BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Menginstal Sistem Operasi

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

MENGOPERASIKAN SISTEM OPERASI

PC STAND ALONE. Alat yang menyediakan dan mengalirkan listrik secara kontinu dan tidak terputus kepada komputer adalah :

3) Visual Studio 2008 C# (Bahasa Pemrograman)

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

PROSES BOOTING. proses pemeriksaan perangkar keras (hardware) komputer sebelum digunakan BOOTING

5. Instalasi dan Format Harddisk IDE, RAID IDE, dan SCSI

CD No Detect. Cara Mengatasi CD / DVD Tidak Terbaca

KOMPONEN UTAMA KOMPUTER

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Litelatur Masalah Hardware Komputer

Mengidentifikasi Masalah Melalui Gejala Yang Muncul

sistem komputer Komponen Sistem Komputer

Perangkat Keras (Hardware) Komputer dan Fungsinya. Didiek Prasetya M.sn

intruksi kepada CPU untuk mengakses sistem operasi. BIOS tersimpan pada Read Only

PENCARIAN KESALAHAN DASAR PADA KOMPUTER

Pengantar Sistem Komputer

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

MODUL INSTALasi WINDOWS XP

PERANGKAT KERAS KOMPUTER

Pengantar Komputer. Sistem Komputer. Salhazan Nasution, S.Kom

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. ditujukan untuk menangani pencarian spesifikasi komputer yang sesuai dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM

Melakukan Operasi Dasar Komputer

TUGAS PRAKTIKUM. Literatur Masalah Pada Hardware Komputer

PERTEMUAN KE 3 PERANGKAT KERAS KOMPUTER

Melakukan instalasi sistem operasi Dasar Dasar Kompetensi Kejuruan Kelas X Semester 1

BAB IV PEMBAHASAN. grafik dengan menggunakan diagram relasi entitas (ERD). Diagaram relasi entitas

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Instalasi FreeBSD 6.0

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Modul 2 Merakit Komputer

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

SPESIFIKASI YANG DISARANKAN Processor Pentium 133 Pentium 166 RAM 128 MB 256 MB Harddisk 2 GB dengan space bebas minimal 1 GB SPESFIKASI MINIMUM

Pengantar Hardware: Konfigurasi BIOS. Hanif Fakhrurroja, MT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. sistem yang telah dibuat. Agar dapat terlaksananya implementasi sistem dengan

Melakukan Instalasi Microsoft Windows XP Professional. Untuk Kalangan Sendiri

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TAMPILAN LAYAR

INSTRUKSI KERJA. Penggunaan Komputer Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri

Hak Cipta Pada

Modul 5 Menginstal Linux Mandrake 9.2. I. Tujuan Praktikan dapat menginstal sistem operasi Linux Mandrake 9.2

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahanpermasalahan

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Pengenalan Komputer HERY NURMANSYAH, S.T., M.T. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

6. Cara Setting BIOS yang tidak dianjurkan supaya PC dapat bekerja secara optimal adalah... a. BIOS di setting secara manual b. Setting BIOS sesuai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

3. Kegiatan Belajar 3 : BIOS dan Konfigurasi Sistem. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran


BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ULANGAN HARIAN I KELAS VII SEMESTER II TAHUN

BAB I TINJAUAN UMUM SISTEM OPERASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SOAL LATIHAN PERAKITAN KOMPUTER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1) Apa beda mode auto dan manual pada setting BIOS? 2) Bagaimana cara menyeting BIOS, supaya PC dapat bekerja dengan optimal.

INPUT PROCESS (CPU) STORAGE OUTPUT

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penyebaran informasi masih menggunakan cara selebaran ataupun melalui suratsurat

TIK Ole Ol h: Oktapiyanti

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

CARA MENGATASI KEGAGALAN WINDOWS MENDETEKSI PERANGKAT USB (USB NOT RECOGNIZED)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

2.2. Perangkat Keras dan Fungsinya

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

SOAL TKJ TYPE B TKJ. 1. Dibawah ini gambar hirarky memory komputer

Merakit Komputer Baru Ketika penulis merakit satu unit komputer baru, dan ketika rakitan sudah selesai dan tinggal memasang software, maka penulis

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

Konfigurasi Desktop BAB 2

4. Kegiatan Belajar 4 : Peripheral PC dan Setting Peripheral. a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Sistem Operasi Jaringan Linux Redhat 9

MENGAKTIFKAN DAN MEMATIKAN KOMPUTER SESUAI PROSEDUR

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Transkripsi:

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Perancangan Dalam sistem komputer, terdapat tiga komponen yang tidak akan pernah bisa dipisahkan. Jika komponen-komponen ini terpisah maka komputer tidak akan bekerja, ada 3 komponen yaitu hardware ( perangkat keras ), software ( perangkat lunak ) dan brainware ( operator ). Perangkat keras merupakan perangkat yang dapat kita sentuh seperti perangkat pemasukan, perangkat pemrosesan, perangkat keluaran dan perangkat penyimpanan. Alat-alat penyusun perangkat keras biasanya canggih sehingga dapat membentuk komputer yang bekerja berdasarkan perintah. Dengan adanya perintah yang dimengerti oleh komputer, maka perintah tersebut melakukan berbagai aktivitas pada mesin dan menjalankannya sesuai susunan perintahnya. Pada perangkat keras terdapat processing device (CPU), input device, output device, dan storage device. Perangkat lunak merupakan prosedur dan dokumentasi program yang berfungsi menyelesaikan masalah yang dikehendaki. Data elektronik merupakan bentuk software program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah. Pada perangkat lunak terdapat operating system (OS), application program dan language program. Brainware adalah orang yang mengoperasikan sebuah komputer. Perintah yang diterima komputer, seluruhnya berasal dari brainware. 28

29 Dari data yang penulis ambil menurut tekhnisi yang bekerja di salah satu took perbaikan komputer yaitu toko Alkanet komputer. ada beberapa gejala yang dialami oleh komputer jika komputer tersebut mengalami kerusakan komponen, berikut adalah tabel gejala. Tabel III.1. Tabel Gejala KODE GEJALA G-001 Kerusakan Piranti Komputer G-002 Kerusakan Piranti Input G-003 Keyboard Tidak Dikenal G-004 Kabel Keyboard Tidak Terhubung G-005 Driver Mouse Bagus G-006 Mouse Tidak Dikenal G-007 Muncul Pesan "Scanner Access Failed" G-008 Card SCSI Interface Terpasang G-009 Scanner Dinyalakan Terlebih Dahulu G-010 Muncul Pesan "Not Enough Memory" G-011 Hasil Scan Tidak Sempurna G-012 Hasil Scan Terdapat Bercak G-013 Hasil Scan Pecah-Pecah G-014 Hasil Scan Belang Sebelah G-015 Hasil Scan Tampak Besar Dilayar G-016 Kerusakan Pada Piranti Output G-017 Ada Masalah Pada Monitor

