THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU TERHADAP HASIL TOLAK PELURU GAYA ORTHODOX SISWA PUTRA KELAS XI ILMU ILMU SOSIAL 5 SMA N 2 TUALANG

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SAMPING (CECHUITUI) PADA ATLET WUSHU KATEGORI SANSHOU FIK UNP

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT SISWA PUTRA KELAS XI IPS 1 SMAN 1 KAMPAR JURNAL. Oleh RUSMAWATI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI SISWA PUTRA KELAS V SDN 018 TELUK KENIDAI KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR JURNAL

JURNAL. Oleh MASRIZAL

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA KELAS V SDN 013 SUKAMAJU KECAMATAN SINGINGI HILIR JURNAL

JURNAL. Oleh ABDUL RASYID

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA FLOP MAHASISWA KEPELATIHAN KELAS 2A TAHUN 2014/2015

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWI SMAN 4 TANAH PUTIH KECAMATAN TANAH PUTIH JURNAL. Oleh YESI EMIDA

KARYA ILMIAH. Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : HARRY PUTRANTO NIM :

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 60 METER SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN SINGINGI JURNAL. Oleh JANDRI PALISON

EFFECT OF WRIST COORDINATION AND MUSCLE POWER ARM BELOW SHOULDER OF THE PASSING ABILITY MEN S VOLLEYBALL TEAM SMK MUHAMMADIYAH 3 PEKANBARU

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 40 M DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 KUBU JURNAL. Oleh AKMAL

CORRELATION OF POWER ARM MUSCLES AND SHOULDERS THE RESULTS THROWN THE SPEAR, ON THE ATHLETES MAN PPLP OF RIAU

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE PADA SISWA PUTRA SDN 014 BERINGIN MAKMUR KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

HUBUNGAN HASIL LARI 40 YARD DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH SISWA KELAS VIII SMPN 2 KECAMATAN SENTAJO RAYA JURNAL. Oleh DISLAGANA FARCE

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

Keywords: Arm shoulder muscle strength, muscle flexibility back, shot put results

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN PASSING BAWAH ATLET BOLAVOLI MINI DI SDN 34 PENEBAL KECAMATAN BENGKALIS JURNAL. Oleh AGUSRIZAL

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL TOLAK PELURU SISWA KELAS VII SMPN 05 TELUK KUANTAN KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 50 METER TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JANGKIT PADA SISWA PUTRA KELAS XI IS SMA PGRI PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

III. METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode penelitian

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMA NEGERI 1 BENGKALIS JURNAL. Oleh RANIANTI

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRI KELAS IV SDN 018 SUNGAI KERANJI KECAMATAN SINGINGI JURNAL

HUBUNGAN KECEPATAN DAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII A SMPN 3 DUMAI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL KECEPATAN LARI PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 PEKANBARU

HUBUNGAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA TIM SEPAK BOLA SMKN 5 PEKANBARU.

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengan Akurasi Smash Bola Voli Pada Tim Voli Putra SMK Negeri 5 Pekanbaru Tahun 2013

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

HUBUNGAN KELENTUKAN OTOT PUNGGUNG DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMK TIGAMA PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER SISWA KELAS V SDN 001 LANGGAM KABUPATEN PELALAWAN JURNAL

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

JURNAL. Oleh HERWAN SAPUTRA

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

HUBUNGAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN, VO2MAX

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN SHOOTING EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMA NEGERI 1 KAMPAR JURNAL. Oleh TRI WAHYU AGUSTI

THE CORRELATION BEETWEEN EXPLOSIVE POWER OF LEGS AND REACTION SPEED WITH RUN OF 100 YARD AT ATHLETIC S ATHLETE PPLP RIAU

JIME, Vol. 3. No. 2 ISSN Oktober 2017

CORELATION ARMS MUSCLE POWER AND FLEXIBILITY MUSCLES BACK WITH SHOT PUT OF STUDENT SON CLASS XI SMK TARUNA SELF PEKANBARU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dengam Akurasi Smash Pada Team Bola Voli Putra SMKN 5 Pekanbaru

THE POWER ARM MUSCLES AND SHOULDES WITH THE RESULTS IN THE DISK ON THE STUDENT S CLASS IX OF THE AMERICAN JUNIOR DISTRICT 27 PEKANBAR

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

HUBUNGAN KOORDINASI MATA TANGAN DENGAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MINI SISWA KELAS V SDN 009 BANGKINANG JURNAL

