BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan : pembelian efek yang ditawarkan oleh emiten di Pasar Modal

KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK JAKARTA NOMOR : Kep-307/BEJ/ TENTANG PERATURAN NOMOR I-H TENTANG SANKSI

2017, No tentang Transaksi Efek yang Tidak Dilarang bagi Orang Dalam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lemb

BAB V PENUTUP. 1. Informasi yang menyesatkan menurut peraturan perundangundangan. pasar modal adalah suatu informasi yang tidak

- 3 - Perusahaan Publik yang mengalami kondisi tertentu, yang dapat diakses secara publik.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015 TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: /POJK. /2015

BAGAIMANA SEKURITAS DIPERDAGANGKAN

2017, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pengeluaran Saham dengan Nilai Nominal Berbeda; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 19

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 78 /POJK.04/2017 TENTANG TRANSAKSI EFEK YANG TIDAK DILARANG BAGI ORANG DALAM

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH PERUSAHAAN TERBUKA

-1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK. BAB I KETENTUAN U

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN MENGENAI MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN PT HM SAMPOERNA Tbk. TANGGAL 27 APRIL 2016

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 76 /POJK.04/2017 TENTANG PENAWARAN UMUM OLEH PEMEGANG SAHAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

No beserta Peraturan Nomor XI.B.2 yang merupakan lampirannya, menjadi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pembelian Kembali Saham yang Di

2 Salah satu pemanfaatan teknologi internet sebagai media penyampaian informasi adalah dengan memanfaatkan Situs Web (website). Hal ini mengingat Situ

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan khususnya yang telah go publik diwajibkan. menyampaikan laporan keuangan untuk memprediksikan keuangan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 30 /POJK.04/2015 TENTANG LAPORAN REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 25 /POJK.04/2017 TENTANG PEMBATASAN ATAS SAHAM YANG DITERBITKAN SEBELUM PENAWARAN UMUM

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PT Guna Timur Raya Tbk

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RURI LUKITANINGRUM PRINSIP KETERBUKAAN DAN TANGGUNG JAWAB INFORMASI PADA PASAR PERDANA DAN PASAR SEKUNDER

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN NOMOR XI.B.2: PEMBELIAN KEMBALI SAHAM YANG DIKELUARKAN OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2016 TENTANG PROSEDUR PENANGGUHAN PENAWARAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAH

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK YANG DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN PELAPORAN DAN

PELANGGARAN PASAR MODAL

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 /POJK.04/2017 TENTANG PENGELUARAN SAHAM DENGAN NILAI NOMINAL BERBEDA

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

6. Kontrak pendahuluan 2. Perdagangan efek. 7. Penandatanganan perjanjian perjanjian 8. Public expose 1. Emiten menyampaikan 1.

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Penambahan Modal Tanpa Memberikan HMETD

PASAR MODAL BURSA EFEK MEKANISME PERDAGANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan uraian yang telah penulis jabarkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek

BAB I PENDAHULUAN. lain melalui perbankan, lembaga pembiayan, dan pasar modal. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. teratur (Koetin, 2002). Investasi dapat dilakukan pada berbagai instrumen

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 22 /POJK.04/2017 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8/POJK.04/2015 TENTANG SITUS WEB EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 1990 TENTANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEPEMILIKAN ASING PADA PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 36/POJK.04/2014 TENTANG PENAWARAN UMUM BERKELANJUTAN EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33/POJK.04/2014 TENTANG DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Sekretaris Perusahaan

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN SAHAM SYARIAH

SOSIALISASI PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG KETERBUKAAN ATAS INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL OLEH EMITEN ATAU PERUSAHAAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-09/PM/2000 TENTANG

2015, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Cukup jelas.

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/1996 TENTANG PROSEDUR PENANGGUHAN PENAWARAN UMUM KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.../20...

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Piagam. Sekretaris. Perusahaan. PT Prodia Widyahusada Tbk. Revisi: 00

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 60 /POJK.04/2015 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PEMEGANG SAHAM TERTENTU

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT Matahari Department Store Tbk ( Perseroan )

2016, No Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Biro Administrasi Efek dan Emiten yang Menyelenggarakan Administras

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dapat tertutupi hanya dengan mengandalkan sumber daya internal. Salah

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA. BAB I KETENTUAN UMUM

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENGGABUNGAN USAHA ATAU PELEBURAN USAHA PERUSAHAAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. Informasi laba sangat penting karena mendorong tiap perusahaan untuk. menginvestasikan dananya pada perusahaan mereka.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Saham Perseroan dikeluarkan atas nama pemiliknya. Persyaratan kepemilikan saham dapat ditetapkan dalam anggaran dasar dengan memperhatikan

