- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 14 WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA B U P A T I WAKIL BUPATI

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN SRAGEN

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH.

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 6

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WAKIL BUPATI SEKRETARIAT DAERAH ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT ASISTEN ADMINISTRASI BAGIAN PEMBANGUNAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

- 1 - BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KOTA BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 T E N T A N G

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI TENGAH,

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 7 TAHUN 2004 SEKRETARIAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 16 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA SOLOK

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 06 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN

UPT BUPATI PEKALONGAN,

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

WALIKOTA WAKIL WALIKOTA ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SINJAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 8 TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

Transkripsi:

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka memperkokoh pelaksanaan otonomi daerah perlu dilakukan penguatan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, akuntabilitas, kinerja kelembagaan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta informasi manajemen yang akurat dan praktis yang didukung organisasi perangkat daerah yang efektif dan efisien dengan mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan daerah; b. bahwa peraturan daerah Kabupaten Boyolali tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan, dan dan Tugas Pokok Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi; c. bahwa Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah secara eksplisit memberikan otonomi yang luas kepada Pemerintah Daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan dalam rangka kesejahteraan masyarakat daerah; c. bahwa...

- 2 - d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); 7. Undang-Undang...

- 3-7. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5049); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4826); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094); 16. Peraturan Presiden...

- 4-16. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 17. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal; 18. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 107); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI dan BUPATI BOYOLALI Menetapkan M E M U T U S K A N: : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BOYOLALI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Boyolali. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Boyolali. 3. Bupati adalah Bupati Boyolali. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Boyolali. 5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Pewakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1945. 6. Perangkat Daerah...

- 5-6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, lembaga lain, kecamatan, dan kelurahan. 7. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Boyolali. 8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali. 9. Staf Ahli adalah Staf Ahli Bupati Boyolali. 10. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD Kabupaten Boyolali. 11. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Boyolali. 12. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Boyolali. 13. Lembaga Teknis Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Boyolali. 14. Lembaga Lain adalah Lembaga Lain Kabupaten Boyolali. 15. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kabupaten Boyolali. 16. Unit Pelaksana Teknis Badan yang selanjutnya disingkat UPTB adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Kabupaten Boyolali. 17. Rumah Sakit Umum Daerah adalah Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Kabupaten Boyolali. 18. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat Satpol PP adalah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Boyolali. 19. Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang selanjutnya disingkat BPBD adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Boyolali. 20. Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disingkat ULP adalah Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Boyolali. 21. Kecamatan adalah Kecamatan di Kabupaten Boyolali. 22. Kelurahan adalah Kelurahan di Kabupaten Boyolali. 23. Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau ketrampilan tertentu. 24. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan Organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri. 25. Eselon adalah tingkatan jabatan struktural. BAB II...

- 6 - BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, yang terdiri dari: a. Sekretariat Daerah; b. Sekretariat DPRD; c. Inspektorat; d. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; e. Satuan Polisi Pamong Praja; f. Dinas Daerah, yang terdiri dari: 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 4. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; 5. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 7. Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral; 8. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika; 9. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 10. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 11. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan; dan 12. Dinas Peternakan dan Perikanan. g. Lembaga Teknis Daerah, yang terdiri dari: 1. Badan Kepegawaian Daerah; 2. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana; 3. Badan Lingkungan Hidup; 4. Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa; 5. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu; 6. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan; 7. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik; 8. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; dan 9. Rumah Sakit Umum Daerah. h. Lembaga Lain, yang terdiri dari : 1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; dan 2. Unit Layanan Pengadaan. i. Kecamatan...

- 7 - i. Kecamatan; dan j. Kelurahan. (2) Pada Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk badan dapat dibentuk UPT yang jumlah dan nomenklaturnya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (3) Bagan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB III SEKRETARIAT DAERAH Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 3 (1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf, dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. (2) Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengoordinasikan Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Satpol PP, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Lembaga Lain, Kecamatan, dan Kelurahan. (3) Penjabaran tugas pokok Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 4 (1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari: a. Sekretaris Daerah; b. Asisten Sekretaris Daerah; c. Bagian; d. Subbagian; dan e. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Asisten Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Asisten Pemerintahan...