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRAK

HUBUNGAN KECEPATAN LARI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMAN 2 XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN LOMPAT TANPA AWALAN MENGGUNAKAN ANGKLE WEIGHT TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA KELAS XI SMA N 8 MUARO JAMBI

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

SKRIPSI. Disusun Oleh : SULASTRI NPM:

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

JURNAL. Oleh SIMAI ASPERA

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

PELATIHAN PLYOMETRIC BROAD JUMP

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGANKEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 15 KOTA PEKANBARU

MHD. ARIF

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL FREE THROW PADA PERMAINAN TIM BOLA BASKET PUTRA SMAN 14 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETEPATAN SHOOTING KEGAWANG PADA TIM SEPAKBOLA SMPN 6 PEKANBARU

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER

JURNAL. Oleh YON MARYONO

THE EFFECT BOW JUMPS EXERCISE TOWARD EXPLOSIVE POWER OF LEG MUSCLE OF MUSTANK PEKANBARU VOLLEYBALL CLUB

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

Competitor, Nomor 2 Tahun 4, Juni 2012

HUBUNGAN EXPLOSIVE POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL AKURASI SMASH PADA TEAM BOLA VOLI PUTRA JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2010

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN BAHU DENGAN HASIL LEMPAR LEMBING PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA N 3 PEKANBARU

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

JURNAL. Oleh : Dika Ratulangi Nuranda Dibimbing Oleh : 1. Drs. SLAMET JUNAIDI, M.Pd 2. MOH. NURKHOLIS, M.Or

Oleh Hendri Mulyadi Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Rokania

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 THE RELATIONS BETWEEN LEG MUSCLE EXPLOSIVE POWER AND SPEED WITH RESULTS OF STUDENT SON LONG JUMP CLASS XI SMA NEGERI 1 BENAI Pietra Jaya 1, Drs. Saripin.M.kes.AIFO 2, Ni Putu Nita Wijayanti S.Pd, M.Pd 3 Pietrajaya05@gmail.com, 082284399637, saripin88@yahoo.com, nitawijayanti87@yahoo.com PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstract: The background of this research is based on the results of observations on male students of class XI SMA Negeri 1 Benai. Problems derived from the results of these observations, among others: the average distance of the long jump results of the students still unsatisfactory. Students rate as the prefix is less tight. Adapaun purposes of this study were 1) to determine the ratio of the leg muscles explosive power with a long jump results in male students of class XI SMA Negeri 1 Benai. 2) determine the ratio of the velocity jump results in male students of class XI SMA Negeri 1 Benai. 3) To determine the relationship of the leg muscle explosive strength and speed in the long jump results in male students of class XI SMA Negeri 1 Benai. This type of research is a kind of research is correlational with 3 variables. The population in this study were all male students of class XI SMA Negeri 1 Benai which counted 40 people. This sampling technique is the total sampling, thus reducing the number of samples in this study were 40 persons. Data-analysis showed that all of the data normally distributed. From the result of the calculation is known that there is a significant correlation between the variables x1, x2 and y variables. The calculation of the variable X1 and Y obtained value r calculated at 0.629. From the table, the value of R value obtained rtabel on df = 38 with significance level (α) 00:05 = 0312. This means that the value of r census 0411> rtabel (0312) concluded, there is a significant relationship between the leg muscles explosive power of the jump from SMA Negeri 1 Benai As a matter of X2 and Y obtained calculated the value of r obtained at 0.332. From the table, the value of R value obtained rtabel on df = 38 with significance level (α) 00:05 = 0312. This means that the value of r count 0.332> r table (0312). a conclusion, there is a link speed with the ability to jump results in SMA Negeri 1 Benai. By way of X1, X2 and Y are obtained by counting results obtained correlation value calculated 0481 r. From the table, the value of R value obtained rtabel on df = 37 with significance level (α) 00:05 = 0316. This means that the value of r census 0481> rtabel (0316). Kesimpulanya a significant relationship between leg muscle explosive power and speed of the results of the long jump at SMA Negeri 1 Benai Keywords: leg muscle explosive power, speed, long jump

