BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. BRI Syariah, dan Syariah Mandiri) di Indonesia periode

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu mempengaruhi Loan to Deposit Ratio

BAB III METODE PENELITIAN. tahunan BUS dan UUS yang di publikasikan oleh masing-masing website

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rakyat Indonesia Syariah (BRI Syariah), dan Bank Negara Indonesia Syariah

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan syariah itu sendiri. Data-data sekunder ini berupa data time series

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Unit Usaha Syariah (UUS) yang terdaftar di Bank Indonesia sampai dengan tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Gross Domestic Product

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dari situs resmi Bank Umum Syariah terkait. Karena disitus tersebut terdapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Responden dari. data ini dianalisa. Data tersebut antara lain :

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB III METODE PENELITIAN. bank syariah dengan fokus penelitian pada total jumlah deposito mudharabah.

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia ( dan badan pusat statistik ( pada. periode September 2010 hingga Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dana pihak ketiga (DPK) dan non performing financing (NPF).

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB III. Metode Penelitian. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. gambaran yang nyata mengenai fenomena yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berdasarkan

Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. dikumpulkan dari web resmi Bank Indonesia dengan alamat situs

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah website masing-masing bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri. Alasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerik atau angka yang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Dengan pengertian obyek penlitian yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:38)

BAB III METODE PENELITIAN. Pojok Bursa BEI yaitu dari situs resmi Bank Umum Syariah, laporan Bank

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah biaya dana

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Profit Distribution Management. Pada variabel independen perbankan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode kausalitas yaitu dengan mengukur pengaruh variabel-variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Bank Indonesia pada tahun yaitu Bank Mandiri syariah,bni, BRI,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada website Bank Indonesia ( Bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia UIN Maulana. Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana No.50 Malang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan- hubungan antar variabel riset atau berguna untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis (Sugiyono,2008).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pihak lain. Sumber data diperoleh dari Bank Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. terdapat di Indonesia. Objek yang diteliti diantaranya adalah Bank Muamalat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB III METODE PENELITIAN. misalnya berupa laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian yang berkaitan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

Transkripsi:

BAB III METODE DAN ANALISA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan kerakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah pada tahun 2011-2013 yaitu sebanyak 11 perusahaan. No. Tabel III.1 Daftar Nama-nama Perusahaan 1. PT. Bank Muamalat Indonesia 2. PT. Bank Syariah Mandiri 3. PT. Bank BNI Syariah 4. PT. Bank Mega Syariah 5. PT. Bank BRI Syariah 6. PT. Bank BCA Syariah 7. PT. Bank Jabar Banten Syariah 8. PT. Bank Panin Syariah 9. PT. Bank Syariah Bukopin 10. PT. Bank Victoria Syariah Nama Perusahaan 11. PT. Bank Maybank Syariah Indonesia Sumber: www.bi.go.id Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang 32

33 diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Pemilihan sampel dilakukan secara Purposive sampling, yaitu populasi yang akan dijadikan sampel penelitian adalah yang memenuhi kriteria sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti. Proses seleksi sampel didasarkan oleh kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel yaitu: 1. Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan triwulan pada periode 2011-2013. 2. Laporan keuangan triwulan BUS tersebut harus memiliki kelengkapan data yang digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan kriteria diatas, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah, Bank BRI Syariah, Bank BCA Syariah, dan Bank Panin Syariah Indonesia. 3.2 Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data tersebut berupa laporan keuangan triwulan pertama tahun 2011 sampai triwulan keempat tahun 2013 dari website masing-masing bank dan dari website Bank Indonesia. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dan berbagai keterangan yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini, digunakan teknik dokumentasi yaitu penulis melihat dokumen yang dibuat oleh bank syariah yang berkaitan dengan laporan

34 keuangan pada bank tersebut dan studi literatur yaitu suatu cara yang dilakukan dalam memperoleh data dengan mempelajari berbagai macam sumber bacaan seperti referensi, buku-buku literatur, artikel, jurnal-jurnal penelitian, serta sumber bacaan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. 3.4 Operasionalisasi Variabel a. Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Sedangkan variabel independen dari penelitian ini adalah Dana Pihak Ketiga (DPK), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Tingkat Bagi Hasil (TBH). b. Operasional Variabel 1. Pembiayaan Bagi Hasil Pembiayaan Bagi Hasil (mudharabah dan musyarakah) merupakan penyediaan dana berdasarkan akad mudharabah dan musyarakah atau berdasarkan prinsip bagi hasil (Astuti, 2009). Pembiayaan Bagi Hasil = Pembiayaan h h + h 2. Dana Pihak Ketiga (DPK) Dana pihak ketiga (DPK) merupakan sumber dana yang berasal dari masyarakat yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan, dan deposito mudharabah. DPK = Giro + Tabungan + Deposito

