NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)

SIKAP TOLERANSI TERHADAP SISWA PENYANDANG DISABILITAS DALAM SEKOLAH INKLUSI (Studi Kasus Pada Siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanganyar) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN POLITIK PADA MASYARAKAT WONOGIRI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1. Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan.

KETAATAN HUKUM PETUGAS PARKIR (Studi Kasus pada Petugas Parkir Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta)

PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta II Tahun 2013)

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

IMPLEMENTASI TUGAS DAN FUNGSI KEPALA DESA. (Studi Kasus di Desa Gedangan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN NILAI DEMOKRASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER KEJUJURAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di Desa Cemeng Kecamatan Sambungmacan Kabupaten Sragen) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pelaku pendidikan. Pedidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

UPAYA MENGENTASKAN KELUARGA MISKIN MELALUI BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM)

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

PENERAPAN STRATEGI TEAM QUIZ

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA TUNAGRAHITA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS LUAR BIASA KELAS X/C

PEMAHAMAN DAN KESIAPAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MEMBANGUN JIWA PERSATUAN DAN KESATUAN (Studi Kasus Madrasah Aliyah Negeri 2 Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

PELAKSANAAN PENARIKAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (Studi Kasus di Desa Tempurharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri)

PELAKSANAAN SAMBATAN UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Publikasi Karya Ilmiah. Oleh : QOUMI GHONIN HAMIDAH A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI DALAM KEGIATAN PRAMUKA

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

PERAN BPD DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (Studi Kasus di Desa Ciputih, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes)

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

PRESIDEN NOMOR 4 TAHUN. Naskah Publikasi. Sarjana S-I

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

PENGUATAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI KEGIATAN KEPRAMUKAAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

DAFTAR PUSTAKA. Amal, Ichlasul Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana.

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI. (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL DAN SANTUN PESERTA DIDIK MELALUI BUDAYA SEKOLAH

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAVI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 ANGGASWANGI GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA DISLEKSIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 3 KRANGGANHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAGI HASIL DAN SEWO MANGSAN (Studi Kasus Petani di Desa Jagoan Kecamatn Sambi Kabupaten Boyolali Tahun 2011) NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI PNPM MANDIRI PERDESAAN

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PELECEHAN SEKSUAL PADA BURUH GENDONG (STUDI KASUS PADA BURUH GENDONG DI PASAR LEGI DALAM PERSPEKTIF GENDER) NASKAH PUBLIKASI

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB (Studi Kasus pada Kegiatan Ekstrakurikuler Paskibra di SMA Negeri 1 Sragen) NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

IMPLEMENTASI KARAKTER MANDIRI DAN KERJA KERAS DALAM MASYARAKAT NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

PROSES PENETAPAN CALON LEGISLATIF (CALEG) PARTAI POLITIK UNTUK PEMILIHAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENANAMAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

SIKAP PROFESIONALISME DAN KINERJA AKADEMIK GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SLTA Muhammadiyah Karanganyar)

KARAKTER PROFETIK PERILAKU SEHARI-HARI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

PERAN UNITBINMAS (UNIT PEMBINAAN MASYARAKAT) DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN REMAJA PELAJAR. (Studi Kasus Pada Polsek Kerjo Kabupaten Karanganyar)

. BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan untuk mencari peristiwa-peristiwa yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

FAKTOR PENYEBAB PUTUS SEKOLAH DAN DAMPAK NEGATIFNYA BAGI ANAK (Studi Kasus di Desa Kalisoro Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM PENYELESAIAN TUGAS-TUGAS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. membergunakan cara-cara atau metode-metode untuk mencapai tujuan tertentu.

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI LEARNING STARTS WITH A QUESTION

BAB III METODE PENELITIAN

Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi kasus dengan

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

Transkripsi:

PERAN ANGGOTA LEGISLATIF PEREMPUAN DALAM PEMBERDAYAAN POLITIK PADA MASYARAKAT WONOGIRI (Studi Kasus Pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A.220100161 PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Oleh: Eka Martiningsih Sri Rahayu*, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, M.Pd.** * Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP,UMS. ** Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik, bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan anggota legislatif perempuan dalam upaya pemberdayaan pendidikan politik, kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan, dan solusi mengatasi kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara, observas,i dan dokumentasi. Teknik validitas data menggunakan dua macam trianggulasi yaitu sumber data dan pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis interaktif yang meliputi: reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan yaitu (1) pemahaman anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik: menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 beserta menaati peraturan-peraturan yang ada, telah menjadi panutan bagi masyarakat Wonogiri. (2) aktivitas yang dilakukan anggota legislatif perempuan dalam upaya pemberdayaan pendidikan politik pada masyarakat Wonogiri telah diupayakan oleh anggota legislatif perempuan dan diapresiasi oleh masyarakat Wonogiri. (3) Kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan, dari dalam fisik, sosial budaya, sikap pandang, dan historis. Sedangkan kendala dari luar: kurangnya anggaran dana dari pemerintah daerah, manajemen waktu, dan karakter masyarakat. (4) solusi mengatasi kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri yaitu menambah anggaran untuk pemberdayaan pendidikan politik, meningkatkan kinerja anggota legislatif, peningkatan pengawasan dari pemerintah, menambah intensitas bertemu langsung dengan masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan politik. Kata Kunci: peran, anggota legislatif perempuan, pendidikan politik

A. PENDAHULUAN Pendidikan dan politik adalah dua elemen yang sangat penting dalam sistem sosial politik disetiap negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Keduanya sering dilihat sebagai bagian yang terpisah dan tidak memiliki hubungan apa-apa, tetapi keduanya saling menunjang dan saling mengisi. Lembaga-lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku politik masyarakat di negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, lembagalembaga dan proses politik di suatu negara membawa dampak besar pada karakteristik politik di suatu negara. Keberhasilan politik di suatu negara bukan hanya diukur dengan adanya pemilu, lembaga-lembaga pemerintahan seperti Presiden, MPR, DPR, dan lain-lain. Untuk menuju kedewasaan politik bagi warga negara Indonesia harus diadakan pendidikan politik. Pendidikan politik menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Pendidikan politik harus mendapatkan perhatian yang lebih seperti halnya bidang pendidikan lainnya. Pendidikan politik memegang peranan yang sangat vital untuk mencapai kehidupan bangsa yang lebih demokratis, dengan pendidikan politik dibentuk dan dikembangkan warga negara yang memiliki kesadaran politik dalam kerangka kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebuah Negara demokrasi, semua rakyatnya harus paham, dan mengerti tentang politik. Di era keterbukaan Indonesia sebagai negara demokrasi memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada warga negara untuk berpolitik praktis sebagai subjek politik tanpa ada hambatan psikologis apa pun. Pemerintah harus melakukan pembinaan pendidikan politik kepada masyarakat secara serius. Pemerintah mempunyai andil yang sangat besar dalam upaya pemberdayaan pendidikan politik di masyarakat. Salah satu lembaga pemerintah yang dekat dengan masyarakat adalah lembaga legislatif khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang berkedudukan di masing-masih daerah diseluruh Indonesia. Sebagai badan legislatif, DPRD selain berfungsi sebagai badan pembuat perundangan juga sebagai agen sosialisasi politik.