30 G-018 Layar Tidak Tampil G-019 Muncul Pesan "No Connection, Check Signal Cable" G-020 Lampu Indikator Kerlap-Kerlip G-021 Layar Tampak Goyang G-022 Ada Maghnet Di sekitar Komputer G-023 Voltase Listrik Tidak Stabil G-024 Warna Pada Layar Tidak Stabil G-025 Layar Hanya Menampilkan Satu Warna G-026 Aplikasi Mengalami Crash G-027 Layar Hanya Menampilkan 16 Warna G-028 Setting Warna Windows Benar G-029 Ada Masalah Pada Printer G-030 Hasil Print Buram G-031 Hasil Print Blur G-032 Kertas Tidak Keluar G-033 Kertas Printer Macet G-034 Ada Masalah Pada Multimedia G-035 Kabel Speaker Tidak Terhubung Dengan Baik G-036 Kabel Speaker Terhubung Dengan Baik G-037 Software Pemutar Music Rusak G-038 Kerusakan Pada Piranti Penyimpanan G-039 Ada Masalah Pada Harddisk G-040 Harddisk Terdeteksi Pada Saat Booting G-041 Kabel Harddisk Terkoneksi Dengan Benar

31 G-042 Setting Jumper Tidak Baik G-043 Muncul Pesan "Invalid Partition Cable" G-044 Muncul Pesan "Error Loading Operating System" G-045 Ada Masalah Pada Floppy Drive Dari wawancara tersebut, penulis juga mendapatkan tabel kerusakan komponen yang penulis buat menjadi tabel komponen. Berikut adalah tabel kerusakan komponen atau tabel komponen. Tabel III.2. Tabel Kerusakan Komponen KODE KERUSAKAN KOMPONEN K-001 Koneksi port keyboard tidak benar K-002 Update ulang driver keyboard K-003 Port I/O pada keyboard bengkok K-004 Koneksi port mouse tidak benar K-005 Update ulang driver mouse K-006 Port I/O pada mouse bengkok K-007 Hubungan antara scanner & card terganggu K-008 Scanner tidak terdeteksi pada saat booting K-009 Sisa ruang harddisk sangat kecil K-010 Kaca scanner berjamur K-011 Resolusi gambar rendah K-012 Scanner terlalu lama dinyalakan K-013 Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor K-014 Periksa hubungan kabel dan stop kontak

32 K-015 Hubungan kabel sinyal tidak baik K-016 Monitor pada PowerSaver Mode K-017 Jauhkan dari benda yang mengandung magnet K-018 Gunakan Stabilizer/Stavolt K-019 Periksa kabel sinyal dan cek video card pada slotn K-020 Restart ulang computer K-021 Set warna dengan benar K-022 Set video card K-023 Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis K-024 Kualitas kertas tidak bagus K-025 Roda penarik sudah licin K-026 Tumpukan kertas tebal K-027 Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar K-028 Konflik resource pada multimedia K-029 Chek pada setup BIOS K-030 Chek sambungan kabel harddisk K-031 Chek setting jumper Harddisk dengan benar K-032 Partisi ulang harddisk K-033 Harddisk kehilangan system K-034 Setting ulang Floppy Drive di BIOS K-035 Chek sambungan kabel Floppy Drive K-036 Update ulang driver CD K-037 Chek sambungan kabel CD ROM K-038 Chek setting jumper CD dengan benar

33 Dari tabel gejala dan juga tabel kerusakan komponen yang diatas, maka kan membentuk rule aturan yang penulis jabarkan sebagai berikut, A. Piranti Input 1. Keyboard a. Koneksi port keyboard ke port motherboard tidak benar Masalah: Kabel tidak terhubung dengan baik Solusi: Shutdown dan matikan komputer, lepaskan port keyboard kemudian tancapkan lagi port keyboard tersebut agar yakin bahwa koneksinya sudah tepat. b. Update ulang driver keyboard Masalah: Driver keyboard rusak Solusi: Lakukan pendeteksian ulang driver secara otomatis dengan Windows. Lakukan langkah sebagai berikut : 1) Klik kanan short cut My Computer pada desktop windows kemudian pilih Properties. 2) Pada kotak dialog System Properties, pilih tab Device Manager. Pada kotak View Device, pilih Keyboard dan klik tanda (+) kemudian klik nama driver mouse yang terdaftar. 3) Hapus driver Keyboard yang lama dengan menggunakan tombol Remove. 4) Setelah memilih tombol Remove, klik tombol Refresh. Pendeteksian ulang driver akan dilakukan secara otomatis.

34 c. Port I/O pada keyboard bengkok Masalah: Port I/O keyboard tidak bagus Solusi: Shutdown dan matikan komputer, lepaskan port keyboard lalu lihat apakah pin dari port keyboard ada yang bengkok, jika ada luruskan. 2. Mouse a. Koneksi port mouse ke port matherboard tidak benar Masalah: Kabel tidak terhubung dengan baik Solusi: Shutdown dan matikan komputer, lepaskan port mouse kemudian tancapkan lagi port mouse tersebut agar yakin bahwa koneksinya sudah tepat. b. Update ulang driver mouse Masalah: Driver mouse rusak Solusi: Lakukan pendeteksian ulang driver secara otomatis dengan Windows. Lakukan langkah sebagai berikut : 1) Klik kanan short cut My Computer pada desktop windows kemudian pilih Properties. 2) Pada kotak dialog System Properties, pilih tab Device Manager. Pada kotak View Device, pilih Mouse dan klik tanda (+) kemudian klik nama driver mouse yang terdaftar. 3) Hapus driver mouse yang lama dengan menggunakan tombol Remove. 4) Setelah memilih tombol Remove, klik tombol Refresh Pendeteksian ulang driver akan dilakukan secara otomatis.

