BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting yang terdiri dari "fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan sebagainya, yang terkandung dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. tertentu termasuk pendidikan yang ada di Indonesia. Tujuan pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itulah manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun

BAB I PENDAHULUAN. tentang pendidikan akan selalu muncul dan orangpun tak akan berhenti untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamik. 1. Islam sebagai agama Rahmatan Lil Alamiin merupakan konsekuensi logis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi diri

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa. 2 Dengan demikian, pendidikan. berlangsung di sekolah dan di luar sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pertama ini, penulis akan memaparkan hal-hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. belum lagi ditemukan pada saat arus globalisasi dan Era pasar bebas terus

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Demikian juga piranti pendidikan yang semakin canggih, oleh

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad saw (Q.S Al Anbiya: 107), tetapi kebanyakan manusia masih. Rahmat yang diberikan Allah swt kepada manusia bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang unggul dan berkepribadian yang baik, hal ini dilihat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. diri siswa supaya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 1. dan menyukainya. Dengan kreatifitas guru dalam mengajar itulah yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dalam dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran, keikhlasan, kejujuran,

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena memiliki iman dan akhlak yang kuat. 1. oleh sebagai penanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. hlm U. Saefullah, Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2012,

BAB I PENDAHULUAN. merealisir hal tersebut Menteri Agama dan Menteri P dan K. mengeluarkan keputusan bersama untuk melaksanakan pendidikan agama

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Era globalisasi yang ditandai dengan persaingan kualitas atau mutu,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. ini sesuai pendapat Didi Supriadie yang menyatakan bahwa pendidikan. dapat menjalankan hidup dan kehidupannya sesuai dengan harapan

BAB I PENDAHULUAN. cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Pendidikan. Pendidikan bertanggungjawab atas terciptanya generasi

BAB I PENDAHULUAN. dewasa serta terdidik dalam bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku. 1. Kompetensi atau kemampuan guru dalam menyampaikan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tidak seorang pun yang dilahirkan di dunia ini tiba-tiba langsung

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. karena maju dan mundurnya bangsa di tentukan oleh keadaan pendidikan yang di

BAB I PENDAHULUAN. menamabah jumlah alokasi dana untuk pendidikan, jumlah jam pelajaran, dan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana yang efektif dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. negara maka semakin besar peluang kemajuan yang akan dicapai. Seiring

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. atau narapidana agar mereka dapat kembali hidup bermasyarakat dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan, yang berlangsung di sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai mata pelajaran di sekolah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. nomor 20 tahun 2003 Bab I pasal 1 disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. berperan dengan sebaik-baiknya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. pihak pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Menurut Dimyati Mudjiono

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Burhanuddin Salam, Pengantar Pedagogis, PT. Rinneka Cipta, Jakarta, 1997, hlm. 10

BAB I PENDAHULUAN. berkembang disegala aspek kehidupannya. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. religiusitas dalam kehidupan manusia. Temuan-temuan empiric dan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dan terencana untuk membentuk kepribadian manusia itu sendiri. 1

BAB I PENDAHULUAN. banyak berhubungan dengan para siswa jika dibandingkan dengan personal

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan yang di dalamnya mengandung unsur-unsur seperti guru, peserta didik,

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Bab I. Pendahuluan. semua manusia, sebuah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendapatkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. 1 Pendidikan agama berarti usaha untuk membimbing kearah pembentukan kepribadian peserta didik secara sitematis dan pragmatis supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam, sehingga terjalin kebahagiaan di dunia dan di akhirat. 2 Sehingga dari sini dapat dipahami, bahwasanya pendidikan itu merupakan suatu usaha untuk membimbing peserta didik dalam pembentukan kepribadian yang lebih bermakna, supaya mereka dapat 1 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (jakarta : Direktorat jenderal pendidikan Islam departemen agama RI, 2006), hal.47-48 2 Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan agama Islam, (Jakarta : PT Bina Ilmu, 2004), hal.16

2 hidup bahagia di dunia dan di akhirat. Sebagaimana menurut pendapat Theodore Moyer Greene yaitu Pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna. 3 Pembelajaran pada hakekatnya merupakan praktik pendidikan yang tidak sederhana, terutama berkaitan dengan kualitas lulusan. Pendidikan dan pembelajaran merupakan suatu konsep dalam bidang sosial yang biasanya berhubungan dengan proses dan produk. Peningkatan proses pembelajaran sangat mempengaruhi kualitas, baik produk akhir maupun proses yang dijalaninya sehingga jika ada salah satu dari faktor tersebut mengalami isolasi maka tidak akan berjalan secara efektif. Kualitas belajar sebagai produk akhir merupakan cara terbaik yang langsung dapat digunakan untuk mendeteksi atau sebagai indikator proses pembelajaran. 4 Proses pembelajaran merupakan salah satu dari implementasi pendidikan. Pembelajaran terjadi disebuah lembaga formal maupun nonformal, pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik dan peserta didik yang berkaitan langsung dengan produk. Proses itu juga tidak cukup sederhana untuk dilakukan, tidak hanya proses transformasi ilmu pengetahuan saja melainkan juga membutuhkan berbagai macam metode, media dan strategi pembelajaran. Kualitas dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, seperti kualitas SDM yaitu kualitas pendidik/guru, sejauh mana pendidik mampu 3 Ibid, Achmad Patoni, Metodologi Pendidikan..., hal.12 4 E Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja Rosdakarya,2011),hal.37-38