35 3. Financing to Deposit Ratio (FDR) Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio antara jumlah pembiayaan yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Yang dihitung dari total pembiayaan dibagi dengan total DPK. Rumus pengukurannya adalah sebagai berikut : FDR = 4. Non Performing Financing (NPF) Total Pembiayaan yang Disalurkan Total DPK 100% Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan dan macet. NPF = 5. Capital Adequcy Ratio (CAR) Pembiayaan Bermasalah Total Pembiayaan yang Disalurkan 100% Capital Adequacy Ratio (CAR), sering disebut dengan rasio kecukupan modal. Rasio ini merupakan perbandingan antara modal bank dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). 6. Tingkat Bagi Hasil (TBH) CAR = Modal Bank ATMR 100% Rata-rata tingkat imbalan atas pembiayaan mudharabah dan musyarakah bagi bank syariah pada saat tertentu, dinyatakan dalam persentase. Bagi hasil ini diperoleh dari laporan laba rugi yang diukur dengan pendapatan bagi hasil

36 mudharabah dan musyarakah di bagi dengan pembiayaan mudharabah dan musyarakah: TBH = (Pendapatan Bagi Hasil h h + h) (Pembiayaan Bagi Hasil h h + h) 100% 3.5 Perumusan Model Penelitian Pengolahan data penelitian ini dengan menggunakan regresi linier berganda ( multiple regression) guna mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Model tersebut diformulasikan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan: Y a bi X1 X2 X3 X4 X5 e = Pembiayaan Bagi Hasil (PBH) = Konstanta = Koefisien Regresi (i=1,2,3,4,5) = Dana Pihak Ketiga (DPK) = Financing to Deposit Ratio (FDR) = Non Performing Financing (NPF) = Capital Adequacy Ratio (CAR) = Tingkat Bagi Hasil (TBH) = error

37 3.6 Metode Analisis Data Untuk menganalisis data ini, penulis menggunakan metode analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan hubungan fungsional antara variabel independen (DPK, FDR, NPF, CAR, dan TBH) dengan variabel dependen (Pembiayaan Bagi Hasil). 3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif akan memberikan gambaran (deskripsi) tentang suatu data, seperti berapa rata-ratanya, deviasi standarnya, varians data tersebut dan sebagainya (Santoso, 2010). 3.6.2 Uji Asumsi Klasik Untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan terbebas dari bias yang mengakibatkan hasil regresi yang diperoleh tidak valid dan akhirnya hasil regresi tersebut tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk menguji hipotesis dan penarikan kesimpulan maka digunakan asumsi klasik. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Data yang terdistribusi normal akan memperkecil kemungkinan terjadinya bias. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan one sample kolmogorovsmirnov test dan P-plot. Dalam uji one sample kolmogorov-smirnov test variabelvariabel yang mempunyai asymp. Sig (2 -tailed) dibawah tingkat signifikan sebesar 0,05 maka diartikan bahwa variabel-variabel tersebut memiliki distribusi tidak normal dan sebaliknya (Ghozali, 2006).

38 b. Multikolinearitas Metode ini digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas maka digunakan rumus Varian Inflation Factor (VIF) yang merupakan kebalikan dari toleransi, sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut: VIF = ( ) Dimana R 2 merupakan koefisien determinasi. Asumsi multikolinearitas terpenuhi jika nilai VIF pada output SPSS di bawah 10 dan memiliki nilai positif. Karena VIF = 1/Tolerance, maka asumsi bebas miltikolinearitas juga dapat ditentukan jika nilai tolerance di atas 0,10 (Ghozali, 2006: 92). c. Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi atau hubungan yang terjadi antara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam times series pada waktu yang berbeda. Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t, jika ada berarti autokorelasi. Dalam penelitian keberadaan autokorelasi diuji dengan rumus Durbin Watson sebagai berikut: Keterangan: d = ( ) (a)jika angka Durbin Watson (DW) di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif. (b)jika angka Durbin Watson (DW) diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

