ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung berpasir ini berada di desa

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

III. METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu berupa tanah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lampung yang telah sesuai dengan standarisasi American Society for Testing

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

III. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel tanah lempung lunak ini berada di Rawa Seragi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. langsung terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi. Teweh Puruk Cahu sepanajang 100 km.

BAB III METODOLOGI. konsultasi kepada dosen pembimbing merupakan rangkaian awal dalam pekerjaan

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

III. METODE PENELITIAN. Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung Rawa Sragi,

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lanau yang diambil dari Desa

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah terganggu (disturb soil) yaitu tanah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Sampel tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung (soft clay) yang

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. dilakukan di laboratorium akan dibahas pada bab ini. Pengujian yang dilakukan di

Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas S

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

Praktikum 3 : CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

L 01 UJI KLASIFIKASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

BAB III METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian. Tahap penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3. 1.

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

PENENTUAN NILAI CBR DAN NILAI PENYUSUTAN TANAH TIMBUNAN (SHRINKAGE LIMIT) DAERAH BARITO KUALA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

III. METODE PENELITIAN. paralon sebanyak tiga buah untuk mendapatkan data-data primer. Pipa

distabihsasi dan pengujian sifat mekanis contoh tanah yang telah distabilisasi dengan

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

METODE PENELITIAN. tanah yang diambil yaitu tanah terganggu (disturb soil) dan tanah tidak

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH LEMPUNG UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LOKASI GEDUNG GRHA WIDYA (Studi Laboratorium).

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, pertama melakukan pengambilan sampel tanah di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

PENGGUNAAN SIRTU MALANGO SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASI BAWAH DITINJAU DARI SPESIFIKASI UMUM 2007 DAN 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah lempung lunak yang. diambil dari Desa Yosomulyo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro.

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

KORELASI KEPADATAN LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA DENGAN KADAR AIR SPEEDY TEST DAN OVEN TEST. Anwar Muda

BAB IV METODE PENELITIAN

PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GEDE BAGE BANDUNG DENGAN ENZIM DARI MOLASE TERFERMENTASI

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB III LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan merupakan tanah berbutir halus yang. diambil dari Desa Yoso Mulyo, Kecamatan Metro Timur, Metro.

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

STUDI KUAT TEKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN ABU GUNUNG MERAPI. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Aditya Nugraha 2)

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

UJI EKSPERIMEN STABILISASI TANAH DASAR DENGAN SEMEN PADA RUAS JALAN MALAWILI DISTRIK AIMAS KABUPATEN SORONG

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan adalah tanah lempung yang terdapat yang. 1. Lokasi : Desa Margakaya, Jati Agung, Lampung Selatan

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

BAB I PENDAHULUAN. dari bebatuan yang sudah mengalami pelapukan oleh gaya gaya alam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG YANG DITAMBAHKAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI SEBAGAI SUBGRADE JALAN. (Studi Kasus: Desa Carangsari - Petang - Badung)

ANALISIS UJI KEPADATAN RINGAN UNTUK TANAH DI LABORATORIUM DENGAN MODEL PENDEKATAN. Anwar Muda

Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar, Lampung Selatan.

UJI CALIFORNIA BEARING RATIO (CBR) ASTM D1883

SIFAT-SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH TIMBUNAN BADAN JALAN KUALA KAPUAS

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU DAN SERBUK GYPSUM TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Daya Dukung Tanah Lempung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH TIMBUNAN PADA LAPIS TANAH DASAR (STUDI KASUS JALAN SOEKARNO-HATTA PALEMBANG)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. terhadap obyek yang akan diteliti, pengumpulan data yang dilakukan meliputi:

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

III. METODE PENELITIAN. 2. Air yang berasal dari Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas Teknik

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung lunak yang diambil dari

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

Transkripsi:

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA Nurnilam Oemiati Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email: nurnilamoemiatie@yahoo.com Abstrak Konstruksi perkerasan terdiri dari lapisan lapisan yang diletakan diatas tanah dasar yang telah dipadatkan. Lapisan tersebut berfungsi untuk menerima beban lalu lintas dan menyebarkannya ke lapisan di bawahnya. Lapisan perkerasan terdiri dari 4 lapisan, yaitu : lapisan permukaan, lapisan pondasi atas, lapisan pondai bawah dan lapisan tanah dasar. Tanah kerikil merupakan tanah berbutir kasar, karena butirannya lebih besar dari 2 mm. tanah ini terbentuk dari adanya proses fisika yaitu batu yang hancur menjadi butir butir tanah yang sifat aslinya tetap seperti batu aslinya. Tanah ini termasuk tanah non kohesif dan bebas air. Tanah ini juga sering dipakai untuk bahan urukan dan mudah untuk dimampatkan. Pada perencanaan jalan, tanah kerikil merupakan tanah yang baik sebagai lapisan tanah dasar yang disusun secara sistematis dari unsur unsur penyusun, sehingga lapisan tersebut dapat menahan deformasi tanah terhadap lalu lintas. Dari hasil analisa didapat tanah kerikil dengan campuran dan 3% PC dapat digunakan untuk lapisan base. Dan campuran 3%, 6%, 9%, 12% dapat digunakan pada lapisan base. Kadar semen optimum untuk mencapai nilai CBR 1 digunakan untuk lapisan base berkisar antara 4,7% sampai 5,4%. Kata Kunci : Lapisan Perkerasan, Tanah Kerikil, Peningkatan Daya Dukung PENDAHULUAN Tanah dibagi kedalam beberapa golongan diantaranya tanah dibagi menjadi empat macam yaitu; kerikil (Gravel), pasir (Sand), lanau (Silt), dan lempung (Clay). Pada perencanaan jalan, tanah kerikil merupakan tanah yang baik sebagai lapisan tanah dasar yang disusun secara sistematis dari unsur unsur penyusun, sehingga lapisan tersebut dapat menahan deformasi tanah terhadap lalu lintas. Permasalahan yang ada ialah Terkadang ketersediaan material aggregat untuk perencanaan perkerasan yang lazim digunakan tidak memenuhi kebutuhan atau untuk menyediakan material itu membutuhkan biaya yang cukup besar, maka perlu digunakan metode alternatif perencanaan perkerasan. Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisa tanah kerikil dengan menambahkan PC agar dapat memenuhi kriteria lapisan perkerasan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjadikan tanah kerikil dengan penambahan PC sebagai lapisan perkerasan jalan. TINJAUAN PUSTAKA Tanah Dasar Secara keseluruhan mutu dan daya tahan konstruksi perkerasan tidak lepas dari sifat tanah dasar. Tanah dasar yang baik adalah tanah dasar yang berasal dari lokasi itu sendiri atau di dekatnya, yang telah dipadatkan dengan tingkat kepadatan tertentu sehingga mempunyai daya dukung yang baik dan berkemampuan mempertahankan perubahan volume selama masa pelayanan walau terdapat perbedaan kondisi lapangan dan jenis tanah. Sifat masing masing tanah tergantung dari textur, kepadatan, kadar air, kondisi lapangan dan sebagainya ( Bakrie Oemar, 2003 ) Tanah Kerikil Tanah kerikil merupakan jenis tanah berbutir kasar. Ukuran butiran tanah tersebut lebih besar dari 2 mm. tanah ini juga termasuk tanah non kohesif dan bebas air. Tanah kerikil sering dipakai sebagai bahan urukan dan relative mudah untuk dimampatkan. CBR (California Bearing Ratio) CBR merupakan suatu perbandingan antara beban percobaan (test load) dengan beban Standar (Standard Load) dan dinyatakan dalam persentase. Dinyatakan dengan rumus : PT CBR PS x10 Vol 5. No 1. Juni 2017 1

