BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dengan uang, karena pengertian uang adalah alat tukar atau medium of

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untukmemenuhi berbagai kebutuhan manusia tersebut dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. mencapainya setiap individu memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan yang harus merata mencapai pedesaan dan perkotaan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan pertumbuhan modal (capital growth) dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini sangat berbeda

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan sangatlah penting. Informasi yang terkandung dalam laporan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Pada sub bab ini berisi tentang kesimpulan yang telah didapat oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. saham keputusan investasi sangat penting karena investasi dijadikan indikator

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang menurut pandangan orang banyak. Semakin bagus karir yang dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan bisnis dalam skala nasional dan. intemasional, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. Konsep perencanaan keuangan pribadi (personal finance), bukan hal baru

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dulunya tidak bisa dilakukan ketika masih menjadi karyawan. Setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. keluarga maupun individu. Uang menjadi salah satu faktor yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan industri kecil, menengah dan industri besar memerlukan listrik

BAB I PENDAHULUAN. akan datang agar dapat terpenuhi. Menurut Jogiyanto (2010:5)Investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mengelolah dan menjalankan perusahaannya. Seorang manajer harus berhati-hati

BAB I PENDAHULUAN. Adanya perkembangan teknologi dan otonomi daerah menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja merupakan sarana agar memiliki penghasilan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. harga saham menjadi tidak stabil. Kondisi ini dapat mempengaruhi keputusan para

BAB I PENDAHULUAN. Dunia semakin berkembang dalam era globalisasi dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah usaha yang ada di negara tersebut, mencerminkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. komisaris, direktur, manajer, dan karyawan maupun pihak eksternal seperti

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menggunakan institusi pasar modal sebagai media menyerap

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi persaingan tersebut, setiap perusahaan dituntut mengelola

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan rasio pembayaran pokok dan bunga atas utang jangka panjang dan

BAB I PENDAHULUAN. asuransi bagi anggota keluarga memungkinkan kita untuk meminimalkan risiko

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. hasil sesuai dengan harapan yaitu mendapatkan laba yang maksimal. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. dapat memaksimalkan return. Investor yang bersikap rasional tentu akan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini bisa dirasakan dunia usaha yang dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan para tenaga ahli yang handal dalam bidangnya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. laba. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba selama periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dihadapi agar dapat memenuhi kebutuhannya. Meningkatnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. bagi Indonesia, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar dan potensial

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan haruslah memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain yang memiliki produk, layanan dan segmentasi pasar sama, maka

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, sehingga kelangsungan pertumbuhan. dapat mengelola dan dapat mengambil keputusan yang bermanfaat bagi

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pasar modal juga, investor dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar. kegiatan perusahaan semakin lebih kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia. Beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. satu pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan sebagai wadah investasi bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI KERAJINAN TEMBAGA DAN KUNINGAN CV. TRISNA GALLERY DI TUMANG CEPOGO BOYOLALI

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURDI KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. hidup bagi diri sendiri atau orang lain. Pembinaan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. telah ditetapkan. Laporan keuangan perusahaan disediakan untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Kementerian Daerah yang mempunyai kewenangan dan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa alasan mengapa orang berbelanja, antara lain: untuk memenuhi

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KUD SERBA USAHA MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

BAB I PENDAHULUAN. profitabilitas digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui berhasil atau tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini membutuhkan dukungan informasi yang cepat dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kecenderungan untuk menghindari atau mengalihkan risiko kepada pihak lain

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai permasalahan yang kompleks, dimana masalah-masalah yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan berkembangnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah

BAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

ANALISIS PEMBENTUKAN DISONANSI KOGNITIF KONSUMEN PEMILIK MOTOR YAMAHA JUPITER

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah seni, ilmu (science) maupun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data dari Indonesia merupakan negara

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat mendasar sejak Pemerintah menerapkan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan merupakan bagian dari Association

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia berada pada tingkatan yang stabil pada

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan investasi serta perdagangan. Bank mempunyai peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan dunia usaha yang semakin maju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya berbagai macam industri yang hanya semata-mata menjawab

BAB I PENDAHULUAN. mendatang, usaha bisnis investasi akan menjadi sangat diminati dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jumlah aset tetap yang cukup signifikan dalam laporan keuangannya, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dari kedua tujuan tersebut, maka pihak manajemen harus dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan penting dalam pendirian perusahaan adalah untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jangka panjang, artinya perusahaan harus terus mempertahankan kelangsungan operasinya melalui

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi manajemen keuangan terdiri dari tiga keputusan utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan dengan menetapkan keputusan struktur modalnya.

