BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia didefinisikan dalam Undang-undang Republik

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya bidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen persediaan (inventory management) yang baik. merupakan kunci keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I. Pendahuluan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat berkembang dan bertahan, perusahaan membutuhkan. manajemen yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baik sektor industri maupun jasa. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepemerintahan yang baik (good governance) berarti kepemerintahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini memperlihatkan kemajuan yang amat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh perkembangan tersebut, juga mempengaruhi aktivitas bisnis suatu badan usaha.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan keunggulan masing-masing agar dapat terus bertahan. Hanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.

BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin meningkat ini harus dihadapi oleh perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB I PENDAHULUAN. maksimal sehingga laba yang diharapkan untuk diperoleh juga maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia perdagangan membuat perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB I PENDAHULUAN. hidup suatu perusahaan dan juga menjadi sumber pendapatan yang utama untuk

(Studi Kasus pada PT. Asia Tritunggal Jaya Tasikmalaya) Oleh : ARWANI SURI ( ) Dibawah Bimbingan:

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini, baik pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar bangsa di dunia serta didukung dengan semakin canggihnya teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, kemajuan perekonomian diberbagai belahan dunia terlihat bertambah pesat dan negara Indonesia sebagai salah satu negara didunia juga terpengaruh oleh keadaan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia bertujuan untuk memberikan kemudahan baik dalam penanaman modal, penyederhanaan prosedur ekspor-impor, perbaikan sarana maupun prasarana diberbagai sektor industri dan lain-lain akhirnya akan meningkatkan perekonomian Indonesia. Perkembangan perekonomian khususnya sektor jasa di Indonesia juga berlangsung pesat. Salah satu sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah industri pariwisata yang merupakan salah satu industri yang mampu menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Perkembangan industri pariwisata mengakibatkan terbukanya kesempatan kerja, peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat, juga dapat mengaktifkan industri seperti kerajinan tangan, cinderamata, penginapan dan transportasi. Salah satu bentuk usaha yang terkait dengan sektor pariwisata adalah jasa perhotelan. Hotel merupakan sarana penting dalam sektor pariwisata karena pada umumnya wisatawan, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing yang melakukan perjalanan lebih dari satu hari. Sehingga memerlukan tempat untuk berteduh, beristirahat, membersihkan diri dan juga mengisi perut yang lapar selama perjalanan. Berdasarkan Surat Keputusan Menparpostel SK: KM 34/HK 109/Mpp7.87: Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan bagian umum yang dikelola secara komersil. 1

2 Dari pengertian tersebut diketahui bahwa kegiatan utama usaha bidang perhotelan adalah berasal dari penjualan jasa sewa kamar. Sedangkan untuk penjualan makanan dan minuman dan penjualan jasa lainnya hanya sebagai pelengkap dari kegiatan utama. Untuk dapat berkembang dalam persaingan pasar yang ketat pemilik Hotel melakukan penambahan fasilitas hotel, sehingga saat ini hotel tidak hanya menyediakan fasilitas lain seperti halnya kolam renang, restoran, sarana olahraga, ruang rapat, maupun fasilitas komunikasi yang lebih canggih. Hotel dapat berkembang dan memperoleh laba besar dengan memperhatikan pelayanan yang baik, harga yang dapat dijangkau konsumen dan penyampaian informasi yang akurat dan tepat waktu. Tujuan dari setiap perusahaan perhotelan adalah memperoleh laba dengan kontinuitas usaha yang terjamin. Oleh karena itu, aktivitas penjualan jasa sewa kamar merupakan hal yang sangat penting agar tujuan usaha perhotelan dapat tercapai. Penjualan jasa sewa kamar perlu ditingkatkan secara lebih baik dan teliti karena aktivitas penjualan jasa sewa kamar tersebut merupakan salah satu sumber utama penghasilan hotel. Agar aktivitas penjualan jasa sewa kamar tersebut mendukung tercapainya tujuan perusahaan, maka pengendalian intern yang efektif sangat diperlukan. Permasalahan dalam akuntansi timbul dari sifat usahanya (nature of business) yang dijalankan. Dalam usaha perhotelan, setiap transaksi yang terjadi apakah itu secara tunai atau kredit, berlangsung secara cepat. Tamu hotel dapat datang dan menempati kamar, memesan makanan, menggunakan telepon dan permintaan pencucian pakaian dalam waktu yang singkat. Dalam periode tersebut, tamu hotel harus dicatat dalam register hotel dan namanya harus didaftar untuk keperluan lainnya. Setiap departemen harus mencatat pembebanan atau jasa-jasanya dan melaporkan untuk dibebankan dalam rekening tersebut. Untuk itu diperlukan suatu pencatatan yang akurat dalam register hotel dan juga dengan setiap departemen dalam hotel tersebut dimana tamu meminta jasa. Rekening tersebut

