BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam. berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berusaha dan berdo a ( ikhtiar). Setiap manusia dalam kehidupannya dituntut

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan dan perjalanan sejarah manusia, aspek ekonomi juga

pertahun yang semakin meningkat dari tahun ke tahun. 2 pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia. Sektor perikanan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis, dan hal tersebut juga diatur dalam Al-Qur an. Konsep Al- dunia, tetapi juga menyangkut urusan akhirat.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan yaitu diciptakannya Nabi Adam as kemudian disusul dengan

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan sosialisme. Sistem tersebut mengacu kepada prinsip-prinsip yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Menurut muhammad bin Hasan al-syaibani dalam kitabnya al-

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. (komprehensif) dan abadi ( universal) bagi seluruh umat manusia. Al Quran

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mengatur manusia dengan khaliknya, tetapi juga antara manusia itu

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. di buat dengan bahan baku daun gambir pilihan yang di peroleh langsung dari

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang industri tertentu. Biasanya usaha ini hanya

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan dengan memperhatikan dimensi yang lebih luas dan dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk dan nilai 1. Berhasil tidaknya suatu usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pembangunan disegala bidang yang lumayan tinggi dan. PLN harus menyediakan pasokan listrik yang cukup, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang makin meningkat terbuka yang tidak mengenal batas-batas negara

BAB I PENDAHULUAN. Kampar Provinsi Riau,dengan luas wilayah luas ± 99,66 km 2 atau 9,966 Ha, dengan pusat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari ah (SE.Sy) pada Fakultas Syari ah dan Hukum OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. dan menganggap penting semua kerja yang produktif. 1 Pada setiap prilaku

BAB I PENDAHULUAN. penting tidak melanggar garis-garis yang telah ditentukan oleh Allah Swt.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pengembangan Ekononomi Islam telah di adopsi kedalam

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang dapat ditangkap oleh masyarakat Indonesia, salah satunya adalah

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat untuk Melengkapi Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. akal manusia untuk menganalisa hukum-hukum syara, meneliti. perkembangan dengan pedoman pada nash-nash yang telah ada, supaya

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak mendapat pekerjaan. Perkenomian Indonesia sejak krisis ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama Allah, merupakan agama yang universal dan. konprehensif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

AKAD PELAKSANAAN KERJASAMA SEWA MENYEWA LAHAN ANTARA PT. NUSA PRIMA MANUNGGAL DENGAN MASYARAKAT DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja sebagai sarana Hablumminallah dan juga sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. palsu, dan dengan begitu merasakan kehadiran Tuhan dan Keesaan-Nya, 1

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi serta bisa memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Oleh. yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran Islam, salah satu aspek kehidupan yang paling penting

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya menjadi hak milik pribadi yang di hormati dan dilindungi karena terkait

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. pertanggung jawabannya di akhirat kelak. memperoleh dan memanfaatkan sumber daya yang memiliki nilai ekonomis

SKRIPSI. Oleh: IRMA AGUSRIYANI NIM Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari ah (SE.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dalam memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidupnya. Oleh sebab

USAHA KAYU PROPIL DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN. sebuah perencanaan yang matang terlebih dahulu, berupa hal apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan berusaha dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, segala keinginan dan kebutuhan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam akan bekerja sekuat tenaga untuk mewujudkan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari masalah-masalah ekonomi yang diilhami oleh nilai-nilai Islam 1.

SISTEM BAGI HASIL TERHADAP PENGHASILAN NELAYAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. ikut islam disebut seorang muslim. Islam sebagai agama Allah yang telah. individu-sosial, jasmani-rohani, duniawi-ukhrawi muaranya

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri yang merupakan motivasi pendiriannya yang harus dicapai oleh

HADIAH TETHADAP NASABAH DI BADAN USAHA MILIK DESA MAKMUR SEJAHTERA MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, dan teratur.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang. kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Cara mengukur peluang usaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas ekonomi dapat dikatakan sama tuanya dengan sejarah

PELAKSANAAN SISTEM MUSAQAH DALAM PENGELOLAAN PERKEBUNAN SAWIT DI DESA SUNGAI PUTIH KECAMATAN TAPUNG DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank itu sendiri berasal dari bahasa Latin banco yang artinya bangku

BAB I PENDAHULUAN. satu ajaran islam yang mengatur pola kesejahteraan dan kemakmuran adalah pemberdayaan

EFEKTIFITASDINAS PERINDUSTRIAN DANPERDAGANGAN KOTA PEKANBARU DALAMPELAKSANAAN PEMBINAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH (MAKANAN) MENURUT EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan dalam masyarakat, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Islam merupakan ilmu yang multidimensi, komprehensif dan

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber alamnya dengan cara melakukan pekerjaan dan kegiatan bisnis.