35 c. Port I/O pada mouse bengkok Masalah: Port I/O mouse tidak bagus Solusi: Shutdown dan matikan komputer, lepaskan port mouse lalu lihat apakah pin dari port mouse ada yang bengkok, jika ada luruskan. 3. Scanner 3.1 Proses Scan Gagal a. Hubungan antara scanner dan card terganggu Masalah: Card SCSI Interface tidak terpasang dengan benar Solusi: Shutdown dan matikan komputer, koneksikan kabel SCSI sampai benarbenar terhubung dengan baik. b. Scanner tidak terdeteksi pada saat proses booting Masalah: Komputer dinyalakan terlebih dahulu daripada scanner Solusi: Shutdown dan matikan komputer. Nyalakan scanner terlebih dahulu kemudian nyalakan komputer. c. Sisa ruang hard disk sudah sangat kecil Masalah: Proses tiba-tiba berhenti dan muncul pesan kesalahan Not enough memory Solusi: Untuk menambah sisa ruang tersebut coba gunakan Disk Utility. Atau coba dengan menscan gambar dengan tingkat dpi lebih rendah. 3.2 Gambar hasil scan tidak sempurna a. Kaca scanner berjamur Masalah: Gambar hasil scan kotor atau bercak-bercak

36 Solusi: Bersihkan kaca bagian dalam dan luarnya secara rutin dengan cairan pembersih. b. Resolusi gambar rendah Masalah: Gambar hasil scan terlihat pecah-pecah Solusi: Naikan resolusi gambar dari angka sebelumnya c. Scanner terlalu lama dinyalakan (scanner panas) Masalah: Gambar hasil scan belah sebelah dan tidak rata Solusi: Matikan dulu scanner dan tunggu beberapa saat. Jika sudah dingin, nyalakan kembali. Catatan: bahwa scanner sering kepanasan akan memperpendek usia penggunaan. d. Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor Masalah: Gambar hasil scan tampak lebih besar di layar Solusi: Ketika resolusi scan tampak lebih tinggi dari pada monitor, maka saat ditampilkan di layar muncul gambar dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran sebenarnya. Hal ini dapat diatasi dengan program aplikasi pengolahan image seperti Adobe Photoshop, Corel Photopaint dan sebagainya untuk menyesuaikan ukuran gambar. B. Piranti Output 1. Monitor 1.1 Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dapat dihidupkan) a. Periksa Hubungan kabel power dan stop kontak Masalah: Kabel power tidak terhubung dengan baik

37 Solusi: Periksa hubungan kabel power dan stop kontak. Pastikan hubungan antara kabel power dan stop kontak telah benar. b. Hubungan kabel sinyal tidak baik Masalah: No Connection, Check Signal Cable pada layar Solusi: Periksa hubungan kabel sinyal. Lepaskan kabel sinyal di CPU kemudian tancapkan lagi sampai benar-benar tepat. c. Monitor pada PowerSaver Mode Masalah: Tidak ada tampilan pada layar dan indikator power di monitor berkedip setiap satu detik Solusi: Monitor dalam keadaan PowerSave Mode. Tekan keyboard atau gerakan mouse untuk mengaktifasi monitor dan menampilkan kembali gambar pada layar. 1.2 Gambar pada layar bergoyang a. Jauhkan dari benda yang mengandung magnet Masalah: Disekitar monitor terdapat produk-produk yang mengandung magnet. Solusi: Pindahkan/jauhkan monitor dari benda-benda yang mengandung magnetik kuat. b. Gunakan Stabilizer/Stavol Masalah: Voltase listrik tidak stabil Solusi: Untuk menstabilkan voltase listrik dapat digunakan stabilizer/stavol (gunakan stavol yang baik). 1.3 Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam-putih a. Periksa kabel sinyal dan cek video card pada slotnya Masalah: Layar hanya menampilkan satu warna

38 Solusi: Periksa hubungan kabel sinyal. Buka casing, dan pastikan video card telah dimasukan dengan baik pada slotnya. b. Start ulang komputer Masalah: Warna layar menjadi tidak lazim setelah menjalankan program atau crash antar aplikasi Solusi: Start ulang komputer c. Set video card Masalah: Video card belum diset dengan benar Solusi: Set video card dengan mengacu pada video card manual. Lakukan langkah sebagai berikut: 1) Klik kanan short cut My Computer pada desktop windows kemudian pilih Properties. 2) Pada kotak dialog System Properties, pilih tab Device Manager. Pada kotak View Device, pilih Display adapters dan klik tanda (+) kemudian klik nama driver Video Card yang terdaftar. 3) Klik Properties pilih tab Driver 4) Klik Update Driver 1.4 Layar hanya menampilakan 16 warna a. Set Warna dengan benar Masalah: Warna Windows tidak diset dengan benar Solusi: Pada Windows set warna dengan benar pada Control Panel, Display, Setting.

39 b. Set video card Masalah: Video card tidak diset dengan benar Solusi: Set video card dengan mengacu pada video card manual. 2. Printer a. Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis Masalah: Printer mau mencetak, tapi hasil cetakan makin lama makin hilang/buram Solusi: 1. Lakukan prosedur cleaning, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: - Start Setting lalu pilih Printers - Klik kanan pada printer yang Anda gunakan lalu pilih Properties. - Dalam tab Maintenance, klik tombol Cleaning. Apabila pada procedur cleaning hasil cetakan makin lama makin hilang/buram maka lakukan langkah selanjutnya. 2. Cek catridge apakah tinta masih penuh, jika tidak isi lagi catridge dengan tinta. b. Kualitas kertas tidak bagus Masalah: Cetakan yang dihasilkan berupa karakter-karakter yang pecahpecah/blur Solusi: Media kertas yang dihasilkan mempunyai kualitas serat yang tidak halus. Ganti dengan kertas yang mempunyai serat halus dan mempunyai berat 60-80 gram.

40 c. Roda penarik sudah licin Masalah: Printer gagal menarik kertas Solusi: Roda penarik sudah licin, sehingga tidak bisa memegang dan menarik kertas. Hamplas bagian roda penariknya dengan hati-hati. Pada printer jenis tertentu, printer tidak bisa menarik kertas jika tintanya habis. d. Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yang mudah menempel Masalah: Kertas pada printer macet Solusi: 1. Batasi tumpukan kertas yang terlalu tebal, sesuaikan dengan kapasitas pada printer 2. Kibas-kibaskan tumpukan kertas terlebih dahulu agar kertas tidak saling menempel 3. Multimedia a. Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar Masalah: Kabel speaker tidak terhubung dengan baik Solusi: Hubungkan kabel-kabel, baik kabel catu daya ataupun kabel audio dengan baik dan hubungkan pula kabel speaker dengan konektor out dari sound card. b. Konflik resource pada multimedia Masalah: Software pemutar musik rusak Solusi: 1. Klik kanan pada icon My Computer di desktop 2. Pilih Properties sehingga muncul kotak dialog System Properties 3. Pilih tabulasi Device Manager

41 4. Pilih resource yang akan diatur pada kolom View Device by Type 5. Klik (+) pada sound, video, and game controller, jika ada resource yang bermasalah maka harus dibetulkan dengan cara mengupdate drivernya. C. Piranti Penyimpanan 1. Harddisk a. Chek pada setup BIOS Masalah: Harddisk tidak terdeteksi pada saat proses booting Solusi: Chek pada setup BIOS, apakah masih dapat mendeteksi harddisk. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada, Jika tidak ada, check dikonfigurasi utama pasti ada prosedur untuk mengenali harddisk. b. Chek sambungan kabel harddisk Masalah: Koneksi kabel harddisk tidak benar Solusi: Chek sambungan kabel harddisk yang ada di dalam casing jika ada kabel harddisk yang longgar/tidak menancap dengan benar, betulkan sampai benarbenar menancap. c. Chek setting jumper Harddisk Masalah: Setting Jumper CD Drive salah Solusi: Perhatikan setting jumper yang harus dipasang. Lihat pada buku manual.