2 HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 BENAI Pietra Jaya 1, Drs. Saripin.M.kes.AIFO 2, Ni Putu Nita Wijayanti S.Pd, M.Pd 3 Pietrajaya05@gmail.com, 082284399637, saripin88@yahoo.com, nitawijayanti87@yahoo.com PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU Abstrak : latar belakang penelitian ini didasari oleh hasil observasi pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Benai. Permasalahan yang didapatkan dari hasil observasi tersebut antara lain : rata-rata jarak hasil lompat jauh siswa masih kurang memuaskan. Kecepatan berlari siswa ketika awalan juga masih kurang kencang. Adapaun tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Benai. 2) Untuk mengetahui hubungan kecepatan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Benai. 3) Untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Benai. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan 3 variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Benai yang berjumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel ini yaitu dengan menggunakan total sampling, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang. Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa semua data terdistribusi normal. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel x1, x2 dan variabel y. Perhitungan variabel X1 dan Y didapatkan nilai r hitung sebesar 0.629. Dari tabel nilai r didapat nilai rtabel pada df = 38 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.312. Artinya nilai r hitung 0.411 > rtabel (0.312) kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai Per hitungan variabel X2 dan Y didapatkan didapatkan nilai r hitung sebesar 0.332. Dari tabel nilai r didapat nilai rtabel pada df = 38 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.312. Artinya nilai r hitung 0.332 > r tabel (0.312). kesimpulan terdapat hubungan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Per hitungan variabel X1 X2 dan Y didapatkan Hasil per hitungan korelasi didapatkan nilai r hitung sebesar 0.481. Dari tabel nilai r didapat nilai rtabel pada df = 37 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.316. Artinya nilai r hitung 0.481 > rtabel (0.316). Kesimpulanya terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai, kecepatan terhadap hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Kata kunci : daya ledak otot tungkai, kecepatan, lompat jauh

3 PENDAHULUAN Atletik adalah event asli dari olimpiade pertama ditahun 776 sebelum masehi. Atletik telah diperlombahkan termasuk lompat jauh semenjak itu atletik selalu menjadi cabang utama yang diperlombahkan dalam setiap penyelenggaran pesta olahraga dunia olimpiade (modren) sampai saat ini. Sampai saat ini atletik merupakan olahraga yang terus diperlombakan dalam berbagai tingkatan pesta olahraga. Oleh karena itu regenerasi atlet untuk cabang olahraga atletik terus dilakukan. Salah satu cara untuk mencari bibit atlet yang berprestasi adalah dengan memperkenalkan atletik tersebut pada generasi muda. Salah satu cara yang efektif adalah memasukkan olahraga dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan olahraga merupakan unsur penyeimbang yang sangat penting. Aktivitas olahraga disekolah akan menjaga keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan fisik yang prima. Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga pada nomor lempar dalam ateltik. Lompat jauh adalah jenis olahraga dengan cara melompat kedepan dengan bertolak pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. Rangkaian gerakan lompat jauh diawali dengan ancang-ancang atau awalan, melompat pada papan tolakan, melayang dan mendarat pada bak pasir. Dalam olahraga lompat jauh sebagaiman olahraga yang mengandalkan aktivitas fisik sudah pasti membutuhkan kondisi fisik yang prima. Banyak terdapat kondisi fisik yang mempengaruhi terhadap keberhasilan lompat jauh. Purnomo dan Dapan (2011:93) menjelaskan prestasi lompat jauh ditentukan oleh sebagian kecil parameter yang nyata berkaitan dengan biomotorik. Kecepatan horizontal adalah suatu parameter prestasi yang paling penting, karena adanya korelasi langsung antara kecepatan lari sprint dengan prestasi lompat jauh. Daya ledak merupakan suatu unsur diantara unsur-unsur komponen kondisi fisik yaitu kemampuan biomotorik manusia, yang dapat ditingkatkan sampai batas-batas tertentu dengan melakukan latihan-latihan tertentu yang sesuai. Daya ledak adalah suatu kemampuan seorang atlet untuk mengatasi suatu hambatan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak ini diperlukan di beberapa gerakan asiklis, misalnya pada atlet seperti melempar, tendangan tinggi atau tendangan jauh Seperti yang dijelaskan oleh Sajoto M (1995 : 8) dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa daya ledak ( power ) = kekuatan (strength) x kecepatan (speed). Power tungkai adalah gerakan yang dilakukan secara eksplosif. Maksudnya, kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan otot tungkai yang dikerahkan secara maksimum dalam waktu sependek-pendeknya ketika berlari cepat saat melakukan awalan dalam lompat jauh. Surdjaji (1996:49) menjelaskan daya ledak otot atau eksplosif power adalah tenaga yang dapat dipergunakan memindahkan berat badan/ beban dalam waktu tertentu. Bila dihubungan dengan power otot tungkai maka dapat dijelaskan bahwa power otot lengan adalah kemampuan otot tungkai untuk mengerahkan tenaga sebesarbesarnya dalam waktu yang singkat. Berdasarkan pendapat di atas menyebutkan dua unsur penting daya ledak yaitu:kekuatan dan kecepatan dalam mengarahkan tenaga maksimal untuk mengatasi tahanan. Seorang dalam mempraktekan berbagai kegiatan olahraga membutuhkan daya yang cukup besar, sebagai contoh, beberapa bentuk kegiatan olahraga yang membutuhkan power adalah atletik khususnya pada nomor lompat jauh, atlit lompat