- 8 - a. Asisten Pemerintahan terdiri dari : 1. Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah; 2. Bagian Pemerintahan Desa; dan 3. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia. b. Asisten Ekonomi, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat terdiri dari: 1. Bagian Perekonomian; 2. Bagian Pembangunan; dan 3. Bagian Kesejahteraan Rakyat. c. Asisten Administrasi terdiri dari : 1. Bagian Umum 2. Bagian Organisasi dan Kepegawaian; dan 3. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol. (3) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari Subbagian: a. Bagian Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah terdiri dari: 1. Subbagian Pemerintahan Umum; 2. Subbagian Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah; dan 3. Subbagian Pertanahan. b. Bagian Pemerintahan Desa terdiri dari: 1. Subbagian Tata Pemerintahan Desa; 2. Subbagian Keuangan dan Kekayaan Desa; dan 3. Subbagian Aparat Pemerintah Desa. c. Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia terdiri dari: 1. Subbagian Peraturan Perundang-undangan; 2. Subbagian Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia; dan 3. Subbagian Evaluasi, Informasi dan Dokumentasi. d. Bagian Perekonomian terdiri dari: 1. Subbagian Bina Ekonomi Daerah; 2. Subbagian Pertanian Daerah; dan 3. Subbagian Pengembangan Potensi Daerah. e. Bagian Pembangunan terdiri dari: 1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Subbagian Pendataan dan Evaluasi; dan 3. Subbagian Pengendalian. f. Bagian Kesejahteraan Rakyat terdiri dari: 1. Subbagian Pendidikan, Kebudayaan, dan Olah Raga; 2. Subbagian...

- 9-2. Subbagian Sosial dan Keagamaan; dan 3. Subbagian Bina Kesehatan dan Pemberdayaan Perempuan. g. Bagian Umum terdiri dari: 1. Subbagian Keuangan; 2. Subbagian Rumah Tangga; dan 3. Subbagian Perlengkapan. h. Bagian Organisasi dan Kepegawaian terdiri dari: 1. Subbagian Kelembagaan dan Kinerja Aparatur; 2. Subbagian Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik; dan 3. Subbagian Kepegawaian. i. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol terdiri dari : 1. Subbagian Hubungan Masyarakat; dan 2. Subbagian Protokol, Sandi dan Telekomunikasi. (4) Asisten Sekretaris Daerah berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah. (5) Kepala bagian berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada asisten Sekretaris Daerah. (6) Kepala subbagian berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepala bagian. (7) Bagan Organisasi Sekretariat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IV STAF AHLI Pasal 5 (1) Staf Ahli dalam pelaksanaan tugas bertanggung jawab kepada Bupati dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah. (2) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan dan saran mengenai masalah Pemerintahan Daerah sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri dari: a. Staf Ahli bidang Hukum dan Politik; b. Staf Ahli bidang Pemerintahan; c. Staf Ahli bidang Pembangunan; d. Staf Ahli bidang Kemasyakatan dan Sumber Daya Manusia; dan e. Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan. (4) Penjabaran...

- 10 - (4) Penjabaran tugas pokok dan fungsi Staf Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati di luar tugas dan fungsi perangkat daerah. BAB V SEKRETARIAT DPRD Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 6 (1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD yang dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRD yang berkedudukan secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara adminsitratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. (3) Penjabaran tugas pokok Sekretariat DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 7 (1) Susunan Organisasi Sekretariat DPRD terdiri dari: a. Sekretaris DPRD; b. Bagian; c. Subbagian; dan d. Kelompok Jabatan fungsional. (2) Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari : a. Bagian Persidangan dan Peraturan Perundang-undangan terdiri dari: 1. Subbagian Rapat dan Risalah; 2. Subbagian Perundang-udangan; dan 3. Subbagian Hubungan Masyarakat, Protokol, Perpustakaan dan Dokumentasi. b. Bagian Umum...