3 senantiasa diperbaharui setiap saat sesuai dengan transaksi yang dilakukan tamu hotel serta setiap departemen harus melaporkannya secara terus-menerus. Semua hal di atas menunjukkan pentingnya pengendalian terhadap kecermatan dan kecepatan pencatatan setiap transaksi penjualan jasa atau produk agar rekening tamu selalu up to minute sepanjang siang atau malam, mengingat tamu dapat saja meminta rekeningnya dan meninggalkan hotel setiap saat. Pengendalian intern merupakan suatu proses yang didesain untuk mendapatkan jaminan yang memadai dalam mencapai kebijakan dan peraturan. Pengendalian intern yang memadai diperlukan dalam usaha perhotelan, namun belum cukup apabila tidak ditetapkan sebagaimana mestinya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh manajemen hotel itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan suatu staf audit internal yang dapat membantu manajemen dalam mengawasi pelaksanaan pengendalian intern atas aktivitas hotel tersebut. Untuk menunjang efektivitas suatu pengendalian intern, maka salah satu unsur yang penting adalah adanya suatu bagian dalam perusahaan yang bertugas menilai kelayakan dan efektivitas pengendalian intern yang ada dan menilai kualitas kegiatan yang telah dijalankan perusahaan, bagian ini disebut audit internal. Audit internal atas penjualan jasa sewa kamar juga memberikan informasi, pendapat dan rekomendasi-rekomendasi yang dapat dijadikan dasar dalam membantu pengambilan keputusan manajemen untuk meningkatkan pelayanan hotel. Dalam melakukan pekerjaannya, Auditor Internal diwajibkan untuk melakukan pengkajian dan penilaian terhadap pengendalian intern dari departemen yang diauditnya. Auditor Internal melakukan pendekatan audit menurut siklus kegiatan perusahaan. Salah satu siklus yang terkait didalamnya adalah siklus penjualan. Siklus ini menjadi penting karena perhotelan sebagai salah satu bisnis di bidang jasa mempunyai beberapa sumber pendapatan dari berbagai kegiatan operasionalnya. Sumber pendapatan yang mempunyai jumlah paling besar adalah pendapatan yang berasal dari penjualan jasa sewa kamar hotel.

4 Hal ini menyebabkan penjualan jasa sewa kamar menjadi penting sifatnya bagi kelangsungan suatu hotel karena merupakan sumber pendapatan yang utama. Dari uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya peranan kegiatan audit internal yang dilakukan dalam mendorong efektivitas pengendalian intern penjualan, dalam hal penjualan jasa sewa kamar hotel pada perusahaan perhotelan. Oleh karena, itu penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul PERANAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENJUALAN JASA SEWA KAMAR (Studi Kasus pada Hotel Royal Dago Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Sehubungan dengan latar belakang tersebut di atas permasalahan dalam skripsi ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Apakah pelaksanaan kegiatan audit internal atas penjualan jasa sewa kamar yang dijalankan oleh Hotel Royal Dago Bandung sudah memadai. 2. Apakah penjualan jasa sewa kamar yang telah dilakukan oleh Hotel Royal Dago Bandung sudah efektif. 3. Bagaimana peranan kegiatan audit internal dalam menunjang efektivitas penjualan jasa sewa kamar di Hotel Royal Dago Bandung. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah, sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan kegiatan audit internal atas penjualan jasa sewa kamar yang dijalankan oleh Hotel Royal Dago Bandung. 2. Untuk mengetahui dan menilai efektivitas penjualan jasa sewa kamar yang dijalankan oleh Hotel Royal Dago Bandung.

5 3. Untuk mengetahui peranan kegiatan audit internal yang diterapkan Hotel Royal Dago Bandung dalam menunjang efektivitas penjualan jasa sewa kamar. 1.4 Kegunaan Penelitian Dalam menunjang penelitian yang dilakukan, penulis berharap bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, yaitu: 1. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai peranan kegiatan audit internal dalam menunjang efektivitas penjualan jasa sewa kamar. Serta sebagai syarat ujian skripsi untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan suatu informasi terhadap kegiatan audit internal dalam menunjang atas penjualan jasa sewa kamar melalui audit internal yang memadai. 3. Bagi pembaca, khususnya dilingkup perguruan tinggi dapat menjadi bahan untuk menambah pengetahuan terapan dan dapat memberikan informasi serta gambaran yang jelas mengenai audit internal khususnya atas penjualan jasa sewa kamar. 1.5 Kerangka Pemikiran Pada umumnya suatu bentuk perusahaan atau organisasi akan menemukan berbagai masalah yang kompleks, dengan karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan bentuk, jenis dan besar kecilnya perusahaan. Pada perusahaan yang relatif kecil, masalah yang dihadapi tidak terlalu kompleks sehingga kesatuan operasi masih sederhana. Misalnya fungsi manajemen yang dirangkap dengan fungsifungsi lainnya dan dapat melakukan pengendalian melalui perintah langsung dari atasan pada bawahannya. Suatu pengendalian internal yang memadai, yaitu yang diharapkan dapat mengurangi atau menekan sekecil kesalahan, penyelewengan dan kecurangan

