BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dan merupakan salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. prasekolah, serta merupakan wadah pendidikan pertama di jalur formal yang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Hasil penelitian tentang kondisi aktual dan pengaruh bimbingan orangtua

I. PENDAHULUAN. kembang dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007:88). Wiyani dalam bukunya, berpendapat bahwa usia dini merupakan masa emas (the

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kanak, karena penanaman konsep pada tingkat TK merupakan pondasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan sekolah (PP. TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN BERHITUNG DI TK GIRIWONO 2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di TK Adinda Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. yang menangani anak usia 4-6 tahun. Pembelajaran di Taman Kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani sehingga anak memiliki kesiapan untuk memasuki

BAB I PENDAHULUAN. bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Taman Kanak kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah usia emas dimana anak memiliki karakteristik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan proses mengubah tingkah laku anak didik agar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah yakni: input, proses, dan out put (Rivai dan Murni, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang baik maka seorang guru terutama guru TK dapat memenuhi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vera Nurfadillah, 2014 Optimalisasi Peran Orangtuapekerja Dalam Pembentukan Kemandirian Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum seorang praktisi Public Relations memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

PENERAPAN PEMBELAJARAN MEMBACA DENGAN PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK SATU ATAP MARDI PUTRA I WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan Dengan Metode Bermain Lempar Gelang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia, sekaligus dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Keluarga yang kokoh akan menghasilkan anak-anak yang kokoh juga.

BAB I PENDAHULUAN. juga dapat diketahui tingkat prestasi belajar siswa. Laporan prestasi belajar

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak merupakan suatu wadah untuk

BAB I PENDAHULUAN. demikian, PAI memiliki peran strategis untuk menciptakan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TATA BALOK GAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM HERMAWITA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan hidup manusia, masa ini disebut masa keemasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh lingkungan pemasaran,

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

POLA INTERAKSI GURU DALAM MEMOTIVASI ASPEK SOSIAL ANAK

BAB I PENDAHULUAN. dalam memahami Psikologi anak Usia SD, SMP, dan SMA, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm. 219.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang. dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi telah menjadi suatu kebutuhan dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Tanpa di sadari, kita telah melakukan sebagian besar kegiatan dalam hidup ini melalui proses komunikasi. Karena komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk mempengaruhi pengetahuan atau perilaku seseorang. 1 Komunikasi mempunyai banyak manfaat dan kegunaan, di antaranya komunikasi merupakan salah satu komponen dasar bagi bergeraknya suatu organisasi. Komunikasi sebagai proses untuk memberikan informasi yang mempunyai peranan dalam meningkatkan hubungan baik di suatu organisasi. Organisasi tersebut di antaranya adalah yang bergerak di bidang pendidikan. Oleh karena itu, di dalam pendidikan biasanya melakukan pendekatan komunikasi melalui komunikasi antarpribadi. Dengan komunikasi antarpribadi secara persuasive antara guru dengan murid diharapkan akan membantu memotivasi, menggerakkan serta mendorong murid untuk lebih 1 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 25 1

2 disiplin dalam belajar. Karena dengan komunikasi antarpribadi yang baik, maka akan membuat murid lebih komunikatif dan mau bekerjasama sehingga rencana dan tujuan pendidikan akan tercapai, yaitu menciptakan anak didik yang bermutu. Pendidikan adalah suatu proses komunikasi antara pendidik (guru) dengan anak didik (murid) yang diikat dengan minat dan perhatian diantara keduanya, demikian pula proses belajar mengajar baru terjadi secara efektif dan efisien bila minat dan perhatian pendidik dan anak didik berfungsi dengan aktif. Disamping itu kepala sekolah dan guru tidak hanya berhubungan baik dengan murid saja namun pihak sekolah harus bisa menjalin hubungan baik kepada semua pihak tidak hanya pihak internal saja tapi kepada pihak eksternal baik itu masyarakat sekitar, wali murid, maupun calon-calon murid yang akan bersekolah di TK Ash-Shohib ini. Sehingga komunikasi yang terjalin dengan baik kepada stakeholder bisa menumbuhkan kepercayaan kepada pihak luar. Dalam proses kependidikan hubungan timbal-balik antara pendidik (guru) dengan anak didik berkelanjutan kearah tujuan yang akan diwujudkan bersama yaitu tujuan pendidikan atau tujuan proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kebutuhan akan pendidikan sangat diperlukan sebab mengingat