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi keuangan. Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. sekali permasalahan yang dialami menyangkut dengan pengelolaan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai sistem yang lebih baik berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan konstruksi adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembangunan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan manusia akan barang dan jasa tentu semakin meningkat seiring kebutuhan yang didapatkan oleh setiap manusia. Manusia pasti tidak dapat dipisahkan dengan uang, karena pengertian uang adalah alat tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah pertukaran (http://www.wikipedia.com), selain itu uang juga mampu membantu manusia agar dapat memenuhi kebutuhan jasa atau barang. Setiap orang tentu memerlukan tempat untuk ditinggali guna untuk melangsungkan kehidupan. Rumah merupakan tempat dari segala tempat, tempat untuk istirahat, tempat untuk menikmati kenyamanan didalam kehidupan dalam berkeluarga. Nur Eka (2012) berpendapat bahwa rumah sebagai suatu tempat tinggal untuk hidup dalam membentuk keluarga yang saling memiliki hubungan sosial antar anggota keluarga didalamnya. Diperlukan tata kelola yang baik, teratur, dan terkonsep dalam kehidupan dalam berumah tangga mengingat hal itu sangatlah kompleks. Jika salah satu dari ketiga hal tersebut tidak terpenuhi, maka stabilitas rumah tangga pasti akan terganggu dan dapat mengakibatkan ketidaksesuaian baik untuk rumah tangga dalam artian kehidupan dalam berumah tangga. Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik bukan hal yang mudah, permasalahan keuangan keluarga biasanya bukan berasal dari penghasilan yang kurang, namun penyebab utama adalah cara pengelolaan keuangan keluarga 1

2 yang kurang tepat (Nur Eka, 2012). Pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik membutuhkan peran seseorang yang handal dalam akuntansi rumah tangga, yaitu ibu rumah tangga yang cenderung lebih banyak mengatur keuangan dalam keluarga. Peran akuntansi secara tidak langsung terkait dalam hal pengelolaan keuangan, baik untuk keuangan tingkat organsisasi terbesar hingga organisasi terkecil sekalipun. Menurut Daniel dan Jimmi (2013) saat ini akuntansi tidak hanya berbicara tentang transaksi pada perusahaan besar saja, namun akuntansi juga dibutuhkan oleh industri kecil, industri rumahan, bahkan pada organisasi terkecil yang dikenal manusia, yaitu rumah tangga. Berbeda dengan jaman dahulu, akuntansi digunakan sebagai sumber informasi utama dalam setiap transaski bisnis seperti penetapan apakah perusahaan mengalami keuntungan atau malahan rugi serta nilai dari harga jual (Daniel dan Jimmi, 2013). Dalam konteks ilmu akuntansi modern, Roslender sebagaimana dikutip oleh Sukarsono (1998) mengatakan: Modern accountancy is a highly relevant subject study at the present time. Having designated it as an institution In this way accountancy is being seen as the equivalent of the other major social institutions such as the family, religion, work, education, art and literature, and science and technology. Yang berarti akuntansi modern adalah subyek pendidikan yang sangat relevan pada saat ini. Setelah dipilih sebagai lembaga institusi Dengan cara ini akuntansi dilihat sebagai hal yang setara dengan lembaga sosial besar lainnya seperti keluarga, agama, pekerjaan, pendidikan, seni dan sastra, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian akuntansi dapat menjadi hal yang relevan tuntuk mempelajari fenomena yang sedang terjadi, dan

