BAB I PENDAHULUAN. D. Latar Belakang. Allah SWT memberikan sebuah anugrah kepada seluruh umat manusia yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bayi dan anak-anak di bawah lima tahun mengalami tumbuh kembang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada keluarga, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diare pada anak masih merupakan masalah kesehatan dengan

BAB I PENDAHULUAN. atraumatic care atau asuhan yang terapeutik. 500/ penduduk dengan angka kematian antara 0,6 5 %.

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

DIARE PADA AN. R DENGAN GASTROENTERITIS AKUT DIRUANG CEMPAKA RSUD dr. R GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penyakit diare masih merupakan masalah global dengan morbiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Derajat kesehatan anak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 sebesar 34 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n

BAB I PENDAHULUAN. masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa). Penyebab utama kematian diare

BAB I PENDAHULUAN. sakit dan 3-5 juta kematian setiap tahunnya. Di Amerika Serikat, ada juta

BAB 1 PENDAHULUAN. anak yang berusia di bawah 5 tahun terdapat kematian di. miliar kasus diare yang terjadi setiap tahunnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. utama kematian balita di Indonesia dan merupakan penyebab. diare terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan. 1

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN INSIDEN DIARE PADA BAYI USIA 1-4 BULAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. cair, dengan atau tanpa darah dan atau lendir, biasanya terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN. intoleran. Dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar 3,5% (kisaran menurut provinsi 1,6%-6,3%) dan insiden diare pada anak balita

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa)

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) tahun 2013 diare. merupakan penyebab mortalitas kedua pada anak usia

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Rampengan, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) mendefinisikan Diare merupakan

BAB I PENDAHULUAN. gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perdarahan merupakan penyebab kematian ibu pertama di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare Departemen Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. Proportional Mortality Ratio (PMR) masing-masing sebesar 17-18%. 1

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bangsa (Dwienda.dkk, 2014). pada balita 900 per penduduk pada tahun 2012 menurut Kajian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Sudah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari (Navaneethan et al., 2011). Secara global, terdapat 1,7 miliar kasus diare

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

HIPERTERMI PADA KASUS An. M GASTROENTERITIS AKUT DIRUANG CEMPAKARUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan lima tahun. Pada usia ini otak mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi. penerus bangsa memiliki kemampuan yang dikembangkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama pada bagian perawatan anak (WHO, 2008). kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15%-20%

BAB I PENDAHULUAN. lima tahun pada setiap tahunnya, sebanyak dua per tiga kematian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. menganggap dokumentasi sebagai bagian yang penting dari praktek. mencerminkan perubahan pada praktek keperawatan.

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB I PENDAHULUAN. dan atau eliminasi karbondioksida pada membrane alveolar kapiler. (Heardman,2012). Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar bealakang. Setiap wanita menginginkan persalinannya berjalan lancar dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pencapaian tumbuh kembang bayi tidak optimal. utama kematian bayi dan balita adalah diare dan pneumonia dan lebih dari 50%

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Diare merupakan penyakit dengan tanda - tanda perubahan frekuensi buang air

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

Andi Fatmawati (*), Netty Vonny Yanty (**) *Poltekkes Kemenkes Palu **RSUD Undata Palu

Belakangan banyak berita di media massa tentang wabah diare. Yang paling

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi sebagai syarat Mencapai derajat Ahli Madya. Oleh : FIERA TITIS NUR KUSUMA PAHLEVI

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu diselenggarakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan bidang kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB 1 PENDAHULUAN. anak di negara sedang berkembang. Menurut WHO (2009) diare adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut WHO upaya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri dapat diartikan bahwa anak tidak meninggal pada awal - awal

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. protein, laktosa dan garam-garam organik yang disekresi oleh kedua belah

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan dan

BAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. makanan (Anonim, 2008). Sementara masalah gizi di Indonesia mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. normal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. makanan bayi yang ideal dan alami serta merupakan basis biologis dan

BAB 1 PENDAHULUAN. rakyat terutama di bidang kesehatan. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan 2010 bahwa kejadian diare pada bayi terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang cukup banyak mempengaruhi angka kesakitan dan angka. kematian yang terjadi di kawasan Asia Tenggara (WHO, 2008).

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN DIARE DI BANGSAL MELATI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi gizi kurang pada balita (BB/U<-2SD) memberikan. gambaran yang fluktuatif dari 18,4 persen (2007) menurun menjadi 17,9

BAB I PENDAHULUAN. dan Angka Kematian Balita (AKABA/AKBAL). Angka kematian bayi dan balita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

BAB I PENDAHULUAN. dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2010). waktu (yaitu 12 hari atau lebih melewati tanggal taksiran partus) dan ketuban

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit

I. PENDAHULUAN. terkontaminasi akibat akses kebersihan yang buruk. Di dunia, diperkirakan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal

BAB I PENDAHULUAN. sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut. Section Caesarea