- 11 - b. Bagian Umum terdiri dari: 1. Subbagian Tata Usaha; dan 2. Subbagian Rumah Tangga. c. Bagian Keuangan terdiri dari : 1. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; 2. Subbagian Perbendaharaan; dan 3. Subbagian Pembukuan dan Verifikasi. (3) Bagan Organisasi Sekretariat DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V INSPEKTORAT Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 8 (1) Inspektorat merupakan unsur pengawas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. (2) Inspektorat mempunyai tugas pokok melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. (3) Penjabaran tugas pokok Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 9 (1) Susunan Organisasi Inspektorat Kabupaten terdiri dari: a. Inspektur; b. Sekretariat; c. Inspektur Pembantu; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat...

- 12 - (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Perencanaan; b. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; dan c. Subbagian Administrasi dan Umum. (3) Inspektur Pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Inspektur Pembantu Wilayah I; b. Inspektur Pembantu Wilayah II; c. Inspektur Pembantu Wilayah III; dan d. Inspektur Pembantu Wilayah IV. (4) Bagan Organisasi Inspektorat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Bagian Pertama Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 10 (1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah. (3) Penjabaran tugas pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 11 (1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang...

- 13 - c. Bidang Penyusunan Perencanaan, Evaluasi, Penelitian dan Pengembangan; d. Bidang Ekonomi; e. Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya; f. Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTB. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; (3) Bidang Penyusunan Perencanaan, Evaluasi, Penelitian, dan Pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Subbidang Pendataan dan Evaluasi; b. Subbidang Penyusunan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan. (4) Bidang Ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Subbidang Pertanian; b. Subbidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Jasa. (5) Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Subbidang Pemerintahan; b. Subbidang Sosial Budaya. (6) Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Subbidang Infrastruktur; b. Subbidang Pengembangan Wilayah. (7) Bagan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VII SATUAN POLISI PAMONG PRAJA Paragraf 1...

- 14 - Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 12 (1) Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat serta perlindungan masyarakat yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menegakkan Perda dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat serta perlindungan masyarakat. (3) Penjabaran tugas pokok Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 13 (1) Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja, terdiri dari: a. Kepala; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat; d. Seksi Penegakan Produk Hukum Daerah; e. Seksi Pengembangan Kapasitas; f. Seksi Sarana Prasarana; g. Seksi Perlindungan Masyarakat; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB VIII DINAS DAERAH Bagian Pertama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Paragraf 1...

- 15 - Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 14 (1) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penyelenggaraan pendidikan, pemuda, dan olah raga. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 15 (1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olah Raga terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidikan; d. Bidang Sekolah Dasar; e. Bidang Sekolah Menengah Pertama; f. Bidang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; g. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal, dan Informal; h. Bidang Pemuda dan Olah Raga; i. Kelompok Jabatan Fungsional; dan j. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan (3) Bidang Pengembangan dan Pengendalian Mutu Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Pengembangan...

- 16 - a. Seksi Pengembangan; b. Seksi Pengendalian Mutu Pendidikan; dan c. Seksi Pendataan dan Penelitian. (4) Bidang Sekolah Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Kurikulum Sekolah Dasar; b. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Dasar. (5) Bidang Sekolah Menengah Pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: d. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Pertama; e. Seksi Sarana Prasarana Sekolah Menengah Pertama; dan f. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Pertama. (6) Bidang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Kurikulum Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; b. Seksi Sarana dan Parasarana Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan. (7) Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri dari: a. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; b. Seksi Pendidikan Masyarakat, Kursus, dan Pelatihan; dan c. Seksi Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal. (8) Bidang Pemuda dan Olahraga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h terdiri dari: a. Seksi Pemuda dan Pramuka; dan b. Seksi Olah Raga dan Seni. (9) Bagan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda Dan Olah Raga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Dinas Kesehatan Paragraf 1...