42 d. Partisi ulang harddisk Masalah: Pada saat proses booting muncul pesan kesalahan Invalid Partition Table. Setelah itu booting gagal dan sistem tidak bisa diaktifkan. Solusi: Invalid Partition Table, berarti bahwa harddisk telah kehilangan partisinya. Yang harus dilakukan adalah dengan mempartisi ulang harddisk. Untuk mempartisi ulang harddisk lakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Lakukan booting dengan disket start up. Pastikan bahwa di dalam disket tersebut berisi file sistem yang dilengkapi dengan file-file perintah, seperti: format.com dan fdisk.exe 2. Setelah disket start up dimasukan, tekan tombol power dan tunggu sampai muncul promt A atau A:\> 3. Setelah promt A muncul, jalankan program fdisk.exe dengan cara mengetikan fdisk lalu enter 4. akan muncul tampilan sebagai berikut: Fdisk Option Current Fix disk drive Choose one of the following 1. Create DOS Partition or Logical DOS Drive 2. Set Active Partition 3. Delete Partition 4. Display Partition 5. Change Current Fixed Disk Partition 5. Jika harddisk belum dipartisi sebelumnya maka pilihan Create DOS Partition or Logical DOS Drive. Kemudian dari sub menu yang muncul, pilih Create Primary DOS Partition. Akan muncul pertanyaan

43 Anda akan menggunakan seluruh dari kapasitas harddisk untuk Primary atau ingin membaginya. Jika Anda ingin membagi harddisk menjadi dua drive (Drive C dan Drive D), maka jawab pertanyaan tersebut dengan N 6. Masukan ukuran Primary DOS partition dalam ukuran MB atau prosentase. Nantinya partisi yang ini akan menjadi Drive C dan sisanya akan menjadi Drive D 7. Buatlah partisi tersebut aktif agar bisa digunakan untuk booting komputer. Untuk mengaktifkannya, pilih angka 2 pada sub menu utama (Set active partition) 8. Langkah selanjutnya buatlah partisi kedua. Pilih angka 1 pada menu utama dan pilih angka 2 pada sub menunya. Maka akan muncul pertanyaan yang menanyakan ukuran partisi. Masukan ukuran yang diinginkan dan tekan enter hingga muncul pesan extended DOS partition was created. 9. Proses harddisk partisi selesai dan restart kembali komputer. e. Harddisk kehilangan system Masalah: Pada saat booting muncul pesan kesalahan Error Loading Operating System dan Missing Operating System Solusi: Missing Operating System, berarti harddisk kehilangan system untuk booting. Lakukan langkah memformat harddisk Anda dan mengisinya dengan system sebagai berikut:

44 1. Lakukan booting menggunakan disket sistem, tinggi sampai A promtnya muncul. Selanjutnya ketikkan perintah pemformatan drive sebagai berikut: Format C:/S (enter) 2. Setelah diketikan perintah tersebut muncul pesan sebagai berikut: Warning: All Data on Non removable Disk Drive C Will be Lost Proceed with Format? (Y/N) 3. Tekan Y jika Anda ingin melakukan pemformatan. Akan muncul proses format dan tunggu sampai 100 % complete. Setelah proses format selesai, maka akan muncul pesan: Format Complete System Transferred Volume label (11 character, Enter for none)? 4. Ketikan nama label yang diinginkan maksimal 11 karakter. Kemudian tekan enter dan proses format selesai. 5. Jika Anda mempartisi harddisk menjadi 2. untuk memformat Drive D, cukup dengan perintah: Format D: (enter). 2. Floppy Drive a. Setting ulang floppy drive di BIOS Masalah: Floppy Drive tidak terdeteksi pada saat proses booting Solusi: Chek pada setup BIOS. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah masuk ke BIOS setting floppy drive sampai benar. Lihat kapasitas floppy yang terpasang beserta ukurannya dan pastikan bahwa nama drive untuk floppy yaitu Drive A. b. Check sambungan kabel floppy drive Masalah: Koneksi kabel floppy drive tidak benar

45 Solusi: Chek sambungan-sambungan kabel floppy drive yang ada di dalam casing. Jika ada yang longgar atau tidak menancap dengan benar pada konektornya betulkan sampai tertancap dengan benar. 3. CD ROM a. Chek pada setup BIOS Masalah: CD ROM tidak terdeteksi pada saat proses booting Solusi: Chek pada setup BIOS, apakah masih dapat mendeteksi CD ROM. Pada beberapa motherboard, setup BIOS dapat ditampilkan dengan menekan tombol DEL pada saat booting. Setelah BIOS muncul, pilih opsi Auto Detect Disk Drive jika ada. Jika tidak ada, chek dikonfigurasi utama pasti ada prosedur untuk mengenali CD ROM. b. Update ulang Driver CD Masalah: Driver CD Rusak Solusi: Hapus driver lama untuk CD Drive dan menggantinya dengan driver yang baru dengan menggunakan Device Manager. Langkah-langkah : 1. Klik Start pada taskbar Windows kemudian pilih Setting dan Control Panel 2. Double klik icon System 3. Pilih tabulasi Device Manager 4. Dari daftar device yang muncul pilih CDROM 5. Pilih tombol Remove untuk menghapus driver yang aktif.

46 6. Kemudian lakukan booting ulang komputer agar Windows mendeteksi kembali secara otomatis CD ROM yang ada. c. Cek sambungan CD ROM dengan benar Masalah: Kabel-kabel yang terhubung ke CD Drive tidak terpasang dengan benar. Solusi: Bongkar casing dan cek kabel-kabel yang terpasang pada CD Drive. Ada tiga buah kabel yang menancap pada CD Drive yaitu kabel power, kabel data dan kabel audio. Check juga tancapan kabel-kabel tersebut pada motherboard. Jangan sampai ada yang longgar dan tidak tertancap dengan benar. d. Check setting jumper CD Drive Masalah: Setting Jumper CD Drive salah Solusi: Perhatikan setting jumper yang harus dipasang. Lihat pada buku manual. III.2. Analisa Masalah Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian - bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan untuk perbaikan berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dengan melihat perkembangan tekhnologi khususnya dalam bidang komputer, komputer laptop sudah semakin merebak diseluruh kalangan masyarakat, sehingga banyak masyarakat yang memiliki komputer ataupun laptop hanya dapat mempergunakannya saja tetapi tidak dapat melakukan perbaikan ataupun mengetahui kerusakan yang dialami oleh komputer atau laptop