3 mengolah pembelajaran dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Ismail yang mengatakan bahwa: Sebagai seorang pendidik, guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal. Guru harus dapat menggunakan strategi tertentu dalam pemakaian metodenya sehingga dia dapat mengajar dengan tepat, efektif, dan efisien untuk membantu meningkatkan kegiatan belajar serta memotivasi siswa untuk belajar dengan baik. 5 Dalam skripsi ini penulis membahas mengenai metode pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak yang bervariasi. Metode merupakan salah satu komponen penting dalam proses pembelajaran, tanpa adanya metode proses pembelajaran kurang bisa berjalan dengan baik. Pendidik dalam melaksanakan pembelajarannya dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan mampu menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Djamarah dan Zain menjelaskan bahwa kedudukan metode dalam pengajaran ada tiga, yakni sebagai alat motivasi ekstrinsik, sebagai strategi pengajaran, dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. 6 Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya Strategi Pembelajaran Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, metode dalam rangkaian 5 Marjohan, Guru Perlu Kreatif untuk Meredakan Kebosanan, http://www.wikimu.com/ News/DisplayNews.aspx?id=5259, diakses tanggal 28 Maret 2012 6 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), hal. 83-85

4 sitem pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran, karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran. 7 Adanya usaha yang tekun dan sungguh-sungguh serta didasari adanya metode pengajaran yang bervariasi yang digunakan oleh seorang guru didalam menyampaikan materi pelajaran, maka seorang siswa yang belajar akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Begitu pula dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran Aqidah Akhlak pemilihan metode yang bervariasi akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa itu sendiri. Realitanya sekarang ini banyak sekali moral anak yang semakin hari semakin menurun sehingga mengakibatkan banyaknya kasus kriminal yang banyak sekali terjadi pada anak-anak di bawah umur yang mengakibatkan trauma yang mendalam bagi anak-anak tersebut. Sehingga pelajaran Aqidah akhlak sangatlah penting untuk peserta didik terutama siswa yang masih duduk di sekolah dasar, karena anak-anak di usia tersebut masih sangat mudah dapat pengaruh dari orang lain apalagi lingkungan masyarakat yang kurang baik dan dapat merusak moral anak-anak tersebut. Mata pelajaran Aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang materinya berisikan ajaran Islam yang merupakan sumber-sumber hukum 7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2006), hal.145

5 dalam Islam yaitu Al Qur an dan Al Hadits. Al Qur an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. Maka dalam menyampaikan pelajaran tersebut perlulah menggunakan metode pengajaran yang bervariasi, sehingga mereka dapat meraih prestasi yang lebih optimal, tentunya hal ini akan memberi dampak pada tinggi rendahnya prestasi belajar siswa di bidang mata pelajaran Aqidah akhlak. Sehingga dapat dipahami bahwa penggunaan metode yang tepat dan bervariasi dapat dijadikan sebagai alat motivasi serta di anggap mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar disekolah, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran. Penelitian ini disusun dengan alasan melihat fenomena guru dalam penggunaan metode pengajaran di MI Roudlotul Muta allimin Kalidawir Tulungagung untuk itu guru sebagai factor final berhasil tidaknya sebuah pengajaran yang di laksanakan disekolah dengan menggunakan metode pengajaran yang bervariasi supaya siswa dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan yang diharapkan. MI Roudlotul Muta allimin merupakan salah satu lembaga formal yang berada dibawah naungan departemen agama yang secara langsung telah ikut berpartisipasi dan mendukung tercapainya tujuan Pendidikan Nasional. Lembaga pendidikan tersebut akan sangat menunjang peranan guru dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak di MI tersebut selain itu lembaga tersebut juga mempunyai banyak prestasi yang diperoleh dimungkinkan guru

6 yang mengajar di sekolah tersebut termasuk guru-guru yang masih muda yang kemungkinan besar masih memiliki semangat yang tinggi di dalam proses belajar mengajar. Dari uraian di atas, maka dari diri penulis tumbuh keinginan untuk mengadakan penelitian sehubungan dengan hal tersebut, yang tertuang dalam sebuah skripsi yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Mi Roudlotul Muta allimin. B. PENEGASAN ISTILAH Judul skripsi ini adalah Penerapan Metode Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MI Roudlotul Muta allimin. Untuk menghindari kesalahan dalam memahaminya perlu dikemukakakn penegasan istilah yang terkandung didalamnya : Secara Konseptual: 1. Penerapan Menurut kamus bahasa Indonesia untuk pelajar, pengertian penerapan adalah proses, cara, perbuatan menerapkan. 8 Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian penerapan adalah ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb). 9 8 Meity Taqdir Qodratillah dkk, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, (Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2011), hal.550 9 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional,(Balai Pustaka, 2002)

