HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG GIZI TERHADAP STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REJOSARI KELURAHAN REJOSARI PEKANBARU Emi Yulita, S.SiT Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tengku Maharatu Pekanbaru ABSTRAK Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan tentang gizi dari makanan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil terhadap status gizi di wilayah kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru, desain penelitian yang digunakan adalah analatik dengan jenis penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang ada di Puskesmas Rejosari berjumlah 219 ibu hamil dengan sampel 69 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode simple random sampling. Data yang digunakan adalah data primer, penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 14 Desember 2013. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian dengan menggunakan analisa univariat menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil berpengetahuan cukup sebanyak 32 (46,4%), dan mayoritas memiliki Lila baik sebanyak 58 (84%). Untuk analisa bivariat, hasil uji statistik diperoleh ρ value = 0,346 > α = 0,05, maka keputusannya adalah Ho diterima artinya Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama hamil terhadap status gizi ibu hamil. Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada pihak puskesmas dapat memberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil minimal 1 minggu sekali, supaya ibu-ibu hamil lebih mengetahui dan waspada dengan makanan-makanan untuk ibu hamil. Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu hamil, Status gizi ibu hamil RELATION KNOWLEDGE OF NUTRITION OF PREGNANT WOMEN PREGNANT WOMEN NUTRITIONAL STATUS IN REJOSARI HEALTH CENTER PEKANBARU Emi Yulita, S.SiT Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tengku Maharatu Pekanbaru ABSTRACT Balanced nutrition problems in Indonesia is still a substantial problem. Essentially stem from poor economic circumstances and lack of knowledge about nutrition from the food there. This study aims to determine whether there is a relationship to the nutritional status of knowledge on the nutritional status of pregnant women in Rejosari Health Center Pekanbaru, the design of the study is analytic the type of cross-sectional research. The population in this study were all pregnant women in Rejosari Health Centers totaled 219 pregnant women with a sample of 69 pregnant women. Sampling technique in this study using simple random sampling method. The data used is 1
primary data, this study was conducted on 27 November to 14 December 2013. Analysis of the data using univariate and bivariate analysis. Results of studies using univariate analysis showed that the majority of pregnant women are knowledgeable enough by 32 (46.4%), and the majority have a good Lila were 58 (84%). For bivariate analysis, statistical test results obtained ρ value = 0.346 > α = 0.05, then the decision is acceptable Ho means "There is no relationship between maternal knowledge about nutrition during pregnancy on the nutritional status of pregnant women". Given this research are expected to the clinic can provide counseling on nutrition of pregnant women at least 1 week, so that pregnant women more aware and alert with foods for pregnant women. Key words : Knowledge, attitude, mother pregnant, sign of dangerous in pregnancy 2
3 PENDAHULUAN Masalah gizi seimbang di Indonesia masih merupakan masalah yang cukup berat. Pada hakikatnya berpangkal pada keadaan ekonomi yang kurang dan terbatasnya pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Pada tahun 2007 angka kematian ibu mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi mencapai 34 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian balita mencapai 44 per 1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Indonesia 2008). Keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil mempengaruhi status gizi ibu dan bayi. Pertumbuhan dan perkembangan janin sangat di pengaruhi oleh asupan gizi ibu, karena kebutuhan gizi janin berasal dari ibu. Berbagai resiko dapat terjadi jika ibu mengalami kurang gizi diantaranya adalah perdarahan, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir dengan berat badan rendah (< 2500 gr), kelainan kongenital. (Arisman, 2004). Dari data Dinkes tahun 2012 didapatkan bayi berat lahir rendah (BBLR) tertinggi di Puskesmas Rejosari yaitu sebanyak 13 kasus dan ini sejalan dengan tingginya kasus ibu hamil dengan lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Calon ibu harus memiliki gizi yang cukup sebelum hamil dan lebih lagi ketika hamil. Ibu hamil harus memiliki gizi yang cukup karena gizi yang didapat akan digunakan untuk dirinya sendiri dan juga janinnya. Seorang ibu yang tidak memiliki ataupun kekurangan gizi selama masa kehamilan maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan gizi. Apabila hal ini berlangsung terus-menerus dan tidak segera diatasi maka bayi akan lahir dengan berat badan rendah (dibawah 2500 g), sedangkan untuk ibu yang kekurangan gizi, 3 maka selama ia menyusui ASI yang dihasilkan juga sedikit. (Proverawati, 2009) Ibu hamil dengan berat badan kurang harus mengatur asupan gizinya sehingga bisa mencapai berat badan normal, sedangkan ibu dengan berat badan berlebih tetap dianjurkan makanan yang seimbang dengan bahan makanan bervariasi dengan mengurangi bahan makanan berkalori tinggi serta lemak selain melihat penambahan berat badan selama hamil, status gizi ibu hamil juga dapat dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Ukuran LILA normal adalah 23,5 cm, ibu dengan ukuran LILA dibawah 23,5 cm menunjukkan adanya kekurangan energi yang kronis. (Sulistyoningsih, 2011). Berdasarkan Laporan bulanan PWS KIA Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tahun 2012, Puskesmas Rejosari merupakan Puskesmas yang memiliki jumlah ibu hamil dengan LILA kurang dari 23,5 cm yang terbanyak. Dari 2.404 ibu hamil yang datang memeriksakan kehamilannya, terdapat 178 orang (7,4%) ibu hamil yang mengalami LILA kurang dari 23,5 cm. Berdasarkan data prasurvei, ibu hamil yang datang ke Puskesmas bulan Mei sampai Juli 2012 adalah sebanyak 58 ibu hamil yang mengalami LILA kurang dari 23,5 cm. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Rejosari didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang status gizi sangat kurang. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dan penyuluhan untuk meningkatkan status gizi dalam LILA
4 pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Rejosari. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Terhadap Status Gizi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kelurahan Rejosari Pekanbaru METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah adalah cross sectional yaitu melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor resiko/paparan penyakit dengan penyakit (Hidayat, 2007). Penelitian ini bersifat analitik yang bertujuan untuk melihat hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi terhadap status gizi selama hamil. Tempat penelitian di Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru dan Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 27 November 14 Desember 2013. Sampel dalam penelitian ibu hamil yang ada di Puskesmas Rejosari sebanyak 219 orang HASIL PENELITIAN A. Analisa univariat Analisa univariat bertujuan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Karakteristik responden meliputi: umur dan paritas. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru No Umur Frekuensi Persentase 1 <20 tahun 2 2,9% 2 20-35 tahun 65 94,2% 3 >35 tahun 2 2,9% 4 Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 69 responden ibu hamil mayoritas berumur 20-35 tahun dengan jumlah 65 orang (94,2%). Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru No Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SD 14 20,3% 2 SMP 40 58% 3 SMA 15 21,7% Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 69 responden ibu hamil mayoritas tingkat pendidikannya adalah SMP sebanyak 40 (58%) orang. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru No Pekerjaan Frekuensi Persentase 1 Bekerja 18 26% 2 Tidak bekerja (IRT) 51 74% Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 69 responden mayoritas responden ibu hamil tidak bekerja (IRT) sebanyak 51 (74%) orang. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru No Pengetahuan Frekuensi Persentase 1 Baik 18 26,1% 2 Cukup 32 46,4 % 3 Kurang 19 27,5 %
5 Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 69 responden ibu hamil mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 32 (46,4%) orang. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru No Sikap Frekuensi Persentase 1 Gizi Baik 58 84% 2 Gizi Kurang 11 16% Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa dari 69 responden ibu hamil mayoritas memiliki gizi baik dimana lila 23,5cm sebanyak 58 (84%). B. Analisa Bivariat Hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dilihat dengan melakukan analisa bivariat pada tabel silang, yaitu analisa statistik Chi-Square dengan ketentuan p value <0,05 maka H0 ditolak artinya kedua variabel secara statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna, dan apabila p value >0,05 maka H0 gagal ditolak yang berarti kedua variabel tersebut tidak menunjukkan adanya hubungan yang bermakna (Hidayat, 2009). 1. Hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi ibu hamil Tabel 4.6 Hubungan Pengetahuan Dengan Status Gizi Ibu Hamil Terhadap Status Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Kota Pekanbaru No Pengetahuan Status Gizi Ibu Hamil Total Pearson chi P value square Gizi Baik Gizi Kurang n % n % n % 1 Baik 16 23,1 2 2,9 18 26,1 2,122 0,346 2 Cukup 28 40,5 4 5,8 32 46,4 3 Kurang 14 20,2 5 7,2 19 27,5 Total 58 84 11 15,9 69 100 Pada tabel 4.6 hasil analisis hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan status gizi ibu hamil diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi. Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ value = 0,346 > α = 0,05, maka keputusannya adalah Ho diterima artinya Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi selama hamil terhadap status gizi ibu hamil. PEMBAHASAN Hubungan Umur ibu dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Bersalin Di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi ibu hamil 5 Berdasarkan hasil analisa Chi Square hubungan pengetahuan tentang gizi dengan status gizi ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Rejoasari Pekanbaru didapatkan hasil p value = (0,346), nilai ini menunjukkan bahwa p value 0,346 > α = 0,05. Jadi artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi
6 selama hamil terhadap status gizi ibu hamil. Ibu dengan pengetahuan yang baik, kemungkinan akan memenuhi kebutuhan gizinya dan juga bayinya. Penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Bunga Widita Kartikasari (2011) dengan judul Hubungan Pengetahuan, Paritas, dan Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Hasil dari penelitian didapatkan hubungan antara pngetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester III diperoleh hasil penghitungan menggunakan Rank Spearman dengan nilai r = 0,195 dan diperoleh nilai p = 0,255 (p>0,05), sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan status gizi ibu hamil trimester III. Penulis menyimpulkan seharusnya ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan status gizi, karena pengetahuan seseorang akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya (Proverawati, 2009). Tetapi dalam penelitian ini penulis tidak menemukan hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dengan status gizi. Ini mungkin disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti, misalnya status sosial ekonomi. Baik status ekonomi maupun sosial sangat mempengaruhi seorang wanita dalam memilih makanannya. Karena status sosial ekonomi yang kurang dapat menyebabkan daya beli bahan makanan berkurang. KESIMPULAN Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil dengan status gizi dengan nilai p value = 0,346 > α = 0,05 SARAN 1. Bagi Tempat Penelitian Diharapkan kepada pihak Puskesmas khususnya dibidang program KIA dan Gizi dapat memberikan penyuluhan tentang gizi ibu hamil minimal 1 minggu sekali. Supaya ibu-ibu hamil lebih mengetahui dan waspada dengan makanan-makanan untuk ibu hamil. 2. Bagi Peneliti Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian selanjutnya dan peneliti dapat menggunakan variabel lainnya yang lebih berhubungan atau yang lebih dominan. DAFTAR PUSTAKA Bobak Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : RinekaCipta Arisman, (2004). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC Budiman, Agus Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalm Pennelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika. 6 Bunga Widita, K (2011). Hubungan Pengetahuan, Paritas, dan Pekerjaan Ibu dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester III di
7 Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat. (2011). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rajawali Pers Hidayat, Alimul Aziz. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. (2011). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika. Kristiyanasari, weni. (2010). Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta : Nuha Medika Laporan Bulanan PWS KIA Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru 2012 Machfoedz, I.(2009). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya Martina Tratilofa Sitompul. (2012). Pengetahuan Ibu Hamil tentang Gizi Semasa Kehamilan. http://repository.usu.ac.id/handle/1234 56789/31806 Notoatmodjo, S (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Paath, Erna Francin, S.Sos, dkk (2004). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta:EGC. (2005). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Jakarta:EGC. Profil Kesehatan Indonesia. (2008) diakses pada tanggal 23 tahun 2013 Proverawati, A dan Kusumawati, E. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan.Yogyakarta : Nuha Medika. (2010). Ilmu Gizi Untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medik Riwhidikdo, (2008) Statistik kesehatan. Jakarta : bumi perkasa Sandjaja, (2009) Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Ibu Hamil Di Indonesia. Diambil pada 2014 dari http://www.google.com/url Sulistyoningsih, Hariyani. (2011). Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 Syafrudin, dan Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Wawan & Dewi, (2010). Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Medical Book Yuniastuti, A. (2008). Gizi dan Kesehatan. Graha Ilmu: Yogyakarta 7