4 jauh membutuhkan daya yang cukup besar agar badan badan terlontar sejauh mungkin kedepan sehingga hasil lompatan bisa sangat bagus. Dengan demikian, jelas daya ledak merupakan satu komponen kondisi fisik yang dapat menentukan hasil kemampuan seorang dalam keterampilan gerak Kecepatan adalah salah salah satu kemampuan biomotorik yang penting untuk melakukan aktivitas olahraga Kecepatan menurut menurut Syafruddin (2011:86) adalah kemampuan untuk melakuan gerakan-gerkan dalam satu satuan waktu tertentu. Dengan kata lain kelincahan dapat diartikan dengan kemampuan untuk berpindah dari satu tempat ketempat yang lain dengan cepat. Sementara itu Purnomo dan Dapan (2011:93) menerangkan kecepatan horizontal merupakan parameter prestasi yang paling penting dalam lompat jauh hal ini dikarenakan adanya korelasi langsung antara kecepatan lari sprint dengan prestasi lompat jauh. Adapun sumbangan yang paling menonjol adalah dua per tiga jarak lompatan ditentukan oelah kecepatan si pelompat dalam melakukan awalan. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kecepatan merupaka kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas gerak yang yang dilakukan dalam waktu sependekpendeknya. Dalam olahraga lompat jauh kecepatan memegang peranan penting karena memiliki hubungan langsung dalam menentukan hasil lompat jauh METODE PENELITIAN Penelitian ini direncanakan akan dilakukan di di SMA Negeri 1 Beenai. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2016. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan penelitian korelasional. Korelasional adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil penggukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkatan hubungan variabel-variabel. ( Arikunto, 2006 ; 270). Populasi merupakan keseluruhan objek peneliti. Menurut sugiyono (2010 : 80), populasiadalah wilayah generalisasiyang terdiri atas objekatau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini siswa putra kelas XI SMAN 1 yang terdiri dari 5 kelas yaitu 3 kelas jurusan IPA dan 2 kelas jurusan IPS yang total berjumlah 40 orang siswa. Arikunto (2006:131) mendefenisikan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikunto (2006:134) menyatakan : apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil seluruh populasi untuk dijadikan sampel penelitian. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 orang siswa putra SMAN 1 Benai. Data yang diambil dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dengan menerapkan tes sesuai dengan instrument penelitian. Terdapat 3 jenis data yang peneliti ambil. Data pertama adalah data daya ledak otot tungkai dengan menggunakan tes standing broad jump. Data kedua adalah data kecepatan dengan tes lari sprint 40 yard. Data ketiga adalah data tentang lompat jauh dengan menggunakan tes lompat jauh. Setelah data pada tiap variabel diperoleh dari hasil tes, langkah berikutnya adalah mengolah data-data tersebut dengan menggunakan rumus statistic. Cara ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai.

5 Sebelum data dianalisis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dengan uji liliefors dan langkah pengujianya sebagai berikut : 1. Urutkan data sampel dari yang terdendah hingga tertinggi dan tentukan besar frekuensi pada tiap tiap data. xi x 2. Tentukan nilai z dengan rumus z s 3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel normal baku, dan sebut dengan F (z). 4. Tentukan besar peluang untuk masing nilai z, sebut dengan S(z) 5. Tentukan nilai liliefors dengan lambing Lo. Nilai dari Lo = F(z)-S(z) dan dibandingkan dengan L tabel liliefors 6. Apabila Lo < Lt maka sampel berasal dari populasi distribusi Normal Keterangan : Z = transformasi = Rata-rata X F = Frekuensi S = simpangan baku sampel 7. Untuk menentukan besar hubungan antara variabel X dan variabel Y dinyatakan dengan korelasi product moment r XY = N XY X Y 2 2 2 N X X N Y Y 2 8. Untuk mengetahui besar hubungan dari X1, X2 terhadap Y menggunakan rumus korelasi berganda sebagai berikut : 9. Koofisien determinasi untuk mengetahui persentase hubungan variabel X terhadap variabel Y dengan rumus KD = r 2 x 100%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejalan dengan penelitian ini yang membahas tentang hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Pengambilan data dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam tes. Tes tersebut meliputi tes untuk mengetahui daya ledak otot tungkai yang dilakukan dengan menggunakan tes standing broad jump, tes lari sprint 40 yard (36,6 meter) untuk

