HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : GUSTYA YOPIE KURNIAWAN NPM :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : AKHMAD HUSNI SYARIFUDIN NPM :

Oleh : SYAIFUDIN ILHAM NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : ANDIKA NUR KUSUMA

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : MINARDI

ARTIKEL SKRIPSI ALVIAN RIZKI ANGGRIAWAN NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016)

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : Oleh: ACHMAD HADI PRASTYO NPM

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI PENERAPAN METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS III SDN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

SKRIPSI. oleh : FEBRIAN RIZKI SUSANDI NIM :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

JURNAL. Oleh: HENGKI SAPUTRA NPM: Dibimbing oleh : 1. BUDIMAN AGUNG PRATAMA, M.Pd 2. YULINGGA NANDA HANIEF, M.Or

Oleh : Aditya Haryanto NPM :

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S-1) Pada Program Studi Penjaskesrek.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

OLEH : YULI HARIANTO ANDRIANSYAH NPM :

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Penjaskesrek.

S K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

S K R I P S I. Oleh : LILIK EKO PRAYITNO P

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG SISWA KELAS VIII MTS PANCASILA GONDANG MOJOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI BAWAH DENGAN LOMPAT TINGGI GAYA GULING PERUT PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 DLANGGU KABUPATEN MOJOKERTO SKRIPSI

BAB II KAJIAN TEORI. diantaranya dalam kamus olahraga, menurut Syarifudin (1985: 62) lompat

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK.

SKRIPSI. Disusun Oleh : ENDRA HARFIYANTO NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara daya ledak otot lengan

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK BAGI SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN 2016 S K R I P S I

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA BERJALAN DIUDARA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 BANDA ACEH.

SKRIPSI. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Oleh : ZULFAN CHOLID SULAIMAN NPM

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : BAMBANG PRASETYA NPM :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN HASIL SERVIS ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER MTs PEMBANGUNAN PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah SatuSyarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : FRANSESAR YUSUF PRADANA NPM :

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

SKRIPSI. Oleh: DWI EKO PURNOMO NPM

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GUIDE DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA SCHNEPPER

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN 2015

S K R I P S I. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh HANIF SETIA BUDI NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT KAKI DAN LARI SPRINT 30 METER TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA JALAN DI UDARA PADA SISWA SMPN 1 PAPAR TAHUN 2015

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN TANJUNG II TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN DAYA LEDAK OTOT KAKI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA HANG PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 1 PAPAR KABUPATEN KEDIRI

ARTIKEL SKRIPSI PALVAN TRI ANGGARA JAYA NPM: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

SKRIPSI. Oleh : TRIANATA WAHYU SETYAWIDI NPM :

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

S K R I P S I. Oleh : EKO ANDITA JUNIANTO NPM :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

S K R I P S I. Oleh : RIF AN NPM :

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

KONTRIBUSI ASPEK ANTHROPOMETRI DAN KAPASITAS FISIK DOMINAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA SCHENEPPER

USWAN FIRMANSYAH K

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH MELALUI LATIHAN BARRIER HOPS (LOMPAT RINTANGAN) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I MOJOROTO TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : AFIF PRIYATNO ILHAMI NPM

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR LOMPAT JAUH DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN AJARAN 2014 / 2015

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI, PANJANG

ARTIKEL SKRIPSI. Disusun Oleh : NINGGAR MAYA TANJUNG NPM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI KEMAMPUANMOTORABILITYPADA SISWA PUTRA KELAS IV DAN V SD NEGERI 3 MOJOROTO KEDIRI TAHUN 2015

Oleh : RIZQI ENDRO PRASETYO NPM

SKRIPSI OLEH : MAHENDRA BAYU PRASETYO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

Pengaruh Latihan Pliometrik antara Box Jump dan Leaps terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Jongkok pada Siswa Kelas XI Geomatika SMK Negeri 1 Bireun

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

OLEH : PAMELA GUMELAR BANGUN CIPTA HADI NPM :

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : EKO FERI RENDI

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Oleh : DWI PURNOMO NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKEREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 S K R I P S I

Transkripsi:

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek Pada FKIP Disusun Oleh : HANGGARA SATRIA PAMUNGKAS NPM: 11.1.01.09.0207 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 1