39 (c)jika angka Durbin Watson (DW) diatas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif. d. Heteroskedastisitas Untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual, dari suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residualnya tetap, maka tidak ada heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika membentuk pola tertentu, maka terdapat heteroskedastisitas dan jika titik-titiknya menyebar, maka tidak terdapat heteroskedastisitas (Ghozali, 2005). 3.6.3 Pengujian hipotesis Untuk memperoleh simpulan dari analisis ini, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian hipotesis secara individual (parsial) yang dijelaskan sebagai berikut: a. Uji parsial (uji t) Uji parsial dengan menggunakan t-test dilakukan untuk menguji pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan nilai signifikan dan alpha (α) 0,05. 1. Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t dengan maksud untuk menguji pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Hipotesisnya dapat diterjemahkan seperti berikut:

40 H 0 : Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh signifikan terhadap H 1 : Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Jika nilai signifikan < alpha (α) 0,05 maka H 1 diterima dan H 0 ditolak, dengan kata lain variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap 2. Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t dengan maksud untuk menguji pengaruh variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Hipotesisnya dapat diterjemahkan seperti berikut: H 0 : Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap H 2 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh signifikan terhadap Jika nilai signifikan < alpha (α) 0,05 maka H 2 diterima dan H 0 ditolak; dengan kata lain variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap 3. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t dengan maksud untuk menguji pengaruh variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Hipotesisnya dapat diterjemahkan seperti berikut:

41 H 0 : Non Performing Financing (NPF) tidak berpengaruh signifikan terhadap H 3 : Non Performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap Jika nilai signifikan < alpha (α) 0,05 maka H 3 diterima dan H 0 ditolak, dengan kata lain variabel Non Performing Financing (NPF) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap 4. Pengujian Hipotesis Keempat Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t dengan maksud untuk menguji pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Hipotesisnya dapat diterjemahkan seperti berikut: H 0 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap H 4 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap Jika nilai signifikan < alpha (α) 0,05 maka H 4 diterima dan H 0 ditolak; dengan kata lain variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap 5. Pengujian Hipotesis Kelima Hipotesis diuji dengan menggunakan uji t dengan maksud untuk menguji pengaruh variabel Tingkat Bagi Hasil (TBH) terhadap Hipotesisnya dapat diterjemahkan seperti berikut:

42 H 0 : Tingkat Bagi Hasil (TBH) tidak berpengaruh signifikan terhadap H 5 : Tingkat Bagi Hasil (TBH) berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Bagi Hasil. Jika nilai signifikan < alpha (α) 0,05 maka H 5 diterima dan H 0 ditolak, dengan kata lain variabel Tingkat Bagi Hasil (TBH) secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap b. Uji Simultan (Uji F) Menurut Nachrowi & Usman (2006:17), Uji -F digunakan untuk menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi tersebut dapat diketahui secara bersama. Menurut Suliyanto (2011:55), Uji F hitung digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji ketepatan model ( goodness of fit). Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat maka model persamaan regresi masuk dalam kriteria cocok atau fit. Sebaliknya, jika tidak terdapat pengaruh secara simultan maka masuk dalam kategori tidak cocok atau not fit. Adapun cara pengujian dalam uji F ini, yaitu dengan menggunakan suatu tabel yang disebut dengan Tabel ANOVA (Analysis of Variance) dengan melihat nilai signifikan (Sig < 0,05 atau 5 %). Jika nilai signifikan > 0,05 maka H1 ditolak, sebaliknya jika nilai signifikan < 0,05 maka H1 diterima. Selain itu, dapat juga dilihat dari nilai F hitung dan F tabel. Jika Fhitung > Ftabel maka variabel bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikatnya di mana Ftabel dengan

43 derajat bebas, df: α, (k -1), (n -k). Dimana n = jumlah pengamatan, k = jumlah variabel (Suliyanto, 2011:62). 3.6.4 Koefisien determinasi (R 2 ) Uji koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa besar variasi dalam variabel independen mampu menjelaskan bersama-sama variabel dependen atau seberapa baik model regresi yang telah dibuat tersebut cocok dengan data. Semakin besar koefisien determinasinya, maka semakin baik variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya. Untuk mengetahui variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependennya dapat dilihat dari koefisien korelasi parsialnya. Variabel independen yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen dilihat dari koefisien korelasi yang paling besar.