6 mengukur kecepatan dan tes lompat jauh untuk mengambil data lompat jauh siswa. Setelah melakukan pengambilan data melalui serangkaian tes sesuai dengan langkahlangkah yang diuraikan pada bab sebelumnya, langkah selanjutnya adalah mengolah menggunakan rumus-rumus statistik. Berikut peneliti menjelaskan secara terperinci hasil tes daya ledak otot tungkai, tes kecepatan dan tes lompat jauh : 1. Data Hasil Tes daya ledak otot tungkai siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Benai Pelaksanaan tes kekuatan otot tungka menggunakan sampel sebanyak 40 orang sampel. Jarak lompatan terjauh adalah 2,89 m dan jarak lompatan terdekatnya adalah 2,29 meter. Rata-rata hasil lompat jauh tanpa awalan adalah 2,60, nilai medianya adlaah 2,64, nilai modusnya adalah 2,69 dan standar deviasinya adalah 0,11. Peneliti menuangkan hasil penelitian ini kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi seperti yang terlihat dibawah ini : Tabel.1. Distribusi frekuensi daya ledak otot tungkai siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Benai No Interval Frekuensi absolut frekuensi relatif 1 2,80-2,89 2 5,0% 2 2,70-2,79 9 22,5% 3 2,60-2,69 9 22,5% 4 2,50-2,59 11 27,5% 5 2,40-2,49 6 15,0% 6 2,29-2,39 3 7,5% 40 100% Data olahan penelitian 2016 Dari tabel diatas dapat dijabarkan frekuensi siswa pada tiap interval jarak lompat jauh tanpa awalan yang diukur dalam meter. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,80 m - 2,89 m berjumlah 2 orang siswa atau dengan persenase 5,0%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,70 m - 2,79 m berjumlah 9 orang siswa atau dengan persenase 22,5%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,60 m - 2,69 m berjumlah 9 orang siswa atau dengan persenase 22,5%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,50 m - 2,59 m berjumlah 11 orang siswa atau dengan persenase 27,5%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,40 m - 2,49 m berjumlah 6 orang siswa atau dengan persenase 15,0%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,29 m - 2,39 m berjumlah 3 orang siswa atau dengan persenase 7,5%. selain menggambarkan data hasil penelitian daya ledak otot tungkai dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, peneliti juga menggambarkan hasil penelitian ini dalam bentuk histogram berikut ini :

7 Gambar 1. Histogram distribusi frekuensi daya ledak otot tungkai siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Benai 2. Data Hasil Tes Kecepatan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Benai Setelah melakukan tes kecepatn peneliti mendapatkan catatan waktu tercepatnya adalah 6,86 detik dan waktu paling lambat adalah 4,68 detik. Nilai mean adalah 5,98 detik nilai median adalah 5,47 detik, nilai modus adalah 5,63 detik dan standar deviasinya adalah 0,41. Berikut merupakan hasil tes kecepatan dalam bentuk tabel distrbusi frekuensi berikut ini : Tabel 2 Distribusi frekuensi kecepatan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai. No Interval Frekuensi absolut frekuensi relatif 1 6,51-6,86 2 5,0% 2 6,15-6,50 2 5,0% 3 5,79-6,14 11 27,5% 4 5,43-5,78 7 17,5% 5 5,07-5,42 14 35,0% 6 4,68-5,06 4 10,0% 40 100% Data olahan penelitian 2016 Dari tabel diatas dapat dijelaskan frekuensi siswa pada tiap interval skor tes. Frekuensi siswa dengan catatan waktu lari antara 6,51detik - 6,86 detik sebanyak 2 orang siswa atau dengan persentase 5,0%. Frekuensi siswa dengan catatan waktu lari antara 6,15 detik - 6,50 detik sebanyak 2 orang siswa atau dengan persentase 5,0%. Frekuensi siswa dengan catatan waktu lari antara 5,79 detik - 6,14 detik sebanyak orang siswa atau dengan persentase 11 27,5%. Frekuensi siswa dengan catatan waktu lari

