Mardi Hartono 1, Yulanda Sispita Sari 2, Miftachul Jannah 3, Tri Anonim 4

dokumen-dokumen yang mirip
MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aan Hasanah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMPAAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PENGETAHUAN RISIKO KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARAN KABUPATEN MAJALENGKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN TEMPAT BERSALIN PADA IBU HAMIL (Studi Kasus di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang)

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KESIAPAN PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS SRANDAKAN BANTUL.

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Medsains Vol. 1 No.01, Maret 2015 : 7-12

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANC DI PUSKESMAS SURUH KABUPATEN SEMARANG INTI SARI

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

Poltekkes Kemenkes Semarang Prodi Keperawatan Pekalongan.

Suparni, Milatun Khanifah, Fitriyani

HUBUNGAN FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN PENGETAHUAN TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN. Endah Kusumawati, Rosina M Prodi D III Kebidanan ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

PERSETUJUAN PEMBIMBING HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS BUHU KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan Risiko Tinggi

Transkripsi:

RELATED KNOWLEDGE THIRD TRIMESTER PREGNANT WITH COMPLIANCE IN THE ANTENATAL CARE (ANC) IN HEALTH INSPECTION KUSUMABANGSA COMMUNITY HEALTH CENTERS PEKALONGAN CITY Mardi Hartono 1, Yulanda Sispita Sari 2, Miftachul Jannah 3, Tri Anonim 4 mardihartono@ymail.com ABSTRACT Xiii + 70 + 12 tables + case 2 pictures + 11 enclosures In order to reduce the MMR to achieve the MDGs Directorate of Maternal Health has formulated a scenario of accelerating decline in MMR one with antenatal care visits (K1) as much as possible done in the first trimester, in order to encourage increased coverage of antenatal visits four times (K4). Based on preliminary studies obtained K1 coverage in 2015 in Puskesmas Kusuma Bangsa Pekalongan is ranked 10th from K1 coverage for all 14 health centers in Kota Pekalongan 2015 proved 15 (2.1%) of pregnant women who did not visit K1 of 683 Capital pregnant, whereas K4 coverage in Puskesmas Kusuma Bangsa Pekalongan is ranked 13th proven 43 (6.5%) of pregnant women who did not visit K4 of 655 pregnant women. Objective Research to determine Is there a relationship between knowledge of pregnant women Third Trimester with compliance checks Kusuma Bangsa ANC in Puskesmas Kota Pekalongan Antenatal Care is a program that has been planned in the form of observation, education and medical treatment in pregnant women. Pregnant women during pregnancy mandatory minimum 4x ANC visit. Descriptive research design using Kolerasional, sampling techniques Accedental sampling, questionnaires measuring tools, sample of 53 pregnant women Third Trimester. The results of this study using Chi-Square Knowledge pregnant women about the examination of the ANC majority have sufficient knowledge of 39.6%. Compliance in the examination wayward ANC majority of 50.9%, There is a relationship between knowledge of pregnant women Third Trimester with compliance checks 0.348 ANC with significant value the relationship is weak. Conclusion based on the characteristics of the respondents aged 20-35 years as much as 88.6%, junior education as much as 58.5%, did not work (IRT) as much as 58.5%. Suggestions for the respondents expected to be more

active in the ANC visit during pregnancy, in order to avoid risks during pregnancy. Keywords: Knowledge, Compliance, Inspection ANC PENDAHULUAN Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2015 mencapai 359/100.000 kelahiran hidup. Sementara target AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 112/100.000 kelahiran hidup, angka ini masih jauh dari target yang harus dicapai. Menurut Depkes RI tahun 2013, penyebab langsungkematian ibu terbesar adalah karena perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, komplikasi puerperium 8% dan partus macet 5%. (Depkes RI, 2013) Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2013 mencapai 118,62/100.000 kelahiran hidup, dan mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup.(dinas kesehatan Jawa Tengah, 2014).Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Pekalongan pada tahun 2015 mencapai 6/100.000 kelahiran hidup. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tahun 2015 mencatat banyaknya jumlah kematian ibu hamil, bersalin dan dan nifas sebanyak 6 orang.(dinkes Kesehatan Jawa Tengah, 2015) Penyebab kematian tersebut antara lain perdarahan (16,6%), hipertensi dalam kehamilan (16,6%), jantung dan stroke (33,3%), ICH (16,6%) dan Limfoma maligna (16,6%) (Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, 2015). Upaya pemerintah yang nyata untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat salah satunya difokuskan pada program kesehatan ibu dan anak. Program kesehatan ibu dan anak yang telah dilaksanakan selama ini bertujuan untuk meningkatkan status derajat Kesehatan Ibu dan Anak serta menurunkan AKI dan AKB (Depkes RI, 2008). Oleh karena itu, dalam rangka mempercepat penurunan AKI guna mencapai target MDGs tahun 2015, Direktorat Bina Kesehatan Ibu telah merumuskan skenario percepatan penurunan AKI salah satunya dengan kunjungan antenatal care (K1) sedapat mungkin dilakukan pada trimester pertama, guna mendorong peningkatan cakupan kunjungan antenatal empat kali (K4) (Depkes RI, 2011). Antenatal Care (ANC) merupakan komponen pelayanan kesehatan ibu hamil terpenting untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 1994). Dengan ANC perkembangan kondisi ibu hamil setiap saat akan