PENERAPAN UPAH LAYAK TERHADAP PEKERJA BONGKAR MUAT TAMBANG PASIR KM. 18 KULIM TENAYAN RAYA MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Islam di antara agama-agama lain yang ada di dunia adalah satu-satunya

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri. Ia telah ada semenjak diturunkannya nenek moyang manusia,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi sangat memberikan peran penting dalam kehidupan manusia. datang kepada individu dan golongan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mereka berusaha dengan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bisnis merupakan kegiatan yang tak pernah lepas dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

TINGKAT KESADARAN PEGAWAI DALAM MEMBAYAR ZAKAT PROFESI DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA PEKANBARU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

SISTEM KOORDINASI KOPERASI KAMPAR MITRA MANDIRI (KKMM) DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA NASABAH MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

ETIKA KARYAWAN PASAR RAYAMALLINDOBANGKINANG TERHADAPCALONPEMBELIDITINJAU MENURUTEKONOMI ISLAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kampar ini dahulunya mereka berdagang di Pasar Usang.

MEKANISME PENENTUAN HARGA PENGIRIMAN BARANG DALAM MANAJEMEN RESIKO DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. sukses melewati terpaan badai krisis ekonomi, perbapnkan syariah. menerapkan sistem perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan problematika terbesar dalam kehidupan. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. bawahannya. Pengelolaan aktivitas setiap organisasi harus benar-benar tepat. manusia terutama yang memiliki etos kerja yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam politik, sosial maupun ekonomi. Berbicara masalah ekonomi berarti

BAB I PENDAHULUAN. hidup dengan sendirinya antara satu sama yang lainnya saling membutuhkan dan

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN PEMBIAYAAN PRODUKTIF PADA PT. BANK RIAU KEPRI SYARIAH CABANG PEMBANTU DURI DALAM MENINGKATKAN

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus dan berkesinambungan. pembangunan adalah proses natural untuk mewujudkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Perekonomian merupakan bagian dari kehidupan manusia, dalam membahas perspektif Ekonomi Islam segalanya bermuara pada aqidahislam berdasarkan Al-Quran Al Karimdan As-Sunnah Nabawiyah. Sistem tersebut berusaha memecahkan masalah ekonomi manusia, dengan kata lain Ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia di dunia dan di akhirat (al-falah) 1. Salah satu kegiatan ekonomi adalah proses produksi. Kegiatan produksi dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai menciptakan manfaat (utility) baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pembahasan tentang produksi dalam ilmu ekonomi konvensional senantiasa mengusung maksimalisasi keuntungan sebagai motif utama 2. Berproduksi dalam Islam merupakan ibadah, sebagai seorang muslim berproduksi sama artinya dengan mengaktualisasi keberadaan hidayah Allah yang telah diberikan kepada manusia. Hidayah Allah bagi seorang muslim berfungsi untuk sebuah kebaikan dan apa pun yang Allah SWT berikan kepada manusia merupakan sarana yang menyadarkan fungsinya sebagai khalifah 3. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Baqarah (2) : 22 1 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: Raja Grapindo Persada, 2010), Cet. ke-3, h. 102. 2 Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), Cet. ke-1, h. 101. 3 Ali Hasan, Manajemen Bisnis Syari ah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet. ke-1, h. 137. 1

2 Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui 4. Ayat tersebut menjelaskan bahwa pada prinsipnya Islam lebih menekankan berproduksi demi untuk kepentingan orang banyak dan sebagai modal dalam berproduksi, Allah SWT telah menyediakan bumi beserta isinya bagi manusia, untuk diolah bagi kemaslahatan bersama seluruh umat manusia. Manajemen merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan 5. Manajemen sebagai salah satu faktor produksi adalah penuangan segala unsur-unsur produksi dalam suatu usaha produksi, baik industri, pertanian maupun perdagangan, dengan tujuan agar mendapat laba terus menerus, yaitu dengan cara memfungsikan dan menyusun unsur-unsur tersebut, dan menentukan ukuran seperlunya dari setiap unsur itu dalam perusahaan. Jadi sesungguhnya manajemen produksi ialah perhitungan dan pengaturan faktor-faktor produksi agar 4 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Semarang, PT. Karya Toha Putra, 1996). 5 Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009), h.6.