Pemberdayaan pendidikan politik seharusnya tidak hanya dapat dilakukan oleh laki-laki namun, pada kenyataannya di Indonesia perempuan berperan sangat buruk bila melihat realitas realitas politik yang ada, perempuan hanya menjadi objek politik, tetapi juga apatis terhadap perkembangan kaumnya. Dalam sistem politik kita yang berlaku selama ini, kebijakan yang berlaku menempatkan perempuan hanya sebagai second person (orang kedua) setelah laki-laki. Akibatnya nasib perempuan tidak pernah mengalami perubahan yang signifikan. Dengan adanya peningkatan jumlah anggota perempuan di lembaga legislatif, khususnya di DPRD Kabupaten Wonogiri diharapkan dapat pula meningkatkan partisipasi serta pemberdayaan pendidikan politik pada masyarakat Wonogiri. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirasa cukup penting untuk melakukan penelitian mengenai Peran Anggota Legislatif Perempuan dalam Pemberdayaan Pendidikan Politik pada Masyarakat Wonogiri (Studi Kasus pada Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri). Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan pemahaman anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik. 2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk aktivitas yang dilakukan anggota legislatif perempuan dalam upaya pemberdayaan pendidikan politik pada masyarakat Wonogiri. 3. Mendeskripsikan kendala dalam upaya pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri. 4. Mendeskripsikan solusi yang digunakan untuk mengatasi kendala dalam upaya pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri. B. METODE PENELITIAN Tempat penelitian adalah di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan, sejak persiapan sampai laporan penelitian. Secara keseluruhan kurang lebih empat bulan, yaitu bulan April sampai Juli 2014.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Patilima (2005:88), data kualitatif diperoleh dari hasil pengumpulan data dan informasi dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti pengamatan, wawancara, menggambar, diskusi kelompok, dan lain-lain. Strategi dalam penelitian ini adalah studi kasus tunggal terpancang. Dantes (2013:51) menyatakan bahwa studi kasus merupakan suatu penelitian intensif mengenai seseorang (bisa merujuk langsung pada orang, tempat, maupun peristiwa). Menurut Ratna (2010:193), jenis studi kasus ada dua macam, yaitu: a) studi kasus tunggal, dan b) studi kasus majemuk atau kolektif. Dikatakan studi kasus tunggal terpancang karena objek penelitian ini terfokus pada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri, kemudian sasaran dan tujuannya hanya meneliti mengenai peran anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik pada masyarakat Wonogiri. Subjek penelitian ini adalah anggota legislatif perempuan yang ada di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Wonogiri dan masyarakat Wonogiri. Objek dalam penelitian ini adalah peran anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik pada masyarakat Wonogiri. Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yang menjadi narasumber atau informan adalah anggota legislatif perempuan DPRD Kabupaten Wonogiri dan masyarakat Wonogiri. Tempat atau lokasi penelitian ini yaitu Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten Wonogiri, sedangkan peristiwa penelitian ini yang dimaksud adalah aktivitas yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas yaitu dengan observasi, wawancara, dokumentasi yang masing-masing diuraikan secara singkat berikut ini: 1. Wawancara (interview). Menurut Arikunto (2010:198), wawancara atau kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memeperoleh informasi dari terwawancara (interviewer).

2. Observasi. Menurut Arikunto (2010:199), observasi adalah sebagai suatu aktivitas pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. 3. Dokumentasi. Menurut Arikunto (2010:201), dokumentasi yaitu peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian. Instrumen adalah alat yang digunakan dalam pengumpulan data. Sugiyono (2009:59), mengungkapkan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. dalam penelitian kualitatif penggunaan manusia atau peneliti itu sendiri sebagai instrumen tidak dapat terhindarkan. Adapun langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992:15-17) adalah sebagai berikut. 1. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, waktu pengumpulan data dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti mulai memfokuskan wilayah penelitian. 2. Sajian data, yaitu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Pada waktu pengujian data meliputi berbagai jenis matrik gambar, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel. 3. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pemahaman anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik Pengertian peran anggota legislatif seperti yang dijelaskan oleh peneliti dalam kajian teori adalah bagaimana cara anggota dewan untuk mampu menyuarakan aspirasi mengenai permasalahan yang ada di masyarakat, serta mampu beradu argumen dan strategi agar masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan kaum dapat terperhatikan. Hal tersebut dapat kita lihat sifat dan

perilaku anggota legislatif perempuan dalam kehidupan sehari-harinya. Seperti yang terdapat dalam indikator peran anggota legislatif. Indikator peran anggota legislatif menurut Legowo dkk. (2005), adalah sebagai berikut: Mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan selalu diterapkan dalam keseharian anggota legislatif perempuan. Hal tersebut merupakan wujud dari pemahaman anggota legislatif dalam pemberdayaan pendidikan politik. Melaksanakan kehidupan demokratis dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dan memperhatikan upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah adalah salah satu perwujudan dari pemahaman pemberdayaan pendidikan politik. Hal tersebut dapat dilihat dari program-program yang mereka susun untuk pemberdayaan politik pada masyarakat. 2. Aktivitas yang dilakukan anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik Mengamalkan Pancasila, aktivitas yang dilakukan anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikaan politik yaitu dengan memberikan contoh dari pejabat pemerintah agar masyarakat dapat meniru kebiasaan selalu mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Mengenai melaksanakan UUD 1945 dan menaati segala peraturan perundang-undangan sudah berjalan dengan baik. Anggota legislatif maupun masyarakat Wonogiri sudah mempunyai kesadaran hukum yang tinggi hal itu terbukti dengan mereka selalu melaksanakan UUD 1945 dan menaati peraturan perundang-undangan, hal tersebut mereka lakukan bersama-sama dengan tujuan agar terciptanya ketertiban dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kaitannya dengan melaksanakan kehidupan demokratis dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Anggota legislatif telah memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya kehidupan demokratis dalam penyelenggaraan pemerintah. Upaya yang dilakukan oleh para anggota legislatif perempuan untuk pemahaman mengenai kehidupan demokratis dilakukan dengan pendekatan kepada masyarakat, serta penyuluhan ke daerah-daerah.