3 akuntansi juga diharapkan dapat menjadi solusi terhadap permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat sesuai dengan peran sebagai bidang ilmu pengetahuan yang luas. Akuntansi sebagai ilmu keuangan berguna untuk mencapai suatu tujuan dalam rangka pengelolaan keuangan rumah tangga atau keluarga, sehingga akuntabilitas dalam kehidupan keluarga sehari hari dapat diwujudkan. Hal yang sangat penting untuk pengelolaan rumah tangga ialah mengatur anggaran yang akan digunakan dalam rumah tangga. Penganggaran merupakan bagian terpenting yang sangat dianjurkan bagi setiap orang termasuk penganggaran di dalam rumah tangga, karena penganggaran merupakan suatu teknik yang memfasilitasi suatu tindakan untuk mengontrol terhadap perencanaan keuangan, pengendalian dan pengelolaan aset dalam keluarga dan merupakan suatu elemen terpenting dalam pencapaian tujuan tujuan kolektif keluarga. Terkadang, seseorang harus belajar melakukan perencanaan pengganggaran yang lebih tepat dan bijaksana serta sangat perlu dilakukan (Perminas, 2012). Ini dikarenakan ada beberapa keluarga rumah tangga yang tidak mampu mengelola keuangannya tersendiri yang dikarenakan suatu perencanaan di dalam kehidupan sehari-hari dapat dirasakan sebagai bahan untuk pencegahan terhadap emosional gangguan dan trauma atas kebangkrutan pribadi dan hal itu disebabkan karena tidak mampu mengatasi keuangannya tersendiri. Rumah tangga yang tidak mampu mengelola keuangannya sendiri akan berdampak terhadap kehancuran dari segi keuangannya dan dapat mendorong mereka melakukan pinjaman kepada pihak lain yang bertujuan untuk memenuhi

4 kebutuhan dalam keluarga (Nur Eka, 2012). Hutang yang dilakukan secara terusmenerus kepada kreditur ataupun debtcollector mampu menjadi alternatif jika dalam rumah tangga sedang mengalami krisis keuangan. Namun alternatif tersebut tentu memiliki segala risiko yang harus dihadapi dalam keluarga. Kesulitan keuangan sendiri dalam keuangan rumah tangga (household finance) telah menarik banyak perhatian riset namun masih belum memiliki definisi dan status dalam profesi keuangan. Keuangan rumah tangga berkaitan dengan bagaimana rumah tangga berinvestasi dan menggunakan instrumen keuangan untuk mencapai sasarannya. Persoalan keuangan rumah tangga memiliki ciri khusus yang memberi karakternya sendiri. Rumah tangga tentu merencanakan keuangannya selama horizon waktu yang panjang dan terbatas. Kesuksesan, kesejahteraan atau kebahagiaan keuangan dapat dicapai melalui perencanaan keuangan keluarga atau peribadi yang baik (Lai dan Tan, 2009). Perencanaan keuangan perlu dilakukan oleh setiap individu maupun setiap keluarga. Ini dikatakan karena perencanaan keuangan menjadi penting untuk kehidupan yang menjadi lebih baik tanpa suatu perencanaan. Sebagian besar anggota masyarakat akan merasakan kesulitan dalam keuangannya jika tidak mempu merencanakan keuangan dengan baik serta bertambahnya suatu penderitaan yang tidak bisa dihindari. Pandangan pada penerapan akuntansi yang dilakukan dalam rumah tangga sangat perlu diterapkan (Daniel dan Jimmi, 2013). Perencanaan keuangan secara definisi menurut Financial Planning Standards Board Indonesia adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui pengelolaan keuangan secara terencana dan ter-integerasi. Tujuan hidup termasuk