3 tingkat perkembangan sikap dan perilaku anak saat ini lebih mengarah kepada perkembangan yang kurang positif, seperti malas belajar, pada perkataannya yang kasar, tingkah laku yang kriminal, pola pikir yang negatif dan sebagainya. Untuk mencegah hal tersebut pada diri anak, maka anak didik dapat memulainya dengan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK). Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan perkembangan jasmani dan rohani anak didik. 2 Di samping itu, dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya sosok atau peranan seorang guru untuk mendidik yang mengarah pada proses pembentukan karakter. Guru adalah orang yang memberikan pengajaran di sekolah. Di dalam memberikan pendidikan di sekolah, seperti pendidikan di Taman Kanak-kanak, guru mempunyai tanggung jawab untuk memotivasi belajar, baik itu dalam mendidik maupun membimbing belajar anak-anak didiknya menurut karakteristik kebutuhan dan perkembangan anak. Pada dasarnya, motivasi juga merupakan suatu usaha yang di sadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang, agar terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mendapat hasil atau tujuan tertentu. Motivasi sangat di butuhkan untuk mendorong murid dalam memperoleh pemahaman tentang pentingnya belajar dan keinginan dalam diri 2 Masitoh, Strategi Pembelajaran TK, Universitas Terbuka, Jakarta, 2007, hal. 8

4 murid untuk belajar. Hal ini tentu saja menjadi bukti bahwa peran serta aktif dari pihal kedua belah pihak, baik guru maupun murid mutlak di butuhkan. Guru yang aktif tanpa respon positif dari murid atau murid yang merasa tidak tersalurkan kreatifitas dan permasalahannya, dapat menjadi faktor penghambat terbesar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh sebab itu, motivasi belajar harus di tingkatkan. 3 Kegiatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia Taman Kanakkanak yaitu kegiatan bermain sambil belajar atau pun belajar sambil bermain. Bermain di sini adalah bermain yang kreatif dan menyenangkan, yang dapat mengembangkan kemampuan anak serta memberikan kesempatan kepada anak. Hal ini bertujuan untuk bersosialiasi dan berinteraksi dengan orang lain maupun lingkungan di sekitarnya. Selain itu, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar pada anak didik di Taman Kanak-kanak (TK). Sedangkan program kegiatan belajarnya dalam rangka pembentukan perilaku melalui pembiasaan yang terwujud dalam kegiatan sehari-hari di Taman Kanak-kanak, serta belajar melatih mengenal huruf, angka, warna, lagu dan sebagainya. Namun di dalam mengikuti pembelajaran, ternyata tidak semua anak bisa menerima atau mengikuti kegiatan belajar di Taman Kanak-kanak. Hal 3 Richard M. Steers, Efektifitas Organisasi, Erlangga, Jakarta, 2000, hal.20

5 ini disebabkan karena adanya sedikit masalah pada kepribadian atau karakteristik anak usia Taman Kanak-kanak, seperti agresif, pemalas, penakut, cengeng dan sebagianya. Anak yang bermasalah pada usia Taman Kanak-kanak, seperti yang memiliki perilaku (normatif) dapat dilihat dari tingkat perkembangannya atau yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, baik pada waktu belajar maupun dalam aktivitas bermain di sekolah atau di rumah. Permasalahan mengenai kepribadian atau karakteristik anak usia Taman Kanak-kanak tersebut, menjadi salah satu alasan mengapa orang tua memasukkan anaknya ke pendidikan Taman Kanak-kanak. Pada umumnya dari orang tua menginginkan agar anak-anaknya untuk belajar, karena pada dasarnya pendidikan Taman Kanak-kanak tidak hanya difokuskan untuk belajar saja tetapi juga bisa dengan belajar sambil bermain atau pun bermain sambil belajar. Di samping itu, seorang guru atau pendidik sekaligus pendamping diminta untuk dapat memberikan perhatian dengan baik terhadap anak didikmya untuk dapat memberikan perhatiannya dengan baik terhadap anak didiknya yaitu dengan melihat atau memperhatikan perilaku di sekolah sehingga guru dapat memahami atau mengenal anak didiknya dan guru mampu memotivasi anak untuk belajar tanpa adanya unsur paksaan. Oleh

6 karena itu, pendidik atau guru diharapkan dalam mendidik harus menggunakan tema-tema yang bervariasi dan tema yang disampaikan pendidik atau guru harus berhubungan dengan dunia anak-anak. Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar murid, para guru di tuntut untuk dapat menerapkan komunikasi antarpribadi dalam proses belajar mengajar secara optimal. Dengan demikian, akan tercipta hubungan yang harmonis antara guru dengan murid, sehingga murid menjadi lebih termotivasi dalam belajar. Dalam mengajar anak usia dini memerlukan kesabaran serta keterampilan untuk membujuk anak agar mau belajar. Membangun motivasi dibutuhkan pendekatan komunikasi antarpribadi yaitu pribadi guru dengan pribadi siswa. Hal ini pun terjadi di TK Ash-shohib yang sudah delapan tahun beraktifitas menerapkan pendekatan-pendekatan komunikasi antarpribadi dalam meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan juga perbaikan kualitas belajar. Dari tahun pertama sampai tahun kedelapan perjalanan jumlah siswa yang ingin bersekolah di TK Ash-Shohib ini semakin meningkat disetiap tahun ajaran baru. Namun keunikan TK Ash- Shohib ini yaitu dengan jumlah guru yang hanya 2 orang saja namun bisa mengelola 2 kelas dengan 20 siswa perkelasnya,dengan hanya dua orang guru tidak mengurangi rasa tanggung jawab sebagai seorang guru untuk mendidik anak muridnya. Komunikasi guru kepada anak murid juga masih terjalin dengan baik, melihat hubungan guru dan murid yang harmonis

