1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sujiono, Yuliani Nurani (2009:7) mengemukakan bahwa anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan kemampuan dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia dengar dan ia rasakan akan mengendap dan membangun struktur kepribadian anak. Kekhasan dunia anak mengakibatkan perlunya strategi pembelajaran untuk anak. Usia dini merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar atau sering disebut dengan golden age. Oleh karena itu kesempatan ini dimanfaatkan sebaikbaiknya untuk proses belajar anak. Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat tahun sampai enam tahun. Tujuan dari taman kanakkanak adalah meningkatkan daya cipta anak-anak dan memacunya untuk belajar mengenal berbagai macam ilmu pengetahuan melalui pendekatan nilai budi bahasa, agama, sosial, emosional, fisik, motorik, kognitif, bahasa, seni, dan kemandirian. Semua dirancang sebagai upaya mengembangkan daya pikir dan peranan anak dalam hidupnya. kegiatan belajar ini dikemas dalam model belajar sambil bermain (Bafadal, 2006:1) 1
2 Usia dini merupakan usia efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Salah satu yang perlu dikembangkan yaitu kemampuan berhitung. Dengan mengembangkan kemampuan berhitung bertujuan agar anak dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini dan diharapkan anak nantinya dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Berhitung adalah usaha melakukan, mengerjakan hitungan seperti menjumlah, mengurangi serta memanipulasi bilangan-bilangan dan lambanglambang matematika. Berhitung merupakan bagian dari matematika, diperlukan untuk menumbuhkembangkan ketrampilan berhitung yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari terutama konsep bilangan yang merupakan dasar. Ketrampilan dasar ini merupakan faktor yang sangat diperlukan terutama dalam perkembangan kognitif anak. Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacammacam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan matematikanya, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan serta persiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti. Pengenalan berhitung dini perlu dilakukan untuk menjaga terjadinya masalah kesulitan belajar karena belum menguasai konsep berhitung sehingga banyak kasus dimana berhitung jalur matematika seolah-olah menjadi momok yang menakutkan bagi anak.
3 Kenyataan menunjukkan bahwa pembelajaran di tingkat TK Satu Atap SDN III Sendang Wonogiri seringkali kurang menarik bagi anak. Ada beberapa hal yang menyebabkan demikian, diantaranya adalah bahasa tubuh guru yang masih kaku, penyajian yang kurang menarik, dan alat peraga yang sangat minim sehingga kegiatan belajar mengajar (KBM) guru dan anak didik kurang begitu semangat, anak cenderung bosan dengan tugas yang diberikan dan akhirnya menyepelekkan pelajaran akibatnya proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) terhambat dan kurang maksimal. Minimnya alat peraga di TK Satu Atap SDN III Sendang Wonogiri kegiatan belajar berhitung hanya menggunakan media papan tulis dan pohon hitung saja. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat belajar, semangat dan kemampuan anak dalam pembelajaran berhitung. Ini dibuktikan dengan hasil pekerjaan anak pada tiap tengah semester. Di kelompok B dari 11 anak hanya 5 Anak yang sudah mampu berhitung sebagian lainnya masih perlu bimbingan guru. Maria Montesori (dalam Sujiono 2009:87) berpendapat bahwa anakanak belajar melalui tangannya. Apabila guru menjelaskan sebuah materi diharapkan anak-anak mengenal yang konkret, semi abstrak dan abstrak. Montesori berprinsip pendidikan harus berpegang pada keseimbangan (cosmic plan). Karena itu dia menciptakan alat peraga yang berupa duplikasi. Untuk menjelaskan tentang pohon, guru tidak harus menebang pohon melainkan dengan alat peraga.
4 Dari uraian diatas untuk mengatasi kendala kemampuan berhitung di TK Satu Atap di desa Sendang peneliti mencoba melakukan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media baru yaitu Pengembangan Kemampuan Berhitung dengan Multimedia. Multimedia disini adalah salah satu cara pembelajaran yang terinspirasi dari teknologi pendidikan dan alat bantu mengajar berbasis IT. Media ini dikemas dengan sederhana dan disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini sehingga nantinya peserta didik akan mudah menerima materi. Disamping itu dengan menggunakan media tersebut akan lebih menarik, dapat memberi kesan dalam memori mereka dibanding pembelajaran yang monoton dan hanya menggunakan worksheet. Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Multimedia Terhadap Kemampuan Berhitung Pada Anak Kelompok B TK Satu Atap SDN III Sendang Wonogiri Tahun Ajaran 2013/2014. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan berhitung permulaan. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah penggunaan multimedia berpengaruh pada kemampuan berhitung siswa kelompok B TK Satu Atap SDN III Sendang Wonogiri Tahun Ajaran 2013/2014?
5 D. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan multimedia terhadap kemampuan berhitung siswa kelompok B TK Satu Atap SDN III Sendang Wonogiri Tahun Ajaran 2013/2014. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai penggunaan multimedia dalam pembelajaran di taman kanak-kanak untuk membantu meningkatkan kemampuan berhitung anak usia dini. 2. Manfaat praktis a. Bagi Peneliti Menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan peneliti khususnya yang terkait dengan penelitian yang menggunakan multimedia interaktif dalam pembelajaran di taman kanak-kanak untuk membantu meningkatkan kemampuan berhitung. b. Bagi Guru Memberikan solusi dalam pembelajaran anak anak usia dini yang disesuaikan karakteristik anak usia dini dengan meggunakan multimedia dalam meningkatkan kemampuan berhitung. c. Bagi siswa Dapat menumbuhkan semangat belajar, meningkatkan motivasi dan daya tarik siswa terhadap proses pembelajaran dengan multimedia.