3 bisa dicapai hasil sebaik-baiknya. Ringkasnya bahwa manajemen produksi mempersoalkan bagaimana cara memproduksi barang agar kualitasnya relative baik 6. Dalam proses pengembangan industri, industri di pedesaan sangat diperlukan dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah yang pada gilirannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, mampu menampung tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. Struktur ekonomi yang dikembangkan menurut Anata sehubungan dengan industrialisasi pada umumnya adalah industri kecil dan industri rumah tangga yang merupakan industri bercorak padat karya, sehingga dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak 7. Dalam konteks Indonesia, kriteria usaha penting dibedakan untuk penentuan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dan usaha besar 8. Home industrydapat digolongkan kedalam industri skala kecil. Industri rumah tangga ( home industry) yaitu suatu unit usaha atau perusahaan dalam skalakecil yang bergerak dalam bidang industri tertentu 9. Salah satu home industry yang ada di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis adalah produksi sandal jepit.sandal jepit atau sandal jepang adalah sandal berwarna warni yang terbuat dari bahan dasar sponge 10. Usaha produksi sandal jepit di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalismerupakan usaha skala 6 Muh, Said, Pengantar Ekonomi Islam Dasar-Dasar dan Pengembangan, (Pekanbaru: Suska Press, 2008), Cet. ke-1, h. 56. 7 Aris Anata, Ekonomi SumberDaya Manusia, (Jakarta: Bina Aksara, 2002), h.227. 8 Sri Edi Swasono, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam Penguat Peran LKM dan UKM di Indonesia, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2009), h.41. 9 Jasa Ungguh Muliawa, Manajemen Home Industri: Peluang Usaha di Tengah Krisis, (Yogyakarta: Banyu Media, 2008), h.3. 10 Relly Komaruzaman, Sandal Jepit-Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, artikel diakses pada 19 September 2014 dari http://id.m.wikipedia.org/wiki/sandal jepit.html.

4 kecil yang bersifat home industry, karena hanya dilakukan di rumah-rumah penduduk dan para pekerjanya berasal dari masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan wawancara penulis pada salah satu tempat usaha produksi sandal jepit mengatakan bahwa, sandal jepit sangat diminati oleh para konsumen hal ini terlihat dari banyaknya permintaan pedagang grosiran untuk memesan sandal jepit, karna kebutuhan akan sandal jepit bukan hanya untuk di dalam rumah (kamar mandi) tetapi pada saat ini sandal jepit dapat digunakan untuk berpergian karena terkesan lebih simple dengan desain yang menarik sehingga sandal jepit sangat digemari di kalangan masyarakat. Dari 8 orang pemilik home industry sandal jepit yang ada, hanya tersisa 5 orang pemilik yang masih menjalankan usahaini, hal tersebut dikarenakan adanya penurunan jumlah produksi, seperti terlihat pada salah satu usaha sandal jepit Aldo Bro pada tabel berikut 11. TABEL 1.1 Hasil ProduksiSandal Jepit Aldo Bro Tahun 2011-2014 No Tahun Jumlah Produksi (dalam Kodi) Persentase(%) 1 2011 5604-2 2012 4980 11,1% 3 2013 4440 10,8% 4 2014 4032 9,2% Sumber:Wawancara Dari tabel di atas dikatakan bahwa hasil produksi pada usaha sandal jepit dari tahun 2011-2014 mengalami penurunan yaitu pada tahun 2011 jumlah produksi 5604, pada tahun 2012 jumlah produksi menurun menjadi 4980, pada 2014. 11 Aldo, Salah Satu Pemilik Usaha Sandal Jepit, Wawancara, Batang Serosa, 25 Oktober