47 mereka, penulis juga melakukan wawancara dengan salah seorang teknisi dari toko komputer, bahwa sekarang hanya ada beberapa teknisi yang ada di toko komputer dan terkadang ketika teknisi lainnya yang sudah mahir mengundurkan diri, toko komputer kekurangan teknisi yang bertugas melakukan perbaikan terhadap laptop atau komputer dari pelanggan maupun perbaikan lainnya. Toko komputer tersebut tentu saja akan mencari seorang teknisi baru untuk menggantikan teknisi yang mengundurkan diri tersebut, namun yang sering terjadi teknisi baru yang bekerja tidak semuanya sudah mahir dalam hal perbaikan komputer maupun perbaikan lainnya yang dibutuhkan toko komputer sehingga teknisi yang sudah mahir harus membimbing teknisi yang baru bekerja tersebut dan disamping itu juga teknisi ini harus menyelesaikan permintaan service atau perbaikan dari pelanggan. Permintaan service atau perbaikan dari pelanggan yang paling umum adalah dari kalangan pekerja kantoran atau pegawai, mereka mengajukan permintaan service atau perbaikan atas komputer mereka yang bermasalah dan masing - masing pelanggan memiliki masalah kerusakan komputer yang berbeda - beda. Teknisi harus dengan segera mencari, menemukan dan melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada komputer pelanggan karena pekerja kantoran atau pegawai menggunakan komputer mereka untuk bekerja dan data maupun file penting tersimpan di dalam komputer tersebut sehingga perbaikan ini harus diprioritaskan. Namun permintaan service atau perbaikan komputer dari pelanggan yang jumlahnya cukup banyak ini terkadang tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan

48 dari teknisi yang ada dan juga teknisi baru yang mungkin masih belum mahir dalam memperbaiki komputer yang bermasalah khususnya mengenai kerusakan komponen yang gagal menjalankan fungsi. Berdasarkan analisis masalah yang terjadi, maka dengan adanya bantuan dari sistem pakar yang dapat mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer yang gagal dalam menjalankan fungsi ini diharapkan teknisi toko komputer dan juga masysrakat luas dapat lebih cepat mengetahui kerusakan yang terjadi pada komputer dengan lebih cepat dan solusi yang maksimal. III.2.1 Analisa Sistem Adapun Metode yang dipakai dalam pemecahan masalah dari sistem pakar mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer yang gagal dalam menjalankan fungsi ini adalah metode Fuzzy Logic. Teori Fuzzy logic pertama kali dikenalkan kepada publik oleh Lotfi Zadeh, seorang profesor di University of California di Berkeley. Fuzzy logic digunakan untuk menyatakan hukum operasional dari suatu sistem dengan ungkapan bahasa, bukan dengan persamaan matematis. Banyak sistem yang terlalu kompleks untuk dimodelkan secara akurat, meskipun dengan persamaan matematis yang kompleks. Dalam kasus seperti itu, ungkapan bahasa yang digunakan dalam Fuzzy logic dapat membantu mendefinisikan karakteristik operasional sistem dengan lebih baik. Ungkapan bahasa untuk karakteristik sistem biasanya dinyatakan dalam bentuk implikasi logika, misalnya aturan Jika Maka. Pada teori himpunan klasik yang disebut juga dengan himpunan crisp (himpunan tegas) hanya dikenal dua kemungkinan dalam fungsi keanggotaannya, yaitu

49 kemungkinan termasuk keanggotaan himpunan (logika 1) atau kemungkinan berada di luar keanggotaannya (logika 0). Namun dalam teori himpunan fuzzy tidak hanya memiliki dua kemungkinan dalam menentukan sifat keanggotaannya tetapi memiliki derajat keanggotaan yang nilainya antara 0 dan 1. fungsi yang menetapkan nilai ini dinamakan fungsi keanggotaan yang disertakan dalam himpunan fuzzy. Dik : θ={ Kerusakan Komponen } Jika kemudian diketahui bahwa ada beberapa gejala yang telah dipilih oleh user dengan total pemilihan 24 gejala dan untuk himpunan kerusakan komponen yang dilihat dari rule aturan adalah 4 gejala, maka : JT = Jumlah Total Gejala HG= Himpunan Gejala HS= Hasil HS = 24* 4 / 100 % HS = 96 % III.3. Arsitektur Sistem Pakar Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama, yaitu antarmuka pengguna (user interface), basis data system pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge aquisition facility), dan mekanisme inferensi (inference mechanism). Antarmuka pengguna adalah perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara pengguna dengan system.

50 Basis data system pakar berisi pengetahuan setingkat pakar pada subyek tertentu. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah. Basis data ini terdiri dari 2 elemen dasar : 1. Fakta, situasi masalah dan teori yang terkait. 2. Heuristik khusus atau Rules, yang langsung menggunakan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah khusus. Fasilitas akuisisi pengetahuan merupakan perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dan system. Fasilitas akuisisi digunakan untuk memasukkan fakta fakta dan kaidah kaidah sesuai dengan perkembangan ilmu. Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat menyimpulkan suatu kondisi. Arsitektur dasar sistem pakar dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut :

51 Knowledge Database Inference User User Gambar III.1 Arsitektur Sistem Pakar III.4. Knowledge Base Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Dalam penelusuran kerusakan komponen komputer dibutuhkan penalaran maju untuk mendiagnosis gejala maupun ciri ciri kerusakan komponen, maka didapatlah pengetahuan yang diperoleh dari pakar. RULE Koneksi port keyboard tidak benar IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Keyboard tak dikenal computer THEN Koneksi port keyboard tidak benar. RULE Update ulang driver keyboard IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Keyboard tak dikenal computer AND Kabel terhubung dengan baik THEN Update ulang driver keyboard.