PERATURAN NOMOR IX.H.1 : PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.04/2017 TENTANG TANGGUNG JAWAB DIREKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.04/2014 TENTANG KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI EMITEN ATAU PERUSAHAAN PUBLIK

TINJAUAN YURIDIS TENTANG MEKANISME GO PRIVATE CONDRO HADI PURNOMO / D Kata Kunci : go private, pemegang saham independen, penawaran tender

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu media yang dirancang untuk

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR / POJK.04 / 2016 TENTANG PELAPORAN TRANSAKSI EFEK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 74 /POJK.04/2017 TENTANG SUBREKENING EFEK PADA LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

94 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang sudah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan antara lain: 1. Bentuk perlindungan hukum bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk antara lain melalui: a. Prinsip Keterbukaan yang diatur dalam Pasal 85-89 UUPM, Dalam hal ini PT. Davomas Abadi Tbk wajib menyampaikan laporan baik laporan berkala maupun laporan insidentil kepada OJK dan mengumumkannya kepada masyarakat. Keterbukaan di pasar modal selain untuk kepentingan perlindungan hukum pemodal (investor) tetapi juga dapat menjadi suatu instrumen yuridis bagi upaya membangun perusahaan yang sehat dengan pengelolaan yang baik. mengingat setelah terjadinya forced delisting PT. Davomas Abadi Tbk masih merupakan perusahaan publik, maka perseroan masih memiliki kewajiban melakukan prinsip keterbukaan agar investor mengetahui perkembangan serta keadaan perseroan, namun berdasarkan Monitoring Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan 31 Desember 2014 sejak tahun laporan keuangan 2014 hingga sekarang PT. Davomas Abadi Tbk belum mengumpulkan laporan keuangannya. Dalam hal ini PT. Davomas Abadi Tbk terbukti melanggar prinsip keterbukaan dalam pasar modal dimana hal tesebut sangat merugikan investor khususnya investor PT. Davomas Abadi Tbk, sebagai bentuk perlindungan hukum 94

95 bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk dan untuk memenuhi Prinsip Keterbukaan, maka dilakukannya pengumuman kepada masyarakat tentang adanya rencana delisting baik oleh PT. Davomas Abadi Tbk selaku emiten maupun oleh bursa, hal tersebut berdasarkan ketentuan Pasal III.3.2.2 Peraturan No I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, dimana hal tersebut telah dilakukan oleh bursa berdasarkan No.: Peng-DEL-00003/BEI.PNG/12-2014 tanggal 17 Desember 2014 perihal Penghapusan Pencatatan Efek PT Davomas Abadi Tbk. b. Perlindungan hukum bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk juga diberikan melalui kewajiban PT. Davomas Abadi Tbk mempunyai prospektus, prospektus dilarang memuat keterangan yang tidak benar tentang fakta material atau tidak memuat keterangan yang benar tentang fakta material yang diperlukan agar prospektus tidak memberikan gambaran yang menyesatkan. Berkaitan dengan perlindungan hukum bagi investor melalui prospektus, PT. Davomas Abadi Tbk tidak melakukan pelanggaran akan hal ini, hal tersebut berdasarkan adanya prospektus PT. Davomas Abadi Tbk yang di terbitkan di Jakarta pada tanggal 5 Desember 1994, yang memuat keterangan-keterangan sebagaimana diatur Berdasarkan Undang-Undang No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Pasal 78. c. Kepastian hukum dan penegak hukum yang dilakukan antara lain oleh OJK berdasarkan Pasal 4 jo Pasal 5 UU OJK dengan membuka layanan pengaduan atas investor PT. Davomas Abadi Tbk yang mengalami kerugian khususnya akibat forced delisting saham DAVO, serta menetapkan sanksi berdasarkan Monitoring Penyampaian Laporan Keuangan Tahunan 31

