BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. demokratis serta bertanggung jawab (Syaiful Sagala, 2006).

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan manusia sempurna melalui pendidikan, di dalam pendidikan berlaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan. akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan inovasi dalam bidang pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan

BAB I. Pendahuluan. dari sistem nilai pancasila yang bersumber dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 Bab 2 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai posisi yang sangat penting dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Hal ini dijelaskan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

2016 PENERAPAN TEKNIK MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SAINS SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang bertujuan untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. hakikatnya tujuan pendidikan yaitu mengembangkan pengetahuan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta secara maksimal guna meningkatkan mutu pendidikan tersebut, sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang wajib untuk semua jenjang, jenis dan level pendidikan. Walau ketentuan juridis menegaskan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran wajib, namun kenyataan di lapangan ditemukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan masih dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran guru belum menerapkan proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan maka diperlukan adanya penerapan model-model pembelajaran yang inovatif dan menarik agar didalam proses pembelajaran peserta didik dapat 1

berpartisipasi aktif, dapat berfikir kritis dan kreatif sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan, harus didukung oleh suasana pembelajaran yang menyenangkan. Suasana pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Keberhasilan pembelajaran juga sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang memahami materi dan monoton sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar yang akhirnya akan berdampak pada kemalasan peserta didik untuk membaca. Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan peserta didik terlihat kurang antusias, kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sebabnya karena model pembelajarannya kurang memiliki daya dukung terhadap hasil belajar peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP N 2 Sokaraja, menyebutkan bahwa peserta didik masih kurang termotivasi untuk belajar dengan hal tersebut membuat peserta didik enggan dan malas untuk membaca. Seperti yang diungkapkan oleh peserta didik juga mengatakan bahwa malasnya peserta didik untuk belajar dikarenakan didalam proses pembelajaran masih monoton, artinya peserta didik merasa bosan didalam mengikuti pembelajaran karena guru belum melaksanakan kegiatan 2

pembelajaran secara optimal seperti yang diharapkan yaitu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Dari permasalahan yang ada bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan masih dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan, dengan anggapan tersebut tentunya akan berdampak pada motivasi peserta didik dalam belajar. Hal ini dikarenakan masih banyak guru yang belum melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal seperti yang diharapkan yaitu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Selama ini kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas oleh guru khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yaitu kegiatan pembelajaran yang masih menggunakan metode ceramah, dengan metode ini membuat peserta didik lebih banyak belajar dengan menerima, mencatat dan menghafal pelajaran. Ini menyebabkan peserta didik kurang antusias atau kurang tertarik dan kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru serta menganggap sebagai pelajaran yang membosankan, sehingga hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik maka guru dituntut untuk membuat pembelajaran lebih inovatif yang mendorong peserta didik dapat belajar secara optimal baik di dalam belajar mandiri maupun di dalam pembelajaran di kelas. Inovasi inovasi model pembelajaran sangat diperlukan terutama dalam menghasilkan model pembelajaran lebih optimal yang dapat memberikan hasil belajar yang baik. Agar pembelajaran lebih optimal maka guru diharapkan mampu menerapkan model-model pembelajaran yang variatif, efektif dan selektif. 3

Metode yang dapat membantu proses pembelajaran adalah melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Pembelajaran STAD memungkinkan terciptanya situasi belajar yang menyenangkan, meningkatkan interaksi dan kerjasama peserta didik baik terhadap kelompoknya maupun terhadap guru, serta menciptakan situasi belajar mengajar yang kondusif. Adanya kompetisi dalam kelompok juga dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar. Berikut daftar ulangan harian peserta didik kelas VIIIA Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan : Tabel 1.1 Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Tahun 2012/2013 dan 2013/2014 No Indikator Tahun 2012/2013 Tahun 2013/2014 1. Peserta didik yang 26 26 tuntas belajar 2. Peserta didik yang 6 9 tidak tuntas belajar 3. KKM 75 75 4. Nilai tertinggi 100 93 5. Nilai terendah 60 57 6. Rata-rata kelas 80 79 7. Ketuntasan 81% 74% Sumber : Buku Nilai Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Peserta Didik Kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2012/2013 dan 2013/2014. 4

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa perolehan ulangan harian Pendidikan Kewarganegaraan dua tahun KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, peserta didik menunjukkan hasil belajar yang kurang maksimal dimulai dari tahun 2012/2013 peserta didik yang mencapai KKM terdapat 26 peserta didik atau dalam persentase 81%, meningkat pada tahun pelajaran 2013/2014 peserta didik yang mencapai KKM terdapat 26 peserta didik atau dalam persentase 74 % yang mencapai KKM. Sedangkan KKM yang telah ditentukan di SMP N 2 Sokaraja adalah 75. Hal ini belum mencapai KKM yang telah ditetapkan dan belum tuntas secara klasikal minimal 75% dari jumlah peserta didik dari aspek kognitifnya. Oleh karena itu, guru harus dapat menerapkan metode pembelajaran yang tepat untuk suatu materi pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik dapat meningkat. Terkait dari permasalahan di atas, peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar PKn Dengan Model STAD (Student Teams Achievement Division) Pada KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara Peserta Didik Kelas VIII A SMP N 2 Sokaraja Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan alasan model pembelajaran ini secara garis besar memiliki kelebihan di antaranya melatih peserta didik untuk menyampaikan ide-ide atau gagasan melalui diskusi kelompok dan presentasi jawaban suatu pertanyaan, dapat melatih keberanian peserta didik, dapat melatih kemandirian peserta didik dan peserta didik yang pandai dapat membantu peserta didik yang kurang mampu. Hal ini akan meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 5

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dijelaskan maka yang menjadi permasalahan pokok yaitu rendahnya hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sedangkan yang menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut : Apakah melalui model STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara kelas VIIIA Semester Genap SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2015/2016?. C. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara dengan menggunakan model STAD (Student Teams Achievement Division ) di kelas VIIIA Semester Genap SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun Pelajaran 2015/2016. 6

D. Manfaat Peneletian Secara garis besar hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian di harapkan dapat di gunakan sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan mengenai metode pembelajaran STAD pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta Didik Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan dalam KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara dengan model STAD (Student Teams Achievement Division) karena dapat mengajak peserta didik agar lebih aktif dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar. b. Bagi Guru PKn Meningkatnya wawasan pengetahuan guru terhadap model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) pada proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. c. Bagi Sekolah Dengan adanya penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagaimana cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah tersebut khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan KD Kehidupan Demokratis Dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. 7