7 2. Metode pembelajaran Metode merupakan salah satu sub system dalam sistem pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan oleh fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruhan sistem untuk mencapai suatu tujuan. 10 Metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Pengertian lain ialah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok/klasikal, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik. Makin baik metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan. 11 3. Aqidah Akhlak Aqidah akhlak merupakan mata pelajaran yang materinya berisikan ajaran Islam yang merupakan sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur an dan Al Hadits. Al Qur an dan Al Hadits adalah pedoman hidup dalam Islam yang menjelaskan kriteria atau ukuran baik buruknya suatu perbuatan manusia. 10 Sudiyono dkk, Strategi Pembelajaran Partisipatori di Perguruan Tinggi, (Malang : UIN Malang Press, 2006), hal. 118 11 Abu Ahmad, Joko Tri Prasetya, (SBM)Strategi Belajar Mengajar (untuk fakultas tarbiyah komponen MKDK), (Bandung : CV Pustaka Setia, 1997), hal. 52

8 Secara operasional: Secara oprasional yang dimaksud Penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran Aqidah akhlak, yaitu proses atau cara mengajar yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa di dalam kelas khususnya mata pelajaran aqidah akhlak yang merupakan pelajaran Islam sebagai pedoman hidup untuk mengukur baik buruknya suatu perbuatan manusia agar tercapai tujuan hidup yang bermakna. C. FOKUS PENELITIAN 1. Bagaimana perencanaan pemilihan metode pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Roudlotul Muta allimin? 2. Bagaimana penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Roudlotul Muta allimin? 3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Roudlotul Muta allimin? D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan Perumusan permasalahan seperti diatas, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan pemilihan metode pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Roudlotul Muta allimin.

9 2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Roudlotul Muta allimin. 3. Untuk mengetahui apa saja pendukung dan penghambat penerapan metode pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak di MI Roudlotul Muta allimin. E. KEGUNAAN HASIL PENELITIAN Adapun kegunaan hasil penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini, dapat penulis gambarkan sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan lebih khusus lagi pada pembaharuan proses pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi Perpustakaan STAIN Tulungagung Hasil penelitian ini bagi perpustakaan STAIN Tulungagung berguna untuk menambah literature di bidang pendidikan terutama yang bersangkutan dengan pengaruh metode pembelajaran itu terhadap prestasi belajar siswa. b. Bagi MI Roudlotul Muta allimin

10 Hasil penelitian ini bagi MI Roudlotul Muta allimin adalah dapat digunakan sebagai acuan dalam rangka meningkatkan metode pembelajaran antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar, serta dapat dijadikan sebagai alat untuk memacu prestasi belajar siswa yang dilakukan oleh guru dan lembaga pendidikan yang bersangkutan. c. Bagi Tenaga Pendidik Hasil penelitian ini bagi para pendidik dapat digunakan sebagai bahan instrospeksi diri sebagai individu yang mempunyai kewajiban mencerdaskan peserta didik agar memiliki kepedulian dalam memaksimalkan proses belajar mengajar. d. Bagi Siswa Hasil penelitian ini bagi siswa dapat digunakan temuan untuk memacu semangat dalam melakukan kreatifitas belajar agar memiliki kemampuan yang maksimal sebagai bekal pengetahuan di masa yang akan datang. F. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam sebuah karya ilmiah adanya sistematika merupakan bantuan yang dapat digunakan oleh pembaca untuk mempermudah mengetahui uruturutan sistematis dari isi karya ilmiah tersebut. Sistematika pembahasan dalam skripsi ini dapat dijelaskasn bahwa skripsi ini terbagi menjadi tiga

11 bagian utama, yakni bagian preliminier, bagian isi atau teks dan bagian akhir. Lebih rinci lagi dapat diuraikan sebagai berikut: Bagian preliminier, yang berisi; halaman judul, halaman pengajuan, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran dan abstrak. Bagian isi atau teks, yang merupakan inti dari hasil penelitian yang terdiri dari lima bab dan masing-masing bab terbagi kedalam sub-sub bab, yaitu: Bab I adalah Pendahuluan, yang berisi tentang latar belakang masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan. Bab II Tinjauan pustaka; terdiri dari empat sub bab, sub bab pertama adalah pembahasan tentang metode pembelajaran meliputi, pengertian metode pelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode mengajar, prinsip, tekhnik dan manajemen pembelajaran, macam-macam metode pembelajaran. Sub bab kedua adalah pembahasan tentang aqidah akhlak meliputi pengertian aqidah akhlak dan dasar akidah akhlak. Sub bab ketiga penelitian terdahulu. Sub bab keempat kerangka berfikir. Bab III adalah Metode penelitian, yang terdiri dari; pola / jenis penelitian, lokasi penelitian, kehadiran peneliti, sumber data, prosedur pengumpulan data, teknik analisi data, pengecekan keabsahan temuan dan tahap-tahap penelitian.

12 Bab IV adalah Paparan hasil temuan dan pembahasan; pada bab ini di uraikan tentang: paparan data, temuan peneliti, pembahasan. Bab V adalah Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Bagian akhir dari skripsi ini berisikan daftar kepustakaan dan lampiranlampiran yang berhubungan dan mendukung isi skripsi.