- 17 - Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 16 (1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 17 (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Pelayanan Kesehatan; d. Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan; f. Bidang Promosi Kesehatan dan Penunjang; g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Kesehatan Dasar, Khusus, dan Rujukan: b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak; dan c. Seksi Gizi. (4) Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Pencegahan Penyakit; b. Seksi Pemberantasan...

- 18 - b. Seksi Pemberantasan Penyakit; dan c. Seksi Penyehatan Lingkungan. (5) Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan, Informasi, dan Akreditasi; dan b. Seksi Registrasi dan Perizinan. (6) Bidang Promosi Kesehatan dan Penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Promosi Kesehatan, Pembiayaan, dan Pemberdayaan Masyarakat; dan b. Seksi Kefarmasian, Makanan, Minuman, dan Perbekalan Kesehatan. (7) Bagan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketiga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 18 (1) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 19 (1) Susunan Organisasi Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil terdiri dari: b. Kepala...

- 19 - a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pengelolaan Data; d. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dan Pengelolaan Dokumen; e. Kelompok Jabatan Fungsional; dan f. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pengelolaan Data sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Identitas Penduduk; b. Seksi Perpindahan dan Pendataan Penduduk Rentan; dan c. Seksi Pengelolaan, Analisa Data Kependudukan dan Informasi. (4) Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil dan Pengelolaan Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Kelahiran, Kematian, Pengakuan, Pengangkatan Anak, dan Perubahan; b. Seksi Perkawinan dan Perceraian; dan c. Seksi Penyimpanan dan Pelayanan Dokumen. (5) Bagan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keempat Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 20 (1) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Koperasi...

- 20 - (2) Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengembangan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. (3) Penjabaran tugas pokok Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 21 (1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Koperasi dan Advokasi; d. Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah; e. Bidang Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Mikro; f. Kelompok Jabatan Fungsional; g. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Koperasi dan Advokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan Koperasi dan Peningkatan Sumber Daya Manusia; b. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Usaha Koperasi; dan c. Seksi Advokasi. (4) Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan Kemitraan Jaringan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; b. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; dan c. Seksi Promosi Usaha Mikro Kecil dan Menengah. (5) Bidang Pembiayaan...

- 21 - (5) Bidang Pembiayaan dan Lembaga Keuangan Mikro sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Pembiayaan Koperasi; b. Seksi Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah; dan c. Seksi Lembaga Keuangan Mikro. (6) Bagan Organisasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran X yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kelima Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 22 (1) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pendapatan daerah, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan aset. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 23 (1) Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan; d. Bidang Pajak...

- 22 - d. Bidang Pajak Daerah dan Pendapatan Lain-lain; e. Bidang Anggaran; f. Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan; g. Bidang Pengelolaan dan Pembiayaan Aset Daerah; h. Kelompok Jabatan Fungsional; dan i. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Pendaftaran dan Pendataan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan; b. Seksi Penetapan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan; dan c. Seksi Penagihan dan Pelaporan Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan. (4) Bidang Pajak Daerah dan Pendapatan Lain-lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Pendataan dan Penetapan Pajak Daerah; b. Seksi Penagihan Pajak Daerah; dan c. Seksi Dana Perimbangan Pendapatan Lain-lain dan Pengendalian Pendapatan. (5) Bidang Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; b. Seksi Pembinaan dan Pengelolaan Dana Bantuan Daerah; dan c. Seksi Evaluasi Administrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. (6) Bidang Akuntansi dan Perbendaharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Pembukuan dan Pelaporan; b. Seksi Perbendaharaan; dan c. Seksi Pengelolaan Kas Daerah. (7) Bidang Pengelolaan dan Pembiayaan Aset Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri dari: a. Seksi Pengelolaan Aset Daerah; b. Seksi Pendataan...