Keterangan : PT = beban percobaan (test load) PS = beban standar (standar load) Unconfined Compressive Strength (UCS) Kuat tekan bebas (Unconfined Compressive Strength) merupakan cara menentukan kuat tekan bebas dari suatu tanah. Pemeriksaan dapat dilakukan pada tanah asli atau contoh tanah padat (remoulded). Kuat tekan bebas adalah besarnya tegangan axial (kg/cm 2 ) yang diperlukan untuk menekan suatu contoh tanah sampai pecah atau besarnya tekanan yang memberikan perpendekan tanah sebesar, apabila sampai dengan perpendekan tersebut tanah tidak pecah. P A Dimana : P = Gaya beban yang bekerja (pembacaan arloji) (kg) A = Luas rata rata penampang benda uji (cm 2 ) = Tekanan axial (kg/cm 2 ) Dalam hal ini penyelidikan tanah pada laboratorium dilakukan beberapa percobaan dengan rumus rumus yang digunakan selain CBR dan UCS yaitu : 1. Berat Jenis W 2 W1 Gs ( W 2 W1 W 4) W 3 Keterangan : Gs = Berat Jenis (Spesific grafity) W1 = Berat Piknometer W2 = Berat Piknometer + Contoh W3 = Berat Piknometer + Contoh + Air W4 = Berat Piknometer + Air 1. Atterbeg Limit PI = LL PL PI = Index Plastis LL = Batas Cair PL = Batas Plastis Kepadatan Standar (Standar Compaction) Ww w = x10 Ws w = Kadar Air (%) Ww = Berat air (gr) Ws = Berat tanah (gr) Ws b Vm Vm = w d 1 w d w Volume tabung = Berat Isi Kering (gr) = Berat Isi Basah (gr) METO DOLOGI PENELITIAN Data data yang dipersiapkan untuk penelitian di laboratorium berupa bahan bahan yang digunakan adalah tanah yang digunakan adalah tanah kerikil daerah Air Batu Banyuasin. Semen, semen yang digunakan adalah semen yang diproduksi oleh PT.Semen Baturaja. Bahan lainnya yaitu Air, yang berfungsi untuk membantu menyatukan tanah dan semen. Berat Jenis (Spesific Grafity) Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis tanah yang mempunyai butiran lewat saringan no.4 dengan piknometer. Berat jenis tanah adalah perbandingan antara berat butiran tanah dan berat isi suling dengan isi yang pada suhu tertentu. Atterbeg Limit Batas cair (Liquid Limit) adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan plastis atau daerah plastis. Cara menentukan adalah dengan cara memakai alat Atterbeg (atterbeg limit) dimana harga cairan pada pukulan 25 kali. Kepadatan Standar Tanah Asli (Standar Compaction) Pemeriksaan ini dimaksud untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah, pemadatan dilakukan di dalam silinder berukuran bervariasi dengan alat penumbuk (compactor) yang mempunyai berat tertentu (2,5 kg = 5,5 Lbs) dan tinggi jatuh yang tertentu pula (30 cm = 12 )pemeriksaan pemadatan ini dapat dilakukan dengan 4 cara ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa Saringan (Sieve Analisis) Dari hasil pengujian analisa saringan di dapat persentase lolos saringan. dari hasil pengujian di dapat data data sbb : Berat tanah kering = 500 gram a. Berat tanah yang tertahan pada masing masing saringan : Saringan 3/8 = 8 gr Saringan no.4 = 18,9 gr Saringan no.10 = 59,6 gr Saringan no.20 = 92,9 gr Vol 5. No 1. Juni 2017 2

Saringan no.40 = 74,2 gr Saringan no.80 =120,19 gr Saringan no.200 = 29,61gr Tabel 2. Hasil Pengujian Berat Jenis b. Jumlah berat tanah yang tertahan : Saringan 3/8 = 8 gr Saringan no.40 = 26,9 gr Saringan no.10 = 86,5 gr Saringan no.20 = 179,4 gr Saringan no.40 = 253,6 gr Saringan no.80 = 373,79 gr Saringan no.200 = 403,4 gr Persentase Lolos (%) 10 9 8 7 6 5 4 3 1 3/8 in No. 4 No.10 20 40 80 200 Nomor Saringan Grafik 1. Hasil Pengujian Analisa Saringan Dari grafik 1 dapat dilihat jumlah persentase ukuran butiran yang lolos pada masing masing saringan. Dilihat dari tabel 2 pengujian ini dilakukan dengan menggunakan 2 piknometer yang berbeda. Didapat 2 hasil yang berbeda, diambil nilai rata rata. Kepadatan Standar (Standar Compaction) Pada pengujian ini diperlukan pengujian kadar air asli sebagai data pendukung Tabel 3. Hasil Pengujian Kadar Air Asli Atterberg Limit Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai index plastis dari hasil pengujian plastis limit dan liquid limit Tabel 1. Hasil Pengujian Atterberg Limit Sumber : Hasil Pengujian Laboratorium PU Bina Marga Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa sample merupakan tanah non plastis. karena pada saat pengujian plastis limit sampel hancur sebelum ukuran diameternya 3mm. Berat Jenis (Spesific Gravity) Pada tabel 3 pengujian dilakukan menggunakan 2 sampel, didapat 2 nilai kadar air dan diambil rata rata. Hasil pengujian kepadatan standar didapat kadar air optimum(w.opt) dan berat isi kering maksimum ( d max ). Pengujian ini dilakukan 5 sampel dengan desain campuran yang berbeda Tabel 4. Hasil Pengujian Kepadatan Standar Vol 5. No 1. Juni 2017 3