7 Hubungan yang baik antara guru dan murid di TK Ash-Shohib, diharapkan murid dapat termotivasi untuk belajar lebih giat, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar murid. Begitu pentingnya peran seorang guru dalam memotivasi belajar murid, sehingga di butuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif antara guru dengan murid untuk tercapainya tujuan pendidikan. Yang terpenting tanggung jawab sebagai seorang guru dan orang tua dalam mendidik anak didiknya, yaitu harus dilakukan dengan penuh rasa sabar atau memiliki kesabaran yang tinggi dengan penuh percaya diri bahwa anak didiknya bisa berhasil jika adanya dukungan (motivasi) dari seorang pendidik maupun orang tua. Untuk mewujudkan keberhasilan tersebut, terlebih dahulu seorang pendidik bisa melihat faktor kuatnya melalui pendekatan psikologi dan pedagogi. Maksudnya yaitu dengan cara mengarahkan perilaku anak didik, mengajarkan kerjasama dan mengajarkan bersosialisasi dengan baik pada lingkungan sekitarnya serta membangun kerjasama yang baik di sekolah. Dengan demikian, guru dan orang tua harus berusaha meningkatkan pendidikan anak usia dini sebagai wadah atau pedoman dalam mencetak dan menjadikan anak-anak didiknya berkarakter baik, berakhlak mulia dan berprestasi.

8 Anak-anak murid TK Ash-Shohib juga mendapatkan pembelajaran tambahan (les) non akademik dihari jumat satu jam pelajaran karena hari jumat adalah waktu bebas sehingga pihak sekolah menyiasati dengan adanya les. Anak-anak didik diajarkan mulai dari membaca, menulis, berhitung, baca & tulis Iqra, bacaan surat-surat pendek dan praktek sholat. Tujuan TK Ash- Shohib memberikan pelajaran tambahan diluar akademik agar anak-anak didik mempunyai bekal untuk masuk ke sekolah dasar, serta mengetahui pengetahuan agama. TK Ash Shohib adalah TK yang berlokasi di Tangerang dan berada ditengah-tengah rumah penduduk yang tepatnya diujung jalan buntu jadi tidak banyak orang luar yang mengetahui adanya Taman Kanak-kanak dikampung H. Ridan Cipondoh ini, TK ash shohib bisa terbilang sekolah baru namun piagam penghargaan dan prestasi yang sudah diraih oleh sekolah TK ini cukup banyak serta penghargaan (piala) yang telah diraih oleh anak didiknya dalam mengikuti berbagai macam perlombaan di manapun contohnya lomba tahfiz, lomba mewarnai, lomba membaca, dan lain-lain sehingga sudah banyak orang yang mengetahui sekolah TK ini dan sekarang TK Ash Shohib sudah terkenal dengan prestasi yang baik. 4 4 Ibu Hj. Nadiati, Kepala Sekolah TK Ash Shohib Tangerang

9 Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana komunikasi antarpribadi antara guru Taman Kanak-kanak dengan murid dalam meningkatkan motivasi belajar, baik itu belajar sambil bermain maupun bermain sambil belajar sehingga dapat tercipta kondisi komunikasi yang baik antara guru dengan murid di Taman Kanak-kanak Ash-Shohib. 1.2 Fokus Penelitian TK Ash-Shohib sudah beraktifitas selama 8 tahun berjalan, di dalam mengajar pola komunikasi yang dilakukan oleh guru dengan murid bertumbuh harmonis. Dengan begitufokus Penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi antarpribadi yang diterapkan oleh guru di TK Ash Shohib kepada murid dalam memotivasi belajar siswa? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama yang ingin di capai peneliti adalah untuk mengetahui Pola Komunikasi Antarpribadi Guru Taman Kanak-kanak (TK Ash-Shohib) kepada murid dalam memotivasi belajar siswa. 1.4 Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini banyak memberi manfaat yang berguna bagi guru dan orangtua serta kalangan lainnya dalam menghadapi anak pada usia dini. Melalui penelitian ini, peneliti dapat menjabarkan komunikasi

10 antarpribadi seperti apa yang patut di sampaikan kepada murid di Taman Kanak-kanak. Sebagai sebuah penelitian, tentu saja peneliti berharap penelitian yang di lakukan memiliki manfaat. Adapun manfaat dari penelitian tersebut sebagai berikut. 1.4.1 Manfaat Akademis Penelitian ini di harapkan dapat di jadikan kontribusi yang bermanfaat bagi perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya mengenai komunikasi antarpribadi yang menjadi pedoman dalam pelaksaan kegiatan komunikasi untuk mencapai suatu tujuan komunikasi pendidikan. 1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan guru Taman Kanak-kanak dan orang tua untuk pelaksanaan komunikasi antarpribadi terhadap motivasi belajar murid di sekolah.