5 membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun (http://www.fpsbindonesia.net). Dalam hal ini, sikap keuangan dan pengetahuan keuangan seseorang tentu dipengaruhi oleh praktik akuntansi keuangan pribadi (Eagle dan Chaiken dalam Rajna, et al. 2011). Diperlukan strategi yang sangat baik guna untuk mengatur keuangan baik dalam penerimaan, pengeluaran, maupun simpanan (saving). Meskipun demikian sedikit upaya yang telah dilakukan untuk memberi bukti yang komprehensif dalam mengukur sikap terhadap perencanaan keuangan pribadi. Hal ini disebabkan perilaku rumah tangga terhadap keuangan rumah tangga sulit diukur dan terkendala dengan belum dibahasnya bidang ini dalam model teks keuangan. Penelitian ini berusaha untuk mengisi kesenjangan dengan menganalisis sikap ibu rumah tangga terhadap peran akuntansi dalam strategi mengelola keuangan rumah tangga. Dalam hal ini yang di maksudkan adalah aspek perencanaan keuangan rumah tangga. Peran akuntansi dalam rumah tangga bisa dalam hal pencatatan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga apabila melakukan transaksi atas kegiatan keuangan baik itu dalam hal pemasukan maupun dalam hal pengeluaran setiap hari atau bulannya. Selain itu peran akuntansi dalam rumah tangga adalah ibu rumah tangga dapat menghitung jumlah pemasukan dan jumlah pengeluaran setiap bulan agar mengetahui sisa uang bulanan dalam keluarga. Secara tidak langsung kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan akuntansi secara umumnya, yaitu proses pencatatan dan perhitungan laba rugi.

6 Hasil dari penelitian Daniel T. H. Manurung dan Jimmi Sinton (2013) yang meneliti Urgensi Peran Akuntansi Dalam Rumah Tangga mengatakan bahwa akuntansi keluarga merupakan sebagai salah satu aktifitas kehidupan sehari-hari dan diterapkan atas dasar kesadaran dan bersifat fleksibel karena tidak ada aturan maupun ketentuan yang mengaturnya. Berbeda dengan akuntansi yang diterapkan oleh unit bisnis dan organisasi pemerintah yang memiliki standar dalam pencatatan maupun dalam pelaporan. Hasil dari penelitian Daniel dan Jimmi (2013) adalah pentingnya peran akuntansi dalam rumah tangga bagi keluarga untuk dapat merencanakan setiap pencatatan, anggaran dalam rumah tangga, pengambilan keputusan, serta perencanaan jangka panjang. Sedangkan menurut penelitian Nur Eka Setiowati (2012) yang meneliti Sikap Keuangan Rumah Tangga Desa pada Aspek Perencanaan Keuangan mengatakan bahwa pentingnya peran akuntansi dalam rumah tangga untuk menrencanakan setiap anggaran dalam rumah tangga serta perencanaan jangka panjang. Berdasarkan ulasan sebelumnya, penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat peran akuntansi dalam rumah tangga sering terjadi meskipun kita tidak menyadarinya. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Peran Akuntansi dalam Menentukan Strategi Mengelola Keuangan Rumah Tangga (Fenomena pada Ibu Rumah Tangga di Surabaya)

7 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu bagaimana peran akuntansi dalam menentukan strategi mengelola keuangan rumah tangga. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran akuntansi dalam menentukan strategi mengelola keuangan rumah tangga. 1.4 Manfaat Penelitian Terdapat tiga manfaat yang akan didapatkan dari tinjauan hasil penelitian ini, yaitu: 1. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan dari peran akuntansi dalam menentukan strategi mengelola keuangan rumah tangga. 2. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah manfaat dan menjadi sumber referensi untuk mahasiswa yang mengambil topik yang sama. 3. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang akuntansi rumah tangga yang sebelumnya kurang disadari terutama oleh ibu rumah tangga.

8 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika penulisan sesuai dengan aturan penulisan karya ilmiah di STIE Perbanas Surabaya, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini membahas tentang penelitian terdahulu yang di gunakan sebagai referensi dalam penulisan penelitian, persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan ini, landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, unit analisis, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. BAB IV : GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Pada sub bab ini membahas tentang bagaimana gambaran dari subjek yang diteliti. Kemudian menguraikan dan menjelaskan dari data yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan informan.

9 BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yaitu bagian akhir dalam penelitian ini dimana pada bagian ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian juga berisi mengenai keterbatasan selama pelaksanaan serta saran-saran yang dapat menjadi masukan untuk penelitian yang akan datang.