- 23 - b. Seksi Pendataan Aset Daerah; dan c. Seksi Utang Piutang dan Investasi. (8) Bagan Organisasi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keenam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 24 (1) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 25 (1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Kebudayaan; d. Bidang Pemasaran Pariwisata; e. Bidang Penggembangan Pariwisata; f. Kelompok Jabatan Fungsional; dan g. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum, dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan...

- 24 - b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Kebudayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Kesenian, Bahasa dan Film; b. Seksi Sejarah, Nilai Budaya dan Kepurbakalaan. (4) Bidang Pemasaran Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Promosi dan Kemitraan Pariwisata; b. Seksi Sumber Daya Pariwisata. (5) Bidang Pengembangan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Sarana Prasarana Obyek Wisata; b. Seksi Pengelolaan Usaha Pariwisata; (6) Bagan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketujuh Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 26 (1) Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum, energi sumber daya mineral, dan air tanah. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 27...

- 25 - Pasal 27 (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Bina Marga; d. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air; e. Bidang Cipta Karya; f. Bidang Tata Ruang; g. Bidang Energi Sumber Daya Mineral; h. Kelompok Jabatan Fungsional; dan i. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Bina Marga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Pembangunan Jalan; b. Seksi Pembangunan Jembatan; dan c. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. (4) Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari : a. Seksi Pembangunan Sarana Prasarana Sumber Daya Air; b. Seksi Pemeliharaan Sarana Prasarana Sumber Daya Air; dan c. Seksi Bina Manfaat Sarana Prasarana Sumber Daya Air. (5) Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Bangunan dan Perumahan; b. Seksi Penyehatan Lingkungan; dan c. Seksi Kebersihan. (6) Bidang Tata Ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Perencanaan Tata Ruang; b. Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang; dan c. Seksi Pertamanan dan Pemakaman. (7) Bidang Energi Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri dari: a. Seksi Sumber...

- 26 - a. Seksi Sumber Daya Mineral; b. Seksi Energi; dan c. Seksi Geologi dan Air Tanah. (8) Bagan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedelapan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 28 (1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan tugas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 29 (1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Lalu Lintas dan Angkutan; d. Bidang Keselamatan Sarana Prasarana: e. Bidang Komunikasi dan Informatika; f. Kelompok Jabatan Fungsional; dan g. UPTD. (2) Sekretariat...

- 27 - (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Lalu Lintas dan Angkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Lalu Lintas; b. Seksi Angkutan Orang dan Barang; dan c. Seksi Bina Tertib Lalu Lintas. (4) Bidang Keselamatan Sarana Prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Pengujian Kendaraan; dan b. Seksi Rekayasa Sarana Prasarana, dan Bina Tertib Perbengkelan. (5) Bidang Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Pos, Telekomunikasi, dan Telematika; dan b. Seksi Sarana Komunikasi dan Informasi Publik. (6) Bagan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XIV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesembilan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 30 (1) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang penanggulangan masalah sosial dan pelayanan ketenagakerjaan dan transmigrasi. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2...

- 28 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 31 (1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Sosial; d. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja; e. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan; f. Bidang Transmigrasi; g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Bimbingan, Penyuluhan, dan Pemberdayaan Sosial; b. Seksi Asistensi dan Pengendalian Bantuan Sosial; dan c. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. (4) Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Kerja; b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan c. Seksi Perluasan Kerja. (5) Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Syarat Kerja dan Penyelesaian Perselisihan; b. Seksi Kelembagaan, Pengupahan, dan Kesejahteraan; dan c. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan. (6) Bidang Transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Pengerahan...

- 29 - a. Seksi Pengerahan, Pendaftaran, dan Seleksi; dan b. Seksi Pemindahan. (7) Bagan Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesepuluh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 32 (1) Dinas Perindustrian dan Perdagangan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 33 (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Perindustrian; d. Bidang Perdagangan; e. Bidang Pendapatan Pasar; f. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar; g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum...