8 antara 5,43 detik - 5,78 detik sebanyak 7 orang siswa atau dengan persentase 17,5%. Frekuensi siswa dengan catatan waktu lari antara 5,07 detik - 5,42 detik sebanyak 14 orang siswa atau dengan persentase 35,0%. Frekuensi siswa dengan catatan waktu lari antara 4,68 detik - 5,06 detik sebanyak 4 orang siswa atau dengan persentase 10,0%. Selain menggambarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, peneliti juga menggambarkanya dalam bentuk histogram berikut ini : Gambar 2. Histogram distribusi frekuensi kecepatan siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai 3. Data Hasil Tes lompat jauh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai Berdasarkan hasil tes dan per hitungan statistik, didapatkan lompatan terjauh adalah 4,8 meter dan lompatan terdekat adalah 2,3 meter. didapatkan nilai mean sebesar 4,21, nilai median sebesar 4,05, nilai modus sebesar 4,36 dan standar deviasinya sebesar 0,33. untuk lebih jelasnya tentang data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini :

9 Tabel.3 Distribusi frekuensi Hasil Tes lompat jauh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai. No Interval Frekuensi absolut frekuensi relatif 1 4,43-4,84 12 30,0% 2 4,01-4,42 21 52,5% 3 3,59-4,00 4 10,0% 4 3,17-3,58 2 5,0% 5 2,75-3,16 0 0,0% 6 2,31-2,74 1 2,5% 40 100% Data olahan penelitian 2016 Dari tabel diatas dapat dijelaskan frekuensi siswa pada tiap interval skor tes. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 4,43 m - 4,84 m berjumlah 12 orang siswa atau dengan persenase 30,0%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 4,01 m - 4,42 m berjumlah 21 orang siswa atau dengan persenase 52,5%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 3,59 m - 4,00 m berjumlah 4 orang siswa atau dengan persenase 10,0%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 3,17 m - 3,58 m berjumlah 2 orang siswa atau dengan persenase 5,0%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,75 m - 3,16 m tidak terdapat satu orang pun pada interval tersebut atau dengan persenase 0,0%. Frekuensi siswa dengan jarak lompatan antara 2,31 m - 2,74 m berjumlah 1 orang siswa atau dengan persenase 2,5%. Selain menggambarkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, peneliti juga menggambarkanya dalam bentuk histogram berikut ini : Gambar 3. Histogram distribusi frekuensi Hasil Tes lompat jauh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai

10 --PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS Analisis uji normalitas data dilakukan dengan uji liliefors.hasil analisis uji normalitas masing-masing variable disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini, adapun langkah per hitungan dapat dilihat di lampiran. Tabel 4.uji normalitas data dengan uji liliefors No Variabel Lo Max L tabel perbandingan 1 daya ledak otot kaki 0,104 0,104 < 0,140 2 Kecepatan 0,126 0,140 0,126 < 0,140 3 hasil lompat jauh 0,136 0,136 < 0,140 kesimpulan seluruh data terdistribusi normal Data olahan penelitian 2016 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Lo Max (l hitung) dari variabel daya ledak otot tungkai, kecepatna dan hasil lompat jauh lebih rendah dari Lt (l tabel), maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. 1. Pengujian hipotesis satu (varibel X1 dengan variabel Y) Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus korelasi product moment. Peneliti menggunakan rumus ini karena berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X1 (daya ledak otot tungkai) dan variabel Y (lompat jauh) terdistribusi normal. Nilai Lo max varibel X1 adalah 0.104 dan nilai Lo max variabel Y adalah 0.136 dan keduanya lebih rendah dari nilai L tabel yaitu 0.140. Adapun hipotesis pertama yang akan diuji adalah antara variabel X1 dengan variabel Y. adapun bunyi hipotesis tersebut terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Hasil per hitungan korelasi didapatkan nilai r hitung sebesar 0.411. Dari tabel nilai r didapat nilai r tabel pada df = 38 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.312. Artinya nilai r hitung 0.411 >r tabel (0.312), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5. Analisis Korelasi Antara Varibel X1 Dengan Variabel Y no varibel N R hitung R tabel Kesimpulan 1 daya ledak otot tungkai terdapat hubungan variabel x 40 0,411 0,312 2 lompat jauh terhadap variabel Y Dari hasil analisis korelasi di atas menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai terhadap lompat jauh pada taraf signifikan (α) 0.05.