2

3

HUBUNGAN PANJANG TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN 2016 HANGGARA SATRIA PAMUNGKAS NPM: 11.1.01.09.0207 FKIP Penjaskesrek Dosen Pembimbing I : Ruruh Andayani Bekti, M.Pd. Dosen Pembimbing II : Drs. Sugito, M.Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra kelas X SMK PGRI 4 Kediri. 2. Hubungan antara kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra kelas X SMK PGRI 4 Kediri. 3. Hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra kelas X SMK PGRI 4 Kediri. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan studi korelasional. Subyek penelitian ini adalah siswa putra SMK PGRI 4 Kediri tahun 2015, sejumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan tes dan pengukuran, untuk tes panjang tungkai dengan antropometer, untuk tes kekuatan otot tungkai dengan back and leg dynamometer, dan untuk tes kemampuan lompat jauh dengan lompat jauh gaya schnepper. Hasil tes dan pengukuran kemudian dianalisis dengan teknik pengolahan data SPSS. Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya r hitung secara parsial untuk panjang tungkai yaitu sebesar 0,617, untuk kekuatan otot tungkai yaitu sebesar 0,939. Sedangkan secara simultan diperoleh r hitung sebesar 0,940, hasil tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan r tabel yaitu sebesar 0,514. Simpulan dari penelitianini adalah : Ada hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan terhadap kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri. Saran yang dapat disampaikan adalah : 1. Upaya peningkatan prestasi lompat jauh gaya schnepper hendaknya dilakukan latihan khususnya latihan peningkatan kekuatan tungkai dan memanfaatkan panjang tungkai yang dimiliki and juga menguasai teknik lompat jauh gaya schnepper dengan benar sehingga kemampuan lompat jauh gaya schnepper lebih baik. 2. Perlunya ditingkatkan faktor-faktor yang mendukung prestasi lompat jauh gaya schnepper. Kata kunci : Panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, lompat jauh gaya schnepper, SMK PGRI 4 Kediri 4

I. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan salah satu pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan secara keseluruhan. Banyak manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran Penjasorkes baik secara fisik, mental, social dan emosional. Upaya memperoleh manfaat pendidikan jasmani, maka dalam pembelajaran Penjasorkes diajarkan beberapa nomor cabang olahraga dan kesehatan sesuai jenjang pendidikan masing-masing. Salah satu cabang olahraga yang diajarkan pada siswa putra SMA yaitu permainan dan olahraga. Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang terangkum dalam permainan dan olahraga yang wajib diberikan pada peserta didik siswa putra SMA seperti siswa putra SMK PGRI 4 Kediri. atletik wajib diajarkan kepada siswa sekolah, karena gerakan-gerakan dalam cabang olahraga atletik hampir sebagian besar terdapat pada cabang olahraga lainya. Melalui pembelajaran atletik diharapkan dapat mendukung gerakan atau ketrampilan cabang olahraga lainnya. Nomor-nomor cabang olahraga atletik yang wajib diajarkan bagi siswa putra SMK PGRI 4 Kediri meliputi nomor lari, lompat dan lempar. Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat yang pelaksanaanya dilakukan dengan awalan lari, menolak, melayang diudara dan mendarat. Dalam pelaksanaan lompat jauh terdapat tiga gaya yaitu : gaya jongkok (sit down in the air), gaya berjalan diudara (walking in the air), dan gaya menggantung (schepper). Penggunaan gaya lompat jauh pada prinsipnya bertujuan untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Dari ketiga gaya lompat jauh tersebut letak perbedaannya pada saat melayang di udara. Lompat jauh gaya schnepper (menggantung) merupakan salah satu gaya lompat jauh yang sulit dan memiliki unsur gerakan yang komplek, jika dibandingkan dengan gaya jongkok atau gaya melayang diudara sehingga siswa mengalami kesulitan untuk melakukan lompat jauh gaya ini. Seperti halnya yang dialami siswa putra kelas X SMK PGRI 4 Kediri. Kesulitan yang dialami siswa dalam melakukan lompatan gaya schnepper terutama pada saat melayang diudara. Pada saat melayang diudara sebagian besar siswa putra kelas X SMK PGRI 4 Kediri.kurang mampu melentingkan badan atau membuat posisi seperti orang menggantung. Pencapaian prestasi lompat jauh gaya schnepper secara maksimal tidak terlepas dari dukungan kemampuan kondisi fisik yang baik. M.Sajoto (1995:8) menyatakan kondisi fisik adalah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam usaha 5

peningkatan prestasi seorang atlet, bahkan dapat dikatakan sebagai keperluan dasar yang tidak dapat ditunda atau ditawartawar lagi. Adapun aspek kondisi fisik untuk lompat jauh gaya schnepper meliputi panjang tungkai dapat berpengaruh terhadap hasil awalan pada saat berlari atau pada saat melakukan awalan, dan kekuatan otot tungkai akan berfungsi pada saat melakukan tolakan lompat jauh. Pada saat gerakan menumpu atau menolak, otot-otot tungkai harus dikerahkan dengan kuat dan cepat agar dapat melompat setinggi mungkin, sehingga mampu menghasilkan lompatan yang jauh. Sedangkan keserasian gerak awalan dan kekuatan tolakan sangat bergantung dari tekniknya. Apabila keduanya dapat dilakukan dilakukan dengan teknik yang baik akan menghasilkan lompatan yang baik pula. J.M. Ballesteros, (1979:54) mengatakan bahwa lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu dari awalan dengan gaya vertical yang dihasilkan dari kekuatan kaki tolak. Hasil kedua gaya menentukan gerak parabola dari titik pusat grafitasi. Berdasarkan uraian diatas diduga panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper, namun hal tersebut belum dibuktikan kebenarannya. Karena selain kedua komponen tersebut masih ada faktor lain yang dapat mendukung pencapaian prestasi lompat jauh seperti : power, keseimbangan, kelentukan, penguasaan teknik, mental dan lain sebagainya. Untuk mengetahui hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan melakukan tes dan pengukuran panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan kemamuan lompat jauh gaya schnepper. Berdasarkan uraian tersebut diatas maka peneliti ingin membuktikan tentang indikator-indikator tersebut diatas hubungannya dengan kemampuan nomor lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra kelas X SMK PGRI 4 Kediri. Adapun judul penelitian ini adalah Hubungan Panjang Tungkai Dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper pada Siswa Putra Kelas X SMK PGRI 4 Kediri Tahun 2015. II. METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Sesuai dengan judul penelitian diatas maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini tersirir dari tiga variabel yang masingmasing 2 variabel bebas yang dilambangkan dengan huruf (X) dan satu variabel bebas yang dilambangkan dengan huruf (Y) adapun penjabarannya sebagai berikut yaitu : 6

1. Panjang tungkai yang dilambangkan dengan X 1 sebagai variabel bebas 2. Kekuatan otot tungkai yang dilambangkan dengan X 2 sebagai variabel bebas 3. Kemampuan lompat jauh gaya schnepper dilambangkan dengan Y sebagai variabel terikat B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode asosiatif yaitu suatu pernyataan yang bersifat berhubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk interaksi timbal balik, dalam hal ini diasumsikan adanya hubungan yang saling mempengaruhi. 2. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini digunakan karena data-data yang diperoleh berbentuk angka-angka. Pernyataan kualitatif merupakan data yang diperoleh melalui tes dan pengukuran yang dilakukan secara langsung dilapangan. 1) Hubungan Panjang Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper Dari data hasil analisis korelasi dari panjang tungkai (X 1 ) dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper (Y) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,617. Keberartian dari koefisien korelasi tersebut dapat diuji menggunakan uji r pada taraf signifikansi 5% dengan n = 15, kemudian diperoleh r tabel = 0,514. karena r hitung = 0,617 > r tabel = 0,514, maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015 diterima. Bentuk dari kedua variabel yaitu panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper tersebut dapat digambarkan dengan persamaan regresi. Berdasarkan hasil regresi diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 0,123 + 0,036 X 1. Uji keberartian persamaan regresi dengan uji F diperoleh F hitung 7,997 > F tabel 4,67 yang berarti persamaan tersebut signifikansi dan dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk hubungan panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper. Adapun bentuk hubungan tersebut adalah pada setiap terjadi kenaikan pada panjang tungkai sebesar satu satuan, maka kemudian akan diikuti dengan meningkatnya kemampuan lompatan sebesar 0,036 satuan pada konstanta 0,123 satuan. Dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada panjang tungkai sebesar satu satuan maka akan diikuti penurunan pada kemampuan lompatan sebesar 0,036 satuan pada konstanta 0,123 satuan. 7

2) Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper Dari data hasil analisis korelasi dari kekuatan otot tungkai (X 2 ) dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper (Y) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,939. Keberartian dari koefisien korelasi tersebut dapat diuji menggunakan uji r pada taraf signifikansi 5% dengan n = 15, kemudian diperoleh r tabel = 0,514. karena r hitung = 0,939 > r tabel = 0,514, maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara kekuatan otot Tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015 diterima. Bentuk dari kedua variabel yaitu kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper tersebut dapat digambarkan dengan persamaan regresi. Berdasarkan hasil regresi diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 2,770 + 0,007 X 2. Uji keberartian persamaan regresi dengan uji F diperoleh F hitung 97,035 > F tabel 4,67 yang berarti persamaan tersebut signifikansi dan dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk hubungan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper. Adapun bentuk hubungan tersebut adalah pada setiap terjadi kenaikan pada kekuatan otot tangan sebesar satu satuan, maka kemudian akan diikuti dengan meningkatnya kemampuan lompatan sebesar 0,007 satuan pada konstanta 2,770 satuan. Sebaliknya jika terjadi penurunan pada kekuatan otot tungkai sebesar satu satuan maka akan diikuti penurunan pada kemampuan lompat jauh gaya schnepper sebesar 0,007 satuan pada konstanta 2,770 satuan. 3) Hubungan Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper Dari data hasil analisis korelasi dari panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai (X 12 ) kemampuan lompat jauh gaya schnepper (Y) diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,940. Dengan uji keberartian koefisien korelasi ganda dengan uji F deperoleh F hitung 45,619 > F tabel 3,41 maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015 diterima. Bentuk hubungan antara panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper tersebut dapat digambarkan dengan persamaan regresi. Berdasarkan hasil regresi diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 3,074 + -0,004 X 1 + 0,007 X 2. Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan setiap terjadi kenaikan panjang tungkai dan 8

kekuatan otot tungkai secara bersamasama sebesar satu satuan, dengan diikuti penurunan kemampuan lompat jauh gaya schnepper sebesar (-0,004 + 0,007) satuan dengan konstanta 3,074 satuan. Dan sebaliknya jika terjadi penurunan pada panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai sebesar satu satuan maka akan diikuti penurunan pada kemampuan lompat jauh gaya schnepper sebesar (-0,004 + 0,007) satuan pada konstanta 3,074 satuan. Besarnya sumbangan panjang tungkai (X 1 ) dan kekuatan otot tungkai (X 2 ) dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper (Y) secara bersamaan kemudian dapat diketahui dari determinasi ganda. Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,884. Dengan demikian besar sumbangan panjang tungkai (X 1 ) dan kekuatan otot tungkai (X 2 ) kemampuan lompat jauh gaya schnepper (Y) adalah sebesar 88,4 % dan 11,6 % dari kemampuan lompat jauh gaya schnepper dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. III. HASIL DAN KESIMPULAN 1) Hubungan Panjang Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper pada Siswa Putra SMK 4 PGRI Kediri Tahun 2015 Dalam lompat jauh panjang tungkai dapat difungsikan sebagai ayunan saat berlari, selain itu juga berfungsi pada saat menumpu saat menolak dan ayunan saat diudara. Tetapi ada hal lain selain kegunaan diatas yang tidak kalah pentingnya yaitu dapat menghemat energi tenaga pada saat bermain. Seperti yang dikatakan bunyi pengungkit II dalam hukum Newton tentang kerja pengungkit, yaitu semakin besar gaya yang dihasilkan maka energi yang dibutuhkan akan sedikit. Kenyataan tersebut dibuktikan dalam penelitian dengan adanya hubungan yang signifikan antara panjang tungkai dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada sisiwa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015. Dengan kenyataan yang terjadi pada saat penelitian diharapkan upaya untuk dapat meningkatkan kemampuan berlari saat awalan dan ayunan dengan memanfaatkan panjang tungkai secara efektif pada saat berlari. 2) Hubungan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper pada Siswa Putra SMK 4 PGRI Kediri Tahun 2015 Dalam lompat jauh pada saat melakukan awalan berlari untuk mencapai kecepatan maksimal sebelum menumpu seorang atlet harus mempunyai postur kaki yang baik dan bagus. Karena itu akan berpengaruh terhadap hasil tolakan dan ayunan pada saat diudara. Kenyataan tersebut dibuktikan dalam penelitian dengan adanya hubungan yang signifikan antara kekuatan otot tungkai 9

dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015. 3) Hubungan Panjang Tungkai dan Kekuatan Otot Tungkai Dengan Kemampuan Lompat Jauh Gaya Schnepper pada Siswa Putra SMK 4 PGRI Kediri Tahun 2015 Berdasarkan hasil analisis regresi yang telah dihasilkan menunjukkan bahwa panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai memiliki hubungan yang signifikan terhadap kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015. Adanya hubungan panjang tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya schnepper karena dengan panjang tungkai memungkinkan kita pada saat melakukan awalan lari dan menghasilkan lompatan yang jauh pula. Hal ini diperkuat oleh bunyi pengungkit II pada hukum Newton yang menyatakan semakin panjang pengungkit semakin besar gaya yang dihasilkan. Sehingga saat melakukan pukulan diharuskan memaksimalkan panjang tungkai yang dimiliki. Adanya hubungan kekuatan otot tungkai terhadap kemampuan lompat jauh gaya schnepper yaitu tumpuan kaki harus kuat, karena itu dapat berpengaruh pada saat atlet tersebut melompat. Selain itu juga digunakan sebagai keseimbangangan pemain pada saat melayang diudara Dengan kondisi yang sedemikian gerakan pada saat melakukan lompat jauh gaya schnepper sangat berpengaruh sekali dalam bertanding dan komponen kondisi fisik dan teknik, maka hal tersebut perlu diperhatikan agar hasil lompatan dapat optimal dengan menggabungkan semua komponen kondisi tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh untuk mencapai hasil yang maksimal. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dan pembahasan yang dituliskan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Ada hubungan antara panjang tungkai sebesar 0,617 dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015. 2. Ada hubungan antara kekuatan otot tungkai sebesar 0,939 dengan terhadap kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015. 3. Ada hubungan antara panjang tungkai, dan kekuatan otot tungkai sebesar 0,940 dengan kemampuan lompat jauh gaya schnepper pada siswa putra SMK 4 PGRI Kediri tahun 2015. IV. DAFTAR PUSTAKA 10

Aip Syarifuddin. 1992. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Dangsina Moeloek & Arjatmo Tjokronegoro. 1984. Kesehatan dan Olahraga. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Depdiknas. 2000. Pedoman dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga bagi Pelatih Olahragawan Pelajar. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani. M. Furqon H. 2003. Teknik Pemanduan Bakat Olahraga. Surakarta: Program Studi Umum Keolahragaan Program Pasca Sarjana. Universitas Sebelas Maret. Mulyono B. 1996. Tes dan Pengukuran. Surakarta: JPOK FKIP UNS. Russell R. Pate, Bruce Mc. Clanaghan & Robert Rotella. 1993. Dasar-Dasar Ilmiah Kepelatihan. Semarang: IKIP Semarang Press. Evelyn Pearce. 1999. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia Pusat Utama. Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT UNS Press. Jes Jerver. 1999. Belajar dan Berlatih Atletik. Alih Bahasa. Tanan Sumpena. Bandung: CV. Pionir Jaya. Sarwono. 1999. Laporan Penelitian Pengaruh Metode Kombinasi Latihan Sirkuit- Pliometrik, Berat Badan dan Waktu Reaksi terhadap Kelincahan.. Surakarta: FKIP UNS Press. Soegito. 1992. Atletik I. Surakarta: UNS Press. Sudarminto. 1995. Biomekanika I. Surakarta: UNS Press. Jonath U., Haag E., & Krempel R. 1987. Atletik I. Alih Bahasa Suparno. Jakarta: PT. Rosda Jaya Putra. KONI. 1993. Latihan Kondisi Fisik. Jakarta: KONI Pusat. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta: UNS Press. 11

Sugiyanto. 1995. Metodologi Penelitian. Surakarta: UNS Press. Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Sutrisno Hadi. 1982. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset. Wahjoedi. 1999. Landasan Evaluasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Yuslan Samihardja. 1997. Kesehatan Olahraga dalam Penataran Pelatih Tingkat Dasar Makalah. Semarang: KONI Jawa Tengah. Tamsir Riyadi. 1985. Petunjuk Atletik. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pendidikan Tingkat Akademik. 12