Mengenai upaya peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah, upaya yang dilakukan oleh para anggota legislatif dengan program yang sudah direncanakan oleh pemerintah. Program tersebut diantaranya adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT), Pelaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Mandiri (PNPM), pinjaman modal kepada pengusaha kecil dan menengah, serta pelatihan berbagai ketrampilan kepada masyarakat yang ada di daerah-daerah. 3. Kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri Pelaksanaan pemberdayaan politik yang dilakukan anggota legislatif perempuan pada masyarakat terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi yaitu kendala dari dalam fisik, sosial budaya, sikap pandang, dan historis. Sedangkan kendala dari luar: kurangnya anggaran dana dari pemerintah daerah, manajemen waktu, dan karakter masyarakat. 4. Solusi mengatasi kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri: solusi yang dilakukan antara lain menambah anggaran untuk pemberdayaan pendidikan politik, meningkatkan kinerja anggota legislatif, adanya pengawasan dari pemerintah, menambah intensitas bertemu langsung dengan masyarakat, meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan politik. D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan mengenai (1) Pemahaman anggota legislatif perempuan dalam pemberdayaan pendidikan politik: Pemberdayaan pendidikan politik dilakukan olah para anggota legislatif perempuan tidak hanya pada program-program yang diselenggarakan oleh pemerintah akan tetapi pemberdayaan politik mereka lakukan setiap kegiatan atau aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari. (2) aktivitas anggota legislatif perempuan dalam Pemberdayaan Pendidikan Politik: pemberdayaan pendidikan politik selalu dilakukan oleh anggota legislatif perempuan. Aktivitas yang dilakukan masing-masing anggota legislatif hampir sama yaitu kegiatan-kegiatan

kepartaian, juga dengan tingkah laku mereka sehari-hari dalam bermasyarakat. Ada juga program dari pemerintah yang dianamakan Temu Warga yang dilakukan tiga kali dalam setahun pada saat masa reses DPRD. Kegiatan dalam masa reses tersebut dapat dilakukan secara berkelompok maupun perorangan. (3) kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri: kendala dari dalam meliputi fisik, teologis, sosial budaya, sikap pandang, dan historis. Sedangkan kendala dari luar adalah kurangnya anggaran dana dari pemerintah, manajemen waktu, karakter masyarakat. (4) Solusi mengatasi kendala dalam pemberdayaan pendidikan politik yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan pada masyarakat Wonogiri: Solusi yang dilakukan oleh anggota legislatif perempuan untuk mengatasi kendala dari pemberdayaan pendidikan politik pada masyarakat Wonogiri, solusinya adalah dengan menambah aggaran dana dari pemerintah, membuat program serta strategi yang tepat guna peningkatan pendidikan politik, bekerjasama dengan dinas terkait meningkatkan mutu pendidikan politik, menambah anggara dari pemerintah, kegiatan pada masa reses harus benar-benar dioptimalkan, meningkatkan kualitas di bidang pendidikan, meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah. Mengetahui karakter masyarakat, melakukan pengawasan terhadap program pemberdayyan pendidikan politik. E. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineke Cipta. Budiardjo, Miriam. 1993. Fungsi Legislatif Dalam Sistem Politik Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Garata. 2008. Ilmu Politik Memahami dan Menerapkan. Bandung: Pustaka Setia. Haricahyono, Cheppy. 1986. Ilmu Politik dan Prespektifnya. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Hermawan, Eman. 2001. Politik Membela yang Benar. Yogyakarta: Kajian dan Layanan Informasi untuk Kedaulatan Rakyat (KLIK). Maryadi dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP-FKIP UMS. Miles, B Mathew dan A, Michael Huberman.1992. Data Kualitatif Buku Sumber tantang Metode-metode Baru. Jakarta: UIP. Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.