52 RULE Port I/O pada keyboard bengkok IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Keyboard tak dikenal computer AND Kabel terhubung dengan baik AND Driver mouse bagus THEN Port I/O pada keyboard bengkok. RULE Koneksi port mouse tidak benar IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Mouse tak dikenal computer THEN Koneksi port mouse tidak benar. RULE Update ulang driver mouse IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Mouse tak dikenal computer AND Kabel terhubung dengan baik THEN Update ulang driver mouse. RULE Port I/O pada mouse bengkok IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Mouse tak dikenal computer AND Kabel terhubung dengan baik AND Driver mouse bagus THEN Port I/O pada mouse bengkok. RULE Hubungan antara scanner & card terganggu IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found THEN Hubungan antara scanner dan card terganggu. RULE Scanner tidak terdeteksi pada saat booting IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner

53 not found AND Card SCSI-Interface terpasang dengan benar THEN Scanner tidak terdeteksi pada saat booting. RULE Sisa ruang harddisk sangat kecil IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Proses scan gagal dan muncul pesan Scanner access failed atau Scanner not found AND Card SCSI-Interface terpasang dengan benar AND Scanner dinyalakan terlebih dahulu daripada computer AND Proses scan tiba-tiba berhenti dan muncul pesan kesalahan Not Enough Memory THEN Sisa ruang harddisk sangat kecil. RULE Kaca scanner berjamur IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Gambar hasil scan tidak sempurna AND Gambar hasil scan kotor/bercakbercak THEN Kaca scanner berjamur. RULE Resolusi gambar rendah IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Gambar hasil scan tidak sempurna AND Gambar hasil scan terlihat pecahpecah THEN Resolusi gambar rendah. RULE Scanner terlalu lama dinyalakan (Scanner panas) IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Gambar hasil scan tidak sempurna AND Gambar hasil scan belang sebelah dan tidak rata THEN Scanner terlalu lama dinyalakan (Scanner panas). RULE Resolusi scan lebih tinggi dari pada monitor

54 IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti input AND Gambar hasil scan tidak sempurna AND Gambar hasil scan tampak lebih besar dilayar THEN Resolusi scan lebih tinggi daripada monitor. RULE Periksa hubungan kabel dan stop kontak IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dapat dihidupkan) THEN Periksa hubungan kabel dan stop kontak. RULE Hubungan kabel sinyal tidak baik IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dapat dihidupkan) AND Kabel power terhubung dengan baik AND Pada layar muncul pesan kesalahan No Connection, Check Signal Cable THEN Hubungan kabel sinyal tidak baik. RULE Monitor pada PowerSaver Mode IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar tidak menampilkan gambar (monitor tidak dapat dihidupkan) AND Kabel power terhubung dengan baik AND Pada layar tidak ada tampilan dan lampu indikator power di monitor berkedip setiap satu detik THEN Monitor pada PowerSaver Mode. RULE Jauhkan dari benda yang mengandung magnet IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Gambar pada layar bergoyang AND

55 Disekitar monitor terdapat produk-produk yang mengandung magnet THEN Jauhkan dari benda yang mengandung magnet. RULE Gunakan Stabilizer/Stavolt IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Gambar pada layar bergoyang THEN Gunakan Stabilizer/Stavolt. RULE Periksa kabel sinyal dan check video card pada slotnya IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih AND Layar hanya menampilkan satu warna THEN Periksa kabel sinyal dan cek video card pada slotnya. RULE Restart ulang komputer IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar menampilkan warna tidak lazim atau hanya hitam putih AND Warna layar menjadi tidak lazim setelah menjalankan program atau crash antar aplikasi THEN Restart ulang komputer RULE Set warna dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar hanya menampilkan 16 warna THEN Set warna dengan benar. RULE Set video card

56 IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada monitor AND Layar hanya menampilkan 16 warna AND Warna windows diset dengan benar THEN Set video card. RULE Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada printer AND Hasil cetakan printer makin lama makin hilang/buram THEN Lakukan prosedur cleaning/tinta sudah habis. RULE Kualitas kertas tidak bagus IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada printer AND Cetakan yang dihasilkan berupa karakterkarakter yang pecah-pecah/blur THEN Kualitas kertas tidak bagus. RULE Roda penarik sudah licin IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada printer AND Printer gagal menarik kertas THEN Roda penarik sudah licin. RULE Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yang mudah menempel IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada printer AND Kertas pada printer macet THEN Tumpukan kertas tebal/jenis kertas yang mudah menempel. RULE Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada multimedia THEN Koneksikan kabel dari speaker ke CPU dengan benar.

57 RULE Konflik resource pada multimedia IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti output AND Ada masalah pada multimedia AND Kabel speaker terhubung dengan benar AND Software pemutar music rusak THEN Konflik resource pada multimedia. RULE Cek pada setup BIOS IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada harddisk THEN Cek pada setup BIOS. RULE Cek sambungan kabel harddisk IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada harddisk AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting THEN Cek sambungan kabel harddisk. RULE Cek setting jumper Harddisk dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada harddisk AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar THEN Check setting jumper Harddisk dengan benar. RULE Partisi ulang harddisk IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada harddisk AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar AND Pada saat booting muncul pesan kesalahan Invalid partition table, booting gagal dan sistem tidak bisa diaktifkan THEN Partisi ulang harddisk.

58 RULE Harddisk kehilangan system IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada harddisk AND Harddisk terdeteksi pada saat proses booting AND Kabel harddisk sudah terkoneksi dengan benar AND Pada saat booting muncul pesan kesalahan Error Loading Operating System dan Missing Operating System THEN Harddisk kehilangan system. RULE Setting ulang Floppy Drive di BIOS IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada Floppy Drive THEN Setting ulang Floppy Drive di BIOS. RULE Cek sambungan kabel Floppy Drive IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada Floppy Drive AND Floppy Drive terdeteksi pada proses booting THEN Cek sambungan kabel Floppy Drive. RULE Cek pada setup BIOS IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada CD ROM THEN Chek pada setup BIOS. RULE Update ulang driver CD IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada CD ROM THEN Update ulang driver CD.

59 RULE Chek sambungan kabel CD ROM IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada CD ROM AND Driver CD bagus THEN cek sambungan kabel CD ROM. RULE Check setting jumper CD dengan benar IF Ada kerusakan dengan piranti computer AND Kerusakan pada piranti penyimpanan AND Ada masalah pada CD ROM AND Driver CD bagus AND Koneksi kabel ke CD Drive sudah benar THEN Chek setting jumper CD dengan benar. 3.5. Database Dalam database ini dirancang bagaimana suatu sistem yang dapat ditampilkan dalam sebuah ERD (Entitas Relational Diagram). 3.5.1 Desain Tabel pada database. Tabel dirancang untuk mengetahui bagian ataupun data data yang ada 1. Tabel Komponen Tabel komponen digunakan untuk menyimpan record data komponen dengan properti atribute id_komponen, nama_komponen. Tabel komponen ditunjukkan pada tabel 3.5

60 Tabel 3.3 Tabel Komponen No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_komponen Int 10 Primary Key 2. nama_komponen Varchar 25 Not null 2. Tabel Gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan record data gejala dengan properti atribute id, id_gejala, nama_gejala Tabel gejala ditunjukkan pada tabel 3.6 berikut ini : Tabel 3.4 Tabel gejala No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Id Int 11 Primary Key 2. id_gejala Varchar 10 Not null 3. Nama_gejala Text - Not null 3. Tabel Aturan Tabel aturan digunakan untuk menyimpan record data aturan dengan properti atribute id_aturan, id_gejala, id_komponen Tabel aturan ditunjukkan pada tabel 3.7 berikut ini : Tabel 3.5 Tabel aturan No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_aturan Varchar 10 Primary Key 2. id_gejala Varchar 10 Foreign Key 5. id_komponen Varchar 10 Foreign Key