96 Desember 2014 sejak tahun laporan keuangan 2014 hingga sekarang PT. Davomas Abadi Tbk belum mengumpulkan laporan keuangannya, dimana hal tersebut diatur dalam Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, sanksi denda maksimal Rp. 500.000.000,- namun sanksi denda belum dapat dihitung karena hingga saat skripsi ini diulis PT. Davomas Abadi Tbk belum menyampaikan laporan keuangannya kepada OJK. Selain itu penegakan hukum juga dilakukan oleh BEI sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 7 ayat (1) jo ayat (2) UUPM, berkaitan dengan peranan bursa efek sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang, haruslah bersifat produktif dalam memantau jalannya perdagangan. Berkaitan dengan delisting saham PT. Davomas Abadi Tbk yang dilakukan oleh BEI merujuk pada Peraturan BEJ No. I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa, oleh karena itu BEI dalam hal forced delisting saham DAVO melakukan pengumuman akan di lakukannya delisting saham DAVO selain itu perlindungan hukum diberikan melalui pencabutan penghentian sementara perdagangan efek hanya di pasar negosiasi selama 20 hari berdasarkan Pasal III.3.2.4 Peraturan No I-I tentang Penghapusan Pencatatan (Delisting) dan Pencatatan Kembali (Relisting) Saham di Bursa sebagaimana hal tersebut dilakukan oleh BEI sejak hari Kamis tanggal 18 Desember 2014 sampai dengan hari Selasa tanggal 20 Januari 2015, dalam kasus PT. Davomas Abadi Tbk bursa tidak mewajibkan buy-back saham, hal tersebut berbeda dengan ketentuan voluntary delisting, di mana adanya kewajiban buy-back saham dalam voluntary delisting.

97 2. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh investor PT. Davomas Abadi Tbk yang merasa dirugikan dengan terjadinya forced delisting saham DAVO antara lain adalah dengan melakukan pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Pasal 30 UU OJK, selain itu juga dapat meminta PT. Davomas Abadi Tbk untuk membeli kembali saham yang mereka miliki melalui RUPS sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 37 jo Pasal 38 jo Pasal 79 ayat (2) UUPT dan juga dapat menuntut ganti rugi kepada PT. Davomas Abadi Tbk baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berdasarkan Pasal 111 UUPM, namun hingga saat skripsi ini ditulis berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis kepada ibu Risca selaku Kepala Sub Bagian Pengawasan Sektor Industri di OJK, belum ada investor PT. Davomas Abadi Tbk yang melakukan pelaporan kepada OJK. 3. Akibat hukum dari forced delisting PT. Davomas Abadi Tbk antara lain adalah Bursa Efek Indonesia menghapus nama perseroan dari daftar perusahaan tercatat yang mencatatkan sahamnya di BEI. Dengan dicabutnya status PT. Davomas Abadi Tbk sebagai perusahaan tercatat (delisting), maka investor PT. Davomas Abadi Tbk tidak bisa lagi memperjual belikan saham DAVO di Bursa Efek Indonesia, bagi investor PT. Davomas Abadi Tbk yang ingin melakukan transaksi jual-beli saham yang dimilikinya bisa melalui OTC. Setelah terjadinya delisting saham DAVO maka status PT. Davomas Abadi Tbk masih merupakan perusahaan publik, maka hal tersebut mengakibatkan PT. Davomas Abadi Tbk tetap memiliki kewajiban sebagai perusahaan publik.

98 B. Saran Terkait dengan analisis yang telah dilakukan, maka adapun beberapa saran yang dapat diberikan, antara lain: 1. Perlindungan hukum bagi investor masih dirasa kurang, hal ini dapat dilihat dari sanksi yang rendah terhadap PT. Davomas Abadi Tbk yaitu denda maksimal Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) berdasarkan Pasal 63 huruf e Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, perlunya peningkatan sanksi kepada emiten yang melakukan pelanggaran dalam pasar modal karena sanksi yang ada masih di rasa kurang dengan nominal sanksi yang cukup rendah untuk kategori emiten, hal tersebut merupakan salah satu cara untuk memberikan efek jera kepada emiten untuk melakukan pelanggaran 2. Ketegasan penegakan hukum dari OJK masih dirasa kurang untuk melindungi investor dalam hal menuntut kejelasan dari pihak PT. Davomas Abadi Tbk berkaitan pengenaan sanksi yang baru di kenakan pada saat PT. Davomas Abadi Tbk menyerahkan laporan keuangannya. Investigasi OJK untuk melindungi investor harus semakin digencarkan kepada PT. Davomas Abadi Tbk yang tidak menunjukkan itikad baik atau mengalami permasalahan dalam hal prinsip keterbukaan demi melindungi investor, oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia harus lebih bekerja sama dalam pencegahan kerugian investor akibat forced delisting. 3. Setelah terjadinya delisting saham DAVO oleh Bursa Efek Indonesia, PT. Davomas Abadi Tbk sebaiknya melakukan pembelian kembali (buy back) saham milik investornya untuk mengurangi kerugian yang di derita oleh investor PT. Davomas Abadi Tbk, pembelian kembali saham dilakukan sesuai dengan ketentuan Pasal 37 jo Pasal 38 jo Pasal 79 ayat (2) UUPT.