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi

Grafik 1.1 Frekuensi Incidence Rate (IR) berdasarkan survei morbiditas per1000 penduduk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN D. Latar Belakang Allah SWT memberikan sebuah anugrah kepada seluruh umat manusia yaitu anak yang merupakan sebuah hubungan awal dalam keluarga yang menjalani tali pernikahan yang sah, sehingga anak sangat penting bagi sebuah keluarga. Selain sebagai kebanggan keluarga, anak pada akhirnya juga sebagai penerus generasi bangsa. Tidak ada satupun orang tua di dunia yang menginginkan anaknya sakit. Bayi dan anak anak di bawah lima tahun mengalami tumbuh kembang yang mengagumkan. Di masa ini berbagai penyakit menular mudah menyerang karena sistem kekebalan yang belum sempurna. Masalah kesehatan yang saat ini sering muncul pada anak usia 2 tahun pertama kehidupan adalah gastroenteritis, gastroenteritis merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada anak di negara berkembang contohnya Indonesia (Sodikin, 2012). Menurut Ngastiah (2005) ada beberapa cara penanganan diare pada anak di bawah 1 tahun dan anak di atas 1 tahun yaitu susu (ASI dan atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misal LLM, Almiron atau sejenis lainnya), Makanan setengah padar (bubur) atau makanan padat (nasi tim), bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa, susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu 1

2 yang tidak mengandung laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak jenuh. Penyakit Diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga merupakan penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Laporan Riskesdas tahun 2007 menunjukkan bahwa penyakit Diare merupakan penyebab kematian nomor satu pada bayi (31,4%) dan pada balita (25,2%), sedangkan pada golongan semua umur merupakan penyebab kematian yang ke empat (13,2%). Hasil survei morbiditas diare menunjukan penurunan angka kesakitan penyakit diare yaitu dari 423 per 1.000 penduduk pada tahun 2006 turun menjadi 411 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Jumlah penderita pada KLB diare tahun 2012 menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2011 dari 3.003 kasus menjadi 1.585 kasus pada tahun 2012. KLB diare terjadi di 15 provinsi dengan penderita terbanyak terjadi di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara masing-masing sebanyak 292, 274 dan 241 penderita (Depkes,2013) Menurut Depkes (2013) walaupun adanya kecenderungan penurunan CFR diare sejak tahun 2008 sampai tahun 2011, dari 2,94% menjadi 0,4%. terjadi penurunan penderita pada KLB diare pada tahun 2012, namun terjadi peningkatan CFR pada tahun 2012 menjadi 1,45%. CFR KLB diare tertinggi terjadi di Provinsi Papua sebesar 5%.Target CFR KLB Diare diharapkan<1%. Dengan demikian target diare tidak memenuhi program pemerintah. Berdasarkan penghitungan angka statistik pasien yang penulis dapatkan dari rekam medis RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga pada bulan

3 Maret sampai Juni tahun 2015 terhitung jumlah keseluruhan pasien yang masuk dengan kasus Gastroenteritis akut yang di rawat di Ruang cempaka adalah 92 pasien dari jumlah pasien keseluruhan adalah 682. Jika di prosentase jumlah pasien Gastroenteritis sekitar 13,4%. Masalah tersebut dapat menimbulkan masalah keperawatan yang komplek, sehingga memerlukan asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan tetap memperhatikan upaya meningkatkan, mencegah, mengatasi dan memulihkan masalah kesehatan. Berdasarkan pertimbangan di atas maka pernulis tertarik untuk menyusun laporan asuhan keperawatan dengan judul Diare pada an. R dengan gastroenteritis akut di ruang cempaka RSUD dr. R. Goeteng taroenadibrata purbalingga. E. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Melakukan asuhan keperawatan dan mengulas tentang penyakit gastroenteritis akut pada pasien anak melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif. 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh gambaran tentang pengkajian diare pada An. R dengan gastroenteritis akut di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

4 b. Mampu menganalisa untuk menentukan masalah keperawatan diare pada An. R dengan gastroenteritis akut di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. c. Mampu merencanakan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan diare pada An. R dengan gastroenteritis akut di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. d. Mampu melakukan tindakan keperawatan sesusai dengan rencana tindakan yang telah ditentukan pada diare pada An. R dengan gastroenteritis akut di Ruang Cempaka RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. e. Mampu mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan. F. Manfaat Penulisan Dari hasil laporan kasus ini penulis berharap dapat memberikan manfaat : 1. Bagi penulis Mengaplikasikan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dengan melakukan asuhan keperawatan anak pada kasus Gastroenteritis akut secara tepat. 2. Bagi Perawat Dapat sebagai masukan informasi tentang pengelolaan asuhan keperawatan dengan gastroenteritis akut yang terjadi pada balita dan anak anak.

5 3. Bagi Rumah Sakit Sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan terutama di ruang anak cempaka Rumah sakit dr. R. Goeteng taroenadibrata purbalingga 4. Bagi Keluarga Memperluas dan menambah ilmu pengetahuan khususnya tentang Gastroenteritis akut pada anak dan diharapkan meningkatkan kemampuan untuk merawat pasien Gastroenteritis akut dengan tepat.