61 4. Tabel Admin Tabel admin adalah tabel untuk menyimpan data admin. Properti atribute id_admin, username dan password. Tabel admin ditunjukkan pada tabel 3.8 Tabel 3.6 Tabel Admin No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Username Varchar 5 Primary Key 2. Password Varchar 25 Not null 3. Level Int 25 Not null 5. Tabel User Tabel user adalah tabel untuk menyimpan data User. Properti atribute Id_User, Username and Password. Tabel User ditunjukkan pada tabel 3.9 Tabel 3.7 Tabel User No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Id_user Varchar 10 Primary Key 2. Username Varchar 25 Not null 3. Password Varchar 10 Not null

62 III.6. Desain Sistem Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan Unified Modelling Language ( UML ). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram, activity diagram, class diagram dan squence diagram. III.6.1. Use Case Diagram Diagram ini menggambarkan interaksi beberapa aktor dengan sistem digambarkan pada gambar 3.5 berikut ini : Login Pakar Login User Input Data Komponen Input Data Gejala USER Konsultasi <<Extend>> Input Data Aturan ADMIN Input Data Solusi Gambar III.2 Use Case Diagram III.6.2. Class Diagram Class diagram pada aplikasi yang akan dibangun untuk penggunanya seorang pakar yaitu dimulai dari Login pakar untuk proses selanjutnya yaitu pengaturan pakar, untuk seorang user yaitu konsultasi sedangkan untuk admin Login admin dan Halaman admin.

63 III.6.2.1. Class Diagram Login Pakar Class diagram login pakar akan menampilkan tampilan login pakar serta hubungannya dengan pengaturan pakar. Class diagram login pakar pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar 3.6 berikut ini : Gambar III.3. Class Diagram Login Pakar III.6.2.2. Class Diagram Manipulasi Komponen Class diagram manipulasi komponen akan menampilkan halaman manipulasi komponen. Class diagram manipulasi komponen pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar 3.7 berikut ini : Gambar III.4. Class Diagram Manipulasi Komponen

64 III.6.2.3. Class Diagram Manipulasi Gejala Class diagram manipulasi gejala akan menampilkan halaman manipulasi gejala. Class diagram manipulasi gejala pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar 3.8 berikut ini : Pengaturanpakar.view Manipulasigejala.view gejala Komponen Gejala Aturan Logout idgejala nama_gejala * ** * * idgejala nama_gejala Manipulasikomponen Manipulasigejala Manipulasiaturan Loginpakar save update delete Simpan() Update() Hapus() Gambar III.5. Class Diagram Manipulasi Gejala III.6.2.4. Class Diagram Manipulasi Aturan Class diagram manipulasi aturan akan menampilkan manpulasi aturan. Class diagram manipulasi aturan pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar 3.9 berikut ini :

65 Gambar III.6. Class Diagram Manipulasi Aturan III.6.2.5. Class Diagram Login Admin Class diagram login admin akan menampilkan halaman login admin serta hubungannya dengan halaman admin. Class diagram login admin pada sistem yang akan dibangun ditunjukkan pada gambar 3.10 berikut ini : Gambar III.7. Class Diagram Login Admin

66 III.6.3. Activity Diagram Setiap aktivitas suatu aktor dieksentasikan ke aktivitas aktor lain dapat disatukan dengan swimline. Aktivitas yang terjadi pada sistem yang akan dibangun memiliki gabungan aktivitas antar aktor User, dan Admin. III.6.3.1. Activity Diagram Login User Activity diagram login user merupakan activity diagram untuk proses login user. Activity diagram login user ditunjukkan padagambar 3.11. diberikut ini : Isi Username dan Password Mengecek Username dan Password Invalid Aktifkan Pengatuaranpengetahuan Valid Gambar III.8 Activity Diagram Login User

67 III.6.3.2. Activity Diagram Manipulasi Komponen Activity diagram manipulasi komponen merupakan activity diagram untuk proses simpan, update dan delete data pada tabel komponen. Activity diagram manipulasi komponen ditunjukkan pada gambar 3.12 diberikut ini : Aktifkan halaman manipulasi komponen Simpan data baru Ya Input id_kompon en, nama_kom ponen, Simpan id_kompone n, nama_komp onen, Tidak Update data Tidak Ya tampil id_kompon en, nama_kom ponen, Update id_kompone n, nama_komp onen, Delete data Tidak Ya tampil id_kompon en, nama_kom ponen, Delete id_kompone n, nama_komp onen, Tampil tabel kompone n Gambar III.9 Activity Diagram Manipulasi Komponen

68 III.6.3.3. Activity Diagram Manipulasi Gejala Activity diagram manipulasi gejala merupakan activity diagram untuk proses simpan, update dan delete data pada tabel gejala. Activity diagram manipulasi penyakit ditunjukkan pada gambar 3.13 diberikut ini : Aktifkan halaman manipulasi gejala Simpan data baru Ya Input id_gejala, nama_gejal a, Simpan id_gejala, nama_gejala, Tidak Update data Ya tampil id_gejala, nama_gejal a, Update id_gejala, nama_gejala, Tidak Delete data Ya tampil id_gejala, nama_gejal a, Delete id_gejala, nama_gejala Tampil tabel gejala Tidak Gambar III.10 Activity Diagram Manipulasi Gejala

69 III.6.3.4. Activity Diagram Manipulasi Aturan Activity diagram manipulasi aturan merupakan activity diagram untuk proses simpan, update dan delete data pada tabel aturan. Activity diagram manipulasi aturan ditunjukkan pada gambar 3.14 diberikut ini : Aktifkan halaman manipulasi aturan Simpan data baru Ya Input id_aturan, id_gejala,i d_kompon en Simpan id_aturan, id_gejala, id_kompone n Tidak Update data Tidak Ya tampil id_aturan, id_gejala, id_kompon en Update id_aturan, id_gejala, id_kompone Delete data Tidak Ya tampil id_aturan, id_gejala, Delete id_aturan, id_gejala, id_kompone n Tampil tabel aturan Gambar III.11 Activity Diagram Manipulasi Aturan

70 III.6.3.5. Activity Diagram Login Admin Activity diagram login admin merupakan activity diagram untuk proses login admin. Activity diagram login admin ditunjukkan pada gambar 3.15 berikut ini : Isi Username dan Password Mengecek Username dan Password Invalid Valid Aktifkan Hak admin Gambar III.12 Activity Diagram Login Admin III.6.4. Squence Diagram Penggambaran kolaborasi antar objek dari kelas-kelas yang ada serta pesan dan jawaban yang diterima atau dikirim oleh objek. Squence diagram pada aplikasi yang akan dibuat yaitu Squence diagram login pakar, Squence diagram pengaturan pakar, Squence diagram konsultasi, Squence diagram login admin dan Squence diagram halaman admin.