11 2. Pengujian hipotesis dua (varibel X2 dengan variabel Y) Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 adalah rumus korelasi product moment. Peneliti menggunakan rumus ini karena berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X2 (kecepatan) dan variabel Y (lompat jauh) terdistribusi normal. Nilai Lo max varibel X2 adalah 0.0,126 dan nilai Lo max variabel Y adalah 0.136 dan keduanya lebih rendah dari nilai L tabel yaitu 0.140. Hipotesis kedua yang akan diuji adalah antara variabel X2 dengan variabel Y. adapun bunyi hipotesis tersebut adalah terdapat hubungan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Hasil per hitungan korelasi didapatkan nilai r hitung sebesar sebesar 0.332. Dari tabel nilai r didapat nilai r tabel pada df = 38 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.312. Artinya nilai r hitung 0.332 >r tabel (0.312), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 6. Analisis Korelasi Antara Varibel X2 Dengan Variabel Y no varibel N R hitung R tabel Kesimpulan 1 kecepatan 2 lompat jauh 40 0,332 0,312 terdapat hubungan variabel X2 terhadap variabel Y Dari hasil analisis korelasi di atas menyatakan bahwa terdapat hubungan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai pada taraf signifikan (α) 0.05. 3. Pengujian hipotesis tiga (varibel X1, X2 dengan variabel Y) Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah rumus korelasi berganda. Peneliti menggunakan rumus ini karena berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X1 (daya ledak otot tungkai), variabel X2 (kecepatan) dan variabel Y (hasil lompat jauh) terdistribusi normal. Nilai Lo max varibel X1 adalah 0.104, Nilai Lo max varibel X2 adalah 0.126 dan nilai Lo max variabel Y adalah 0.136 dan keduanya lebih rendah dari nilai L tabel yaitu 0.140. Hipotesis ketiga yang akan diuji adalah antara variabel X1,X2 dengan variabel Y. adapun bunyi hipotesis tersebut adalah terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Hasil per hitungan korelasi didapatkan nilai r hitung sebesar 0.481. Dari tabel nilai r didapat nilai r tabel pada df = 37 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.316. Artinya nilai r hitung 0.481 >r tabel (0.316), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

12 Tabel 7. Analisis Korelasi Antara Varibel X1,X2 Dengan Variabel Y no varibel N R hitung R tabel Kesimpulan 1 daya ledak otot tungkai terdapat hubungan variabel X1 dan 2 kecepatan 40 0,481 0,316 X2 terhadap variabel Y 3 hasil lompat jauh Dari hasil analisis korelasi di atas menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot tungkai, kecepatan terhadap hasil lompat jauh pada taraf signifikan (α) 0.05. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Hubungan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai. Dalam lompat jauh tujuan utamanya adalah menciptakan jarak lompatan maksimal dalam satu kali tolakan. Semakin kuat tolakan pada papan tolakan maka akan semakin jauh pula hasil lompatan yang dicitpakan. Dari hasil penelitian ini diketahui terdapat hubungan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai didapatkan nilai r hitung sebesar 0.411. Dari tabel nilai r didapat nilai r tabel pada df = 38 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.312. Artinya nilai r hitung 0.411>r tabel (0.312). Muklis (2007:16) menjelaskan bahwa keberhasilan dalam lompat jauh dipengaruhi oleh awalan, tumpuan, saat di udara dan saat mendarat. Awalan yang bagus, tumpuan yang tepat dan kuat, gaya di udara, dan pendaratan yang bagus akan menghasilkan lompatan yang sempurna. Dari pendapat diatas jelas keberhasilan lompat jauh dipengaruhi oleh tumpuan yang kuat. tumpuan dilakukan dengan tenaga maksimal yang dilakuan dalam waktu singkat untuk mendorong tubuh ke depan atau ke atas. kemampuan untuk mengeluarkan tenaga yang maksimal dalam waktu singkat juga dikenal dengan power atau daya ledak. Seperti yang dijelaskan oleh Sajoto(1995:8) menjelaskan Daya ledak merupakan salah satu dari komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan aktivitas yang sangat berat karena dapat menentukan seberapa kuat orang memukul, seberapa jauh seseorang dapat melompat, seberapa cepat seseorang dapat berlari dan lainnya. Explosive power atau daya ledak merupakan perpaduan antara kekuatan dan kecepatan komponen kondisi fisik seseorang tentang kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban sewaktu bekerja. Dengan demikian hasil penelitian ini yang menyebutkan bahwa terdapat hubungan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lompat jauh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai benar adanya.