2.15 Tabel 6. Hasil Pengujian CBR Laboratorium 2.10 Berat Isi Kering 2.05 2.00 1.95 1.90 2% 4% 6% 8% 1 12% 14% Kadar Air 3% 6% 9% 12% Grafik 2. Hasil Pengujian Pemadatan Standar Berdasarkan tabel 4 dan grafik 2 pada pengujian kepadatan standar. Dapat dilihat pengaruh penambahan PC pada tiap desain campuran yaitu semakin banyak PC yang dipakai maka berat kering maksimum akan lebih besar dan kadar air optimum akan lebih kecil. Unconfined Compressive Strenght (UCS) Pada pengujian ini dilakukan menggunakan 5 jenis sampel dengan disain campuran yang berbeda Tabel 5. Hasil Pengujian UCS CBR (%) CBR (%) 20 18 16 14 1 10 8 6 4 20 18 16 14 1 10 8 6 4 29.31% 23.18% 76.55% 66.33% 157.77% 139.14% 145.74% 123.03% 182.76% 171.43% 3% 6% 9% 12%, 29.31%, 23.18% Desain Campuran PC (%) 3%, 76.55% 6%, 139.14% 3%, 66.33% 6%, 123.03% 9%, 157.77% 9%, 145.74% 12%, 182.76% 12%, 171.43% 3% 6% 9% 12% 15% Desain Campuran PC (%) C7 C3R4 C7 C3R4 Ket : C7 = Curing 7 hari C3R4 = Curing 3 hari dan Rendam 4 hari Grafik 4 Hasil Pengujian CBR Laboratorium Grafik 3. Hasil pengujian UCS Berdasarkan tabel 5 dan grafik 3 dapat dilihat bahwa pengaruh penambahan PC yaitu semakin besar penambahan PC maka semakin besar nilai tegangan yang dicapai. California Bearing Ratio (CBR) Pada pengujian ini dilakukan dengan 2 cara yaitu CBR curing 7 hari dan CBR curing 3 hari rendam 4 hari dengan masing masing 5 jenis sampel dengan disain campuran yang berbeda Berdasarkan tabel 6 dan grafik 4 dapat dilihat pengaruh PC terhadap nilai CBR yaitu semakin banyak PC yang dipakai, maka semakin tinggi nilai CBR. Disini juga terlihat perbedaan nilai CBR C7 dan CBR C3R4 yaitu pengaruh rendaman air yang dapat menurunkan nilai CBR. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diberikan adalah : 1. Tanah kerikil dengan campuran dan 3% PC dapat digunakan untuk lapisan sub-base. 2. Tanah kerikil dengan campuran 3%, 6%, 9% dan 12% PC dapat digunakan untuk lapisan base. 3. Kadar semen optimum yang dianjurkan untuk mendapatkan nilai CBR 1 untuk lapisan base antara 4,7% sampai 5,4%. Vol 5. No 1. Juni 2017 4

DAFTAR PUSTAKA Hardiyatmo., 2013, Mekanika Tanah I, Penerbit Gramedia, Jakarta. Bakrie Oemar., 2013, Tanah Dasar Untuk Pondasi Perkerasan Jalan Raya, Universitas Muhammadiyah Palembang, Palembang Braja, MD., 2011, Mekanika Tanah, Alih bahasa, Penerbit Erlangga, Jakarta. Craig, R,F., 2011, Mekanika Tanah 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Vol 5. No 1. Juni 2017 5