat media pembelajaran (Perbandingan Siklus I dan Siklus II). PEMBAHASAN Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan Guru yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena Guru merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur proses belajar mengajar dan bekerjasama dengan guruguru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan keprofesionalan Guru ini pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya, Guru memahami kebutuhan sekolah yang ia pimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya pada kompetensi yang ia miliki sebelumnya, melainkan bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan terwujud. Sebagai salah satu wujud dari profesionalisme Guru, maka Guru harus memiliki Media pembelajaran MIPA dan menjalankan program tersebut. Menyusun sebuah Media pembelajaran salah satu tugas yang wajib dilaksanakan oleh guru sebagai seorang supervisor. Dalam meningkatkan efektifitas kegiatan belajar mengajar ini dituntut kompetensi dan kemampuan Guru sehingga program yang dibuat oleh Guru dapat memberikan dampak yang positif bagi perkembangan guru dan kemajuan sekolah. Berdasarkan penelitian di atas maka diperoleh hasil bahwa melalui kegiatan Supervisi Akademik dapat meningkatkan kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran. Dengan Supervisi Akademik ini, Guru lebih mendapatkan pembimbingan secara langung dalam membuat media pembelajaran dan menerima penyajian materi untuk menambah wawasan mereka. selain itu, melalui Supervisi Akademik ini Guru dapat berbagi dengan Guru lainnya dalam 158 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 158

hal kesulitan yang mereka hadapi dalam membuatmedia pembelajaran. Hal ini sejalan dengan tujuan Supervisi Akademik. Supervisi Akademik menurut (Muslim, 2010: 95), pada dasarnya adalah untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman para Guru dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pemimpin pendidikan terutama sekali dalam masalah manajemen sekolah dan manajemen proses belajar mengajar yang dilakukan guru disekolah masing-masing. Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui masalah dan kesulitan sekolah yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksnaan, dan evaluasi. 2. Mengatasi kesulitan Guru dan bekerjasama dengan orang tua murid. 3. Mengembangkan kemampuan profesional Guru Berdasarkan data awal kemampuan Guru dalam membuat membuat media pembelajaran rata-rata kemampuan Guru masih sangat rendah bahkan terdapat Guru yang tidak membuat Program Efektifitas kegiatan belajar mengajar. Namun setelah dilakukan penelitian tindakan ini, seluruh Guru telah membuat media pembelajaran. Selain itu, kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran pada siklus I adalah 57.27 dengan kategori kurang dan pada siklus II adalah 81,87 dengan kategori baik. Berdasarkan analisis terhadap data penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Guru sudah memiliki kemampuan yang baik dalammembuat media JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN pembelajaran. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan kemampuan Guru dari kategori kurang pada siklus I menjadi kategori baik pada siklus II dalam hal membuat media pembelajaran. Artinya, Guru telah memiliki pemahaman dan kemampuan yang baik dalam membuat media pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Supervisi Akademik dalam meningkatkan kemampuan Guru dalam membuat media pembelajaran di SMPN 3 Talamau. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang terurai pada bab IV, kami dapat menyimpulkan bahwa: 1. Supervisi akademik secara berkelanjutan terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran di SMP N 3 Talamau. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah media yang berkualitas baik setelah supervise akademik. 2. Langkah-langkah yang mengakibatkan terjadinya peningkatan kompetensi guru dalam menyusun media pembelajaran tersebut meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. Pengumuman rencana supervisi terhadap guru. b. Pelaksanaan supervise individual, dimana setiap guru diminta mempresentasikan media pembelajaran-nya kepada guru, kemudian guru lain memberikan masukan terhadap kekurangan media pembelajaran tersebut. 3. Untuk mengecek originalitas media pembelajaran yang disusun guru, guru melakukan supervise kelas. Hal 159

ini dilakukan untuk menerapkan mediatersebut di kelas. Jika sesuai maka dapat dipastikan, kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran tersebut benar. SARAN 1. Untuk kawan-kawan guru, pelaksanaan supervisi individual sangat cocok digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam membuat media pembelajaran yang selama ini masih menjadi administrasi yang masih sulit diminta dari guru-guru kita. 2. Untuk pengawas diharapkan dapat memberikan masukan yang lebih jelas dan terarah dalam pembinaan terhadap guru. DAFTAR PUSTAKA Depdiknas. 2009. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Biro Imron. Supervisi Akademik; Materi Pelatihan Penguatan Kemampuan Guru; Jakarta: Surya Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka Cipta. Nasution. 2003. Metode Research, Jakarta : PT. Bumi Aksara. Kemmis, S dan R. Mc Taggart. (1988). The Action Research Planner. Victoria: Deakin University. Arikunto,S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Pidarta. 1992. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Muslim Ibrahim.2010. Model-model Belajar CBSA. Bandung: Sinar Baru. 160 JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN 160