6 terhadap aktivitas suatu perusahaan dimana yang ditekankan disini adalah pada suatu usaha perhotelan. Perlunya pengendalian internal yang memadai tercermin dalam defenisi pengendalian internal menurut The Commitee Of Sponsoring Organization (COSO) yang dikutip Johnson Boynton and Kell (2011:325), yaitu sebagai berikut: Internal control is a process, affected by entity s board of directors, management and other personel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in the following categories: Reliability of financial report, Compliance with applicable laws and regulations, Effectiveness and efficiency of operation. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern merupakan suatu proses yang dirancang untuk memberikan jaminan yang memadai dalam mencapai tujuan organisasi. Pengendalian intern merupakan salah satu cara pengendalian yang dikembangkan dalam suatu perusahaan. Pengendalian intern dilaksanakan melalui penerapan metode dan prosedur dengan maksud supaya seluruh kegiatan berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Agar pengendalian intern dilaksanakan sebagaimana mestinya, maka diperlukan adanya audit internal yang independen. Pengertian Internal Audit atau pemeriksaan intern yang dikemukakan oleh Amin Widjaja Tunggal (2005:3), yaitu: Internal audit adalah pekerjaan penilaian yang bebas (independen) didalam suatu organisasi meninjau kegiatan-kegiatan perusahaan guna memenuhi kebutuhan pimpinan. Sedangkan defenisi Internal Auditing menurut Prof. Dr. Hiro Tugiman, Ak., Q.I.A (2006:11), yaitu: Internal auditing atau pemeriksaan internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

7 Adapun pengertian tujuan Internal Audit menurut Prof. Dr. Hiro Tugiman, Ak., Q.I.A (2006:99), yaitu: dengan cara Tujuan pelaksanaan audit internal adalah membantu para anggota organisasi agar mereka dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif. Tujuan audit internal mencakup pula usaha mengembangkan pengendalian efektif dengan biaya yang wajar. Audit internal membantu organisasi dalam usaha mencapai tujuannya memberikan suatu pendekatan disiplin yang sistematis untuk mengevaluasi dan meningkatkan keefektifan manajemen risiko, pengendalian dan proses pengaturan serta pengelolaan organisasi. Penjualan jasa sewa kamar pada perusahaan perhotelan merupakan sumber pendapatan yang utama. Selain itu, hotel juga melayani jasa telepon, laundry, makanan dan minuman. Oleh karena itu, perlu adanya pengendalian yang baik atas penjualan jasa sewa kamar pada perusahaan perhotelan. Keberadaan pengendalian penjualan dalam suatu perusahaan jasa perhotelan adalah sangat penting peranannya karena mengendalikan penjualan diperlukan laporan sebagai dasar untuk menganalisis aktivitas penjualan. Suatu pengendalian yang baik setidaknya akan menekan terjadinya kesalahan dan penyelewengan dalam batas-batas yang layak, sehingga walaupun terjadi kesalahan dan penyelewengan, hal ini dapat diketahui dengan cepat. Keterbatasan waktu dan kemampuan pimpinan menjadi sebab diperlukannya suatu staf Auditor yang sifatnya independen, dalam arti tidak terlibat dalam kegiatan operasional. Audit internal diperlukan untuk membantu semua anggota manajemen dalam mengefektifkan tugas dan tanggung jawab yang dipikulnya dalam memberikan analisis-analisis, penilaian, saran dan informasi yang dipandang perlu mengenai kegiatan yang diaudit. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa audit internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu manajemen untuk mengawasi dan menilai semua aktivitas didalam perusahaan yang berkaitan dengan berbagai aspek yang mempengaruhi jalannya kegiatan operasional.

8 Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menarik suatu hipotesis sebagai berikut: Kegiatan audit internal yang dilaksanakan dengan memadai akan berperan dalam menunjang efektivitas penjualan jasa sewa kamar. 1.6 Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan serta menganalisa data yang dapat memberikan gambaran yang jelas atas objek yang diteliti, kemudian mengambil kesimpulan dan memberikan saran-saran yang diperlukan. Sedangkan teknik pengumpulan data dan informasi yang dilakukan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini, yaitu dengan cara: 1. Penelitian Lapangan (Field Research). Merupakan data yang penulis kumpulkan langsung dari instansi untuk memperoleh data primer dengan cara penelitian lapangan yang terbagi dalam: a. Wawancara (Interview), yaitu: suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab atau percakapan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden, b. Pengamatan (Observation), yaitu: teknik pengumpulan data dengan mengamati secara langsung objek yang akan diteliti, c. Kuesioner, yaitu: suatu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan pengukuran, yaitu spesifik kepada responden. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan data primer sebagai bahan analisis dan berbagai data lainnya. Kuesioner yang diajukan kepada responden bersifat tertutup yang jawabannya telah tersedia.

9 2. Penilaian Kepustakaan (Library Research). Merupakan data yang dikumpulkan oleh penulis melalui penelitian kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku, literatur-literatur yang berhubungan dengan objek penelitian yang dipilih dan penelitian ini juga dilakukan dengan pencarian data melalui internet. 1. 7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Royal Dago yang berlokasi di Jalan IR. H. DJUANDA Nomor: 169-156, Bandung. Penelitian ini dimulai pada tanggal 20 Mei sampai dengan 20 Juni 2013.