- 30 - a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Perindustrian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Pengelolaan Hasil Pertanian dan Hasil Hutan; b. Seksi Industri Kimia, Logam Mesin, dan Perekayasaan; dan c. Seksi Industri Tekstil dan Aneka Kerajinan. (4) Bidang Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Usaha Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri; b. Seksi Informasi dan Promosi; dan c. Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen. (5) Bidang Pendapatan Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Pendataan Potensi Pasar; b. Seksi Penetapan; dan c. Seksi Pendapatan dan Penagihan Pasar. (6) Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Pengembangan Pasar; b. Seksi Sarana dan Prasarana Pasar; dan c. Seksi Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar (7) Bagan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XVI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesebelas Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 34 (1) Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Pertanian...

- 31 - (2) Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian, perkebunan, dan kehutanan. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 35 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; d. Bidang Sarana Prasarana Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen; e. Bidang Produksi Perkebunan; f. Bidang Kehutanan; g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Produksi Padi; b. Seksi Produksi Palawija; dan c. Seksi Produksi Hortikultura. (4) Bidang Sarana Prasarana, Perlindungan Tanaman dan Pasca Panen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Sarana Prasarana Pertanian dan Pasca Panen; dan b. Seksi Perlindungan Tanaman. (5) Bidang Produksi Perkebunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Tanaman...

- 32 - a. Seksi Tanaman Tahunan; dan a. Seksi Tanaman Semusim; (6) Bidang Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan; b. Seksi Bina Usaha dan Perhutanan Sosial; dan c. Seksi Perlindungan dan Konservasi Alam. (7) Bagan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XVII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keduabelas Dinas Peternakan dan Perikanan Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 36 (1) Dinas Peternakan dan Perikanan merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang peternakan dan perikanan. (3) Penjabaran tugas pokok Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan fungsi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 37 (1) Susunan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Peternakan; d. Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner; e. Bidang Perikanan; f. Kelompok Jabatan...

- 33 - f. Kelompok Jabatan Fungsional; dan g. UPTD. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan. (3) Bidang Peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Seksi Produksi Ternak Ruminansia b. Seksi Produksi Ternak Non Ruminansia; dan c. Seksi Sarana Prasarana dan Pasca Panen Hasil Ternak. (4) Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Seksi Pengamatan Penyidikan Penyakit dan Pengawasan obat Hewan; b. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan; dan c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner. (5) Bidang Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Seksi Produksi Perikanan; b. Seksi Pengendalian Sumber Daya Ikan dan Lingkungan; dan c. Seksi Sarana Prasarana dan Pasca Panen Hasil Ikan. (6) Bagan Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran XVIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB IX LEMBAGA TEKNIS DAERAH Bagian Pertama Badan Kepegawaian Daerah Paragraf 1 Kedudukan dan Tugas Pokok Pasal 38 (1) Badan Kepegawaian Daerah merupakan unsur pendukung pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Badan Kepegawaian...

- 34 - (2) Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas pokok membantu Pejabat Pembina Kepegawaian Daerah dalam bidang kepegawaian, pendidikan dan pelatihan pegawai. (3) Penjabaran tugas pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 39 (1) Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari: a. Kepala; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan; d. Bidang Mutasi, Kepangkatan, dan Pensiun; e. Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan; f. Bidang Perundang-undangan dan Informasi; g. Kelompok Jabatan Fungsional; h. UPTB. (2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Subbagian Umum dan Kepegawaian; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; (3) Bidang Pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari: a. Subbidang Formasi; b. Subbidang Pendidikan dan Pelatihan. (4) Bidang Mutasi, Kepangkatan, dan Pensiun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari: a. Subbidang Mutasi; b. Subbidang Kepangkatan dan Pensiun. (5) Bidang Pembinaan dan Kesejahteraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri dari: a. Subbidang Pembinaan; b. Subbidang Kesejahteraan. (6) Bidang Perundang-undangan dan Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari: a. Subbidang...