5 tahun 2013 jumlah produksi juga menurun menjadi 4440 dan pada tahun 2014 produksi kembali menurun dengan jumlah penurunan sebesar 408 Kodi. Dengan memperhatikan permasalahan demikianlah, penulis merasa tertarik dan berkeinginan untuk mengadakan penelitian dan akan membahasnya dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul: PENERAPANMANAJEMEN PRODUKSI SANDAL JEPIT DI KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALISMENURUT TINJAUAN EKONOMI ISLAM. B. Batasan Masalah Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruang lingkup masalah yang diteliti. Agar penelitian ini lebih terarah dan sampai kepada sasaran yang diinginkan, penulis membatasi permasalahan dalam penulisan ini. Penulis hanya mengkaji tentang penerapanmanajemen produksi sandal jepitdi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis menurut tinjauan ekonomi Islam. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan permasalahan yang menjadi objek penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapanmanajemen produksi sandal jepitdi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis? 2. Bagaimana tinjauan Ekonomi Islam terhadap penerapanmanajemen produksisandal jepitdi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis?

6 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui penerapanmanajemen produksisandal jepitdi Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. b. Untuk mengetahuitinjauan ekonomi Islam terhadap penerapanmanajemen produksisandal jepit di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. 2. Manfaat Penelitian a. Untuk menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan penulis dibidang ekonomi syariah khususnya berhubungan dengan penerapan manajemen produksi sandal jepit. b. Dapat memberikan informasi ilmiah bagi pembaca guna penelitian lain yang ada kaitannya dengan penerapanmanajemen. c. Menambah pengetahuan sebagai bahan rujukan dan menambah khazanah Ilmu Kepustakaan. d. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan perkuliahan program strata satu (S1) pada Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Ekonomi Islam di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini bersifat penelitian lapangan ( field research) yang berlokasi di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Penulis mengambil penelitian di lokasi ini karena penulis menemukan

7 permasalahan yaitu terjadinya penurunan jumlah produksipada home industrysandal jepit. 2. Subjek dan Objek Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik usaha dan karyawan. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapanmanajemen produksi sandal jepit di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. 3. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemilik dan karyawan yang berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 5 orang pemilik usaha dan18 orang karyawan. Dari populasi yang ada maka penulis menjadikan seluruh populasi yang ada sebagai sampel dengan menggunakan metode Total Sampling yang terdiri dari 5 orang pemilik dan 18 orang karyawan. 4. Sumber Data a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari tempat penulis melakukan penelitian, data ini bertujuan untuk mengetahui penerapan manajemen. b. Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku, dokumen serta literatur-literatur yang berhubungan dengan pembahasan penelitian.

8 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang benar-benar dapat mendukung penelitian ini, maka penulis melakukan pengumpulan data melalui beberapa cara sebagai berikut: a. Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung baik terhadap lokasi penelitian secara umum maupun keadaan responden itu sendiri. b. Wawancara yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dengan cara mengajukan pertanyaan langsung kepada responden, dalam halini kepada pemilik usaha. c. Angket yaitu suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini yang menjadi responden yaitu pemilik usaha dan karyawan. 6. Analisa Data Untuk analisa data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif analitikyaitu menganalisa data dengan mengklasifikasikan data-data berdasarkan persamaan jenis dari data tersebut, kemudian diuraikan antara satu data dengan data yang lainnya sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran umumyang utuh tentang masalah yang diteliti. Dan analisa metode induktif yaitu menggambarkan keadaan khusus yang ada kaitannya dengan tulisan ini dan diambil kesimpulan secara umum.

9 F. Sistematika Penulisan Agar penulisan ini lebih sistematis dan terarah, maka disusun sebuah sistematika penulisan sebagai berikut: Bab pertama pendahuluan, yang menguraikan antara lain mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian Bab dua tentang lokasi penelitian, yangmenguraikan antara lain mencakup letak geografis dan demografis Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, visi dan misi, agama, budaya, sosial dan ekonomi, Gambaran umum Home Industry sandal jepit di Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Bab tiga tentang tinjauan teoritis, yang menguraikan antara lain mencakup tentang pengertian manajemen,ruang lingkup manajemen dan manajemen dalam Islam. Bab empat hasil penelitian, yang menguraikan antara lain mencakup tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapanmanajemen produki sandal jepit dan bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap manajemen produksisandal jepit. Bab lima tentang kesimpulan dan saran, yang menguraikanantara lain mencakup tentang kesimpulan dan saran-saran yang dikemukakan penulis atas dasar analisis yang telah dilakukan.