71 III.6.4.1. Squence Diagram Login User Squence diagram login user menggambarkan interaksi yang terjadi antara objek yang menghasilkan tampilan pengaturan user. Squence diagram login user ditunjukkan pada gambar 3.16 berikut ini : Menuaw al: Loginuser: Pegaturanuser: :user Pilih menu Login user Iinput login Login Back Berhasil Login Logout Gambar III.13 Squence Diagram Login User III.6.4.2. Squence Diagram Manipulasi Komponen Squence diagram manipulasi komponen menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi komponen. Squence diagram manipulasi komponen ditunjukkan pada gambar 3.17 berikut ini :

72 Manipulasi Komponen Komponen :Pakar Pilih Botton Simpan komponen baru Back Update data Hapus data Gambar III.14 Squence Diagram Manipulasi Komponen III.6.4.3. Squence Diagram Manipulasi Gejala Squence diagram manipulasi gejala menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi gejala. Squence diagram manipulasi gejala ditunjukkan pada gambar 3.18 berikut ini :

73 Manipulasi gejala gejala: :Pakar Simpan gejala baru Back Update data Hapus data Gambar III.15 Squence Diagram Manipulasi Gejala III.6.4.4. Squence Diagram Manipulasi Aturan Squence diagram manipulasi aturan menggambarkan interaksi antara objek pada proses manipulasi aturan. Squence diagram manipulasi aturan ditunjukkan pada gambar 3.19 berikut ini :

74 Manipulasi Aturan aturant: :Pakar Pilih Botton Simpan aturan baru Back Update data Hapus data Gambar III.16 Squence Diagram Manipulsi Aturan III.6.4.5. Squence Diagram Login Admin Squence diagram login admin menggambarkan interaksi antar objek pada proses login admin. Squence diagram login admin ditunjukkan pada gambar 3.20 berikut ini :

75 Loginadmin: Halaman Admin: :Admin Input Data Login Berhasil Login Gagal Login Logout Gambar III.17. Squence Diagram Login Admin III.7. Desain Output Desain sistem ini berisikan tampilan hasil yang akan dilihat oleh user public terhadap Sistem Pakar Mendiagnosis kerusakan komponen yaitu berupa Home, Komponen, Registrasi, Login Untuk lebih jelasnya desain output yang dibuat dapat dilihat dari beberapa bentuk laporan sebagai berikut : 1. Tampilan Halaman Home Merupakan halaman awal saat aplikasi dijalankan. Bentuk tampilan home dapat dilihat pada gambar 3.21 berikut :

76 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home komponen registrasi Login admin password login Komputer terdiri dari beberapa komponen yaitu komponen utama dan komponen tambahan. Antara komponen utama dan komponen tambahan saling berkaitan dan melengkapi. Komponen-komponen komputer disebut juga sebagai hardware (perangkat keras) Gambar III.18 : Tampilan Halaman Home 2. Tampilan Halaman Komponen Merupakan tampilan halaman yang memberikan informasi mengenai apaapa saja Komponen dalam program dapat dilihat pada gambar 3.22 berikut :

77 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home komponen registrasi Login admin password login Prosesor Merupakan otak dan pusat pengendali komputer yang terhubung ke komponen lain sehingga dapat bekerja satu dengan yang lainnya. Prosesor adalah chip yang sering disebut mikroprosesor. Ukuran prosesor adalah Mega Hertz (MHz), yaitu hitungan kecepatan dalam mengolah data/informasi, semakin besar MHz pada prosesor maka semakin cepat proses pengolahan dan pengaksesan data/informasi. Jenis processor Slot dan Soccet. 2. Motherboard Motherboard, atau sering juga kita kenal dengan nama mainboard, mobo, MB, atau system board adalah sebuah perangkat keras dalam sistem komputer yang berbentuk printed circuit board(pcb). Gambar III.19 : Tampilan Halaman Komponen 3. tampilan Halaman Regristrasi Merupakan tampilan halaman dimana pasien harus melakukan regristrasi dahulu untuk mengetahui kerusakan komponen yang diderita oleh PC user dapat dilihat pada gambar 3.23 berikut : SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home komponen registrasi Login admin password login REGISTER Id User Username Password Ulangi password REGISTER Anda sudah mendaftar? Gambar 3.20 : Tampilan Halaman Regristrasi

78 III.7.1. Desain Input Desain input adalah tahapan yang cukup penting dalam merancang sebuah sistem, karena adanya desain input maka akan mempermudah dalam penginputan data. Berikut adalah bentuk desain input Sistem Pakar Mendiagnosis Kerusakan Komponen. 1. tampilan Halama Home Admin SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home Komponen Gejala Aturan Solusi Pengguna Logout Komputer terdiri dari beberapa komponen yaitu komponen utama dan komponen tambahan. Antara komponen utama dan komponen tambahan saling berkaitan dan melengkapi. Komponen-komponen komputer disebut juga sebagai hardware (perangkat keras) Gambar III.21 : Tampilan Halaman Home Admin 2. Tampilan Halaman Komponen Merupakan halaman untuk pengolahan data-data kerusakan komponen yang dialami oleh Komputer.

79 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home Komponen Gejala Aturan Solusi Pengguna Logout DATA KOMPONEN INPUT DATA Id xxxx x xxxx x xxxx x Id komponen xxxxx xxxxx xxxxx Nama komponen xxxxx xxxxx xxxxx action edit delete edit delete edit delete 3. Tampilan Halaman Gejala Gambar III.22 : Tampilan Halaman Komponen user. Merupakan halaman mengenai gejala-gejala yang diderita oleh komputer SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home Komponen Gejala Aturan Solusi Pengguna Logout DATA GEJALA INPUT DATA Id id gejala Nama gejala action xxxx x xxxx x xxxx x xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx edit edit edit delete delete delete Gambar III.23 : Tampilan Halaman Gejala

80 4. Tampilan Halaman Aturan Merupakan tampilan Halaman Aturan penginputan id_gejala, id_komponen dan berdasarkan gejala yang sudah ditentukan oleh pakar. SISTEM PAKAR MENDIAGNOSIS KERUSAKAN KOMPUTER BERBASIS WEB Home Komponen Gejala Aturan Solusi Pengguna Logout DATA ATURAN INPUT DATA Id xxxx x xxxx x xxxx x Nama gejala xxxxx xxxxx xxxxx Nama komponen xxxxx xxxxx xxxxx action edit delete edit delete edit delete Gambar III.24 : Tampilan Halaman Aturan