terpantau dengan baik dan pengetahuan tentang persiapan melahirkan akan bertambah, karena pada saat ANC petugas kesehatan tentunya memberikan pendidikan kesehatan terkait dengan persiapan menjelang persalinan. (Dinkes, Jateng 2004 dalam Yulianti, 2009). Apabila seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar ibu akan berpikir untuk menentukan sikap, berperilaku untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut sehingga ibu memiliki kesadaran untuk melakukan kunjungan antenatal atau memeriksakan kehamilannya. Tingginya angka kematian ibu dan bayi antara lain disebabkan rendahnya tingkat pengetahuan ibu dan frekwensi pemeriksaan ANC yang tidak teratur. Keteraturan ANC dapat ditunjukkan melalui frekwensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin terutama ibu hamil normal sehingga kelainan yang timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini mungkin. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab ibu hamil kurang patuh dalam melakukan ANC secara teratur dan tepat waktu antara lain: kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ANC, kesibukan, tingkat sosial ekonomi yang rendah, dukungan suami yang kurang, kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal, asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih dan obat penyelamat jiwa (Sarwono, 2009). Data Dinas Kesehatan Kota Pekalongan didapatkan bahwa sasaran ibu hamil di Puskesmas Kusuma Bangsa tahun 2015 yaitu 698 jiwa dan menjadi peringkat pertama dari seluruh Puskesmas di Wilayah Kota Pekalongan dari 14 Puskesmas (Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, 2016). Hasil study pendahuluan di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan, 4 dari 10 responden dalam melakukan pemeriksaan ANC tidak patuh terhadap jadwal pemeriksaan ANC minimal 4 kali yang telah ditentukan. Sedangkan cakupan K1 pada tahun 2015 di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan merupakan peringkat ke-10 dari cakupan K1 untuk seluruh 14 Puskesmas di Kota Pekalongan tahun 2015 terbukti 15 (2,1%) ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K1 dari 683 Ibu hamil, sedangkan cakupan K4 di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan merupakan peringkat ke-13 terbukti 43 (6,5%) ibu hamil yang tidak melakukan kunjungan K4 dari 655 Ibu hamil (Puskesmas Kusuma Bangsa, 2016). Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan ANC di Wilayah Kerja Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan

Tujuan Penelitian adalah Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil TM III dengan kepatuhan pemeriksaan ANC di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian/Desain Penelitian ini menggunakan metode analitik kolerasional dengan menggunakan desain pendekatan cross sectional. Dengan populasi seluruh ibu hamil TM III di puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan yang berjumlah 63 ibu hamil. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah menggunakan Accidental Sampling. Dalam melakukan penelitian, peneliti bertemu dengan responden melalui kegiatan yang telah diadakan yaitu pemeriksaan ANC di Puskesmas, juga dengan bantuan enumerator yaitu teman yang praktik di Puskesmas Kusuma Bangsa yang sebelumnya sudah diberikan penjelasan dan pengarahan tentang cara pengisian kuesioner tersebut. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup dengan 15 pernyataan tentang pengetahuan dengan ketentuan skor untuk pernyataan favorabel Ya : skor 1, Tidak : skor 0. Untuk pernyataan unfavorabel Ya : skor 0, Tidak : skor 1. Dan kepatuhan pemeriksaan ANC 3 soal dengan ketentuan pernyataan yang menyatakan pernyataan favorable ya : skor 1, tidak : skor 0 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. Penelitian ini analisis tersebut digunakan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III Dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan ANC Di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan. Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa dari 26 orang yang patuh terhadap kunjungan ANC terdiri dari 15 (71.4%) responden berpengetahuan baik, 8 (38.1%) responden berpengetahuan cukup, 3 (27.3%) responden berpengetahuan kurang. Dan dari 27 orang yang tidak patuh terhadap kunjungan ANC terdiri dari 6 responden (28.6%) berpengetahuan baik, 13 responden (61.9%) berpengetahuan cukup, dan 8 responden (27.7%) berpengetahuan kurang.