13 2. Hubungan kecepatan terhadap hasil lompat jauh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai. Berdasarkan interpretasi data dan analisis data yang telah dilakukan didapatkan bahwa terdapat hubungan kecepatan terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai. Hasil per hitungan korelasi didapatkan nilai r hitung sebesar 0.332. Dari tabel nilai r didapat nilai r tabel pada df = 38 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.312. Artinya nilai r hitung 0.332>r tabel (0.312), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan hubungan kecepatan terhadap hasil lompat jauh. Melihat besarnya hubungan kecepatan terhadap hasil lompat jauh, maka kondisi fisik tersebut perlu ditingkatkan dengan latihan.hal ini dikarenakan kecepatan merupakan faktor yang mempengaruhi hasil lompat jauh secara langsung. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Seperti yang dikemukakan oleh Purnomo (2011:93) menjelaskan faktor yang mempengaruhi lompat jauh terdiri dari kecepatan horizontal, daya ledak otot tungkai dan koordinasi gerak. Berdasarkan permasalahan penelitian yang dikemukakan di atas, maka penulis mengemukakan bahwa latihan otot tungkai adalah suatu bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan daya ledak otot tungkai itu sendiri, guna untuk mencapai suatu tujuan tersebut. tujuan tersebut adalah untuk mendapatkan hasil lompat jauh yang baik. 3. Hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai. Untuk mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih digunakan rumus korelasi ganda. Hasil per hitungan diperoleh koofisien korelasi ganda R hitung = 0.481. Dari tabel nilai r didapat nilai r tabel pada df = 37 dengan taraf signifikan (α) 0.05 = 0.316. Artinya nilai r hitung 0.481>r tabel (0.316), artinya hipotesis diterima dan terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan terhadap hasil lompat jauh pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Benai Berdasarkan uraian di atas jelas bahwa kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil lompat jauh. Semakin baik daya ledak otot tungkai dan kecepatan maka kemungkinan akan semakin jauh pula hasil lompat jauh yang dilakukan. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. 2. Terdapat hubungan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai. 3. Terdapat hubungan daya ledak otot tungkai dan kecepatan dengan kemampuan hasil lompat jauh pada SMA Negeri 1 Benai

14 Berdasarkan kesimpulan di atas, peneliti memberikan beberapa saran antara lain: 1. Kepada siswa : Diharapkan lebih giat lagi dalam berolahraga, khususnya dalam olahraga atletik dalam hal ini nomor lompat jauh dan meningkatkan latihan kondisi fisik seperti daya ledak otot tungkai dan kecepatan. 2. Kepada guru : perlu melakukan berbagai upaya guna peningkatan keterampilan dalam berolahraga, khususnya pada cabang atletik dengan mendidik siswa menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran pendidikan jasmani serta yang berkaitan dengan pengadaan sarana dan prasarana olahraga. 3. Kepada peneliti : selanjutnya agar meneliti lebih dalam lagi tentang faktor-faktor kondisi fisik yang mempengaruhi hasil lompat jauh atau meneliti tentang daya ledak otot tungkai dengan olahraga lainya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Arsil dan Adnan. 2010. Evaluasi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang. Wineka Media. Gerry A Carr, 2003, Atletik Untuk Sekolah. Jakarta. Rajagrafindo Persada. Jess Jarver.1986. Belajar dan Berlatih Atletik Untuk Coach, Atlet, Guru Olahraga, dan Umum.Bandung: Pionir Jaya Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: Yudhistira. Mukholid, 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Untuk Kelas X. Jakarta : Yudhistira Muklis, 2007. Olahraga Kegemaranku:Atletik. Jakarta:Intan Pariwara Purnomo, eddy dan Dapan.2011. Dasar-Dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfa Media Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Setiadi.2007.Anatomi dan Fisiologi Manusia.Yogyakarta:Graha Ilmu

15 Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Surdjaji, 1996.Ketahuilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda.Jakarta: Depdikbud.