Tabel 4.9 Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III Dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan ANC Di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan. Pengetah uan N % Baik 15 71.4 Kepatuhan Patuh Tidak patuh N % 6 28.6 Total P Val ue N % 0.0 26 21 100.0% X² 7.30 4ª Cuk up 8 38.1 13 61.9 21 100.0% Kura ng 3 27.3 8 27.7 11 100.0% Jumlah 26 26.0 27 27.0 53 100.0% Pembahasan Analisa bivariat dengan uji statistic korelasi chi-square didapat nilai signifikasi (p) yang besarnyaa 0.026 dibandingkan dengan α : 5%, maka p < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yaitu ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kepatuhan dalam pemeriksaan ANC di wilayah kerja Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan Tahun 2016. Keeratan hubungan (CC) didapatkan sebesar 0.348 dengan keeratan hubungan lemah. Menurut teori Green (1980, dalam Notoatmodjo, 2003; h.13-15) mengatakan bahwa perilaku dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor-faktor prediposisi (predisposing factors), faktor-faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor-faktor penguat (reiforcing factors). Dalam faktor prediposisi disebutkan bahwa perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan saja, tetapi bisa juga disebabkan oleh faktor lain seperti tingkat pendidikan, sikap masyarakat terhadap kesadaran, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut masyarakat, sosial ekonomi, dan sebagainya. Wawan dan Dewi (2011; h. 16) mengatakan bahwa pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan, pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

Apabila seseorang kurang dalam memahami suatu informasi maka pengetahuan yang didapatkan kurang maksimal dan kurang informasi yang didapatkan mengenai kunjungan antenatal care (ANC) selama masa kehamilan sehingga dapat mempengaruhi kunjungan antenatal care (ANC) ibu hamil. Sesuai teori yang ada menurut Wawan dan Dewi, 2011 bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa karakteristik diantaranya dalam penelitian ini lebih dari 50 % responden berumur 20-35 tahun dan mayoritas berpendidikan SMP, kemungkinan responden sudah mendapatkan informasi mengenai kunjungan antenatal care (ANC) dari tenaga kesehatan khususnya bidan, melalui media cetak atau elektronik tetapi karena kurangnya pemahaman dari responden sehingga responden memiliki pengetahuan cukup. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas responden yang berpengetahuan cukup belum patuh dalam pemeriksaan ANC, seharusnya dari hasil pengetahuan yang cukup diharapkan dapat menunjang kesehatan dan kualitas hidup juga pola fikir dan motivasi ibu terhadap kepatuhan dalam melakukan pemeriksaan ANC sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Ketidakpatuhan dapat juga terjadi karena tidak adanya atau kurangnya dukungan dan motivasi dari keluarga, diri sendiri, juga dari lingkungan sosial untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC, hal ini sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan yang dikemukakan oleh Niven (2002; h.193). Kepatuhan melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu bentuk perilaku seorang ibu hamil. Dengan adanya kepatuhan ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC maka akan terwujut kehamilan yang sehat. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III Dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan ANC Di Puskesmas Kusuma Bangsa Kota Pekalongan Tahun 2016 dapat disimpulkan bahwa :Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil TM III Dengan Kepatuhan Dalam Pemeriksaan ANC di Puskesmas Kusuma Bangsa kota Pekalongan, dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS dengan uji Chi-Square dan di dapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pengetahuan dengan kepatuhan dalam pemeriksaan ANC dengan hasil signifikansi 0,348 keeratan hubungan lemah.

Saran Bagi Tenaga Kesehatan Dalam Memberikan Pelayanan Antenatal Care (ANC) diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan konseling mengenai Pengertian, tujuan, manfaat dan waktu kunjungan ANC selama masa kehamilan dengan melihat karakteristik responden sesuai dengan tingkat pengetahuan pasien dengan tujuan dapat mengoptimalkan pengetahuan pasien mengenai Kunjungan Antenatal Care (ANC). Daftar Pustaka `Depkes RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia. Diunduh dari http://www.depkes.go.oid. Diakses tanggal 10 Februari 2016 Depkes RI. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Diunduh Dari http://www.depkes.go.oid. Diakses tanggal 27 Januari 2016 Depkes RI. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Diunduh dari http://www.depkes.go.id. Diakses tanggal 27 Januari 2016 Dinas Kesehatan Kota Pekalongan 2016. Ibu Hamil dan Anak. Badriah, Dwi Lestari. 2009. Metodelogi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung: Mutazam Efendi, F., Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Mesidia Hastono, 2007. Petunjuk Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Nuha Medika Heri, Dwi. 2014. Profil Kesehatan Kota Pekalongan. Pekalongan: Dinas Kesehatan pekalongan Hidayat, A. Aaziz Alimul. 2007. Metodelogi Pendidikan Kebidanan dan Teknik Analisi Data. Jakarta: Salemba Medika Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta: EGC Maryam, Siti. 2012. Peran Bidan yang Kompeten Terhadap Suksesnya MDG s. Jakarta : Salemba Medika

Mubarak, dkk. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mufdilah. 2009. Antenatal Care Fokus. Yogyakarta: Nuha Medika. Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC. Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoadmodjo, S. 2005. Metodelogi Pendidikan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Notoadmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Nursalam. 2009. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Pantikawati, Ika dan Saryono.2010.Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika. Pranoto. 2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifudin, A. B. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta. Suyanto. 2008. Konsep Metodelogi Pendidikan. Yogayakarta Wawan, A. dan Dewi, M. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika Wiknjosastro, H. 2005. dalam Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo